31: Madness

Nagisa: "Kakak masak ikan, kak?"
...
Rikou: "Eh, iya nih. Dikasih, banyak"
Nagisa: "Dari siapa?"
Rikou: "Dari Bu Haide, ituloh.. Ibunya.. Inako"
Nagisa: ?!
Nagisa: "S-Serius?"
Rikou: "Iya. Dia memberikan ikan ini padaku sekalian untuk memberi kabar duka"
Nagisa: "K-Kabar duka?"
Rikou: "Iya, kemarin Inako meninggal bunuh diri"
Nagisa: ....?!
....
*Flashback*
Keiko: "Ya, itu karena mereka depresi lalu bunuh diri. Jiwa mereka pun tidak tenang dan akhirnya berubah menjadi penyihir"
....
Nagisa: ...
Batin Nagisa: "Benar juga, waktu itu.... pasti ia sudah meninggal.. aku kan, yang mengantarkan mayatnya kerumahnya"
......
Nagisa: "Oh... begitu"
Rikou: "Ah, sudahlah. Masa lalu tidak usah dikenang"
Rikou: "Untuk mencerahkan suasana hati, ini kakak buatin sayur ikan pedes kesukaanmu"
Nagisa: "Yaelah, belum juga mandi"
Rikou: "Yasudah, mandi dulu sana"
.....
*Malam harinya
......
Nagisa bercermin di kaca kamarnya
....
Nagisa: "S-Sial..."
Nagisa: "Gara-gara ikan sayur pedesnya Rikou bibirku jadi jontor begini"
....
Keluh Nagisa bercermin sambil memegang bibirnya yang merah
.....
Nagisa: "Hah, untung gaada pr.. jadi bisa nyantaaaai..."
.....
Nagisa berbaring diatas tempat tidurnya
...
Tiba-tiba Poro muncul
Poro: "Dasar pemalas! Jangan tidur-tiduran aja dong!"
Nagisa: "Tumben muncul, ngapain?"
Poro: "Huh, kan sebentar lagi kamu ada tugas dari Zodiak, poro!"
...
Nagisa bangkit dan duduk tempat tidurnya
...
Nagisa: "Iya juga, ya.."
....
Nagisa berjalan ke meja belajar dan mengambil brosnya. Ia terkejut begitu melihat sebuah kabut hitam yang muncul sedikit demi sedikit didalam permata biru brosnya
....
Nagisa: "I-Ini apa?"
Poro: "Sudah kuduga, Poro"
Nagisa: "Eh?"
Poro: "Setiap kali Zodiak merasa putus asa atau sedih, di bros mereka akan muncul kabut-kabut hitam seperti ini"
Nagisa: ....
Poro: "Kalau sampai satu brosmu penuh dengan kabut hitam, bisa bahaya itu!"
Nagisa: ......
......
Nagisa: "Apa jadi Zodiak.. sesusah itu, ya?"
Poro: "Sudahlah, yang penting jangan sedih-sedih lagi! Kalau kau mati, aku juga ikutan mati, Poro!"
Nagisa: "Iya-iya, aku ngerti kok"
Nagisa: "Ternyata kau peduli padaku hanya karena takut mati----"
...
*BRAK*
.......
Tiba-tiba seseorang membuka jendela Nagisa dengan kencang
.....
Nagisa: ....!
......
Keith: "Aduh... sakit.."
Nagisa: "Keith?"
Keith: "Ya, ini aku! Keith. Cuma saat ini jangan panggil aku "Keith" ya"
..
Keith masih berambut merah muda tua panjang, ada sebuah tanduk kambing yang besar dikepalanya, kulitnya masih agak gelap, matanya berubah menjadi kuning keemasan. Ia memakai baju ketat lengan pendek berwarna hitam, sebuah coker berwarna hitam, dan sebuah manset putih. Ia juga memakai sepatu bot panjang berwarna hitam dengan garis putih.
.......
Nagisa: "Oh, iya ya.. aku lupa. Aries, kenapa kau yang datang? Biasanya Leo"
Keith: "Hah... gak tau nih, Gucci Gang. Leo sepertinya sedang mengalami Krisis Jodoh"
Nagisa: "Krisis.. jodoh?"
...
Nagisa kebingungan
...
Keith: "Udah ah, kok belum ganti baju?"
Nagisa: "Ah, iya-iya bentar"
......
Nagisa mengganti wujudnya menjadi wujud Aquarius
....
Nagisa: "Ok, aku siap"
Keith: "Ya sudah, ayo"
....
Nagisa meraih tangan Keith dan pergi menuju tempat mereka berkumpul
...
...
*Srat*
Rigel: "Ah, Aquarius akhirnya sampai"
Nagisa: "Maaf aku terlambat"
Rigel: "Tidak apa, kok. Hehe"
.....
