8

Warning! Cerita ini panjang


____________


#Masih pertandingan Karasuno vs Fukurodani


Pertandingan masih berlanjut. Tim karasuno memanfaatkan keadaan dengan sebaik mungkin. Sementara itu, Fukurodani pun tak mau kalah. Pertandingan berlangsung sengit meski tanpa serangan Bokuto.


Ya...Bokuto masih dalam emo mode.




"Perasaanku saja atau tidak ya, tapi Fukurodani terlihat tidak seperti biasanya." komentar Takeda sensei.


Dalam hati, (Name) mengiyakan pendapat Takeda sensei. Ace andalan Fukurodani yang mendapat peringkat 5 terbaik spiker itu nampak sangat kacau.


"Benar-benar seperti bocah yang kehilangan mainan" Pikir (Name). Sweatdrop.


"(Name) chan...mereka mulai lagi" Ujar Yachi.


(Name) lalu mengalihkan perhatiannya pada tim Karasuno. Kali ini yang berada di bagian depan adalah Tobio, dan Tsukishima. Rotasi yang sangat menguntungkan untuk melakukan block. Lalu, bola dikuasai oleh tim Fukurodani.


(Name) memperhatikan pergerakan lawan dan timnya. Tim Fukurodani nampak bersiap untuk meyerang. Lalu, Tobio nampak berfikir keras memprediksi arah bola. Tsukishima pun memberikan ekspresi yang sama dengan Tobio.


Ditengah fokusnya Tobio dan Tsukishima. Tiba-tiba Akashi melakukan two attack. Tobio dan Tsukishima kesal bukan main. Sementara, Akashi melayangkan senyum tipis.


"Ah...sayang sekali..." komentar Yachi geregetan. Shimizu lalu tersenyum mendengar komentar Yachi.


"Gawat.... Akashi-san memang beda." pikir (Name). Sweatdrop.


"Sepertinya Fukurodani tidak ditarik oleh Bokuto. Tapi sebaliknya, mereka menggunakan seluruh tim untuk menarik bokuto." Komentar pelatih Ukai. Yachi dan (Name) lalu menoleh kearah pelatih Ukai.


"(Name)-chan, jadi maksudnya, Fukurodani itu sebenarnya tim yang stabil seperti nekoma?" Tanya Yachi.


"Uhm...setelah kuperhatikan, kurasa begitu. Fukurodani bahkan lebih stabil jika dibanding Nekoma. Hanya saja, kestabilan itu tertutupi oleh kehadiran Ace mereka. Sehingga, banyak yang tak sadar kalau poin penting untuk mengalahkan Fukurodani adalah dengan menghancurkan stabilitas itu. Tapi, Ace mereka juga tak bisa diabaikan sih..." komentar (Name). Yachi pun mengangguk.


"Sepertinya semua sudah paham hal itu, (Name)-chan" ujar Yachi seraya menatap anggota karasuno yang berada di lapangan.


(Name) lalu ikut mengarahkan pandangannya pada tim. Benar. Dari raut wajah mereka, (Name) bisa tau kalau semua sudah memahami pola permainan Fukurodani.


------------


Pertandingan masih berlanjut. (Name) pun masih memperhatikan anggota timnya. Hingga ia terfokus pada Tsukishima. Kali ini bola dikuasai Fukurodani. Mereka bersiap menyerang. Namun, tentunya Karasuno tak diam saja. Para blocker sudah bersiap untuk membendung serangan.


Debagh!!!


Bola yang di spike keras itu menghantam tangan blocker Karasuno. Tsukishima. Akhirnya bola itu jatuh di daerah Fukurodani sendiri dan menambah poin untuk Karasuno. Poin Karasuno 23-24 Fukurodani. Karasuno pun bersorak untuk itu.


"Oh...Tiang lampu kita berguna" komentar (Name).


Yachi dan Shimizu yang mendengar itu terkikik. Tsukisima yang merasa ada yang membicarakan dirinya lalu menoleh kearah para manajer. Ia melayangkan ekspresi kesal pada (Name) setelah melihat Yachi dan Shimizu yang tertawa.


"Kenapa menatapku begitu, Galah ? Ngomong-ngomong nice block" Ujar (Name) sembari melayangkan senyum menyebalkannya.


