Love Ties. Semi Eita

#Malam
#Perancis
#Sebuah hotel


(name) tengah duduk santai di kasur. Di hadapannya ada laptop yang penuh dengan berkas-berkas penting. Hari ini, ia datang lagi ke Perancis untuk menghadiri meeting dengan klien perusahaannya. Sambil membaca ulang dokumen, ia pun tengah videocall dengan Semi Eita.


"Haah... Beneran deh.. jadi musisi tu susah, ngga mudah..." Semi.


"Tapi, Semi-san senang kan?" (name) senyum.


"Iyaasih.. itu benar. Aku seneng banget bisa jadi musisi. Yah.. aku mungkin terlalu memaksakan diri akhir-akhir ini. Jadinya kecapekan" Semi


"Kalau begitu harusnya istirahat sejenak kan..Semi-san.." (name)


"Pengennya sih gitu, tapi aku masih ada 2 project rekaman lagi. Apalagi itu, satu-satunya managerku itu, juga berisik banget kalo ngurus gituan. Haah... beneran deh... Rasanya pengen resign aja, terus rebahan seharian atau kalo ngga, managerku diganti sama (name)-chan, pasti aku akan selalu semangat kerja. Ha ha ha.. " Semi


(name) ikut tertawa mendengar cerita dari Semi. Ya.. ini sudah ke sekian kalinya (name) mendengar curhatan Semi mengenai berbagai hal. Lika- likunya menjadi musisi, kabar gosip tentangnya, beberapa skandal yang tidak benar, fans yang kelewatan suka sampai jadi stalker, sampai masalah soal kehidupan cinta Semi yang sama sekali tidak benar. Semi sering sekali terkena kabar burung soal dirinya yang tengah menjalin cinta dengan artis lain, padahal nyatanya tidak.


Sebenarnya, Semi sudah dekat dengan (name) sejak SMA dulu. Sejak (name) mendapat tugas khusus dari Washijou-sensei untuk mengamati tim Shiratorizawa. Keduanya pernah lost kontak saat (name) 2 tahun kuliah di Perancis. Namun, setahun kemudian, Semi kembali menghubunginya, bahkan hingga sekarang. Saat (name) dan Semi sudah  memiliki karier masing-masing.


"Oh iya, (name), kau.. kapan pulang dari dinas?" Semi


"Oh.. kalau itu masih 2 hari lagi, Semi-san. Ada beberapa project yang harus saya bicarakan dengan klien dari bos di sini." (name)


"Euhm.. sou.." Semi


"Memangnya ada apa Semi-san? mau mengajak jalan-jalan lagi?" (name)


"Pengennya sih gitu.. Aku bakal seneng banget kalau bisa jalan bareng (name) di tiap weekend. Sayangnya.. kau juga sibuk kan ya.., Ah.. tapi kali ini bukan itu. Aku mau mengundangmu ke konserku." Semi


"Wah.. konser lagi ya.. Kali ini di mana?" (name)


"He he.. Aku akan mengadakan konser spesial di Tokyo lagi. Yah.. kali ini.. semacam buat pembukaan atau pengenalan kepada publik soal album baruku nanti. Datang ya.." Semi


"Haik.. haik.. saya usahakan akan datang. Boleh mengajak Tobio-nii?" (name)


"Kenapa juga harus nanya boleh apa ngga? dia kan sehati, sejiwa, sefrekuensi dan sepaket denganmu. Masa iya aku ngelarang kau pergi sama kembaran sendiri. Seaneh apa aku jadinya...? Ha ha ha.. Ajak saja Kakak kembarmu itu, Atau.. kalau mau ajak temen-temen dan seluruh kerabatmu juga boleh kok. Kan.. biar mereka tau seperti apa tampangku.." Semi


"Ha ha ha.. Haik.. haik.. Semi-san.." (name)


-----------------


*


*


*


*


*


*


*


-----------------


#5 hari kemudian
#Siang hari
#Apartemen Tobio


(name) tengah duduk santai di ruang tengah seraya melihat acara tv. Hari ini, (name) berniat main di apartemen Tobio sekalian bersiap untuk ke konser Semi di malam hari. Ia pun mengabari Yachi dan Hinata melalui telefon. Sementara, Tobio ada di dapur bikin minuman.


"Telefon dari siapa? Semi-san?" Tobio, datang bawa minuman, dan cemilan lain.


"Ah.. Bukan, tadi telefon dari Hitoka-chan, Dia ngajak ketemuan di lokasi konser aja. Soalnya ada keperluan yang mau diurus." (name)


"Oh.." Tobio, duduk di sebelah (name) dan makan cemilan.


