40: Bracelet

...
Setelah mengingat semua itu,
Nagisa masih terdiam dikamarnya
....
*Tok tok*
Seseorang mengetuk pintu kamarnya
...
Rikou: "Nagisa, biarkan aku masuk. Aku mau bicara"
Nagisa: "......Hah ...."
...
Nagisa membuka pintu kamarnya
...
Nagisa: "Ada apa, kak--"
*BHUAK--*
...
Rikou memukul Nagisa dengan keras
....
Rikou: "KAU INI, GA SOPAN YA! ADA TAMU BUKANNYA NGASIH SALAM, MALAH NGACIR KE KAMAR KAYAK APAAN TAU"
Nagisa: "Duh, so sori kak"
...
Rikou dan Nagisa duduk di atas kasur
...
Rikou: "Hah....... tadi itu luar biasa sekali, ya?"
Nagisa: "Ya.. aku kira, pihak kepolisian sama sekali tidak menemukan mama"
Rikou: "Tidak, ia datang dengan sendirinya"
Nagisa: "Eh? Maksudnya dia gak ditemukan oleh polisi?"
Rikou: "Nng... gak sih, tapi aku yang menemukannya"
Nagisa: "Apa?!"
Rikou: "Ehee... sebenarnya, waktu itu ... aku gak sengaja ketemu mama waktu di supermarket..."
Nagisa: "Eh?!"
Rikou: "Ya.. namanya juga takdir, gaada yang tau kapan kita akan ketemu"
.....
Suasana menjadi hening sejenak
....
Rikou: "Tapi... kamu senang kan dapat ketemu mama setelah sekian lamanya?"
Nagisa: "......Iya... sih"
Rikou: "Apa kau kesal padanya?"
Nagisa: "Banget"
Rikou: "Wah, aku juga. Tapi ga sampe durhaka juga, ya"
Nagisa: "Iya"
.....
Rikou: "Nagisa, aku tahu apa yang mama lakukan padamu di masa lalu itu keterlaluan.. tapi kamu juga tidak boleh seumur hidup marah padanya"
Rikou: "Kau harus bisa memaafkan mama"
Nagisa: "Entahlah, kak. Aku selalu ingin memaafkan mama tapi aku.. selalu saja tidak bisa"
Rikou: "Kau bisa. Kalau begitu, kau harus mulai dari memaafkan dirimu sendiri"
Nagisa: "Begitukah?"
Rikou: "Ya"
...
Rikou menggenggam tangan Nagisa
....
Rikou: "Kau harus bisa melangkah maju, Nagisa"
Nagisa: ....
...
Nagisa tersenyum
...
Nagisa: "......Iya"
......
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, Nagisa sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah seperti biasanya
...
Nagisa: ....
Nagisa menatap gelang yang diberikan oleh Rian
......
Nagisa: "Sudah lama aku tidak mengenakan gelang ini..... apa harus kukenakan lagi? Aku takut gelang ini akan mencelakai seseorang lagi"
........
*Dari luar kamar*
Rikou: "Nagisa! Buruan sini, turun!"
Nagisa: "Iya, sebentar!"
.....
Nagisa memakai gelangnya dan menyembunyikannya dibalik manset nya yang panjang. Kemudian ia turun kelantai bawah
.....
Rikou: "Aduh, lama sekali. Gak telat?"
Nagisa: "Gak, lah"
Rikou: "Itu sudah kubuatkan bekal"
Nagisa: "Iya makasih, kak"
....
Nagisa buru-buru memakai sepatu
......
Nagisa: "Aku berangkat!"
Rikou: "Ya, hati-hati"
.....
Nagisa berangkat kesekolahnya.
Sesampainya disekolah..
....
Nagisa: "Hah.... capek.. aku kira aku akan telat tadi..."
.....
Nagisa melirik tempat duduk Layl disampingnya yang kosong. Layl nampaknya belum datang
....
Batin Nagisa: "Hm..? Layl kemana, ya? Kok belum datang?"
Batin Nagisa: "Apa jangan-jangan dia sakit?"
