7

#Hari terakhir di camp musim panas
#Pertandingan terakhir Karasuno
#Karasuno vs Fukurodani


"Intinya aku mau kalian tumpahkan semuanya, pada pertandingan ini" Pelatih Ukai


"Siap" sahut tiap anggota tim karasuno.


"Dan...aku selalu mengingatkan. Buat si Fukurodani no 4 itu jadi tertekan." Pelatih Ukai


Semua terdiam dan fokus. Di mata (name), terlihat jelas mereka tengah membayangkan sejauh apa perjuangan mereka selama ini. (Name) pun tersenyum.


"Saa...Ayo kita menangkan pertandingan ini dengan kepuasan.  Lalu kita makan daging yang enak." Pelatih Ukai.


"Yosha" sorak anggota tim Karasuno.


"Oke...Ada satu hal lagi. Meski sampai akhir pelatihan ini kalian terus mendapat hukuman, tapi seharusnya kalian sudah sadar. Ada yang berubah dari diri kalian masing-masing jika dibandingkan ketika pertama datang kemari." Pelatih Ukai.


------------


Pertandingan tengah berlangsung. Kali ini, dari tim Fukurodani bersiap menyerang. Tobio, Tsukishima dan Azumane mempersiapkan diri untuk membendung. Tapi....


Blamm !!!


Bola itu lolos dari block mereka bertiga. Bokuto melakukan spike menyilang. Ia nampak sangat bahagia dan bangga karena bisa 3 blocker  sekaligus. Melewati Tobio, Tsukishima, dan Azumane.


Yachi lalu bertanya pada Shimizu mengenai teknik dari Bokuto tadi. Shimizu pun memberi penjelasan tentang berbagai macam teknik spike.


"(Name)-chan! kau lihat kan?! kau lihat kan?! kau lihat pukulan menyilangku itu! Hey hey hey !" teriak Bokuto sembari melambaikan tangan kearah (name).


Anggota tim Fukurodani nampak sedikit kesal dengan tingkah Bokuto yang memalukan itu. (Name) yang bingung hanya tersenyum dan sedikit melambaikan tangan.


"Yah itu cuma beruntung sih. Ha ha ha!" Lanjut Bokuto.


Anggota tim Karasuno terperangah. Meskipun spike tadi hanya kebetulan, namun itu tetap saja mengagumkan.


----------


Pertandingan dilanjut. Ketika skor karasuno 6, fukurodani 9. Hinata dengan tenang melakukan feint. Semua orang yang melihat itu langsung terkejut.


"Feint?!" teriak Bokuto lebay.


"Bokuto-san. Bukankah kau yang mengajarinya?" Akashi.


Anggota tim Fukurodani nampak kesal pada Bokuto. Bokuto hanya pura -pura tak tau dan diam. (Name) yang memperhatikan tingkah tim lawan hanya bisa speechless.


"Ya...Hinata juga tak kalah hebat. Sasuga Hinata..." ujar (Name) sembari menatap anggota timnya.


--------


Di tengah pertandingan, seluruh tim terlihat dalam kondisi yang sangat prima. (Name) lalu mengalihkan fokusnya pada saudara kembarnya. Tobio nampak lebih tenang dari biasanya. Ia dengan teliti mengamati tiap anggota timnya untuk mengatur strategi.


Bola lalu mengarah pada Tobio. (Name) pun ikut terfokus pada bola. Ia membayangkan seolah-olah dia adalah tobio di lapangan. Tobio terlihat serius dan mantap untuk melayangkan bola ke suatu arah. Tiba-tiba, Hinata dengan cepat melompat dan memposisikan diri untuk spike.


Tobio dan (Name) membelalakkan mata. Tak lama kemudian, Tobio mengarahkan bola menuju Hinata. Teknik yang ia latih bersama (name) digunakan. Toss bola jatuh.


"Dengan keyainan penuh, bola dilempar. Bola datang, lalu berhenti, dan..." ujar (Name) dalam hati.


Blammm !!!!


Hinata berhasil melakukan spike kesayangannya. Bola itu berhasil menghantam keras, kearah lapangan tim Fukurodani. Serangan baru, berhasil!


Semua orang yang melihat itu terpana. Mereka semua masih speechless dan bingung mau berkomentar apa. Bahkan Tobio dan Hinata pun masih tak bergeming setelah teknik serangan baru itu berhasil. Tanpa sadar air mata (name) mengalir.


"Heh kau gila ?! kalau kau mau melakukannya katakan lebih awal" ujar Tobio setelah kembali ke kesadarannya.


"Tapi kita tau kalau itu akan berhasil kan, iya kan?" Sahut Hinata tak kalah senang.


"Memang berhasil tapi kebetulan" Protes Tobio, dengan ekspresi lega dan senang.


"Tapi keren kan? keren! Umpanmu berhenti di sini,  terus syuut gitu. Aku memang merasa umpan itu datang. Tapi ngeri juga kalau bisa berhenti seperti itu. Kau itu sungguh keren ya!" oceh Hinata tanpa henti.


Dang!


