46: Guess who is the witch

Nagisa ingat, tidak pernah sekalipun Rian mencoba untuk berbaur dengan teman-teman klubnya. Rian hanya menjauh, tidak pernah sekalipun berusaha untuk berbaur
.......
Nagisa: .....
Layl: "Hehe.. benarkan?"
Layl: "Hei, aku jadi penasaran... bagaimana kalau Rian adalah penyihir yang bersembunyi diantara zodiak?"
Nagisa: "Apa maksudmu? Aku tidak percaya. Rian tidak mungkin adalah seorang penyihir sepertimu?"
.....
Layl: "Eh..? Yang benar? Mau bermain "tebak siapa si penyihir"?"
Layl: "Permainan ini seperti bertaruh. Siapa yang kalah harus menerima kenyataannya"
Layl: "Bagaimana?"
.....
Nagisa menatap Layl dengan sinis. Ia tidak akan mudah percaya pada Layl
.....
Nagisa: "Baiklah. Ayo"
Layl: "Hehehehehe....."
.......
..
Penelitian selesai, hari ini mereka pulang lebih awal karena hampir tidak ada penyihir
.....
.
.
.
.
.
Nagisa berbaring ditempat tidurnya sambil memikirkan apa yang Layl katakan
.......
Batin Nagisa: "Apa benar... Rian seperti itu?"
Batin Nagisa: "Tidak-- Layl pasti berbohong, ia tidak mungkin...."
.....
Nagisa bangkit dari tempat tidurnya
.....
Batin Nagisa: "Aku... tidak bisa tidur.. aku semakin kepikiran"
......
*Tok tok*
Seseorang mengetuk jendela kamar Nagisa
......
Nagisa: ...?
.....
*Sret*
Nagisa membuka gorden. Ia melihat Kento sedang mengintip dijendelanya
.....
Nagisa: "Kento-kun?!"
....
Nagisa lantas membuka jendelanya, seketika Kento masuk kedalam kamarnya
......
*BRAK*
Kento: "Hah.....syukurlah... tadi kupikir aku akan mati karena jatuh dari ketinggian"
Nagisa: "Hah, kau ini.. mau apa malam-malam kesini?"
Kento: "Dengar.. aku bersusah payah kesini bahkan nyaris mengorbankan nyawaku hanya untuk--"
Nagisa: "Iya-iya, sudah aku mengerti. To the point saja"
Kento: "Aku tahu Rian memberikanmu gelang, bukan?"
Nagisa: "Kau tau darimana?"
Kento: "Masada-kun yang memberitahuku"
Nagisa: "Oh, si Sapi itu..... pantes"
....
Kento: "Nagisa, kau harus membuang gelang itu jauh-jauh sekarang"
Nagisa: "Lah?! Kenapa?"
Kento: "Aku sudah bilang padamu, 'kan? Rian itu berbahaya, kau harus menjauhinya. Ia mengincarmu"
Nagisa: "Ah, aku tidak percaya padamu"
Kento: "Nagisa, dengarkan aku sekali saja, tolong"
....
Kento: "Aku ingin menyelamatkanmu, bisakah kau membantuku? Buang gelang itu jauh-jauh"
Nagisa: "Kenapa aku harus melakukannya? Darimana kau tahu Rian berbahaya? Dan.. kenapa kau begitu peduli padaku?"
Kento: .....
Kento: "....B-Bukan apa-apa"
Nagisa: .....
....
Nagisa: "Dengar ya, aku tidak suka jika ada seseorang yang main fitnah dengan temanku"
Nagisa: "Kau belum tahu kebenarannya, 'kan?"
Kento: "Kenapa kau bertindak seolah-olah kau ada pada pihak Rian?"
Nagisa: "Aku tidak ada dipihak manapun, belakangan ini semua orang mencoba meyakinkanku bahwa Rian itu berbahaya"
......
Nagisa: "Pertama Masada-kun yang bertingkah aneh pada Rian, lalu kau, bahkan Layl"
Nagisa: "Sebenarnya apa masalah kalian?"
.......
Kento: ......
Kento: "Begitu rupanya, nampaknya.. kau perlu melihat kebenarannya dengan matamu sendiri"
......
Kento: "Nagisa, maafkan aku jika aku harus mengatakan ini tapi.... kau benar-benar keras kepala"
.....
*SRAT*
Kento melompat keluar dari jendela kamar Nagisa
.....
Nagisa: "Hah.. kacau, kacau, kacau, kacau!!"
.....
Nagisa mengacak acak rambutnya
....
Nagisa: "...Aku perlu.. menenangkan diriku sedikit.."
...
Nagisa mengeluarkan permen bintangnya dan memakan satu butir dari permen itu
....
Nagisa: "Hah......"
Nagisa: "Aku tidak tahu.. aku tidak mengerti... kenapa?"
....
Nagisa: "Sulit untukku untuk percaya pada Kento, tapi.."
....
*Flashback*
Kento: "Begitu rupanya, nampaknya.. kau perlu melihat kebenarannya dengan matamu sendiri"
.....
Nagisa: "Entah kenapa.. aku takut"
.....
.
.
.
.
.
.
.
*Flashback, di sekolah sebelum Layl masuk KA
...
Kento membereskan lokernya dan bersiap-siap untuk pulang
..