"Nee-san... sepertinya lagi sibuk banget ya.." (name), ikut nyemil.


"Ah.. Iya.. katanya ada klien di Osaka, terus.." Tobio


"Bukan Miwa Nee-san yang kumaksud. Asami nee-san.." (name)


"Oh.. Ya.. gitu deh. A-chan bilang bilang, hari ini jadwalnya cukup padat di rumah sakit." Tobio


"Hmm.. Sou-ka.. Tapi, nee-san tidak terlalu kecapekan kan? kalian akan menikah 3 minggu lagi loh. Kasian kalau nee-san kecapekan, sering-sering ingatkan nee-san agar istirahat." (name)


"Iyaa.. udah kok. Aku juga sering jemput dan anter ke rumahnya kalau dia ada shift malam di rumah sakit. Tapi.. kau pikir cuma A-chan doang yang bisa kecapekan? ngga nyuruh aku jaga kesehatan gitu? Yang mau nikah kan bukan cuma A-chan sendirian.." Tobio, makan cemilan.


"Heeeh... gausah. Ga guna juga. Atlet gila gerak kaya Tobio-nii pasti akan sering diingatkan oleh rekan-rekan tim biar ngga mengacaukan acara pernikahan. Pukulan penuh Cintaah  Iwaizumi-senpai, tendangan maut Hoshiumi-san dan Yaku-san, omelan merdu Kuroo-san dan Atsumu-san, dan semprotan desinfektan dari Sakusa-san, pasti cukuplah membuat Tobio-nii mengalah dan pulang untuk istirahat. Ha ha ha.." (name). Tobio langsung menarik pipi (name)


"Adwuh.. adwuh.. ittee... gwomen gwomen... hwe hwe hwe.." (name)


Tobio melepas cubitan mautnya. Ia kembali mengambil cemilan dan melirik (name) yang tengah mengambil minuman.


"Kau.. ngga bosen sendirian gitu?" Tobio


"Euhm.. ngga kok.. biasa aja. Kan aku masih sibuk mengejar karier." (name). Tobio hanya diem dan masih menatap adik kembarnya.


"Dasar es batu berjalan" batin Tobio


"Kenapa gitu amat ngeliatin aku? Jangan bilang mau maksa aku cepet-cepet nikah?" (name)


"Ngapain juga maksa adik keras kepala, ngga perhatian dan sedingin es batu kaya kau itu. Aku cuma mikir, kau itu kan... sering banget numpang makan di apartemenku dan rumah Miwa-nee, kira-kira kenapa ya? Kamu kurang gaji?" Tobio, smirk,


"Ah.. selain itu, Aku agak khawatir, nanti kalau A-chan udah tinggal di sini, kasian dia, harus masak ekstra karena ada nona tukang numpang." Tobio.


"..." (name). bete. pengen nabok tapi ditahan.


"Ha ha ha.. gausah bete juga kali.. udah makan nih.. siapin energi buat lihat konser nanti." Tobio.


---------------


*


*


*


*


*


*


----------------


#Malam
#Di sebuah gedung
#Di hall


Suasana begitu ramai oleh beberapa penonton yang sibuk mencari tempat. Panitia penyelenggara dan kru-kru nya pun sibuk menyiapkan beberapa hal di sekitar panggung. Di kursi depan, VVIP, ada Hinata dan Tobio yang duduk dengan jarak 1 bangku. Bangku kosong di sebelah kanan Hinata itu milik (name) yang tengah pergi ke toilet bersama Yachi. Tobio dengan santai memainkan ponselnya.


"Oey.. Kageyama.." Hinata, menoleh ke arah Tobio.


"Apaan?" Tobio, masih mengetik di hp.


"Kau tau.. aku udah susah-susah beli tiket buat konser ini buat perayaan kecil atas pertunanganku dengan Hitoka-chan looh..." Hinata


"Terus? kau ingin pindah ke barisan di bagian belakang sana dan menolak kartu VVIP pemberian Semi-san ini?" Tobio.


"Bukan gitu sih.. yaa.. aku senang-senang aja, dan sangat berterima kasih pada Semi-san dan (name)-san. Cuma.. "Hinata. Tobio masih asyik mantengin layar ponsel.


"Hey.. Kageyama.. aku penasaran sesuatu nih.. Boleh nanya ngga?" Hinata.


"Tanya aja." Tobio.