Nagisa melirik Leo yang hanya diam-diam saja menguping pembicaraan mereka dibelakang
....
Nagisa: ...
Nagisa: "Woi, Leo!"
...
Leo: *Glek*
Nagisa: "Hei, ada apa?"
Nagisa: "Kok kau menghindar sih, aku kan cuma--"
.....
Nagisa mencoba meraih tangan Leo namun Leo menampar tangannya
........
Leo: "J-Jangan.. menyentuhku"
Nagisa: ....?
.....
Keith: "Heh.... sudahlah, gausah diliat. Kan sudah kubilang, Leo sedang krisis jodoh"
Leo: "T-Tch"
Nagisa: ....
Batin Nagisa: "Krisis jodoh itu apa? Leo kenapa?"
......
Nagisa:  ....
Nagisa: "Oh iya, ngomong-ngomong.. kenapa penyihirnya belum datang"
Rigel: "Belum, sebentar lagi pasti datang"
......
*SRAAA*
Tiba-tiba muncul sebuah bayangan-bayangan panjang disekitar mereka
....
Rigel: "Semuanya bersiap"
Semua orang: "Baik!"
.....
Sementara itu, wajah Nagisa memucat. Perasaan aneh muncul didalam hatinya
.....
Batin Nagisa: "Ini aneh..... aku tidak bisa mengendalikann tubuhku.. ada apa ...?"
Retasu: "Aquarius, kau tidak apa?"
Nagisa: "A-Aku baik-baik saja.. sungguh..."
.....
Nagisa menutupi wajahnya dengan satu tangannya
...
Batin Nagisa: "Ini tidak baik...... aku merasa seperti.... tenggelam.. tidak terkendali..."
Nagisa: "Gh......hehehehe...ehehehehehehe.."
....
Leo: "Ketua, penyihirnya ada disana"
....
Seorang anak perempuan yang tertutup rambut panjangnya yang hitam duduk membelakangi para zodiak. Bayangan-bayangan keluar dari tubuhnya  namun ia tetap diam saja
.......
Masada: "Penyihir macam apa itu? Dia tidak bereaksi sama sekali"
Rigel: "Aku rasa belum, auranya sedikit berbeda. Mungkin kita harus menyerangnya perlahan--"
....
*SRAT*
Nagisa melesat dengan cepat dan memotong semua bayangan-bayangan itu dengan airnya
......
Rigel & Leo: ?!
.....
Sebuah orang-orangan dari bayangan muncul namun Nagisa dengan cepat menghabisi semuanya seperti kesetanan.
...
Tubuh Nagisa lepas kendali, ia tidak dapat mengendalikannya
......
Keith: "Hoi! Ada apa dengan gadis itu?! Kenapa kalian tidak menghentikannya!?"
Masada: "Gadis itu nampaknya lepas kendali, padahal tadi biasa-biasa saja"
Serena: "Ketua, ini tidak benar! Nagisa lepas kendali!"
Rigel: ....
Batin Rigel: "Ini tidak benar, ini bukan Nagisa.. tidak ada zodiak yang bertarung seperti ini"
....
Rigel: "Semuanya, cepat kepung dan hentikan Nagisa!"
Semua anggota: "Baik!!"
...
Semua zodiak langsung turun ke medan pertarungan mereka berusaha untuk menghentikan Nagisa. Namun, Nagisa tak dapat dihentikan.
Ia begitu cepat, tenaganya begitu kuat dan lincah. Semua zodiak gagal menghentikannya.
Nagisa tak pernah bertarung semengerikan itu sebelumnya.
...
Amarahnya menyatu dengan kekuatan menjadi kegilaan yang tak dapat dihentikan sama sekali.
Meskipun begitu, semua anggota zodiak masih berusaha menghentikannya. Walau harus terluka sebanyak apapun.
....
Nagisa terus membunuh semua orang-orangan bayangan itu sambil tertawa-tawa. Darah bercipratan dimana-mana, ia terlihat seperti sedang menari
........
Batin Rigel: "Ini bukan Nagisa, ini kegilaannya Nagisa!"
.....
*SRAT*
Nagisa memenggal kepala penyihir itu
.......
Nagisa: "Ahahaha, kau lihat kan?!"
Nagisa: "Apa kau merasakannya? Semua penderitaan itu?"
Nagisa: "Apa kau bisa melihat semuanya?! Orang-orang itu... semuanya, mereka ingin menghabisimu!"
......
*Srat*
Kuncir rambut Nagisa terlepas dari rambutnya
Nagisa: "Oh iya, siapa aku yang peduli? Aku kan, tidak punya perasaan..."
.....
*SRAAAAT*
.....
Nagisa membelah tubuh penyihir itu menjadi dua dengan airnya.
...

Comment