55: Layl (Last)

Sementara itu, Layl sedang berada diruang gelap yang hanya diterangi sebuah lentera yang redup.
Layl masih tidak sadarkan diri. Ia berbaring sendirian di kegelapan.
...
Dimana.. aku?


Ah, dadaku sakit aku tidak bisa bernafas...


Apa yang.. barusaja.. aku lakukan..?
.....
Layl perlahan mulai terbangun. Ia melihat sekeliling dan terkejut. Ini bukan kamarnya. Dia berada ditempat yang ia tidak ketahui. Nampaknya tempat itu adalah sebuah sel bawah tanah.
.....
Layl memegangi kepalanya yang sakit itu.
Batin Layl: "Dimana aku..? Apa yang terjadi.. seingatku aku tadi berada dihutan dan..."
...
Layl mengingat semuanya. Apa yang telah terjadi, termasuk saat-saat Layl membunuh makhluk besar yang ia temukan dihutan itu. Bahkan juga percakapan teman-temannya saat ia tidak sadarkan diri di hutan
....
Batin Layl: "Jangan-jangan mereka...."
...
Layl: "LOU! TOLONG AKU! LOU!!"
Teriak Layl sambil terus mengguncang-gunangkan besi sel.
....
Jauh didalam kegelapan, diluar sel Layl melihat bayangan Lou berdiri didepannya
...
Lou: "Maaf..... Layl"
Layl: "Apa yang telah kalian lakukan? Apa arti semua ini...?!"
Lou: "...Maaf.... aku tidak bisa menghentikan mereka"
...
Lou: "Dari apa yang sudah aku lihat.. aku..."
Layl: "Kau pembohong.. kau pernah bilang kau akan selalu mendukungku, lalu kenapa kau malah mendukung mereka!!?!"
...
Teriak Layl dengan lantang dan jelas. Suaranya menggema keseiktar ruang bawah tanah itu.
Lou hanya terdiam sambil berdiri didepannya.
....
Lou: "Maaf.. Layl.. tapi aku tidak bisa membiarkanmu melukai teman-temanku"
Layl: "Apa maksudmu?! Aku tidak pernah ada niat untuk melakukannya!! Kau tidak percaya padaku?!"
....
Lou: "Maaf, Layl"
...
Lou: "Tapi aku lebih memilih kehilangan satu teman dari pada kehilangan banyak teman yang begitu berarti bagiku"
...
*deg*


Pembohong.


Dasar pembohong seharusnya aku tidak pernah percaya padamu.


Mati saja kau.
...
Layl: "Kau...."
....
Layl menggeram, ia menggenggam besi sel sambil terus mengguncangkannya
....
Layl: "KAU PEMBOHONG!! SELAMA INI AKU PERCAYA PADAMU KARENA KAU SATU-SATUNYA ORANG YANG MAU MELINDUNGIKU SELAMA INI!!!"
Layl: "....sekarang apa maumu dengan mengatakan semua itu...!? Kau sama saja dengan orang-orang itu! KAU HANYA MENIPUKU SELAMA INI, BUKAN?!"
....
Lou: "Maaf, selamat tinggal"
Kata Lou sambil berpaling dan berjalan pergi meninggalkan Layl sendirian ditempat itu.
....


Saat itu, aku benar-benar kecewa.


Seorang anak laki-laki yang aku kira berada disisiku tiba-tiba saja menghilang entah kemana dan meninggalkanku diruang kegelapan ini.


Untuk apa.. aku percaya bahwa.. mereka menginginkanku..?


Tapi aku sudah terlanjur mencintainya.



Aku tidak bisa.. membiarkannya pergi
Mereka juga temanku dan aku juga mencintai mereka


Aku ingin bersama mereka.


Tapi mereka malah bertindak sebaliknya.


Dan aku.. tidak tahu lagi harus bagaimana.


Oh iya.. aku lupa.


Jika mereka menganggapku monster...


