33: Festival (2)

Semua orang selesai mendekorasi dan Festival pun dimulai
...
Semua orang datang keruang klub yang ingin mereka kunjungi masing-masing
....
Sayangnya, Nagisa tidak ada tugas. Jadi dia hanya menunggu diluar
....
Nagisa: ....
Batin Nagisa: "Demi Tuhan, aku ngapain..?"
Batin Nagisa: "Semua orang nampaknya tidak tertarik dengan Astrologi.."
...
*Tring*
Batin Nagisa: "Atau jangan-jangan.. mereka gak tau Astrologi itu apa?"
Nagisa: ...
..
Nagisa menepuk dahinya.
...
Batin Nagisa: "Idiot.. siapa juga manusia jaman sekarang yang gak kenal Astrologi? Ada-ada saja aku ini"
....
Batin Nagisa: "Dan lagi..."
....
*Flashback sebelum Festival*
...
Rigel menunjukan Nagisa dan anggota lainnya baju seragam yang harus mereka kenakan di hari festival
...
*SRAT
Rigel: "TA-DAAAANNNN!! Ini dia, jubah astrologi kita! Wajib dipakai pas festival, ok! Biar match!"
Keith: "Ketu, bukankah ini agak berlebihan? Masa' baju kau yang modalin? Kita gak patungan aja gitu?"
Rigel: "Gausah, ini kan sudah kewajibanku. Lagian aku gak beli kok, ini rancanganku sendiri!"
Semua orang: "RANCANGAAAAANNNN?!"
Serena: "Aih, ngeri deh. Darimana juga kau tahu ukuran pakaian kami?"
Rigel: "Ehe, sebenarnya .... aku hanya meramal ukuran pakaian kalian berdasarkan postur saja kok. Tapi kubuat agak longgar untuk jaga-jaga kalau gak muat"
...
Leo: "Ketua Rigel sudah membuatkannya untuk kita lho, sayang sekali kalau kita mengecewakannya dengan tidak memakainya"
Masada: "Iya juga sih..."
Retasu: ...
Batin Retasu: "Aku ga suka warna hitam.."
.....
Nagisa: *Glek*
.....
*Kembali ke kondisi semula*
Batin Nagisa: "Aku tidak mau membuat Rigel-sama kecewa, terpaksa harus kupakai deh.. huuhu.."
.....
Samar-samar, Nagisa mendengar seseorang membicarakannya
...
Anak A: "Eh, lihat tuh. Itu Nagisa Hitoki kan? Kelas 7-1?"
Anak B: "Iya, yang waktu itu memukul teman sekelasnya"
Anak A: "Lihat deh, gaada sama sekali orang yang mau masuk ke Klub Astrologi.. aku dengar, semua orang itu takut padanya!"
...
Nagisa: ...!
....
Anak B: "Iya tuh, kau ingat tidak kejadian waktu ia memukuli seorang gadis yang kemudian gadis itu keluar dari sekolah?"
Anak B: "Kudengar, gadis itu meninggal karena bunuh diri. Aku curiga bahwa Nagisa masih mengikutinya"
Anak A: "Nagisa itu, bukan anak baik-baik kenapa dia masih ada di sekolah ini? Dia berbahaya"
....
Nagisa menahan kesal, berusaha untuk tidak lepas kendali.
....
Nagisa: "Hh.... hah..."
...
*Puk*
Seseorang menepuk pundak Nagisa. Nagisa pun menoleh, ternyata itu Rigel
...
Nagisa: "R-Rigel-sama.. ada apa?"
Rigel: "Aku yang seharusnya bertanya, ada apa Aquarius?"
....
Nagisa terdiam, Rigel menatap Nagisa dengan tatapan sinis
........
Nagisa: "Rigel-sama.. sebenarnya, akhir-akhir ini ada yang menggangguku"
Rigel: ?
Nagisa: "Kemarin waktu pulang dari rumah Serena setelah membantunya membuat makaron, diperjalanan pulang aku bertemu dengan seorang gadis bernama.. Layl"
Rigel: ....!?
...
Nagisa: "Gadis itu berambut putih panjang, agak ikal, dan matanya berwarna merah muda. Ia kelihatan cantik seperti gadis biasa, namun tingkah lakunya aneh"
Rigel: "Apa yang ia lakukan padamu?"
