18

# Final set
# Pertandingan full set
# Karasuno vs Aoba Johsai


"Akhirnya datang juga yaa." Takinoue


"Iya. Set penentuan" Shimada


(name) menghela nafas panjang. Ia mencoba menenangkan diri. Sejak set pertama melawan Seijoh, pikirannya jadi tidak tenang. (name) kembali meremat jemarinya.


Pertandingan dimulai. Serve pertama dari Karasuno. Azumane yang mendapat giliran. Serve itu bisa direceive tim Seijoh dengan baik. Poin pertama pun menjadi milik Seijoh.


Serve dari Seijoh. Starternya adalah Oikawa lagi. Oikawa kembali melayangkan serve dengan kecepatan yang gila. Karasuno bisa menerima serve itu. Tapi tetap saja, poin kedua menjadi milik Seijoh. Spike Kyotani kembali menjadi senjata Seijoh.


"Serve Oikawa merepotkan sekali." Takinoue


"Tolonglah... langsung kelarin" Shimada


"Karasuno fight!!" Yachi.


(name) kembali mengepalkan tangan. Oikawa serve lagi. Kali ini bola bisa di receive oleh Daichi. Bola melambung di area Karasuno, lalu spike Tanaka lah yang mampu menambah poin untuk Karasuno. Anggota tim Karasuno bersorak untuk itu. Pertandingan pun kembali berjalan dengan sengit.


------------


*


*


*


*


*
------------


Poin Seijoh 7 Karasuno 7


Pertandingan masih berjalan dengan sengit. Bola masih terus bergulir di kedua area tim. Kali ini bola di kuasai tim Seijoh. Oikawa lalu kembali melayangkan toss pada Kyotani. Seperti sebelumnya, Kyotani selalu nampak 'over' ketika bersiap spike. Akibatnya...


DEBLAK!!!



Spike andalan Kyotani itu menghantam block dari Tsukishima. Itu karena Tsukishima merubah posisi sebelum melompat. Kyotani pun terlihat sangat kesal.


"Wah.. Tsuki dan Tanaka bertukar posisi ya?" Takinoue


"Apa kebaca kalau si kyoken mau spike lurus" Shimada


"Bukan. Sepertinya, Kentaro dan Tanaka-senpai sedang bersaing" (name)


"Maksudnya gimana?" Saeko


"Saat set 2, Tanaka-senpai mengarahkan spikenya ke block Kentaro dan membuat blok out. Poin Karasuno bertambah karena itu. Padahal, Tanaka-senpai bisa saja melakukan spike menyilang yang tidak akan terhadang blocker Seijoh."
(name)


"Jadi Tanaka-senpai sengaja mengincar si nomer 16 ?" Yachi


"Ya... itu mungkin saja." (name)


"Eh... masa iya?" Shimada


"Aku tidak sadar" Takinoue. (name) mengangguk.


"Lalu... sepertinya Kentaro ingin membalas serangan Tanaka-senpai tadi. Jadi, dia berniat mengarahkan spike ke Tanaka-senpai. Tapi... Tsukishima menyadari hal itu dan mereka bertukar posisi. Galah Karasuno memang jeli" (name)


"Sasuga Galah Karasuno!" Shimada meniru kalimat (name). Takinoue dan Saeko lalu tertawa lepas. Sementara Yachi hanya bisa sweatdrop.


------------


*


*


*


*


*


------------
Pertandingan berjalan sangat sengit. Tim Karasuno pun bermain dengan baik. Kedua tim perlahan menambah poin. Hingga akhirnya, Seijoh meminta time out.


(name) lalu mengarahkan fokus kepada tim Aoba Johsai. (name) lalu memperhatikan Kentaro. Ia teringat saat pertama kali bertemu dengan Kentaro. Saat itu (name) masih berada di Shiratorizawa.


#Flashback (name)


(name) tengah berjalan-jalan di luar area sekolah dan asrama. (name) melakukan itu karena gabut. Ya... ia sekarang tak mengikuti klub apapun dan tengah menghindari senpainya yang selalu heboh untuk mengajaknya ke Dateko.


Tanpa sadar (name) berjalan hingga ke wilayah GOR umum. Tanpa pikir panjang (name) lalu memasuki GOR itu. Suasana GOR cukup sepi. Hanya ada 5 orang yang berada di sana. 4 orang tengah berbincang. Sedangkan 1 orang masih berlatih spike.


