27: Mysterious Girl

Nagisa dan Serena pun mulai membuat makaron
.......
Nagisa: "Hei, seberapa banyak yang kita butuh?"
Serena: "Ya.. sebanyak-banyaknya lah"
......
Nagisa: "Hei, Serena"
Serena: "Kenapa lagi?"
Nagisa: "Apa kau tinggal sama ayahmu?"
Serena: .....
.........
Serena: "Ayah dan Ibuku sudah bercerai. Jadi aku tinggal sama Ibu"
Nagisa: "Oh.... kenapa?"
Serena: "Ayahku itu bukan orang baik-baik. Ibuku tidak suka, makanya diceraikan"
Nagisa: "O-Oh..."
.........
Serena: "Oh, iya aku juga mau bertanya padamu"
Nagisa: "Eh?"
Batin Nagisa: "Astaga semoga ia tidak mencurigaiku karena telah sembarangan mengambil fotonya"
Serena: "Apakah cewek yang waktu itu kau bilang juga suka sama Rian adalah Shira?" *baca ep 09
....
Nagisa: "Benar, memangnya kenapa?"
Serena: "Hah, Shira mah gampang. Akan kubuat kepopulerannya anjlok dan menarik hati Rian"
Batin Nagisa: "Jyah, pede amat"
....
Serena: "Kataku, Shira itu biasa saja. Kenapa semua kakak kelas suka padanya, ya?"
Nagisa: "Mana kutahu, memangnya aku ini Shira?"
Serena: "Ya kau kan, teman sekelasnya! Masa kau tidak tahu?!"
Nagisa: "Heeee... gitu aja nanya, udah jelas karena dia cantik dan tajir"
Serena: "Aku juga gak kalah tajir, tuh!"
Nagisa: "Kok kamu pede amat ya pengen ngalahin Shira"
Nagisa: "Ya sudah, good luck deh buat kamu"
....
Serena: "Ah... gimana ya biar Rian suka padaku?"
Serena: "Memangnya aku ini kurang apa?! Cantik iya, jago masak iya, pinter iya, tajir iya, APALAGI YANG KURANG COBA?!"
Nagisa: "Kurang tinggi kali"
Serena: *Jleb*
.....
*KRAK*
Serena: "Lu ngajak ribut, ya?"
Nagisa: "Yaelah gitu aja lu butthurt*...."
*butthurt: sakit pantat (gampang marah, ga santai)
....
Nagisa: "Rian itu memang ramah, tapi dia itu sulit didekati"
Nagisa: "Gak terhitung jumlah cewek yang udah di friendzone samanya"
Serena: *Jleb (2)*
....
Serena: "Dia.. tukang friendzone?"
Nagisa: "Yyyyup"
....
*SRAT*
Serena meremas kedua bahu Nagisa
....
Serena: "AAAAH, NAGISAAAA!!!! POKOKNYA KAU HARUS MEMBANTUKU MENDAPATKAN RIAAAN!!!!!"
Nagisa: "Eh..."
Batin Nagisa: "Kok kaya deja vu, ya?"
......
Serena: "Dengar, kau kan teman sekelasnya Rian. Kau pasti tahu tentangnya! Ayo beritahu aku!"
Nagisa: "Eh.. itu.. aku juga tidak tahu persis tapi...."
Serena: "APA?!"
Nagisa: "Rian itu orangnya periang, dia suka tertawa, dia begitu ceria, dia jago bahasa inggris dan ulang tahunnya itu.. tanggal 5 maret kalau tidak salah..."
Serena: "Hmmm.. menarik"
....
Serena mencatat semua yang dikatakan Nagisa disebuah kertas lembar
......
Nagisa mengangkat tangannya, dan memperbaiki rambutnya
....
Serena menatap gelang pada tangan Nagisa
....
Serena: "Wah, gelang yang bagus"
Nagisa: "Eh... terima kasih"
Serena: "Beli dimana?"
Nagisa: "Tidak beli, dikasih"
Serena: "Sama siapa?"
Batin Nagisa: "Sial. Bisa mati aku jika Serena tahu gelang ini dari Rian"
.....
Nagisa: "D-Dari temanku! Dari teman lamaku"
Serena: "Oh... begitu"
Serena: "Boleh kulihat?"
Nagisa: "Tentu"
....
Serena menjulurkan tangannya ke gelang Nagisa. Namun saat Serena sentuh, sebuah aliran listrik kuat keluar dari dalamnya
.......