Tsukishima lalu berdecih dan mengalihkan perhatian pada pertandingan. Hinata, Nishinoya dan Tanaka pun menahan diri agar tak tertawa.


"Pfftt....Itu pujian yang bagus (Name)" komentar Tanaka.


"Sou da sou da...pujian yang sangat manis" komentar Hinata.


๐Ÿ’ข๐Ÿ’ข๐Ÿ’ข


"Haik haik...Jangan bertengkar dulu Tsukishima. Tanaka, Hinata jangan memanas-manasi dia" Daichi.


"(Name)-chan mou. Jangan memprovokasi Tsukishima dulu" ujar Shimizu sembari menahan tawa.


"Haik senpai." (Name).


------------


Kini giliran Karasuno untuk serve. Azumane yang mendapat giliran. Ia lalu bersiap dan melayangkan servisnya. Bola lalu melayang dengan keras menuju wilayah Fukurodani. Permainan sengit pun dimulai lagi.


Karasuno sudah memahami alur permainan Fukurodani. Semua sudah memahami jika Fukurodani adalah tim yang solid. Bukan hanya terpusat pada seorang Ace.


Hal ini membuat fokus Karasuno berubah menjadi mewaspadai semua anggota tim Fukurodani. Minus ace mereka yang masih galau dan nampak linglung. Karasuno pun mulai lengah pada Ace lawan.


Melihat pertandingan sengit ini, membuat (Name) kembali penasaran dengan tim lawan. Ia lalu memperhatikan pergerakan tim Fukurodani. Tepatnya, terfokus pada setter mereka, Akashi.


(Name) merasa ada sesuatu yang janggal dengan pergerakan Fukurodani saat ini. Akashi pun nampak berbeda dari biasanya. Berbeda dengan beberapa saat tadi, kini tiap anggota tim Fukurodani nampak lebih...lega?


(Name) lalu mengalihkan perhatian pada Bokuto. Dari kejauhan (Name) bisa melihat ekspresi Bokuto yang ingin segera melakukan spike. (Name) yang merasakan sesuatu yang tak beres kembali mengalihkan fokus pada Akashi.


Benar saja, ketika para blocker Karasuno sudah bersiap di suatu titik, Bokuto lalu melompat tinggi-tinggi di titik lain. Akashi lalu melayangkan toss yang tinggi kearah Bokuto.


"Tobio niii ! Tiang Karasuno !" teriak (Name).


Tobio dan Tsukishima berdecih. Mereka lalu buru-buru berpindah posisi block. Tapi, sayang keduanya kalah cepat. Sudah terlambat.


Blammm !!!


Spike keras Bokuto pun mengakhiri pertandingan. Sejenak tim Karasuno speechless. Sementara tim Fukurodani nampak sangat lega. Akashi menoleh kearah (Name). Ia lalu melayangkan senyum tipis. (Name) hanya bisa speechless ketika bertatapan dengan Akashi.


"Yo ace." Sarukui


"Kakkoi naa...." Konoha


"Permainan memang harus ditutup ace lah.." Komi


"Wah...keren banget" Suzumeda


"Ada kepala burung hantu"Shirofuku


Seketika berbagai seruan pujian terdengar dari tim Fukurodani. Bokuto pun senang lagi, ia kembali seperti normal.


"he he he ha ha ha, tuh kan aku memang yang terbaik! hey hey hey!" Bokuto


"Hey hey hey" Konoha,Komi,Sarukui


"Yo! (Name)-chan ! aku keren kan! Aku hebat kan?! Hey hey hey!" Bokuto


"Haik. Bokuto-san kakkoi." sahut (Name) sembari tersenyum.


"Tentu sajalah, aku kan Ace! Ha ha ha!" ujar Bokuto penuh bangga.


(Name) hanya tersenyum canggung dan sweatdrop. Yachi yang ada disebelahnya pun ikut tersenyum canggung. Akhirnya, Karasuno pun melakukan hukuman terakhir. 1 putaran diving drill.






-------Time skip --------


Semua sudah berkumpul untuk pesta barbeque. Nekomata sensei lalu memberi beberapa pesan dan kesan. Setelah itu pesta barbeque dimulai. Semua langsung berhamburan dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. (Name) lalu izin pada Shimizu untuk pergi sebentar ke toilet. Shimizu pun mengijinkan.