....
Shira: "Cari apa, Nagisa?"
....
Shira berjalan kearah Nagisa
.....
Nagisa: "Ah... bukan apa-apa kok"
Shira: "Masa? Kamu nyariin Marisa, iyakan?"
Nagisa: "Gak tuh, cuma penasaran saja"
Shira: "Yang masa?"
Nagisa: "Yang bener, kali ah"
Shira: "Hei, Nagisa. Apakah kau dan Marisa berteman?"
Nagisa: ".....Tidak"
Shira: "Yang bener? Kulihat kalian berbincang-bincang kemarin di festival sekolah"
Nagisa: "Cuma berbincang saja, apa itu masalah?"
Shira: "Ya, gak sih. Tapi.. ada hal yang membuatku penasaran.."
....
Shira: ".....Apakah ia meminta sesuatu padamu, Nagisa?"
Nagisa: ....
....
Batin Nagisa: "Aura Shira... semakin tidak enak.. aku punya perasaan buruk, sebaiknya aku tidak memberitahunya"
....
Nagisa: "Hah"
Shira: "Kok deja vu, ya?"
....
*Tap*
...
Tak lama kemudian, Layl masuk kedalam kelas dengan wajah cemberut
....
Nagisa: ....
...
Layl duduk didekat Nagisa, tempat ia biasa duduk
...
Shira: ".....Sudah ya"
....
Shira berjalan pergi dari Nagisa
....
Nagisa: ....
.....
Nagisa menatap Layl, nampaknya mood-nya sedang tidak enak.
...
*Berbisik*
Nagisa: "L-Layl...?"
...
Tangan Nagisa mencoba meraih Layl
...
*Deg*
Nagisa: .......!!
....
Tiba-tiba saja perasaan Nagisa tidak enak, kepalanya mendadak pusing
....
Batin Nagisa: "Kenapa.... kepalaku.. mendadak.. pusing?"
....
Nagisa menjauhkan tangannya dari Layl, sementara Layl masih diam saja
....
Layl: ....
...
*Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi
....
Nagisa: "Hah.. ganti baju dulu, lah"
....
Nagisa mengambil baju dilokernya
...
Rian: "Nagisa"
Nagisa: "Eh? Rian?"
Rian: "Mau ganti baju, ya?"
Nagisa: "Erm... iya"
...
Mata Rian berfokus kepada lengan Nagisa yang kosong
...
Nagisa: "Kenapa?"
Rian: "Ah, tidak apa. Mungkin.. kau lupa, ya..?"
Nagisa: "Oh, itu. Aku tidak lupa kok"
...
Nagisa menggulung lengan mansetnya
....
Nagisa: "Aku menyembunyikannya dibalik lengan seragamku karena takut diambil guru"
Nagisa: "Kau sudah melihatnya, 'kan?--"
....
*SRAT*
.....
Tiba-tiba saja Rian memeluk Nagisa
......
Nagisa: "R-Rian?! Ngapain?!"
Nagisa: "Lepaskan aku, nanti ada yang--"
Rian: "Terima kasih, Nagisa. Aku kira kau sudah melupakan gelang itu"
Nagisa: .....
....
*Flashback kejadian dirumah Serena*
....
Batin Nagisa: "Sebenarnya, aku ingin sekali melupakan gelang itu. Tapi...."
....
*Srat*
Rian melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Nagisa
....
Rian: "Syukurlah, deh!"
Nagisa: "Bisakah kau pergi sekarang, aku sibuk saat ini"
Rian: "Oh, baiklah. Maaf ya"
Nagisa: "Ya, tidak apa"
.....
Nagisa berjalan meninggalkan Rian diruang loker sendirian
....
Rian:  .....
Batin Rian: "Maafkan aku, Nagisa. Jika aku terpaksa melakukan hal ini .........."
....
Nagisa masuk keruang ganti wanita, disana sudah ada lumayan banyak orang
.....
Nagisa: "Weh... untungnya gak rame-rame amat..."
