Love Ties. Bokuto Koutaro

#Di rumah Akaashi
#Di ruang tamu


"Bokuto-san..." Akaashi menghela nafas panjang, kemudian memijit keningnya


"Uhm uhm... Rencanaku sangat meriah kan?!" tanya Bokuto penuh semangat dan mata berbinar.


"E.. etto... kau serius Bokuto-kun?" Udai Tenma, duduk di sebelah Akaashi. bingung.


"Tentu saja! itu adalah bukti cintaku padanya! Ya kaan..? Agaashee..." Bokuto,


"I.. iyasih... tapi, jika idemu begitu pasti seluruh dunia bisa gempar." Udai Tenma. Sweatdrop.


"Itu kan.. memang tujuanku. Aku ingin seisi dunia tau tentang hal ini. Ayolah... bantu aku bikinin bannernya, pleaseee... laah... " rengek Bokuto.


Akaashi masih terlihat berusaha menenangkan diri dan meminum sebotol air mineral. Sementara Udai Tenma masih agak ragu dan garuk-garuk kepala.


"Bokuto-kun.. Sebelumnya, aku ingin memperjelas sesuatu padamu. Jadi begini.. Aku dan Akaashi-kun ini bukan seorang yang kerjaanya membuat banner tapi.." Udai Tenma


"... Mangaka. Iyaa iyaa... aku tau.. kau itu yang suka buat manga... kalau Agaashee itu yang ngeditin kan? Nah.. Tapi intinya... Kalian berdua itu sama-sama bisa ngambar. Jadi.. itu bukan masalah sedikitpun. Makanya aku minta tolong pada Kalian... " Bokuto


Udai Tenma kembali speechless. Begitu juga dengan Akaashi.


"Jangan diem aja dong... Please lah.. Nanti kubayar lebih deh! Yaaaaaa..... Ayolah... Agaasheee.... " Bokuto


------------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


------------


#1 Minggu Kemudian
#Siang
#Di bangku Tribun


(name) duduk dengan tenang di salah satu deret bangku tribun paling depan. Ia pun asyik membincangkan banyak hal bersama Yachi. Hari ini adalah hari yang spesial. Itu karena hari ini diadakan pertandingan voli internasional. (name) yang sudah kembali dari Perancis 3 bulan lalu pun, menghadiri pertandingan ini untuk mendukung saudara kembarnya. Oh.. untuk memberi dukungan pada salah satu spiker favoritnya juga, Bokuto.


(name) datang bersama Yachi. Yah.. soalnya Yachi senang sekali saat tahu (name) sudah pulang dari Perancis. Ia pun ingin segera bertemu dengan (name) namun selama 3 bulan ini Yachi masih terlalu sibuk dan kebetulan punya libur di hari pertandingan ini. Selain karena ingin kembali reuni dengan sahabatnya, Yachi pun ingin melihat pertandingan untuk memberi dukungan pada calon suaminya, Hinata. Yaa.. Yachi dilamar oleh Hinata 2 minggu yang lalu, dan minggu depan, setelah pertandingan ini usai, keduanya akan menikah.


"Uwaah.. sudah akan dimulai.." Yachi


"Uhm.. benar, saat saat seperti inilah yang bikin tambah gugup, udah berapa lama ya sejak kita jadi manajer klub waktu SMA dulu" (name)


"Entahlah.. Sepertinya sudah cukup lama. Tapi, (name)-chan.. ini masih saja membuatku sangat gugup" Yachi, meremat jemarinya sendiri


"Ha ha ha.. sama kok, ya.. wajar sih. Kali ini, pertandingan Hinata dan Tobio-nii bukan lagi di tingkat Nasional seperti saat SMA. Ini tingkatnya udah dunia. Selain itu, kau pasti kau akan mengkhawatirkan Hinata, bener-bener calon istri yang baik deh" (name)


"A.. Ah.. (name)-chan.. i.. itu membuatku malu tau" Yachi.


Setelah itu, fokus Yachi dan (name) kembali teralihkan ke lapangan. (name) pun mengalihkan perhatiannya pada kakak kembarnya, Tobio. Ya.. dia terlihat lebih kekar sejak terakhir kali (name) bertemu, sebelum pergi ke Perancis. Tapi, selain itu, (name) juga menyadari, jika kemampuan voli Tobio sangat berkembang pesat.


"Saaa.. ayo hibur aku dengan kemampuanmu itu Tobio-nii" batin (name).


PRIIITT!!


Pertandingan pun dibuka setelah wasit meniupkan peluit. Sontak saja para pendukung yang duduk di tribun menjadi sangat riuh. (name) pun tersenyum dan berniat menikmati jalannya pertandingan antara Timnas Jepang vs Timnas Mongolia ini.