"Na...nanda boke..." Tobio langsung ngehang.


"Yatta! Yatta! Yatta! kalian berhasil ! spike yang manis, Hinata! Kageyama!" Yachi melompat kegirangan.


(Name) yang bisa melihat senyum penuh kepuasan Tobio ketika bermain Voli menjadi semakin terharu. Apalagi, ketika Tobio sudah kembali akur dengan partnernya, spiker istimewa andalan Karasuno, Hinata.


Sudah lama sekali (Name) tak melihat Tobio dekat dengan rekan setimnya. Bahkan, memiliki kepercayaan pada spikernya. Air mata (Name) terus mengalir. Sekelebat, (Name) teringat suatu kenangan ketika SMP. (Name) terus berusaha mengusap air matanya. Tapi, tetap saja tak berhenti mengalir karena ia masih sangat terharu.


Tobio dan Hinata lalu menoleh kearah Yachi dan (Name). Keduanya lalu tersenyum. Mengangkat tangan dan melayangkan bump fist kearah Yachi dan (Name).


"Mou...sekali lagi, Tobio-nii.." Ujar (name) sembari tersenyum. Yachi pun ikut mengangguk.


--------





Pertandingan dilanjut.


Kali ini Nishinoya mencoba teknik yang dilatihnya. Toss dari libero. Bola melayang dengan sempurna kearah Azumane. Azumane pun langsung menggunakan teknik spikenya dengan sekuat tenaga.


Blamm !!!!!


Bola menghantam keras daerah lawan. Hanya saja....itu out. Nishinoya nampak kecewa berat. Azumane lalu mencoba memuji toss Nishinoya. Tapi, keduanya berakhir dengan berdebat.


"Nishinoya senpai! Daijoubu desu!  Sekali lagi! Azumane senpai mou! Nice spike!" Teriak (Name) dari pinggir lapangan.


Nishinoya dan Azumane lalu menoleh kearah (Name). Nishinoya lalu tersenyum lebar, mengangkat jempolnya dan menunjuk dirinya sendiri dengan penuh bangga.


"Oou (Name)-chan! Senpai pasti akan mengulanginya lagi ! Kau hanya perlu duduk manis dan tunggu saja!" Sahut Nishinoya.


"Haik!" ujar (Name) seraya mengacungkan jempol pada Nishinoya dan tersenyum.


"Yosha! akan kutunjukkan kemampuan seorang SENPAI !" ujar Nishinoya.


Nishinoya kembali bersemangat. Azumane pun ikut tersenyum kearah (Name). Daichi, Sugawara dan Tanaka pun tak ingin kalah. Ketiganya ikut tersenyum dan bersemangat.


---------


Pertandingan masih berlanjut. Kali ini, para siswa kelas 3 mencoba mengaplikasikan teknik baru juga. Serangan sinkronisasi tempo pertama. Seluruh pemain di lapangan serentak berlari dan bersiap di posisi spike. Sugawara lalu melayangkan bola ke satu arah, dan...


Blamm !!!!


Berhasil. Bola itu menghantam lapangan tim Fukurodani. Tanaka yang mendapat kesempatan melakukan spike begitu terharu. Ia bahkan menitikkan air mata haru. Ketiga manajer Karasuno pun tertawa melihat tingkah Tanaka.


"Tanaka-san ! Nice kill !" Yachi.


"Sekali lagi! Tanaka senpai!" (Name)


Dangg!


Tanaka lalu menoleh kearah para manajer Karasuno. Ia semakin berkaca-kaca. Setelah berhasil melakukan spike andalannya, dia  dipuji kedua kouhainya yang manis. Lalu, saat ini, Shimizu melayangkan senyum padanya.


"Tripple Kill! Damagenya itu looo pleasee...." teriak Tanaka dalam hati.


Anggota tim karasuno lain lalu tertawa melihat Tanaka yang saat ini begitu speechless. Mereka semua pun senang. Akhirnya kerja keras mereka selama ini terbayar. Terbukti dengan satu persatu teknik baru mereka bisa semakin sempurna.


--------


Pertandingan pun dilanjutkan dengan karasuno yang memiliki semangat menggebu. Ketiga manajer Karasuno pun sejak tadi terus tersenyum disaat tim berhasil memberi serangan kejutan yang baru.


Teriakan penyemangat tak berhenti dielukan oleh (Name) dan Yachi. Sementara, Shimizu yang tengah fokus mencatat, melayangkan senyum manisnya. Takeda Sensei dan Pelatih Ukai pun puas melihat perkembangan tim.


(Name) lalu memperhatikan tim lawan. Fukurodani. Ia penasaran, apa yang akan dilakukan oleh Bokuto dan timnya untuk mengatasi Karasuno yang sedang dalam performa terbaiknya.


Dari kejauhan (Name) mengamati setter Fukurodani, Akashi. Akashi yang biasanya tenang nampak sedikit gelisah. Anggota tim Fukurodani lain juga menampakkan ekspresi yang mirip dengan Akashi. Sementara itu, Bokuto terlihat sangat kesal. (Name) yang melihat itu merasakan sesuatu yang tidak beres.


