Love Ties. Iwaizumi Hajime

#Suatu sore
#Tokyo


Iwaizumi baru saja menutup telefonnya. Ia lalu tersenyum dan mengarahkan pandangan ke luar jendela apartemennya. Kenangannya terasa jauh melayang.


"Ya ampun, kau itu kenapa malah ikut-ikutan jalan hidupnya Oikawa sih... Harusnya kau disini. Di dekatku. Aku jadi selalu merindukanmu tau..." Iwaizumi


"Yah... tapi tak apa. Setelah kau pulang nanti, akan kupastikan kau menjadi milikku selamanya. (name)" Iwaizumi.
----------------


*


*


*


*


*


*


*


----------------
#3 bulan kemudian
#Pagi
#Apartemen Tobio


(name) perlahan membuka mata. Ia lalu melirik ke arah jam digital di sisi tempat tidurnya. Setelah itu, (name) bangun, menuju ruang tengah, dan duduk santai seraya melihat suasana kota.


"Oh, (name) kau sudah bangun?" Tobio, dari dapur.


"Uhm... tapi masih ngantuk. Perjalanan kemarin sangat melelahkan" (name)


"Sou da you ne. Ini, minum dulu" ujar Tobio seraya menyodorkan secangkir susu hangat. Tobio lalu duduk berhadapan dengan (name).


"Okaeri yo..." Tobio


"Haik, yah... meski ini bukan di rumah. Ha ha.. Oh iya, Tobio-nii, jadi kapan kita bisa pulang ke Miyagi?" (name), seraya minum susu.


"Sebenarnya, aku juga ingin segera pulang, mumpung libur. Tapi, timnas lagi bikin acara liburan bareng ke pantai 4 hari lagi. Terus nginep semalem juga. Yaa... aku gabisa nolak." Tobio


"Sou?.." (name)


"Iyaa.. para manajer juga suruh ajak 'seorang yang paling penting dalam hidup' tiap anggota lagi..." Tobio


"Hmm.. maksudnya?" (name)


"Kau tau? tiap anggota diminta ajak satu temen, atau kerabat atau siapalah yang dekat dengannya ke acara itu. Katanya, biar nambah meriah." Tobio


"Lalu, Tobio-nii ingin mengajakku ke acara itu?" (name)


"Yaa.. maaf kalau kesannya maksa. Soalnya, Nee-san katanya lagi banyak job. Lalu, waktu aku bilang mungkin akan mengajakmu, ada banyak anggota tim yang senang. Bokuto-san, Hinata, Atsumu-san, Hoshiumi-san, mereka yang paling excited. Hoshiumi-san bahkan sudah berencana untuk mengajakmu menjadi 1 tim dalam permainan voli pantai nantinya." Tobio


"Ah... iya juga ya, dulu Hoshiumi-san pernah mengatakan akan mengajakku bermain voli bersama... Ha ha.. impian itu baru bisa terwujud setelah sekian tahun.." (name). Tobio


"Sou da na.. Hari ini kita istirahat di di apartemen saja. Oh.. buat sarapan kau mau makan apa? aku akan pesan makanan" Tobio


------------------


*


*


*


*


*


*


*


*


--------------------


#4 hari kemudian
#Prefektur Kanagawa
#Pantai Enoshima
#Di sebuah penginapan


"WOAH!! KAGEYAMAA DAA! OH! (NAME)-SAAAN! OKAERINASAIII" Hinata. melambaikan tangan penuh semangat


"DIMANA?! HINATA? DIMANA MURID SPESIALKU (NAME)-CHAAN?!" Bokuto, ikut-ikutan heboh.


"WOAHH!! KAGEYAMAAAA! KAGEYAMA-CHAAN! KAGEYAMA-KUN! KALIAN DATANG JUGA!" Hoshiumi


"(NAME)-CHAN?! Oh... sudah lama sekalii... terakhir kita ketemuan pas pertandingan MSBY vs Schweiden waktu itu." Atsumu. Ikutan senang


Rombongan para atlet timnas yang lain langsung mengalihkan perhatian ke arah datangnya si Kembar Kageyama. Ya.. mereka sangat penasaran, kenapa bisa Bokuto, Hinata, Hoshiumi dan Atsumu begitu bersemangat menyambut Kageyama twins. Iwaizumi yang juga ikut dalam acara ini pun hanya tersenyum saat melihat kedatangan (name).