---------------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


*


--------------


#Beberapa saat kemudian


Pertandingan yang berlangsung sangat seru mulai mendekati final. Dan.. tim yang lebih unggul adalah tim Jepang. (name) sejenak bisa sedikit bernafas lega. Soalnya, pertandingan kali ini sangat sengit. Timnas Mongolia pun sama tangguhnya dengan para generasi monster yang tergabung dalam Timnas Jepang. Selain itu, dalam pertandingan kali ini, (name) merasa Bokuto terlihat lebih bersinar dari siapapun yang terjun di lapangan.


Tribun semakin riuh saat kedua tim yang bermain semakin ganas untuk berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan. Dan ya.. rally yang cukup panjang pun terjadi. Tentu itu membuat (name) ikut deg-degan. Entah sudah berapa kali, (name) meremat jemarinya agar bisa tetap tenang.


Dan.. Akhirnya


DEBLAM!!


Priiitt!!


"THE WINNER!! JAPAN TEAM!!"


Seketika itu juga para penonton di tribun bersorak. Semua mengelukan nama tiap pemain Timnas Jepang. Terlebih Bokuto. Ya.. soalnya spike legendaris Bokuto-lah yang mengantarkan kemenangan tim Jepang di pertandingan kali ini.


"(Name)-Chaan.. Shoyoo-kun dan timnya menang... Huwaa.. aku sangat terharu." Yachi. peluk (name)


"Uhm.. aku juga ikut terharu. Mereka sangat hebat." (name)


Suasana masih sangat ramai. Para anggota timnas pun masih melambaikan tangan dengan penuh rasa bahagia ke arah para penonton. Hingga tiba-tiba, Bokuto pergi ke bench dan berbincang dengan manajer tim, lalu memanggil semua rekan timnya agar berkumpul. Semua orang bingung.


Tak lama kemudian, kumpulan para pria itu nampak bersorak dan masih bersiap di sisi bench. Sementara Bokuto tiba-tiba mendekat seorang yang membawa microfon dan berjalan ke tangah lapangan. Ia terihat sangat percaya diri dan tersenyum sangat lebar. Tentu saja semua orang bingung.


"Alright! Semuanya fokus padaku.. fokus padaku! Para kameramen sekalian! para penonton di tribun dan di rumah!" Bokuto. Semua langsung fokus ke arah Bokuto.


"Ha Ha ha... Bagus Bagus.. benar! Seperti itu! Hey Hey Hey!"Bokuto.


"Jadi.. Begini yaa... Aku! Bokuto Koutaro! Aku akan mengumumkan sesuatu di tempat ini! Nah! Jadi... saat ini juga... Aku, Bokuto Koutaro! akan melamar seorang gadis yang kucintai! Hey Hey Hey!" Bokuto. seketika semua orang yang menyaksikan itu saling berbisik, kecuali anggota timnas Jepang tentunya.


"Haik! Agar tidak membuang waktu... Aku akan mengatakan, kemenangan tim kami adalah hadiah untuk gadisku yang special itu! Jyaaa!! Untuk gadisku yang duduk di deret penonton... fokuskan pandanganmu padaku Sayang!! Padaku! Ace kebangganmu! Bokuto Koutaro!!" Bokuto, menunjuk ke arah (name) dan Yachi duduk.


Bersamaan dengan sorakan Bokuto itu, seluruh mata tertuju ke arah (name). Juga, rekan tim Bokuto yang tadi bersiap di bench membentuk formasi di belakang Bokuto yang menghadap ke arah (name). Anggota timnas itupun langsung menarik sebuah banner besar dengan gambar tema romantis dan bertuliskan..


"(NAME)- CHAAAAN!! WILL YOUU MAARRY ME!! I LOVE YOU SO MUCH BABYYY!! HEY HEY HEY!!" sorak Bokuto penuh semangat dalam membacakan tulisan di banner besar itu.


Seketika satu stadion riuh. Semua orang sangat terkejut. Dan.. jangan lupakan 1 hal. Pertandingan hari ini adalah pertandingan internasional, yang disiarkan secara live tv Jepang dan di tv dunia. Air mata (name) langsung jatuh begitu saja. Namun dalam hati, perasaanya sangat bercampur aduk, shock, senang, malu, dan bingung bercampur jadi satu. Kesadaran (name) seketika menjadi kosong dan kepalanya mendadak pusing. Akhirnya, (name) pingsan di tempat setelah menganggukkan kepala.


---------------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


-----------------


#3 Minggu Kemudian
#Sebuah penginapan Mewah + Onsen
#Di ruang ganti


(name) sejenak termenung di depan cermin. Ia mematut refleksi dirinya sendiri. Ia pun mengulurkan tangan ke arah cermin.


"Kau sudah bekerja keras untuk momen 1 minggu ini. Haah..." (name), bermonolog.