*Sret*
Tanpa sengaja, sebuah kertas terjatuh dari dalam lokernya. Kento memungut kertas itu
....
Kento: ....
Batin Kento: "Ini aneh... siapa ini?"
...
*Srek*
"Temui aku di lorong lantai 3, sekarang juga. Aku mau bicara denganmu empat mata saja
-Layl"
....
Batin Kento: "Layl? Siapa ini?"
....
Kento pergi ke lorong lantai tiga tempat yang dikatakan Layl, namun tidak ada siapa-siapa disana
....
Kento: ......
...
Layl: "Sepertinya kau nampak mencari sesuatu"
...
Kata Layl dari belakang Kento
....
Kento: "Kau? Yang namanya Layl?"
Layl: "Benar, dan biar kutebak.. kau pasti Kento Yazaki, 'kan? Kelas 9-1?"
Kento: "Benar, darimana kau tahu?"
Layl: "Tentu saja, aku tahu semua informasi tentang para zodiak"
Kento: !!
...
Kento: "Darimana kau tahu--"
Layl: "Ah-ah-ah, tidak usah panjang lebar. Aku tahu apa yang kau ingin tanyakan, "darimana aku bisa tahu kau adalah zodiak", kan?"
....
Layl: "Tentu saja aku tahu, aku ini Spirit. Aku bisa merasakan aura mencekam darimu, aura yang hanya dimiliki seorang zodiak"
Layl: "Ah.. Leo, ya? Sudah kuduga, cocok dengan kepribadianmu"
Kento: "Jangan bicara panjang lebar, apa yang mau kau katakan?"
....
Layl tersenyum menyeringai
.....
Layl: "Aku hanya ingin memperingatimu bahwa...."
....
Layl: "Ada seorang Pemberontak diantara kalian para zodiak"
......
Kento: "Pemberontak...?"
Layl: "Hmm-mm, seorang pemberontak"
Kento: "Apa maksudmu? Aku tidak percaya! Kalau pun ada pemberontak, Ketua Rigel pasti akan ta--"
Layl: "Rigel tidak akan tahu"
....
Kento: ?
Layl: "Aku sudah kenal Rigel jauh sebelum dirimu, Kento-san"
....
Layl: "Apa kau pikir.. Rigel sekuat itu? Kau sudah lupa berapa usia aslinya?"
Layl: "Rigel lebih tua ribuan bahkan jutaan tahun daripada dirimu, Kento"
Layl: "Kekuatannya tidak akan berlangsung lama lagi"
.....
Layl: "Ibarat Bumi yang semakin melemah dan menua, itulah Rigel"
Kento: "Apa maksud--"
Layl: "Kento-san, aku tidak ingin mencari masalah denganmu"
.....
Layl: "Sebaliknya, aku mau menolongmu dan para zodiak"
Layl: "Aku tahu siapa Pemberontak itu"
Kento: "Kalau begitu siapa?"
Layl: "Pemberontak itu tidak lain tidak bukan, adalah... Rian Deneb"
....
Kento: !!
Kento: "Apa? Rian?"
Layl: "Kau pikir aku berbohong? Sejak kapan Spirit bisa berbohong? Kalau aku berbohong sekali saja, pasti salah satu ular putihku sudah menggigitku"
Kento: ".....Aku.. tidak percaya"
Layl: "Tck, dasar manusia.. bisanya cuma curiga saja. Kalau kau terus begini, nanti kau malah menyesal lho"
....
Kento: "Da-Darimana kau tahu ia adalah pemberontaknya?"
Layl: "Aku tahu, aku ini Spirit. Aku dapat merasakan aura yang berbeda dari Rian"
....
Layl: "Auranya gelap, menyedihkan, dan.. terasa seperti Penyihir"
Kento: "Penyihir?"
Layl: "Aku yakin, di sekolah ini tersembunyi seorang penyihir yang benar-benar kuat. Ada kemungkinan Rian memiliki koneksi dengan penyihir itu"
Kento: "Apa kau tahu siapa penyihirnya?"
Layl: "Maaf, tapi.. penyihir itu.. ia benar-benar licik dan kuat, aku tidak bisa merasakan aroma ataupun auranya sama sekali"
.....
Layl: "Aku curiga bahwa penyihir ini adalah "Echidna", penyihir terkuat di Dunia"
Layl: "Yah, siapapun penyihirnya.. kita tidak boleh berburuk sangka dulu"
....
Layl: "Yang penting, sekarang kalian tahu siapa si pemberontak"
Layl: "Dan, ada satu lagi yang perlu kau tahu"
Kento: "Apa lagi?"
Layl: "Aku yakin, Rian pasti mengincar Nagisa"
Kento: !!?
Kento: "Apa?! Kenapa?!"
....
Layl: "Ah, aku tidak tahu.."
Layl: "Mungkin karena... Nagisa memiliki kekuatan besar yang tersembunyi?"
....
Kento: "K-Kekuatan besar? Apa maksud--"
...
Tiba-tiba saja Layl sudah tidak ada disana
.....
Kento: "Eh? Dia menghilang..?"
......
Kento: ....
Batin Kento: "Aku..... harus memperingati Nagisa"
......
.
.
.
.
.
.
*Di kamar Kento
...
Kento: "....Nagisa, maaf.. aku harus percaya pada Layl.."
Kento: "Karena aku...."
.....
*Keesokan paginya
.....

Comment