----------------


#Kerumunan 1


Tobio tengah memakan daging panggang. Namun, entah karena terlalu lapar atau doyan, ia makan
dengan sangat cepat.


"Uhuk...uhuk.."


Tobio tersedak dan bingung mencari air. Tak lama, Akashi meyodorkan segelas minuman padanya.


"Pelan-pelan makannya" komentar Akashi.


"Terimakasih Akashi-san" Sahut Tobio. Akashi hanya mengangguk.


"Nee...adikmu itu kemana? tumben tidak kalian tidak bersama." Akashi. Tobio lalu diam. Ia mencoba mencerna kalimat Akashi.


"Hah! aku lupa! Aku terlalu senang dan fokus makan sampai lupa (name) ada dimana!" Tobio


"Tenanglah...dia mungkin sedang bersama para manajer. Kau itu lucu sekali ketika panik." Akashi.


"Ah...ma..maaf akashi-san" Tobio


"Ii yo. Ngomong-ngomong maaf karena sudah membawa adikmu ke latihan Bokuto di hari pertama. Kau pasti bingung mencarinya ya. Oh iya, adikmu itu hebat sekali. Teknik spike dan pengamatannya menarik sekali. Apa kalian berdua sudah berlatih voli sejak lama?" Akashi.


"Haik. Dia biasanya membantuku berlatih saat di rumah. Jadi waktu itu dia ikut bermain voli dengan Akashi-san?" Tobio.


"Iya. Bokuto-san yang memintanya. Ya...agak maksa juga sih" Akashi.


Tobio dan Akashi pun berbincang sembari menikmati hidangan. Mereka membahas banyak hal. Tapi, paling banyak mengenai keseharian Tobio dan (Name).
-------------------


#Kerumunan 2


Sugawara, Yaku dan Nobuyuki berbincang bersama sembari memakan hidangan yang tersedia. Mereka mengomentari Kuro, Bokuto dan Daichi yang nampak senang mengganggu Tsukishima.


"Nee...Suga...aku ingin berterima kasih pada Karasuno." Yaku sambil makan.


"Memangnya kenapa?" Suga.


"Saudari setter kalian itu sudah membantu Lev latihan receive. Dan kemampuan Lev mulai sedikit ada perubahan." Yaku sambil makan.


"Ah...souka. Tapi kapan dia melatih Lev? Kurasa dia selalu berada didekat Kageyama. Ah, kecuali waktu kageyama kembar bertengkar sih" Suga.


"Eum...itu. Hari pertama. Lalu yang kedua kali ketika mereka berdua bertengkar. Kau tau, Lev jadi sering merengek ingin dilatih (Name). Padahal kan, (Name) sibuk membantu saudaranya." Yaku.


"Ha ha ha...masa iya sih?" Suga.


"Iya, Lev selalu bilang kalau dia lebih suka dilatih (Name)-chan daripada Yaku ataupun Kuro." Nobuyuki.


"Sou...setelah bilang begitu Lev mengataiku dan juga Kuro. Dasar kouhai yang suka bikin kesal." Yaku.


Perbincangan mereka bertiga pun berlanjut.
-------------------


#Kerumunan 3


Yachi sendirian di tengah kerumunan para pemain voli. Ia gemetar ketakutan. Tinggi para pemain voli dari sekolah lain itu membuat Yachi insecure. Seketika tercium aroma daging panggang yang enak. Yachi ingin sekali mencicipinya. Namun, para pemain voli yang tinggi dan menyeramkan menghalagi aksesnya untuk mengambil daging panggang.


"Bagaimana ini? aku ingin sekali mencicipinya. Tapi...Euh...(Name)-chan belum kembali kesini. Bagaimana caraku menghadapi mereka?" ujar Yachi dalam hati.


Seorang pemain voli lalu mengajak Yachi bicara. Namun, Yachi kaget dan menjawab pertanyaannya asal-asalan. Dia juga panik dan akhirnya makan daging gosong. Pemain voli sekolah lain pun mengerubunginya. Itu membuat Yachi makin speechless dan gemetar.
---------------------


#Kerumunan 4


Ogano, Kapten Shinzen, mengamati sekitar sembari menunggu daging yang ia panggang matang. Ia melihat Konoha dan komi, yang berniat pdkt ke Shimizu. Namun, Tanaka,Taketora dan Nishinoya sudah menguarkan aura seram sembari mengelilingi Shimizu. Akhirnya Komi dan Konoha mengurungkan niatnya untuk caper ke Shimizu.