Saat ini, (name) sudah resmi menjadi istri dari Bokuto Koutaro. Pernikahan mereka diadakan seminggu yang lalu, dengan pesta perayaan selama 5 hari. Lalu, hari ini sudah malam kedua (name) bersama Koutaro. (name) kembali menghela nafas, ia teringat 1 minggu acara pernikahan yang sangat melelahkan.


"Benar.. aku sudah sangat berusaha keras.." (name), bermonolog lagi.


(name) kembali menatap pantulan dirinya di cermin. rambut terurai, dan memakai handuk dari dada hingga lutut. Ya.. soalnya kali ini ia akan berendam di onsen penginapan bersama Koutaro. Dan.. tiba-tiba ingatan hal yang sangat memalukan bagi (name) muncul, momen awkward saat lamaran di tengah pertandingan.


"Kenapa malah inget waktu itu sih.. mana aku pingsan lagi.. Tobio-nii jahat banget deh, ngga ngasih tau apa apa soal waktu itu.. hiks.. Seluruh dunia jadi tau.." (name), bermonolog.


Ya.. memang sih, ada segi positifnya dari acara lamaran itu. Gara-gara peristiwa lamaran yang amat sangat super duper menghebohkan sekali itu, Koutaro langsung mendapatkan 2 endorse sekaligus. Endorse pertama adalah event organiser paket acara pernikahan dan endorse kedua adalah paket honeymoon ke sebuah penginapan onsen ternama. Ya.. penginapan tempat (name) berada saat ini.


Tok.. Tok..


"(Name)-Chaan, udah selesai beluuum? Ayo cepetan masuk ke kolam onsen" Koutaro


(name) langsung tersadar dari ingatannya dan segera meraih jepit rambutnya.


"Ah.. iya.. sebentar aku benerin rambutku dulu" (name)


"OKEE AKAN KUTUNGGU, HEY HEY HEY!" Koutaro


Setelah beberapa detik, (name) pun selesai bersiap. Ia membuka pintu dan memasuki area kolam onsen. Di sana, sudah ada Koutaro yang tersenyum lebar. Ia sangat pd dan memamerkan tubuh kekarnya. Yaa.. tapi bukan itu masalahnya, entah kenapa (name) merasa akan ada sesuatu yang memalukan lagi.


"Aku sudah selesai bersiap, Kou-san" (name)


"YOSH! karena (name)-chan sudah disini.. jadi.." Koutaro, tersenyum lebar.


(name) diam dan berusaha menerka apa yang Koutaro mau. Mungkin ia minta (name) untuk membasuh punggungnya terlebih dulu, sebelum masuk ke kolam onsen? Tapi.. baru sekian detik, (name) menerka, Koutaro langsung berlari ke arah kolam onsen, meninggalkan (name) yang mematung.


"HEY HEY HEY.. JADI SEKARANG ADALAH WAKTUNYA UNTUK.... LOMPAAAT!! YEAAA!!" Koutaro


"C.. chotto.. Kou-.." (name)


BYURRR!!


(name) menatap horor ke arah kolam onsen. Ia ingin mendekat, tapi rasanya tubuhnya membeku.


"UWAA!! PANASS!!" Koutaro. (name) hanya sweatdrop.


Tak lama, ada ketukan dari pintu luar.


"Anoo.. Ogyakusama.. apa anda berdua baik baik saja? Dari gedung luar, saya mendengar ada suara sesuatu yang keras jatuh ke air kolam di ruangan ini. Jadi saya datang untuk mengecek."


"Ah.. Iee.. tidak apa apa kok, nyonya.. cuma.. ee.. itu.. suami saya terlalu bersemangat. Anda tidak perlu khawatir.." (name)


"Oh.. baiklah kalau begitu, nona.. maaf sudah mengganggu waktu anda."


(name) seketika menghela nafas dan menepuk jidat. Ia pun mendekat ke arah kolam onsen dan duduk di pinggir. Ia masih speechless dan bingung mau ngajak ngobrol Koutaro dari mana lagi.


"(NAME) CHAN. Kenapa kau tak segera masuk ke kolam?" Koutaro, senyum


"Iee.. sebentar, Kou-kun tidak kepanasan? tadi kau berteriak begitu" (name)


"Hee...Hmm.. Iyaasiih... panas... ehm.. Tapi! Sekarang gapapa! He He he.. " Koutaro, mendekat ke arah (name) duduk.


(name) kemudian mengulurkan tangannya, dan menangkup pipi Koutaro.


"Kou.... itu tadi membuatku sangat shock tau... Air kolam onsen kan panas banget kalo langsung nyebur" (name), mempoutkan bibir.


"He he he.. Gomen.." Koutaro.


(name) menghela nafas panjang dan memainkan rambut Koutaro. Juga sedikit memijat kepalanya. Koutaro pun hanya diam dan menikmatinya.


"Aishiteru yo, (name)-chan" Koutaro


"Uhm.. Watashi mou." (name)


-------------THE END------------

Comment