"3 minggu lagi kan.. kau akan menikah dengan Asami-san. Temen-temen se-angkatan kita juga udah mulai banyak yang ketemu jodohnya. Ya.. aku tau sih nikah itu bukan suatu perlombaan. Tapi.. kau dan (name)-san kan sama-sama terkenal dan punya banyak bakat. Apa iya? belum ada orang yang mengejar (name)-san?" Hinata


"Ehmm... Sou... Sebelum itu, Kau tadi memperhatikan pembicaraan Semi-san dengan (name) ngga? Menurutmu mereka gimana?" Tobio, menatap ke arah Hinata


"Hmm.. (name)-san tadi kelihatannya deket banget sama musisi tadi. Bahkan, dia tadi ngasih 4 kursi VVIP dan menyambut kita secara langsung..." Hinata, sejenak terdiam. Ia pun menatap tak percaya ke arah Tobio


"Kenapa kaget begitu?" Tobio senyum.


"Ngga.. kalau kuingat lagi, tadi musisi itu juga memanggilmu, Tobio-kun kan... Aku.. punya feeling ada sesuatu sih.. Aku bisa mempercayai instingku ini kan?" Hinata. Tobio tersenyum penuh bangga.


"Yaa.. begitulah. Akan ada hal seru nanti. Itulah alasan kenapa kita berempat diberi kursi VVIP." Tobio. Sejenak Hinata mencoba mencerna kode dari Tobio. Tak lama ia pun tersenyum lebar.


"He he... Waaah... Aku ikut senang deh.. kukira selama ini (name)-san akan kelamaan berkutat di dalam kariernya dalam kesendirian. Ya.. meski aku juga mikir, ngga mungkin juga sih, ngga ada orang yang naksir (name)-san.. Rupanya malah gini ya..." Hinata


"Sou da.." Tobio


Tak lama kemudian, Yachi dan (name) datang. Keduanya langsung duduk di tempat masing-masing. Mereka berempat pun berbincang sejenak seraya menunggu acara dibuka.


Selang 5 menit, acara pun dibuka. Kedua Mc acara ini naik ke panggung dan menjelaskan susunan acara hari ini. (name) dengan tenang menyimak. Ya.. soalnya (name) juga sudah tidak sabar untuk mendengar suara merdu Semi yang tengah menyanyi.


Setelah beberapa patah kata dari MC acara, Semi pun naik ke panggung. Serangkaian acara konser ini pun berjalan sangat meriah. Semi terlihat sangat bahagia dan sesekali melirik ke arah deretan kursi VVIP. Para penggemar Semi pun ikut menyanyi di barisan penonton.


Setelah menyanyikan 2 lagu, di nyanyian lagu ke 3, Semi mendekat ke arah kursi VVIP. Ia langsung mengulurkan tangan ke arah (name) dan mengajaknya naik ke panggung. (name) yang bingung sejenak melirik Tobio, namun Tobio hanya mengedipkan mata dan tersenyum. Hinata dan Yachi pun ikut tersenyum. Akhirnya, (name) pun nurut untuk naik ke panggung. Ia pun mendampingi Semi untuk menyanyikan lagunya yang sedang hits, "Sweet love".


Sontak saja para penonton tambah riuh. Alasan pertama, karena mereka kaget soalnya yang dibawa naik ke panggung adalah (name). Ya.. mereka senang, soalnya tidak sedikit yang ngefans sama (name) yang dikenal sebagai saudari kembar atlet Timnas yang begitu spesial. Alasan kedua, karena suara (name) sangat merdu, dan cocok sekali saat duet bersama Semi.


"Terima kasih semuanya.. terima kasih..." Semi, selesai nyanyi.


"Bagaimana? masih semangaaat kaann..?! harus doong... kan ada tamu spesial yang menemaniku di panggung.. Kalian pasti kenal kan? Ayo sebutkan namanya bersama-sama..."  Semi


"NONA KAGEYAMA (NAME)!!" sorak Semi dan penonton. Penonton kembali riuh.


"Kyaaa... beneran ada nona (name)!!"


"Okaa-saan... calon menantumu ada disini.."


"(name)-seeenseeeiiii... ajari kami voli seperti Kageyama Tobio-san. Jugaa"


"Woah Woah! Ha ha ha ha... Aku senang deh kalau kalian menyukai kejutan di konserku kali ini. Nah.. nona (name)... Bisa sapa penggemarku dan penggemarmu di belakang sana?" Semi, ngasih


"Selamat malam semuanya.." (name).  senyum. Penonton riuh. Semi pun tersenyum pada (name).


"Yosh.. Semuanya masih semangat kan?! Kita nyanyi bareng lagi yuuuk!" Semi.