Tak lama kemudian, dari kejauhan terlihat (name) mendekat kearah para manajer. Ogano lalu mengalihkan perhatian pada para manajer. Teman Ogano pun ikut melihat kearah para manajer. Setelah beberapa saat (Name) lalu berjalan ke tengah kerumunan.


"Nee...menurutmu bagaimana dengan saudari kembar setter karasuno itu?" tanya teman si brokoli, Ogano.


"Dia cantik sih...tapi aku ragu untuk mendekatinya. Auranya itu kuat sekali. Apalagi saudara kembarnya ada di sini. Setter karasuno itu, meski masih kelas 1, auranya beneran beda " Ogano.
---------------------


#Kerumunan 5


"Ano, sumimasen senpai-tachi. Saya ingin mengajak Hitoka-chan" (Name)


Para pemain voli yang mengelilingi Yachi lalu menoleh. Mereka sedikit terkejut ketika (Name) ada di dekat mereka sembari tersenyum. Semua speechless.


"Dia lebih cantik ketika dilihat dari dekat."


"Aku ingin kenalan. Tapi auranya kuat sekali."


"Aku tidak bisa membalas kalimatnya"


"Kageyama kembar memang sesuatu"


Para pemain voli itu lalu bergeser dan membuka jalan untuk Yachi. Yachi lalu berjalan mendekati (Name) dan memeluk lengan kirinya. Mata Yachi nampak berkaca-kaca dan hampir nangis bombay.


"Ah...gomen gomen...ayo kita makan daging bersama-sama. Kita gabung dengan Tobio-nii atau Hinata saja yuk" (name)


"Oah! (name) chan!" Bokuto heboh.


(Name) dan Yachi lalu mengalihkan perhatian pada Bokuto yang melambaikan tangan. Kuro, Lev dan Hinata yang ada didekatnya juga ikut memanggil Yachi dan (Name) agar bergabung.
---------------------


#Kerumunan 6


Para manajer berkumpul dan berbincang banyak hal. Shimizu pun sudah kembali bergabung dengan para manajer. Setelah membahas Ace masing masing, Shirofuku bertanya.


"Ne shimizu. menurutmu saudari kembar setter kalian itu bagaimana?" Shirofuku, manajer Fukurodani.


"Oh (name)-chan? dia baik kok, juga sangat perhatian dan penyayang pada tiap anggota tim. Ya...tentunya perhatian itu paling banyak pada saudara kembarnya." Shimizu.


"Kudengar beberapa waktu lalu kageyama kembar bertengkar. Kata timku dia sangat menakutkan ketika marah. Bahkan seluruh orang di gym menghentikan aktifitas dan terfokus pada (Name) dan saudaranya." Miyanoshita, manajer Ubugawa.


"Ha ha ha, Iya, mereka bertengkar dan saling mendiamkan selama sehari penuh. (Name) memangย  berubah menakutkan ketika marah. Tapi aku tau, marahnya itu karena dia ingin membenarkan hal yang salah dari orang yang ia sayang." Shimizu.


"Wah...Perlakuannya manis sekali. Hebat. Kalian beruntung punya manajer seperti dia. Dia masih kelas 1 kan ya?" Mako,manajer shinzen.


"Iya. Hitoka-chan dan (Name)-chan masih kelas 1. Oh iya mereka juga 1 kelas, karena itulah Hitoka-chan tidak canggung dengan (Name)-chan" Shimizu.


"Kalau hebat itu sudah jelas kan Shimizu. Apalagi dia juga pintar main voli. Timku bilang dia main voli bersama Bokuto di hari pertama." Miyanoshita.


"Oh iya. Bokuto senang sekali loh ketika (Name) mau diajak main voli. Tapi, aku tau Bokuto pasti maksa. Maaf ya Shimizu, sudah merepotkan." Suzumeda, manajer Fukurodani.


"Daijoubu desu. Tapi, Shirofuku. Kenapa tiba-tiba tanya tentang (Name)-chan?" shimizu.