Nagisa: "Sekarang.. dimana lokerku, ya..?"
.......
Nagisa: "Hmm-mmm~"
..
Nagisa membuka kuncir rambutnya
...
Annie: "Nagisa, ganti baju juga?"
Nagisa: "Haha, yaiyalah. Emangnya aku kesini mau ngapain?"
...
Kata Nagisa sambil melepaskan rompi seragamnya, Annie tanpa sengaja melihat gelang Nagisa
....
Annie: "Wah, gelangnya cantik sekali"
Nagisa: "Eh? Oh, ini ya? Terima kasih"
Annie: "Boleh aku sentuh?"
...
Annie mencoba untuk meraih gelang Nagisa, namun Nagisa menjauhkan lengannya
....
Nagisa: "M-Maaf, tidak boleh"
Annie: "Hmmph, Nagisa pelit.. apa yang membuatmu melarangku melihatnya?"
Nagisa: "Bukan apa-apa, kok..."
Annie: "Ah ayolah! Aku kan, cuma mau melihat bukannya mau mencuri!"
......
Shira menguping pembicaraan mereka dibelakang.
....
Nagisa: "Gak boleh"
Annie: "Huh, yasudah! Dirumah juga aku punya banyak koleksi, tuh"
Nagisa: "Oh, bagus deh. Jadi kamu gak usah menye-menye memohon padaku untuk memperlihatkan gelang ini"
Annie: "NAGISA JAHAAATTT!!"
......
Nagisa melepaskan gelangnya kemudian roknya, ia hanya memakai celana pendek sepaha dan sebuah tank-top berwarna hitam
.....
Annie: "Nagisa, dipahamu ada bekas..."
Nagisa: "Eh?"
...
Nagisa melihat ada sebuah bekas seperti gigitan ular dipahanya.
....
Nagisa: "Apa..?"
Annie: "Kamu pernah digigit ular?"
Nagisa: "T-Tidak kok, aku juga bingung..."
Annie: "Ihh, Nagisa. Jangan membuatku takut dong!"
Nagisa: "Aku serius!"
.....
Layl mendengar pembicaraan mereka
....
Anak C: "KYAAAAHHHH!!!"
...
Nagisa & Annie: ?!
.......
Anak C: "KYAAAAAAAAAHHHHH!!!!"
....
Nagisa & Annie: "Ada apa?!"
Anak C: "D-Dibelakangmu......."
....
Nagisa menengok kebelakang, ia terkejut melihat seseorang berjubah serba hitam sedang mengotak-atik isi loker Nagisa
.....
Nagisa: ?!
Nagisa: "HEI!"
...
Orang itu sempat mau kabur, namun Nagisa menarik jubahnya agar ia tidak bisa kabur.
....
Nagisa: "Siapa kau?! Apa yang barusaja kau ambil dari lokerku?!"
....
*Srat*
Orang itu menarik jubahnya sehingga Nagisa melepaskan jubahnya itu. Namun, Nagisa dapat melihat sedikit ciri-ciri orang itu.
Rambutnya putih.
.....
Nagisa: ?!
Batin Nagisa: "Rambutnya... putih?"
....
Annie: "Nagisa, isi lokermu berantakan!"
Nagisa: "Akh, sial.. apalagi yang akan terjadi hari ini...?!"
...
Nagisa memungut seragamnya yang jatuh, bahkan gelangnya masih ada disitu
...
Nagisa: "Hah, syukurlah tidak ada yang hilang..."
Annie: "Kau yakin? Kalau itu uang jajanmu bagaimana?"
Nagisa: "Tenang saja, itu ada di tasku"
....
Nagisa memakai gelangnya dan selesai memakai baju olahraga, kemudian ia keluar dari ruang ganti. Namun, ia masih penasaran siapa orang yang mengacak-acak loker ruang gantinya tadi.
.....
Nagisa: ....
Batin Nagisa: "Siapa orang itu.. apa yang dia inginkan?"
Batin Nagisa: "Apa ini kasus bullying lagi? Ah.. aku harap tidak, seumur hidup sudah kenyang aku dimakan bullying"
....