"Apa yang kuharapkan dengan datang ke GOR sepi begini?" pikir (name)


(name) lalu diam di sisi tembok. Ia hanya diam dan memperhatikan seorang pemuda dengan model rambut seperti bola kasti itu. Setelah itu (name) mengalihkan perhatian pada 4 orang yang tengah berbincang bersama di sudut GOR. (name) menghela nafas dan kembali melihat spike dari pemuda aneh penyendiri itu.


--------


Setelah beberapa saat, (name) mulai bosan. Ia bingung mau ngapain lagi. Ia belum mau pulang ke asrama karena pasti senpainya akan kembali mencarinya agar bisa diajak ke Dateko. (name) menghela nafas untuk kesekian kalinya.


(name) sudah bertekad untuk berhenti bermain voli. Tapi sekarang, setelah melihat spike pemuda aneh itu, ia jadi ingin kembali memegang bola voli. (name) lalu mendekat ke arah pemuda kesepian yang tak kenal lelah untuk spike itu.


"Apa kau tak kenal rasa lelah ? Sejak aku datang kemari kau sama sekali tak berhenti latihan spike. Padahal mereka juga udah istirahat sampai 3 kali. Kenapa tak bergabung dengan temanmu itu?" tunjuk (name) pada 4 orang yang tadi berkumpul.


"Mereka bukan temanku" sahutnya


"Emangnya enak ya kalau voli sendirian gitu? voli itu permainan tim lo" (name).


Pemuda itu menatap (name) yang sudah berada di hadapannya. Ia melayangkan tatapan kesal pada (name). (name) membalas tatapan pemuda itu dengan ekapresi poker-face nya.


"Perempuan asing, jangan bicara seenaknya." ujar pemuda itu


"Aku lagi gabut. Boleh aku ikut main? Daripada sendirian gitu, mending main passing sama aku" ujar (name) seraya mengambil bola dari tangan pemuda itu. Pemuda itu tak sempat menjauhkan bola.


"Oy... aku tidak suka bermain dengan orang lemah. Lalu kau itu perempuan. Tak ada jaminan kalau kau kuat. Kembalikan bolaku" kata pemuda itu penuh kekesalan. (name) tak menggubrisnya.


"Ano saa... jangan meremehkan orang yang bahkan tak kau kenal. Coba saja dulu main denganku" (name)


Entah kenapa pemuda itu tidak bisa membantah (name). Dia hanya terdiam dan menatap kearah (name). (name) lalu berjalan menjauh beberapa langkah. Setelah itu (name) memutar-mutar bola.


"Nee... setelah kuperhatikan, ada yang kurang dari teknik spikemu tadi. Kau itu terlalu memikirkan soal kekuatanmu untuk spike dan mengabaikan hal penting lain. Jyaa... bersiaplah untuk receive bolanya" (name)


Pemuda itu hanya menurut. Ia menyesuaikan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan (name). (name) lalu melayangkan bola. Ia lalu melompat dan...


BLAMM!!


Bola yang di spike oleh (name) menghantam lantai dengan sangat keras dalam sekejap mata. Pemuda itu shock melihatnya. Ia bahkan tak bisa mereceive bola yang dilayangkan (name). 4 orang yang juga ada di gym tadi ikut mengalihkan fokus pada (name).


"Ah... Yabai... sudah lama tidak memegang bola, tanganku jadi terasa kaku." (name) bermonolog seraya menggerakkan jemarinya.


"Nee onna... ajari aku teknik yang seperti itu." ujar pemuda itu seraya menatap (name). (name) mengalihkan perhatian pada pemuda asing itu.


"Ha? Ha ha ha... bukannya tadi kau bilang kalau aku lemah?" (name)


"Itu karena aku belum tau. Sekarang aku tau. Kumohon. Ajari aku shisho." sahut pemuda itu.


"Eh? tadi kau panggil aku apa? kita bahkan tak saling kenal dan kau panggil aku shisho?" (name) kaget


"Jyaa...kalau begitu, akan kuperkenalkan diriku. Aku Kyotani Kentaro." Kyotani.


#Flashback Off


*


*


*


*


*


-------------


Setelah time out berakhir, pertandingan kembali berlanjut. Baik Seijoh maupun Karasuno masih sama-sama memiliki tekad yang kuat. Pertandingan berjalan semakin seru dan penonton semakin riuh.


(name) masih mengarahkan fokus pada Kyotani. (name) menyadari jika permainan Kyotani sangat bar-bar dan bisa bahaya bagi timnya. Tak lama kemudian, Seijoh menggantikan Kyotani. Kunimi lalu memasuki lapangan.