"Oosu." Tobio


"Konnichiwa" (name)


"Oya oya oya... bintang tamu kita sudah datang. Selamat datang Kageyama twins.. Ah.. bagaimana kabarmu (name)-chaan? sehat selalu kan? Oh.. kau tambah cantik semenjak pulang dari Perancis. Iya kan? coach Iwaizumi-san... " Kuroo


"Ah.. sou. Kuroo-san." Iwaizumi. Kuroo langsung tersenyum.


"Oke oke... tuan dan nona muda sekalian, silahkan meletakkan barang-barang kalian di penginapan yang sudah kubayarkan sewanya ini. Setelah itu! Kita.." Kuroo


"BERSENANG-SENANG DI PANTAIII!" Bokuto, Hoshiumi, Hinata


-----------


*


*


*


*


*


*


-----------


Rombongan para atlet segera meletakkan barang bawaannya dan bergegas ke pantai. Karena letak penginapan yang dekat pantai mereka langsung saja berpencar. Ada yang langsung berenang, mencari toko sewa alat selancar, main pasir, berkeliling untuk beli makanan, dan yang paling penting, voli.


"(name)-chaan mana yaa? dia masih ganti baju ya?" Bokuto.


"Dia pasti bingung memilih bikini mana yang cocok untuk dipakai." celetuk Atsumu.


DEPLAK


BRUGH


"Ah.. maaf Atsumu! Tanganku kelepasan, aku sudah lama tidak mencoba teknik spike yang ini." Iwaizumi. 😊😊😊


Atsumu yang tadi terjengkang dan kena spike tepat di muka, seketika merasakan aura horor. Ia pun hanya nyengir kuda seraya menahan rasa sakit dan tak membalas kalimat Iwaizumi.


"Pfft... Heh Atsumu.. jangan bicara sembarangan, kena batunya kan?" bisik Hosiumi.


Tak lama (name), Tobio dan Kuroo datang membawa sekotak minuman dingin.



Iwaizumi lalu memperhatikan (name) dari ujung kepala hingga ujung kaki. Setelah itu ia tersenyum dan menoleh ke arah Tobio. Tobio balik menatap Iwaizumi, namun ia yang bingung hanya diam.


"(NAME)-CHAAN KAU CANTIK SEKALI!!" Bokuto. heboh


"Sou desu, pakaiannya sangat cocok dengan (name)-san. Tapi.. kenapa harus couple sama Kageyama juga..." Hinata


"Kenapa? itu aku yang beli. Lagipula mana mungkin kubiarin (name) pake pakaian pantai yang kelewat terbuka. Ada banyak orang mencurigakan disini, misalnya Atsumu-san." Sahut Tobio spontan.


"CHOTTO! TOBIO-Kuuunn..." Atsumu. sedih.


"Sudahlah.. soal pakaian pantai Kageyama-chan itu tidak penting. Yang penting adalah.... AYO MAIN VOLI! KAGEYAMA-CHAAN!" Hoshiumi


Semua orang yang bersiap untuk main voli pun bersorak. (name) pun tersenyum dan mengiyakan.
------------


*


*


*


*


*


------------
#Petang
#Di lorong penginapan


Setelah seharian penuh bersenang-senang di pantai, semua orang pun kembali ke penginapan untuk mandi dan bersiap-siap untuk acara barbeque di malam nanti. (name) yang sudah selesai mandi berniat kembali jalan-jalan sejenak di pantai untuk melihat sunset, sebelum ikut bantu-bantu menyiapkan perlengkapan barbeque. Dan... di lorong ini ia bertemu dengan Iwaizumi.


"(name).."


Iwaizumi yang berniat basa-basi sejenak sontak terdiam saat melihat (name) dengan dress birunya. Sementara, (name) hanya tersenyum.



"Mau jalan-jalan bersamaku?" Iwaizumi


"Haik." (name)


(name) and Iwaizumi lalu berjalan berdua menuju pantai. Seraya berjalan, keduanya membincangkan banyak hal. Iwaizumi pun merasakan hatinya menghangat. Kerinduannya pada (name) pun terbayar sudah. Keduanya, terus melanjutkan jalan santai di sepanjang pantai, seraya menikmati suasana sunset. (name) bahkan tak menyadari jika ada gerombolan orang tengah membuntuti mereka.