Batin Nagisa: "Setidaknya, tidak ada barang yang rusak..."
...
Nagisa tidak tahu, bahwa orang yang tadi mengacak-acak isi lokernya berdiri dibelakangnya menatapnya dari kejauhan
.....
[Keiko Kokiri, 14 tahun
Lahir: 30/09/Libra ♎]
....
[Kanato/Kanna Emiya, 16 tahun
Lahir: 10/06/Gemini ♊]
....
Di akhir pelajaran olahraga. Nagisa bersiap-siap untuk pulang, namun hari ini ia harus piket bersama teman-temannya yang juga piket terlebih dahulu. Nagisa mengelap tiap-tiap meja dikelasnya
.....
Nagisa: ....
.....
Natsuka: "Hoi Nagisa"
Nagisa: "Kenapa?"
Natsuka: "Diluar kelas ada anak kelas 9-1, dia bilang dia mau ketemu denganmu"
Nagisa: "Anak kelas 9-1? Siapa?"
Natsuka: "Gak tau, tuh. Gak kenal"
Nagisa: ......
....
Nagisa: "Aku akan segera kembali"
.....
Nagisa menaruh kain lap-nya dan berjalan keluar kelas
...
*Sett*
Nagisa membuka pintu kelas
....
Nagisa: "Ya, ada ap--"
Nagisa: "Lho, Leo?"
....
Nagisa melihat Leo berdiri didepan kelasnya.
.....
Leo: "Apa.... kau ada waktu untuk... bicara?"
Nagisa: ?
.....
Nagisa dan Leo berjalan di lorong sepi tempat Nagisa dan Layl waktu itu bicara.
.....
Nagisa: "Jadi.. kau mau bicara apa? Ada kabar dari Rigel-sama, ya?"
Leo: "Tidak... juga"
Nagisa: "Lalu?"
Leo: "Ah, tapi mulai sekarang panggil aku "Kento" saja ya"
Batin Nagisa: "Kento? Jadi itu namanya, ya? Tumben sekali dia baik hati, biasanya garang"
......
Nagisa: "Ok, jadi apa masalahnya?"
Kento: "Sebenarnya, bukan apa-apa. Hanya saja.... ada sesuatu yang mengganjal dipikiranku"
Nagisa: "Eh?"
Kento: "Ya, aku sebenarnya tidak mau berburuk sangka. Tapi.. apa boleh buat.."
.....
Kento: "Nagisa, sebaiknya kau jangan terlalu mempercayai Rian"
Nagisa: "Hah, apakah ini bagian dari masalah "Krisis Jodoh" yang dimaksud oleh Keith itu?"
Kento: "JANGAN PERCAYA SI PINKY ITU, BODOH!"
Kento: "Aku heran, kapan sih kau ini pintarnya! Aku ini serius, tidak lagi bercanda sama sekali!"
Nagisa: "Yang masa?"
Kento: "YANG BENER!!"
...
*Sret*
Kento menghadap kebelakang dengan gesit dan menatap kearah Nagisa
......
Kento: "Pokoknya, jangan dekati Rian. Anak laki-laki itu, nampaknya berbahaya"
......
Nagisa: "Berbahaya? Kau pikir Rian ular sanca, ya?"
Kento: "YA GAK JUGA!"
......
Nagisa: "Lalu? Kenapa kau bisa mengatakan bahwa Rian itu berbahaya? Kau punya bukti, apa?"
Kento: "........Tidak, aku hanya berasumsi. Tapi aku rasa, apa yang ku katakan benar"
Nagisa: "Hah.. apa semua Leo seperti itu, ya?"
Kento: "Tidak juga. Aku hanya mengatakan hal ini demi kebaikanmu"
....
Kento: "Karena, saat ini ada salah satu anggota KA yang merupakan seorang pemberontak"
Kento: "Percaya tidak percaya ia mengincarmu, Nagisa"
.......
Kento berjalan berlawanan arah dari Nagisa
........

Comment