"Ano saaa...sepertinya ada anggota Fukurodani yang menyukainya." ujar Shirofuku, seraya menoleh kearah Bokuto yang berisik.


"Oh...anggota timku juga. Tapi, mereka takut mau mendekati dia. ha ha ha. 'Aura manajer baru karasuno itu kuat sekali. Padahal dia masih kelas 1.' begitulah komentar dari timku" Miyanoshita.


"Ooh sama. ha ha ha. Timku juga begitu. Lalu, mereka kesal sendiri ketika melihat tim Nekoma dan Fukurodani nampak akrab dengan (Name)-chan. Astaga...hahaha." Mako.
---------------------


#Kerumunan 7


(Name) dan yachi akhirnya gabung dengan Bokuto, Kuro, Hinata, Lev dan Tsukishima. Yachi pun bisa dengan tenang menyantap hidangan yang tersedia. (Name) pun tersenyum dan ikut mencicip daging panggang yang ada.


"Woah, Bokuto-san masuk 5 besar ace?! keren !!" Hinata.


"Tuhkan?! keren kan?! ha ha ha" Bokuto


"Tapi Ushiwaka dari daerahnya masuk 3 besar terbaik lo" Kuro


"Tiga?!" Hinata kaget. Bokuto kesal sendiri.


"Terbaik ketiga, berarti ada 2 yang lebih kuat lagi ya?" Tanya Lev sambil makan.


"Ushijima dari Tohoku, Kiryu dari Kyushuu, dan Sakusa dari Kanto. Mereka adalah 3 ace terbaik" kuro


(Name) dan Yachi pun, hanya menyimak pembicaraan mereka sembari makan dengan tenang.


"Oh iya! aku hampir lupa. Apakah (name)-san pernah bertemu dengan Ushijima?" celetuk Hinata. (Name) lalu memandang Hinata.


"Eh?! memang kenapa?! Ada apa?!" tanya Bokuto heboh.


"(Name)-chan adalah murid pindahan. Lebih tepatnya dari Shiratorizawa." jawab Yachi.


"Eh?! majika?" Lev, Kuro, Bokuto.


"Kalian sudah terlihat akrab dengannya beberapa hari ini. Masa gak tau sih?" Tsukishima.


"Ya...aku gak kepikiran nanya itu. Aku cuma tau kalau (Name)-chan baru pindah ke Karasuno." Bokuto


"Lagipula, (Name) juga tak cerita kalau dia pindahan dari shiratorizawa." kuro.


"Ne...jadi kau pernah bertemu dengannya?" tanya Lev lagi.


"Ya. Kami sering bertemu." jawab (Name)


"Bagaimana bisa?" bokuto heboh lagi.


"Mereka dulunya satu sekolah. Selain itu Shiratorizawa punya asrama. Jadi wajar kalau mereka sering bertemu. Lagipula Joosama ini lumayan terkenal." Tsukishima.


Bokuto Spechless mendengar kalimat Teukishima. Lev dan Kuro pun hanya diam. Keduanya lalu menatap Tsukishima dan (Name) bergantian. Bokuto lalu ikut menatap (Name). Ketiganya meminta penjelasan lebih.


"Dia sangat menyebalkan kan, (name)-san. Aku dan Kageyama pernah bertemu sekali dengannya. Lalu, dia dengan entengnya meremehkan kami. Bikin kesal saja. Apalagi dia tinggi. Aku pasti tak betah jika tiap hari bertemu dia" Hinata. (Name) lalu tertawa.


"Lalu menurutmu apa dia hebat? Apa dia kuat?" Lev.


"Haik. Sesuai dengan tingkatan peringkatnya. Dia memang kuat. Tentu sangat hebat. Apalagi dia punya keistimewaan, Spike kidal" (name)


"(name) chan. Kau tak boleh begitu. Tim mu juga hebat lo...kalian tak boleh kalah dari Ushijima, karena aku yang akan mengalahkan kalian di nasional" Bokuto.


"Jangan besar kepala dulu bokuto. orang orang lebih menantikan pertandingan legendaris 'pertarungan di tempat sampah' loh...." Kuro.


"Tapi bukankah wajar jika kalah. Ushijima saja sudah sehebat itu." Tsukishima.