(Name) terdiam. Setelah dipikir-pikir, spike Bokuto tadi memang beberapa kali berhasil digagalkan tim Karasuno. (Name) merasa itu hal wajar, karena saat ini Karasuno tengah pada kondisi terbaiknya. Apalagi dengan semangat yang menggebu.


Seharusnya, tim sehebat Fukurodani bisa mengatasi karasuno dengan mudah. Ya...terbukti dengan selama 1 minggu full ini, Karasuno kalah terus di latih tanding. (Name) menyadari jika selama 1 minggu ini, Karasuno masih beda level dengan tim lain, utamanya dengan Fukurodani.


Karena itulah, harusnya Fukurodani bisa menghadapi Karasuno dengan tenang. Tapi, Ace Fukurodani nampak sedikit berbeda. Bokuto terlihat sangat kesal. Bukankah ekspresi ekspresi itu agak...berlebihan?


------


Kini service dari Fukurodani. Giliran Bokuto untuk bersiap. Dari kejauhan, (Name) bisa melihat ekspresi kesal Bokuto yang terus bertambah. Anggota tim Fukurodani lalu nampak berusaha membuat Bokuto tenang.


Bokuto lalu melakukan serve.  Dan....meleset. Serve yang sangat keras itu hampir saja mengenai Konoha. Bahkan, Konoha masih gemetaran ketika menoleh kearah Bokuto. Anggota tim Fukurodani pun kembali berusaha membuat Bokuto tenang.


"Sudah kuduga, ada yang salah dengan tim Fukurodani." Pikir (Name)


-------


Pertandingan masih berlanjut. Saat ini, Karasuno dan Fukurodani seri. 19 vs 19. Bola masih dikuasai oleh tim Fukurodani. (Name) yang masih penasaran dengan apa yang akan terjadi pada tim Fukurodani lalu memperhatikan Akashi.


Akashi nampak berfikir keras dan berusaha tenang. Tak lama kemudian ia mengumpankan bola pada Bokuto lagi. Bokuto masih nampak kesal. Namun, ia sudah bersiap di posisi spike. Ia lalu mengayunkan tangannya dengan sekuat tenaga pada bola.


Tim karasuno tak mau kalah, para blocker sudah bersiap untuk membendung. Secara serentak mereka melompat.


Namun....


Jedarr!!!


Spike Bokuto gagal. Bola yang bergerak dengan keras itu menghantam net. Bukan menyentuh tangan para blocker Karasuno. Semua orang yang melihat itu lalu bingung. Sejenak, mereka menatap heran pada Bokuto.


"Bagaimana bisa spike itu gagal? Bola itu bahkan tak melewati net. Apa Bokuto-san baik-baik saja? Ya...tapi poin Karasuno jadi bertambah sih" Pikir (Name).


Poin Karasuno bertambah menjadi 20. Seluruh anggota tim Karasuno lalu bersorak atas poin itu. Sementara, semua anggota tim fukurodani terdiam. Semua kecuali Bokuto melayangkan ekspresi.....err...


Tiba-tiba...



"Akashi..jangan berikan umpan padaku lagi!" teriak Bokuto lebay.




Semua anggota tim fukurodani speechless. Mereka dengan kompak memberikan ekspresi jengah,  sekaligus menahan kesal. Tim Karasuno pun ikut speechless saat melihat tingkah tim lawan.


"Jangan-jangan, hal tak beres yang kurasakan tadi, ini ?" ujar (Name) dalam hati.


"Siap laksanakan." Jawab Akashi dengan ekspresi datar.


"Eh?" Bokuto


"Jadi dinginkan kepala, selama tidak kuberi umpan ya" Lanjut Akashi seraya bersiap untuk mengatur strategi dengan anggota fukurodani lain. minus Bokuto yang galau.




(Name) yang memperhatikan tim Fukurodani kembali speechless. Ia heran, bagaimana bisa Akashi dan tim Fukurodani bersikap biasa saja. Seolah tak ada apapun yang terjadi. Padahal, ace mereka, Bokuto, tengah galau dan sudah seperti bocah yang kehilangan mainan?


"Akashi senpai sugoii...sikap tenangnya itu hebat sekali. Anggota tim Fukurodani yang lain juga. Sasuga Fukurodani. Tapi, apa mereka akan baik-baik saja karena mendiamkan Bokuto-san seperti itu?" gumam (Name) dalam hati.


Tim Karasuno lalu memfokuskan diri lagi. Ini adalah kesempatan untuk bisa menang melawan Fukurodani.


"Meski kurang paham, tapi sepertinya ace mereka sedang galau. Ayo! kita habisi mereka !" Daichi memicu semangat Karasuno.


"Yosha" sahut anggota tim Karasuno


Ya...Bokuto masuk emo mode.


------------TBC--------------


































Hai readers, author kembali nih...


Gimana pendapat readers tentang part ini? jangan lupa comment ya...
Votenya juga dong...


Hopefully, readers menikmati cerita ini. Nantikan kelanjutannya.


See you

Comment