"Kuharap dia tak kena masalah karena ke bar-baran dan permainannya yang ngawur itu" pikir (name)


(name) masih mengarahkan fokus pada Kyotani. Tiba-tiba salah seorang anggota Seijoh menariknya dan menghempas Kyotani ke tembok. Dia pemuda yang ditabrak Kyotani sampai jatuh di saat pemanasan tadi. Pemuda itu nampak memarahi Kyotani, dan tentu saja Kyotani hanya diam dengan ekspresi wajah tak merasa bersalah. (name) sweatdrop melihat itu.


"Aku tak tau masalah kalian apa. Tapi... kurasa wajar saja sih kalau Kentaro sampai kena marah rekannya seperti itu. Ekspresinya saat dimarahi juga bikin nambah kesel sih..." pikir (name).


(name) lalu mengalihkan perhatian ke area pertandingan. Ia memperhatikan Kunimi. Setelah bola dikuasai tim Seijoh, Oikawa lalu mengarahkan bola pada Kunimi. Tobio nampak fokus. (name) memahami apa yang dipikirkan saudara Kembarnya.


"Serangan Kunimi biasanya adalah feint" (name). Tobio


Sesuai perkiraan, Kunimi benar-benar memakai teknik feint. Namun, Tobio berhasil meghentikan itu. Bola kembali dikuasai tim Karasuno, dan akhirnya berbagai serangan dilanjutkan. Mulai dari toss libero, Nishinoya, hingga spike dari Tanaka. Perlahan, Karasuno mampu mengungguli poin.


Priiit!!!


Tim Aoba Johsai kembali mengganti pemain. Kali ini Kyotani dimasukkan lagi ke arena. Kunimi pun keluar dari lapangan.


#Di sisi tim Aoba Johsai


Kyotani hanya diam dan memasang tampang seram saat memasuki lapangan. Ia masih kesal karena kena omel Yahaba. Baginya soal senpai dan tim itu tidak penting. Ia lalu melihat ke deretan suporter Karasuno. Kyotani mencari sosok (name). Seketika ingatannya kembali pada saat ia tengah berlatih bersama (name).


#Flashback Kyotani


(name) duduk tenang dengan jarak 50 cm dari Kyotani. Keduanya tengah beristirahat setelah bermain voli. Ya.... (name) kemakan bujukan Kyotani untuk mengajarinya voli. Lagipula, dengan begini (name) punya tempat buat kabur dari senpainya di Shiratorizawa.


(name) pun bisa akrab dengan Kyotani dalam waktu ini. Kyotani pun memanggil (name) dengan sebutan shisho. Sedangkan (name) memanggil Kyotani dengan sebutan Kentaro. Itu karena Kyotani yang suruh.


Kyotani pun mulai mau berlatih dengan tim yang secara random berlatih di gym umum itu. Itupun karena (name) yang suruh. Kyotani hanya bisa nurut. Saking nurutnya Kyotani pada (name), beberapa orang sampai mengira jika (name) dan Kyotani adalah sepasang kekasih. Padahal ya... bukan.


"Nee... Kentaro, kau adalah murid Aoba Johsai, kan? Aoba Johsai itu kuat lo,kenapa kau malah tidak bergabung dengan tim?" (name).


Kentaro hanya diam dan meneruskan minumnya. (name) lalu menoleh ke arah Kentaro, dengan melayangkan poker-face.


"Aku sedang bertanya padamu loh..." (name)


"Malas" Jawab Kyotani singkat. (name) menghela nafas.


"Tim itu, kadang bisa diandalkan, kadang juga menjengkelkan. Mereka adalah sekumpulan orang yang menguatkanmu, sekaligus membebanimu dan itu adalah hal mutlak. Kau pikir menghindari tim adalah bermain voli?" (name)


"...." Kyotani


"Hadapilah timmu dan buat mereka menghadapimu. Kalau kau bisa, kau dan timmu pasti akan jauh lebih kuat." (name)


"Saat itu terjadi, kau akan merasa sangat diberkahi karena memiliki tim yang sangat hebat" (name)


"..." Kyotani


"Nee... kembalilah pada timmu, karena kita tak akan bertemu lagi di sini." (name). Kyotani menatap (name) kaget.


"Apa maksud shisho?" Kyotani


"Mulai minggu depan aku ada urusan. Lalu, tak ada gunanya jika kau kemari untuk menungguku. Lebih baik kau berlatih dengan timmu di Seijoh. Belajarlah untuk memahami timmu. Lalu tunjukkan padaku kehebatanmu sekali lagi." (name)


#Flashback off


*


*


*


*


*


Deblamm!!!