Nagisa: "Saat pertama kali bertemu, ia hanya mengajakku kenalan. Namun, aku tidak menyangka ia mengikutiku sampai kesekolah ini"
Nagisa: "Auranya tidak enak, aku sempat mengira ia adalah penyihir"
Rigel: ?!
.....
Nagisa: "Ia mengaku namanya adalah Marisa kepada semua orang, dan dengan cepat ia menjadi populer. Aku memintanya untuk bicara empat mata denganku, ia bilang...."
Nagisa: "....Ada sesuatu yang ia inginkan.. dari Zodiak, ia bilang ia butuh bantuan"
Rigel: ....
Nagisa: "Saat sesudah bicara, aku kembali kekelas dan melihat Layl menangis. Semua orang terpaku padanya. Semua orang... menyalahkanku dan memanas-manaskan keadaan.. seolah aku bersalah"
.....
Nagisa: "Aku kehilangan kendali dan memukul teman sekelasku sendiri, dan Layl hanya terdiam memperhatikan. Ia terlihat seperti sedang mencari masalah denganku, Rigel-sama.."
.....
Nagisa: "Aku yakin, ia tidak akan melepaskanku sebelum aku mengakui padanya bahwa aku adalah seorang---"
Rigel: "Shhh--"
...
Sahut Rigel sambil menaruh satu jarinya dibibirnya
.....
Nagisa terdiam, kalimatnya terpotong. Keadaan mulai sunyi, hanya menyisakan suara keramaian di festival sekolah
....
Nagisa: "R-Rigel-sama.."
Rigel: "Kau tak perlu kuatir, aku yakin..... masalah ini pasti akan terpecahkan"
Nagisa: ?
.....
Rigel melihat dari jauh, seorang gadis berambut putih agak ikal perlahan berjalan menjauhi tempat itu
..
Rigel: .....
Rigel: "Nah, kau boleh jalan-jalan ke Klub lain"
Nagisa: "Wah, yang benar?"
Rigel: "Uhum, tapi aku punya tugas untukmu dan.."
...
*Berbisik*
Rigel: "Ini menyangkut Zodiak"
Nagisa: "Oh, baiklah. Apa yang bisa kulakukan?"
Rigel memberikan Nagisa sebuah buku catatan kecil beserta sebuah pulpen
...
Rigel: "Ini, catat nama-nama gadis yang auranya mirip penyihir"
Nagisa: "Hah, kau bercanda?! Sulit menemukan hal seperti itu di sekolah ini! Hampir seluruh murid itu jumlahnya lebih dari seribu orang!"
Rigel: "Sudah-sudah, sedapatnya aja"
....
Rigel: "Jangan kembali sampai dapat, ya?!"
....
*BRAK*
Rigel mendobrak pintu ruang Klub, meninggalkan Nagisa diluar.
....
Rigel: "Hah..."
Rigel: "Maaf Nagisa.."
......
Nagisa: ......
Nagisa: "Dasar Rigel, yang lain pada bantuin cuma aku yang ditendang keluar. Kenapa sih?!"
Nagisa: "Eh...... tapi........"
.....
Nagisa: "Aku bebas sekarang. Kemana aku harus pergi ya? Ke Klub mana ya yang menjajakan Takoyaki?"
Nagisa: "Ah iya disana! Ahahaha, TAKOYAKI I'M COMING---"
.....
Nagisa berlari seperti Nar*to menuju Klub yang ia inginkan
Rigel mengintip dari sela-sela pintu. Nampaknya semuanya tidak akan berjalan sesuai keinginannya sendiri
...
Batin Rigel: "Anak itu.. ternyata lebih kanak-kanak daripada yang kukira...."
....
Dan ujung-ujungnya, Nagisa cuma jajan, jajan, dan jajan.
....
Nagisa: *Nyam*
Batin Nagisa: "Ini yang kusuka dari festival, semua klub berpartisipasi dan mengerjakan hal-hal unik dan... jajanan gratis!"
......
Layl: "Wah, asyiknyaa..  gak bantuin Klub kamu?"
Nagisa: !!!
Nagisa: "L-Layl?!"
Layl: "Apa kau keberatan jika aku duduk disini?"
Nagisa: "Gak, duduk aja"
...
Layl duduk didekat Nagisa
......

Comment