(name) dan Iwaizumi pun menghentikan langkah di area yang dijadikan lapangan voli di salah satu sudut pantai. Melihat sebuah bola tergeletak di sana, (name) langsung mengambilnya.


"Voli itu, menyenangkan sekali ya.. Kita jadi dekat begini juga karena lewat voli" Iwaizumi


"Haik, saya jadi teringat saat Iwaizumi-senpai mengajari saya teknik spike waktu SMP." (name)


"Sou ka.. Dulu, waktu latihan tim putra senggang, aku dan si Kusokawa itu bergantian mengajarimu. Ha ha.. setter cengeng itu bisa hidup ngga ya? di Argentina sana." Iwaizumi.


"Tidak boleh begitu, Iwaizumi-senpai..  meski begitu kan, Tooru-senpai itu kan partner voli Iwaizumi-senpai juga.." (name).


Iwaizumi dan (name) kembali tertawa. Setelah itu, keduanya sejenak terdiam dan menatap langit jingga yang indah.


"(name).." Iwaizumi. (name) menoleh.


"Aku sangat senang setelah tau kau sudah benar-benar pulang ke Jepang. Kau tau, selama ini.. aku selalu menunggumu." lanjut Iwaizumi seraya berhadapan dengan (name)


"Kau tau.. aku selalu kepikiran dengan keadaanmu yang berada jauh di sana. Aku.. tidak bisa tenang." Iwaizumi. mengambil bola voli dari genggaman (name)


"Tapi ya.. aku selalu yakin, kau adalah gadis yang tangguh. Aku selalu berusaha meyakinkan diri ini, jika kau akan baik-baik saja di sana." Iwaizumi. menjatuhkan bola voli ke pasir pantai.


"Tapi,(name).." Iwaizumi. mendekat dan mengenggam kedua tangan (name).


"Aku tidak sekuat itu untuk menahan rinduku padamu.. Rindu ini, tidak pernah hilang, bahkan saat aku mendengar suaramu melalui telefon, ataupun melihat wajahmu dari foto dan videocall." Iwaizumi. Mencium kedua tangan (name)


"Aku.. aku hanya ingin kau selalu ada disisiku." Iwaizumi. senyum.


(name) yang tak tau harus menjawab apa hanya bisa diam dan menatap Iwaizumi. Tak lama kemudian, Iwaizumi melepas genggaman tangannya pada (name), dan mengambil sebuah kotak dari saku pakaiannya.


"Iwaizumi-senpai.." (name)


Iwaizumi kembali tersenyum. Ia lalu membuka kotak itu dan mendekatkannya ke arah (name). Ada sebuah cincin dengan mutiara di sana.


"Will you marry me?" Iwaizumi.


Seketika (name) membeku dan membelalakkan mata. Ia masih menatap Iwaizumi yang masih terus tersenyum di hadapannya. Mata (name) pun mulai menghangat. Air matanya sudah berkumpul dan seketika mengalir.


"Aku.. akan sangat senang jika kau menerimanya.. Tapi, jika kau tak ingin menerimanya, aku juga.." Iwaizumi


"Tidak.. bukan begitu.. S.. saya.. Saya mau. Saya terima lamaran Iwaizumi-senpai." (name). masih terharu.


Iwaizumi kembali tersenyum dan segera memakaikan cincin itu di jari manis (name). Setelah itu ia memeluk (name) dengan erat.


"Yokatta.. arigatou.. he he.. rinduku, dan kesabaranku untuk menunggumu sekarang sudah terbayar lunas.." bisik Iwaizumi.


Iwaizumi kemudian melepas pelukannya, dan mengusap air mata (name) yang masih mengalir. Sementara (name) menatap mata Iwaizumi.


"Panggil aku Hajime, ya.." Iwaizumi.


"Sekali lagi.. terima kasih.." ujar Iwaizumi, seraya merengkuh dan mencium bibir (name).


.


.


.


.


.


Setelah sekian detik..


"Hiks.."


"Hiks.."


»Grusak Grusuk


"Shhh... kalian ini jangan nangis bombay.."