Kenapa tidak tunjukkan saja pada mereka apa itu monster sebenarnya..?


"...Hahaha... hahahahahaha.."
...
"AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHHAAHAHAHHAAHAHHAHAHAHAAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"


Tiba-tiba saja, dalam kegelapan itu Layl tertawa-tawa sendiri.
...
Sementara itu, Lou sedang berada diatap rumah. Melihat bintang sama dengan waktu itu bersama Layl, namun kali ini ia sendirian.


Lou: "Apa aku sudah memilih yang benar..? Dengan menjauhi Layl..?"
Lou: "Entah kenapa.. aku merasa tidak benar.."


*Flashback sebelum Layl dikurung*


Kiiro: "Lou. Kita sudah sepakat, kita harus mengurung Layl untuk sementara"
Lou: "Apa? Kenapa?!"
Kiiro: "Irene baru saja mendapat petunjuk. Ia adalah seorang Ophiuchus, salah satu jenis Holy Spirit berbahaya. Ia memiliki kekuatan mengerikan yang bisa membunuh kita kapanpun"


Irene: "Itu benar.. dan apa yang Edele katakan memang benar, seharusnya kita sudah...mengurung gadis itu sebelumnya"


Lou: "Irene? Kau-- aku tidak percaya dengan kalian! Layl adalah temanku! Aku tidak yakin ia berani melakukan itu!"


Ara: "Lou. Dengar.. jika kau harus memilih kita teman-temanmu atau gadis itu, yang mana yang akan kau pilih?"


Lou langsung terdiam. Tak bisa berkata apapun, disatu sisi mereka adalah teman-teman yang sudah lama menemaninya selama ini. Tapi disatu sisi lain, ia juga peduli dengan Layl.


Lou: "....bagaimanapun juga.. kalian... adalah temanku"


Edele: "Kalau begitu, kita sepakat. Malam ini, kita harus mengurung gadis itu sebelum ia sadar"
Semua orang: "Baik!"


*kembali kesemula*


Batin Lou: "Tetap saja.. semua itu.. aku tidak bisa menahannya.."


*BRAK*


Tiba-tiba saja Lou mendengar suara keras dari arah ruang bawah tanah. Ia langsung bergegas lari menuju ruang bawah tanah itu.


Disana, ia melihat pemandangan mengerikan.


Seluruh ruangan sel rusak. Bahkan pintunya juga rusak, dimana-mana terdapat cakaran di dinding batu bata itu.
Disana juga, terdapat banyak sekali bangkai-bangkai ular putih yang menutupi seluruh isi lantai sel.


Darisitulah, Lou mulai sadar.


Lou: "Jangan-jangan... Layl...!"


Ia langsung berlari keluar sel, menuju ruangan tempat teman-temannya berada.


Batin Lou: "Semoga masih belum terlambat!"


Begitu sampai disana, Lou melihat Layl ada disana.
Ia barusaja melukai teman-teman Lou.


Dihadapan Lou, Layl sedang mencekik Edele. Mata Layl berubah menjadi berwarna merah seperti darah.


Layl: "Ahahahaha.. kau lihat itu? Apa kau mengerti sekarang..? Jangan pernah menghalangi jalanku, mengerti?"
Lou: "LAYL!"


Layl langsung menoleh kearah Lou


Layl: "Ah, rupanya kau.. ya?"


*BRAK*
Layl langsung menjatuhkan Edele.


Edele: "Lou.. lari, sekarang! Kata Edele dalam keadaan kepala terluka.


Layl: "Lari? Tidak ada waktu untuk lari sekarang, kau tidak lihat? Aku sudah mengambil alih seisi bangunan"


Layl: "Kalian tidak bisa lari dariku"


Layl: "Dan terutama kau, Lou. Aku sudah sangat percaya padamu, aku bahkan benar-benar mencintaimu.
Aku tidak tahan dengan teman-temanmu yang selalu menghalangi jalanku ini.. makanya.."