"Hora tsukki! kau itu sudah berkali kali latihan blok bersamaku. Kau harus lebih PD" Bokuto.


-----------



Pesta barbeque sudah selesai.
Seluruh anggota tim karasuno lalu berpamitan pulang.


"Kalian semua, sampai ketemu lagi" ujar Kuro.


"Tentu" balas Daichi.


Kuro lalu tersenyum. Tak lama kemudian, ia mengalihkan fokus ke (name). (name) pun balas tersenyum. Kenma lalu nampak mendekat kearah (Name).


"Nee...misterius manajer. Sampai jumpa lagi. Tantanganmu masih kuingat baik-baik. Aku menantikan pertandingan kita." ujar kenma pada (name)


"Haik. Kozume-senpai" (Name).


------------


Anggota tim Karasuno pun sudah berjalan menjauh. Tobio sejak tadi menggandeng tangan saudarinya. Keduanya berjalan sejajar. Sementara
itu, Hinata berjalan di depan Kageyama kembar.


"(name)-chan ! Sampai jumpa lagi! Oh iya, aku nanti akan menelfonmu." Bokuto.


"(name) chan, terima kasih atas latihan receive nya. Jangan lupa nanti balas pesanku ya...Hinata mou... Jangan lupa tambah tinggi. Sampai jumpa lagi semuanya..." Lev.


(Name) tersenyun dan melambaikan tangan pada mereka semua. Tobio hanya diam melihat tingkah (Name).
Hinata pun menoleh ke belakang. Menatap Lev dengan ekspresi kesal. Meski begitu, ketiganya tetap melanjutkan langkah kakinya.


Tak lama kemudian Hinata berhenti. Tobio dan (name) pun ikut menghentikan langkah.


"Meski aku tak suka mengakui kalau aku itu lemah, tapi setelah tau ada banyak orang yang jauh lebih kuat dariku. Aku jadi ingin menantang mereka semua !" ujar Hinata sembari tersenyum.


"Oo...ganbatte ne Hinata!" (name)


"Tentu (name)-san"


Hinata menatap (name) dengan mata berbinar. Namun, tak lama kemudian ia mengalihkan fokus pada tangan kiri Tobio yang menggandeng tangan kanan (Name).


"Naa..Kageyama. Kenapa kau sejak tadi menggandeng (name)-san?" Hinata.


"Ha?! Memangnya kenapa?! Dia itu adikku. Terserah mau kuapakan." Tobio. Hinata menatap Tobio dengan ekspresi aneh.


"Kageyama jangan-jangan kau..."Hinata.


"Apa yang kau pikirkan, Boke?! Aku melakukan ini untuk melindungi (name) dari orang payah sepertimu" Tobio.


"Hah?! kenapa kau malah mengataiku payah?!" Hinata.


(Name) yang melihat kedua partner setter-spiker ini mulai bertengkar lalu menghela nafas panjang.


Buagh!


(Name) langsung memukul perut Tobio. Setelah itu ia mengeratkan genggaman tangannya, dan segera menarik tobio menuju bis.


"Hoi sakit tau ! Kau ini kenapa suka sekali memukulku?! aku ini kakakmu, harusnya kau menghormatiku. Lalu pelan-pelan ketika menarikku, dasar adik bar-bar..." protes Tobio sembari berjalan.


"Berisik. Aku ingin cepat-cepat pulang. Jadi berhentilah bertengkar dengan Hinata sebelum Daichi senpai memarahi kita bertiga karena telat naik ke bis." (name)


"Aku tau itu tak perlu mengaturku." Tobio.


Hinata masih speechless melihat tingkah Kageyama kembar itu. Tsukishima dan Yamaguchi pun mendekat.


"Ah...Joosama dan Ousama bertengkar lagi? Ah...Chibi-chan ini jadi seperti anak terlantar. Kasian." Taukishima.


"Tsukishima konyaro!" geram Hinata.


Yamaguchi pun tertawa. Ia lalu mengajak Hinata dan Tsukishima agar segera naik bis sebelum dimarahi Daichi.


----------TBC------------








Yuhu part 8 sudah author up nih...


Btw part ini sangat panjang. Semoga reader gak bosan ya.


Enjoy the story...
๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Comment