"Diem lahh... aku susah ngerekam inii.."


Iwaizumi yang kaget langsung menghentikan ciumannya dan menoleh ke asal suara. Sementara (name) yang merah padam hanya bisa diam di dekapan Iwaizumi.


"HUAAAAAA!! COAAACHH!! (NAME)-CHAAAAAN!! SELAMATT HUAAAA HIKS HIKS.." Bokuto. Muncul dari balik semak dekat pohon kelapa.


"BOKUTOOO!!" Hoshiumi. Kesel. muncul dari balik semak, seraya bawa kamera.


"HUAAA!! AKU TIDAK MENYANGKA KAU MENERIMA COACH!! AKU SEDIH..AKU PATAH HATII..." Atsumu. 


"A..ATSUMU-SAN! Atsumu-san itu sudah punya tuanangan!.. gadis itu nanti ngamuk!" Hinata


"Hiks.. Yaah.. jadi inilah guys.. live special, acara lamaran coach kami.. Kalian tau.. aku sekarang ikut terharu.. Oh iya.. terima kasih atas spam like dan ucapannya.. akan kusampaikan pada coach Iwa dan nona (name)" Kuroo. pasang handphone. live ig.


Setelah itu, gerombolan atlet lain pun ikut muncul dari balik semak dekat pohon kelapa. Iwaizumi hanya bisa sweatdrop melihat tingkah nyeleneh mereka, sementara (name) semakin merah padam, ia setengah malu karena ciumannya dengan Iwaizumi disaksikan rombongan se-rt dan juga kakaknya Tobio.


"Hajime-san.. Omedetou." ujar Tobio. Ia lalu mengalihkan pandangan pada (name) dan tersenyum seraya mulai memainkan handphone-nya.


Atlet lain ikut mendekat dan memberikan ucapan selamat. Hosiumi masih berkutat dengan kameranya, dan Kuroo masih lanjut dengan acara live ig-nya yang dilanjut dengan wawancara pada Iwaizumi dan (name).


"Ah.. Arigatou minna.. Tapi.. kenapa pula kalian semua ngikutin kami?" Iwaizumi, sweatdrop.


"Ah.. maaf kalau merusak momen kalian, soalnya Bokuto sama Atsumu gabisa antang kalo nangis" Hoshiumi.


-----------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


-------------
#6 bulan kemudian
#Di sebuah apartemen
#Sore


(name) terlelap di tempat tidur. Hajime yang duduk tenang di samping (name) dengan penuh kasih sayang mengusap kepala (name). Ia kemudian mengecup pelan dahi (name).


"Istirahatlah.. sayang.." Hajime.


Hajime lalu mengambil ponselnya dan ikut merebahkan diri di tempat tidur. Tak lama, ada notifikasi pesan muncul. Disana terpampang berbagai nama, ada "Okaa-san", "Kageyama Otou-san", "Miwa-Nee", "Tobio-kun", "🏅Grup Timnas Japan🎌", "✨Grup Alumni tim voli Aoba Johsai✨", dan "Kusokawa🚮". Ia pun membuka semua pesan itu.


Dan.. ya.. isinya ucapan selamat, karena, (name) hamil. Hajime mengetahui itu setelah mengantarkan (name) ke dokter, kemarin, setelah selama 2 hari sebelumnya ia terlihat pucat dan lemas. Hajime sebenarnya hanya mengabarkan hal ini pada keluarganya saja. Tapi entah bagaimana ceritanya sampai yang lain bisa tau. Mungkin Tobio yang cerita. Ia pun membalas 1 satu persatu pesan yang masuk ke ponselnya.


Chat


Kusokawa 🚮:
Bagaimana keadaan (name)-chan? dia masih lemas dan mual?


Iwa-Hajime :
Ah.. iyaa.. tapi tadi udah kucariin obat pereda mual yang disarankan istrimu itu.


Kusokawa 🚮:
Lalu bagaimana? bisa mendingan?


Iwa-Hajime:
Iyaa.. udah. Thanks.


Kusokawa 🚮:
Syukurlah.. he he.. bagaimana? istriku hebat kan? dia dokter loooh... Iwa-chaann...


Iwa-Hajime:
Iyaa, aku tau. Gausah pamer istri bule, aku ngga minat.
Btw, anakmu sehat?


