30: Anxiety

.....
Nagisa berjalan pulang kerumahnya sore itu, sendirian.
Batin Nagisa: "Kacau"
Batin Nagisa: "Pikiranku, benar-benar.. kacau"
....
Batin Nagisa: "Aku tidak dapat menjelaskan pikiranku saat ini"
Batin Nagisa: "Hidupku.. sudah cukup kacau"
...
Batin Nagisa: "Sekarang apalagi? Apakah.. semua itu harus terulang?"
Batin Nagisa: "Haruskah aku........ menghentikan semua ini? Bagaimana? Pikiranku.. benar-benar kacau.. aku tidak bisa berpikir jernih....."
....
Suasana menjadi buruk, sama seperti waktu itu. Nagisa termakan oleh rasa takut dan gelisahnya, keadaan seolah-olah sungai dibawah jembatan tempat Nagisa berjalan meluap dan membanjiri seluruh kota kecuali Nagisa.
....
Seolah-olah, semua orang hanyut dan berubah menjadi hitam
......
Batin Nagisa: "Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa Kenapa"
Batin Nagisa: "Kenapa--"
....
??????: "Hei, kau kenapa? Kelihatannya kau sedang buruk"
...
Suara itu mengubah suasana menjadi normal kembali
....
Nagisa: ?
Batin Nagisa: "Suara ini.."
......
Nagisa menoleh, ia melihat seorang anak laki-laki berambut ungu gelap yang agak tinggi
......
??????: "Hei"
Nagisa: ...
Nagisa: "Libra.. ya?"
.....
Libra hanya tersenyum kemudian mengajak Nagisa untuk mampir ke kafe terdekat
.....
Libra: "Jadi... namamu Hitoki Nagisa, kan? Aquarius?"
Nagisa: "Iya, benar. Anu, Libra-san.. kenapa kau mengajakku kesini ya?"
Libra: "Ehehe, tidak usah formal. Aku sudah memperkenalkan diriku, kan? Apa kau masih ingat denganku?"
Nagisa: "Uhm, kau Keiko-san kan? Yang waktu itu dikafe... bersama Ayato dan Masada-kun?"
......
Keiko: "Benar! Haha, kau masih ingat ya?"
Nagisa: "Haha, tentu masih ingat. Lagipula kejadian itu juga belum lama sekali"
...
Nagisa: "Oh ya, Keiko-san kelas berapa?"
Keiko: "Oh, aku kelas 81. Kau pasti kelas 71, benar?"
Nagisa: "Iya"
...
Keiko: "Wuish, aku tidak sangkan akan bertemu adik kelas unggulan nih. Hehehe"
Keiko tertawa kecil, entah kenapa suara tawanya membuat hati Nagisa sedikit hangat.
....
Keiko: "Ngomong-ngomong.... tadi aku lihat kau kelihatan gelisah sekali, ada apa?"
Nagisa: "Tidak apa-apa, aku hanya sedikit.. pusing kok"
Keiko: .......
.....
Keiko: "Aku sedang iseng..."
Nagisa: "...Eh?"
Keiko: "Aku sedang mencari penyihir untuk iseng, bagaimana denganmu?"
Nagisa: "Eh.. aku.. tidak tahu"
Keiko: "Kalau begitu hobimu apa?"
Nagisa: "Tidak banyak"
Keiko: "Hm? Seperti apa?"
....
Nagisa: "Kalau bengong itu hobi bukan?"
Keiko: "Oi, jelas bukanlah"
....
Keiko: "Kau ini unik ya, lucu sekali. Aku kira kau sedang depresi atau apa sehingga kau mungkin akan melompat dari jembatan"
Nagisa: "Aku tidak senekat itu"
Keiko: "Yah.. aku rasa sebagai Zodiak kau pasti sudah tahu resiko dari depresi, iyakan?"
...
Nagisa: ...
Keiko: "Ya, sebagai Zodiak kita harus ekstra bahagia untuk menjauhi depresi"
Keiko: "Jika kita depresi berlebihan, kita akan berakhir menjadi penyihir lalu.. mati begitu saja"
...
Keiko: "Sebenarnya tidak hanya pada zodiak saja. Orang biasa pun bisa, hanya saja.. penyihir yang lahir dari zodiak lebih.. kuat dan mengerikan"
....
Keiko: "Seumur hidup, jiwa kita tidak akan tenang. Oleh karena itu, tolong pertahankan kekuatan mentalmu ya"
Nagisa: "Keiko-san... aku penasaran.."
Nagisa: "Kenapa orang-orang menjadi penyihir?"
....
Keiko: "Bukannya kau sudah tahu?"
Nagisa: "Aku mau tahu lebih detailnya"
Keiko: "Ya, itu karena mereka depresi lalu bunuh diri. Jiwa mereka pun tidak tenang dan akhirnya berubah menjadi penyihir"
Nagisa: "Begitukah? Aku kira mereka hanya depresi dan pikiran mereka menjadi penyihir"
Keiko: "Tidak seperti itu. Masalah ini jauh lebih kompleks daripada yang kau kira"
......
Keiko: "Resiko menjadi penyihir itu besar, apalagi kita ini Zodiak"
Keiko: "Kalau salah satu anggota kita depresi saja, akan sulit mempertahankan kekuatan para Zodiak"
Nagisa: ".......Begitu, ya..?"
Batin Nagisa: "Jadi.. jika aku mati, semua Zodiak akan dalam masalah...?"
.....
Keiko: "Hitoki-san"
Keiko: "Beban hidup memang berat, tapi akan lebih berat jika melihat orang yang kau sayangi menderita dan kecewa"
Keiko: "Jadikanlah itu sebagai moto hidupmu saat ini ya"
Nagisa: "Iya"
.....
*Diluar kafe
....
Nagisa: "Terima kasih nasihat dan.. kopinya, Keiko-san"
Keiko: "Tidak masalah, aku senang kok dapat membantu"
Nagisa: "Baik. Aku pamit mau pulang, terima kasih"
.....
Nagisa berjalan pulang kerumahnya.
.......
Sesampainya dirumah
....
Nagisa: "Aku pulaang"
.....
Kata Rikou sambil mengaduk-aduk panci
Rikou: "Selamat datang, tumben telat. Ngapain?"
Nagisa: "Tadi ketemu temen, eh diajak ngopi. Yaudah bablas"
Rikou: "Heeeh, kamu sudah mulai ngelayap ya? Awas kalau macam-macam"
Nagisa: "Santai, lagian kan aku sama temenku. Aku gak bakal kenapa-kenapa kok"
Rikou: "Eh, ngomong aja. Nanti kalau ada apa-apa gimana?"
Nagisa: "Aku bisa jaga diri, tenang"
.....
Rikou: ....
...
Pandangan Rikou berubah
.....
Nagisa melihat sekeliling dapur, aroma amis ikan tercium dimana-mana
...
Nagisa: "Kakak masak ikan, kak?"

Comment