*CETAAAAAAAARRRRRR*
Nagisa: !!!!
Serena: !!!!!!!!
......
Sebuah aliran listrik yang kuat menyambar tangan Serena begitu ia menyentuh gelang Nagisa
...
Serena: "Kyah!"
Nagisa menarik lengannya agar aliran listrik itu berhenti menyambar tangan Serena
.....
Nagisa: "Serena!"
....
Serena: "A-Ah..."
Nagisa: "Kau tidak apa-apa?"
Serena: "Tanganku.. seperti.. terbakar"
....
Nagisa melihat tangan Serena yang terbakar oleh aliran listrik itu. Tangan Serena menjadi gelap keunguan dan kulitnya seperti kering
.....
Nagisa pun mengompres tangan Serena dengan kain yang sudah dibasahi dengan air dingin
...
Serena: ...
Nagisa: "Maaf ya, aku tidak tahu.. gelang ini akan menyetrum jika disentuh orang lain"
Serena: "T-Tidak.. apa-apa"
....
*Plop*
Tiba-tiba Spirit Guide milik Serena muncul begitu saja. Spirit Guide milik Serena mirip dengan punya Nagisa, hanya saja ia memiliki dua buah capit merah besar dikepalanya dan sebuah garis merah dilehernya
....
????????: "Kau ini! Dasar ceroboh! Ngapain juga sembarangan megang?! Tanganmu jadi terbakar, kan?!"
Serena: "EH BIJI ONTA, GAUSAH NGATAIN ORANG CEROBOH YA! SENDIRINYA AJA CEROBOH, KENAPA KAU SENANG SEKALI MEMARAHIKU?!"
Nagisa: ....
...
Kemudian Poro muncul didekat Nagisa
....
Poro: "Aku bisa jelaskan, Poro!"
???????: "Kau juga salah, ngapain gak ngasih tau majikanmu bahwa gelang itu bahaya!"
Poro: "Hee! Gausah sok iyeh, ya! Aku baru mau jelasin, makanya jadi Spirit gausah sakit pantat, dong!"
????????: "Huu, yasudah!"
......
Serena: "Dasar Rubble, seneng banget sakit pantat"
Nagisa: "Um, itu kata-kataku lho"
......
Nagisa: "Poro, apa yang kau tahu tentang gelang ini?"
Poro: "Aku curiga gelang ini di mantrai, Poro"
Poro: "Mereka hanya tidak mau orang lain menyentuh gelang ini"
Nagisa: "Kenapa?"
Poro: "Aku gak tau, Poro"
Nagisa: ......
.....
Nagisa: "Maaf ya, Serena"
Nagisa: "Aku benar-benar tidak tahu gelang ini begitu berbahaya"
Serena: "Ng.... t-tidak apa-apa"
Serena: "Namun, sebaiknya jangan pakai gelang itu lagi....."
Nagisa: ......
......
Mereka pun menyelesaikan membuat kue makaron hingga sore hari.
.....
Serena mengantar Nagisa kedepan rumahnya
....
Serena: "Sori ya, gara-gara aku kerjanya jadi lama"
Nagisa: "Gak apa-apa kok, yang penting kuenya siap untuk besok"
Serena: "Yasudah"
Nagisa: "Oh iya, nih"
...
Nagisa memberikan Serena foto yang ia temukan di buku resep
....
Serena: "Eh, ini kan--?!"
Nagisa: "Sori ya, aku bohong. Aku memungut ini tadi, benda ini jatuh dari buku resep"
Serena: "Hah.. dasar kau ini!"
....
Serena merebut foto itu dari tangan Nagisa
....
Serena: "Tapi.. syukurlah kau memberikannya kembali padaku"
Serena: "Makasih, deh"
.....
Serena menatap foto itu
....
Serena: "....Aku dan ibuku.. sangat membenci Ayah.."
Serena: "Sewaktu aku kecil, Ayahku sering kali.. memukulku. Ibuku tidak suka, sehingga ia menjadi korban"
.....
Nagisa melihat mata Serena yang berkaca-kaca
......
Serena: "Saat itu.. aku pikir.. aku ini lemah, aku ini tidak bisa melindungi ibuku sendiri"
Nagisa: .....
....
*Puk*
Nagisa menepuk pundak Serena
...
Nagisa menepuk pundak Serena
...
Nagisa: "Aku juga mengalami hal yang sama"
....
Serena: "Eh? Kau juga?"