Musik pengiring lagu kembali di putar. Semi pun menyanyikan bait pertama lagunya, dilanjut oleh (name) di bait ke dua. Penonton pun ikut bernyanyi dan memeriahkan suasana. Ketika selesai menyanyikan bait ke 3, Semi mengkode (name) agar menyanyikan reff lagu. (name) yang paham pun mengangguk dan melanjutkan nyanyian. Sementara Semi perlahan lahan menuju belakang dan mendekat ke arah kru-nya. Setelah 3 menit ia pun kembali mendekat ke arah (name) yang menyanyi.


"I'll give everything just for you, baby...
I never leave your side..." Semi, melanjutkan lirik lagu, seraya menggengam tangan (name)


"All my life is just for you baby..
I'll give all my heart... " (name).


Semi tersenyum dan langsung mencium tangan (name) setelah lirik itu dinyanyikan. Tiba-tiba, musik pengiring lagu, berubah. Bukan lagi lagu milik Semi, tapi menjadi musik klasik bernuansa romantis. (name) yang bingung hanya diam dan berusaha mencerna situasi. Tak lama kemudian, Semi kembali menatap wajah (name) seraya tersenyum. Ia melepas genggaman tangannya pada tangan (name), dan berlutut seraya membuka kotak berisi cincin. Sontak saja satu hall riuh.


"Sudah sekian lama...
Hati ini memendam rasa.
Gadis cantik nan luar biasa,
yang merekah laksana bunga di kala senja,
telah mengisi dan mewarnai hariku,
Seluruh dukungan dan manis tutur katanya,
berlapis ketulusan yang tiada tara,


Nona manis dengan senyum indah yang selalu menentramkan hati,
Di malam yang syahdu ini,
izinkan musisi ini menyanyikan sepenggal lullaby,
dan membacakan sebuah puisi,
Lagu indah ini akan terus bersemi,
Bersama tumbuhnya cinta,
yang akan abadi selamanya,


Nona Kageyama (name)..
Will you marry me?" Semi


"S..Semi-san..hiks.." (name) langsung nangis. 


"Kau mau kan? (name)-chan.." Semi, senyum. (name) yang bersusah payah menghapus air matanya, pun mengangguk.


Seketika, suasana hall menjadi riuh atas ucapan selamat. Semi pun langsung berdiri, mencium tangan (name), memakaikan cincin dan memeluknya dengan sangat erat.


"Aishiteru" bisik Semi.


---------------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


*


*


---------------


#5 Minggu kemudian
#Rumah Semi
#Siang
#Di dapur


(name) tengah memotong berbagai bahan masakan, mulai dari sayur hingga daging. Ia berniat membuat beberapa resep masakan baru yang ia lihat di internet. Dengan tenang (name) asyik memasak. Ia pun memutar sebuah lagu musik klasik yang ia dan Eita sukai.


"Haaaaah...."


Tak lama, ada sepasang tangan melingkari pinggang (name). Di bahu kanannya pun bersandar dagu seseorang. (name) tau, itu Eita.


"Sudah selesai?" (name) mengelus pipi kanan Eita.


"Hiks.. hiks.. Beluum.." rengek Eita.


"Beneran deh. managerku itu... Aku kan masih mau menikmati liburan honeymoonku.. masa udah disuruh buat nerusin lirik lagu yang kemarin... ngerusak mood banget deh..." keluh Eita.


"Kita kan sudah liburan selama 1 minggu setelah pernikahan..." (name)


"Humph... Seminggu itu sama sekali ngga cukup untuk musisi yang sibuk sepertiku. Pokoknya abis ini aku minta libur lagi selama 1 bulan penuh." Eita.


"Ha ha ha.. Heeh... mana bisa 1 bulan.. aku nanti kena marah boss." (name)


"He he.. kalau itu urusan gampang. Aku tinggal bayar denda yang bossmu minta, atau, me-resignkanmu langsung dari perusahaan. Aku kan.. ingin (name) di rumah aja.. ngga usah kerja.." Eita, cium pipi (name).


"Heey... jangan seenaknya gitu.. kesepakatannya kan aku akan re-sign setelah nanti melahirkan.." (name), mempoutkan bibir.


"Iyaa iyaa... Sayaang.. ehm.. btw.. masak apa nih? bahannya bangat banget, aromanya juga kayanya enak" Eita.


"He he he.. ra-ha-si-a." (name)


"Ish... ngapain dirahasiain sih? Aku mau ikut masak tau, bosen pantengin tangga nada dan kertas berisi lirik lagu gajelas itu" Eita.


"Heh.. itu lagumu sendiri loh.. musisi macam apa yang ngatain karya-nya sendiri.." (name)


"Tentu saja, musisi Jepang ternama yang masih muda, Semi Eita" Eita, senyum bangga


--------------THE END----------------

Comment