*BRAK*


Layl menginjak kepala Edele dengan keras


Edele: "AKHH!!!!"


Layl: "...Aku akan membunuh mereka. Setelah itu, kita akan bersama-sama ya?"


Lou: "Layl.. aku benar-benar kecewa padamu. Saat ini, kau benar-benar tidak punya hati sama sekali!"
Lou: "Aku membencimu, Layl!"


Layl langsung terdiam. Matanya yang tadi memerah seperti darah berubah normal seperti semula.


Ia langsung melepaskan kakinya dari kepala Edele


Layl: "...Eh?"


Lou langsung mengampiri Edele


Lou: "Edele! Kau baik-baik saja?"


Layl melihat sekelilingnya. Ia benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi, ia telah kehilangan kendali dan telah menyakiti teman-temannya.


Layl: "...Tidak.. aku..."


Layl tidak sanggup melihat mata teman-temannya. Akhirnya, ia kemudian pergi dari bangunan tua itu selamanya. Dan tak pernah kembali sama sekali.


Setelah meninggalkan teman-temannya, Layl menjadi sendirian lagi.
Dan, entah kenapa ia merasa sangat kosong.


Ditengah keramaian, ia terus berjalan tanpa tahu harus kemana.


Akhirnya ia memutuskan untuk pergi kesebuah gang kecil yang sepi itu.


???????: "Hei"


Panggil seorang gadis berambut hitam yang mungkin seumuran dengan Layl. Ia juga memakai jubah hitam.


Layl langsung menoleh.


Layl: "Siapa kau?"
???????: "Ah, aku tidak suka nada bicaramu. Tapi, aku akan memberitahumu saja.. aku Echidna. Aku adalah orang yang akan membantumu, Layl"


Layl: "...Kau.. bagaimana kau tahu namaku? Aku bahkan belum menyebutkannya"
Echidna: "Yah, aku tahu kok. Ayahmu dan aku saling kenal satu sama lain. Dia menitipkan padaku pesan untukmu. Dia bilang, dia janji akan berubah, dan.. ia menemukan ibu barumu"


Layl terdiam, dan memasang wajah sinis


Layl: "Diamlah, aku tidak peduli lagi. Aku tidak mau lagi melihat wajahnya, aku tidak mau melihat siapa wanita yang telah ia nikahi selain ibu kandungku. Aku tidak peduli"


Echidna: "Oh.. dan.. apakah kau juga tidak peduli dengan Lou?"


Layl terkejut
Layl: "D-Darimana kau tahu?!"
Echidna: "Aku tahu semuanya tentangmu, Layl"


Echidna: "Apa kau peduli padanya? Atau.. justru tidak peduli lagi?"
Layl: "Aku.. tidak tahu. Lou benar-benar marah padaku dan.. begitu juga aku"


Layl: "Aku marah pada diriku sendiri. Aku telah membuang satu-satunya seseorang yang peduli padaku"


Layl: "Aku benci kekuatanku! Karena inilah mereka membenciku! Aku.. aku tidak mau semua ini! Aku ingin menjadi manusia biasa saja!"


Echidna: "Oh.. apakah kau mau aku membantumu? Aku bisa mengatasi masalahmu"


Layl: "Bagaimana caranya?"
Echidna: "Kau benci kekuatanmu kan? Aku bisa menghapusnya"
Layl: "Benarkah?"
Echidna: "Iya, asalkan.. kau menjalani satu syarat"
Layl: "Syarat..? Syarat apa?"


Echidna tersenyum menyeringai


Echidna: "Bawakan aku kedua belas bros para Zodiak"
Echidna: "Setelah itu, aku akan mengabulkan permintaanmu. Dan kau pasti akan kembali dengan teman-temanmu. Bagaimana, Layl?"


Layl terdiam, kemudian ia tersenyum.


Layl: "....Baik, kedua belas zodiak.. ya? Mudah.. akan aku dapatkan.."
.....

Comment