Kusokawa 🚮:


Tentu saja, aku baru saja memberikan  hadiah untuk Touya-kun ku, yang sekarang berusia 3 bulan 😇✨


Iwa-Hajime:
Yee... Yaudah, baik-baik lu di sono, ntar kalo balik ke jepang jangan lupa bawa oleh-oleh.


Kusokawa 🚮:
Heee.... iyelah.. gapapa, tapi oleh-olehnya buat (name)-chan sama baby-nya. Bukan buat Iwa-chan 😜
Bye. Aku mau ngajak jalan-jalan Touya-kun.


Iwa-Hajime:
Yoii


---------------


Setelah membalas pesan lain yang masuk, Hajime lalu sejenak memejamkan matanya. Ia lalu teringat saat ia masih awal-awal kerja. Saat itu, ia sedang meet up lagi dengan Oikawa, setelah lama tak berjumpa.


#Flashback


"Sou.. Jadi... Iwa-chan ingin tau pendapatku, kalau Iwa-chan mau melamar (name)-chan suatu hari nanti? Iwa-chan ingin tau apakah aku akan patah hati karena (name)-chan diambil Iwa-chan?" Oikawa


"Ah.. Sou da." Hajime


"Pfft.. Bwa ha ha ha ha.. Ah.. Iwa-chan.. Ya ampun.." Oikawa


"Kenapa? aku nanya begini, soalnya aku paham sifatmu. (name) yang memilih sekolah di Shiratorizawa waktu itu aja buat kau nangis 7 hari 7 malem berturut-turut. Apalagi kalau dia akhirnya nikah sama aku. Kau mau galau sebulan penuh?" Hajime


"Iwa..chaan... sekarang aku gak akan segitunya juga kalii... Aku udah banyak berubah di Argentina. Makanya aku pulang dan mau bawa kabar bagus." Oikawa.


"Yah... kalau mau tau tentang pendapatku soal (name)-chan... Aku akan menjawab. Tidak masalah. Sebenarnya, rasa suka-ku pada (name)-chan itu bukan seperti rasa suka-nya Iwa-chan. Sejak dulu, aku selalu ingin (name)-chan jadi sosok adik untukku, soalnya dia imut. Tapi, kalau rasa suka-nya Iwa-chan itu, adalah cinta yang menginginkan (name)-chan menjadi belahan jiwa Iwa-chan." Oikawa


"Jadi selama ini kau mikir gitu tentang (name)? Kau cuma pengen dia jadi adikmu?" Hajime


"He he.. iyups.. Lalu... Kalau masalah cintaku dengan wanita, aku udah dapet cewek yang pas dengan kriteriaku. Aku mau lamar dia secepatnya." Oikawa.


"Bule ya?" Hajime


"Ha ha ha.. Iyaa dong.. Pesona Tooru sudah meluluhkan seorang dokter-chan manis dari Argentina. Ah.. dia baik dan manis banget, 11-12 sama (name)-chan. Tapi, kalau masalah hati, aku lebih suka dia yang jadi istriku daripada (name)-chan. Soalnya, (name)-chan lebih cocok jadi sosok adik buatku" Oikawa


"Heeh.. dasar plin-plan. Yaa.. tapi gapapa sih. Aku bisa jadi orang yang dapetin (name)" Hajime


"Ha ha ha.. oke oke Iwa-chaan. Oh iya, doain lamaranku sama dokter-chan lancar ya.. Nanti aku juga balik doain lamarannya Iwa-chan sama (name)-chan lancar. Lalu kita nikah, punya anak, dan suatu hari liburan bareng, double date family ke Hawaii.." Oikawa.


"Ha ha.. ngimpimu kejauhan kalo sampe liburan ke Hawaii. Paling juga nanti ketemunya pas turnamen. Tapi.. Iyaa.. kudoain biar lamaranmu lancar sampek nikah." Hajime


#Flashback Off


Hajime seketika tersenyum dan membuka kedua matanya. Ia lalu menggeser tubuhnya agar bisa menatap wajah (name) yang terlelap.


"Terima kasih sudah bersedia menjadi ibu dari anakku, (name).. Aishiteru..." bisik Hajime seraya mencium bibir (name).


---------THE END----------

Comment