Nagisa: "Ya.. seperti itulah hanya saja beda cerita"
Nagisa: "Apapun itu, kau tidak boleh menganggap dirimu sendiri lemah"
....
Nagisa: "Kau hanya perlu tetap kuat, kau hanya perlu bertahan dari semua itu"
Serena: "......Terima kasih"
....
Nagisa: "Ok. Aku pulang, ya"
Serena: "Ya, dah"
.....
[Serena Evelyna, 13 Tahun
Lahir: 23 Juni/Cancer♋]
Nagisa berjalan menuju tempat pemberhentian bus untuk pulang kerumahnya
......
Waktu sudah senja, langit pun sudah menjingga. Namun kota masih ramai, banyak orang masih berada diluar sana.
......
Nagisa: ...
Batin Nagisa: "Entah kenapa.. hari ini.. atmosfer kota.. mirip dengan yang kurasakan waktu itu saat pulang sekolah......"
.......
Nagisa melihat sekeliling, dan benar saja. Semuanya berubah menjadi aneh seperti yang waktu itu dia lihat, namun hanya saja auranya jauh lebih gelap.
......
Wajah semua orang berubah menjadi tidak karuan, gedung-gedung dan rumah-rumah terlihat seperti dibuat dengan kotak kardus, bau krayon tercium dimana-mana
...
Nagisa: .....
Nagisa: "A-Apa yang terjadi...?"
....
Nagisa melangkah mundur dan tanpa sengaja menabrak seseorang dibelakangnya
...
Nagisa menoleh dan ia melihat seseorang yang begitu tinggi dan besar. Ia memakai jubah hitam panjang dan wajahnya ditutupi topeng berbentuk burung gagak berwarna putih
......
???????: "Mencari sesuatu?"
Nagisa: ?!
......
Nagisa menjauh dari orang itu
...
Nagisa: "M-Maaf!"
...
Nagisa berlari menjauh dari orang itu dengan ketakutan
....
Batin Nagisa: "Sial, lagi-lagi hal itu!"
Batin Nagisa: "Semua ini begitu nyata, aku tidak bisa mengedipkan mataku sekejap saja"
......
Nagisa: "Hah.... hah..... hah...."
.....
*BRAK*
Nagisa tanpa sengaja menabrak seseorang berjubah hitam hingga jatuh
......
*srat*
Nagisa: "Ah.. maafkan aku, aku tidak sengaja"
.....
Nagisa mengulurkan tangannya pada orang itu dan ia pun mengambil tangan Nagisa
....
Begitu tangan orang itu mengenai tangan Nagisa, Nagisa melihat sebuah layar statik yang begitu cepat
...
Nagisa: ?!
....
Orang itu pun bangkit berdiri
...
???????: "Ada apa?"
Nagisa: "G-Gak apa-apa kok...."
???????: "Oh.. syukurlah... kalau begitu..."
.....
*Srat*
Orang itu membuka tudung jubahnya dan memperlihatkan wajahnya. Ia adalah seorang gadis yang berwajah agak lebih tua daripada Nagisa, ia terlihat seperti anak SMA.
Rambutnya panjang, agak ikal dan bergelombang berwarna putih, matanya berwarna merah muda cerah, dan kulitnya berwarna putih cerah.
Ia nampak cantik sekali.
......
Nagisa: "Anu.. maaf sudah menabrakmu, aku tidak sengaja"
????????: "Hehehe, tidak apa-apa. Oh ya, siapa namamu?"
Nagisa: ....
Batin Nagisa: "Ia nampak mencurigakan, apa aku harus mempercayainya?"
Nagisa: "H-Hitoki Nagisa"
????????: "Oh, senang bertemu denganmu, Nagisa"
????????: "Aku Layl"
.....
Layl mengulurkan tangannya seolah ingin berjabat tangan dengan Nagisa.
Namun, Nagisa terlalu takut untuk memegang tangannya sekali lagi
...
Nagisa: *Glek..*
Nagisa: "Maaf... aku sedang buru-buru.."
....
Nagisa: "S-Selamat tinggal!"
....
Nagisa berlari meninggalkan Layl ditengah keramaian
....
Layl terdiam sambil tersenyum menyeringai
....
Layl: "Haha.. aku menemukanmu, gadis kecil..."
.....
[Dan, sejak saat itulah kisah yang sebenarnya akan dimulai]
......
[Perjalanan masih sangat jauh]
......

Comment