Spike Kyotani kembali menghantam lapangan Karasuno. Kyotani pun merasa sangat puas. Setelah kembali ke arena pertandingan, Kyotani kembali memikirkan ulang nasehat dari (name). Dan itulah yang membuatnya tenang.


Kyotani lalu menoleh ke arah anggota timnya yang tengah bersorak atas spikenya tadi. Semua terlihat sangat senang dan terharu. Kyotani pun kini bisa merasakan jika semua orang di timnya sudah menerimanya seutuhnya.


"Saat itu terjadi, kau akan merasa sangat diberkahi..."


Seketika kalimat (name) itu terlintas di benak Kyotani. Kyotani lalu tersenyum dan membenarkan kalimat itu.


-----------
*


*


*


*


*
-----------


Pertandingan berjalan semakin sengit. Kedua tim saling mengejar poin. Pertahanan dan serangan kedua tim pun semakin ditingkatkan. Aura lapangan pun semakin terasa berat. Penonton pun makin riuh.


Kali ini bola dikuasai tim Karasuno. Tobio dan Hinata bersiap melakukan serangan cepat. Hanya saja, posisi lompatan Hinata terlalu dekat dengan net. Tobio tak kehabisan akal, ia pun juga mendekatkan posisi bolanya.


Tuk...


Bola itu pun berhasil menembus pertahanan Seijoh. Hanya saja spike Hinata tidak secepat dan sekeras biasanya.


"Yoshaaa!!" Shimada


"Bagus-bagus !!" Takinoue


"Hebat bolanya jatuh sebelum wilayah serang" Yachi.


"Tapi karena spikenya dengan pergelangan tangan, jadi cenderung lebih lemah. Tapi asal melewati penjagaan, tidak masalah. Dengan sudut spike segitu anggota Seijoh tidak mungkin bisa mereceive" Shimada


"Tapi, apa iya Kageyama mau mengajarkan teknik semacam itu ke Hinata? atau tadi itu karena kesalahan Kageyama?" Takinoue


"Ha ha ha... chigau desu. Tobio-nii pasti berfikir 'Karena Hinata berada di dekat net, jadi sekalian saja kudekatkan bolanya. Syukur kalo berhasil' tte sa..." (name)


Saeko dan Yachi langsung tertawa mendengar komentar (name). Sementara Shimada dan Takinoue hanya melongo.


"Sugoi... kembar itu bisa saling baca pikiran ya?" Takinoue


----------


#Di sisi tim Aoba Johsai


"Cara bodohnya Tobio itu, selalu membuatku kesal ! Setter pada umumnya akan menghindari operan toss seperti itu. Tapi, dia ? itu bagus tapi juga salah" Oikawa.



"Saat fokus dia tidak bisa melihat yang lain. Dia tak sadar kalau tidak ada yang bisa mengimbangi kecepatannya. Yah... sebenarnya, anehnya ada satu orang yang bisa. Tapi, untungnya mereka tidak mungkin satu tim. Aku selalu heran bagaimana bisa (name)-chan mengimbangi Tobio?" Oikawa.


"Mereka kan kembar. Kalian juga bilang jika Kageyama twins sangat dekat satu sama lain, kan?" Hanamaki.


"Sou da... pastinya mereka sering berlatih bersama dan saling memahami tempo masing-masing. Jadi tak heran kan, kalau dia bisa mengimbangi Kageyama, meskipun dia cewek?" Matsukawa.


"Tcih ! Aku sudah senang karena tak ada (name)-chan di sisi Tobio saat di lapangan. Tapi sekarang ? malah ada seseorang yang menggantikan posisi (name)-chan itu..." Oikawa kembali menggerutu.


"Si nomer 10 Karasuno itu, agak mirip (name) soal mengimbangi kecepatan Tobio. Tapi, dia tak sepintar (name) dalam pola dan strategi serang. Meski begitu, tetap saja kombinasi mereka mengagumkan" Iwaizumi.


"Humph! Aku tak peduli. Skill voli (name)-chan adalah yang paling menarik untukku. Tobio-chan, chibi-chan dan Ushiwaka itu tidak ada apa-apanya dibandingkan (name)-chan. Aku ingin melihat (name)-chan bermain voli lagi, aku ingin memberi toss pada (name)-chan" Oikawa.


"Kau itu... beneran sampah ya?" Matsukawa


"Bucin. Kebanyakan halu. Narsis. Alay. Gatau malu. Malu-maluin" Hanamaki.


"Hah ?! Mattsun !! Makkii !!" Oikawa.


"Oey kusokawa... tahan dulu rasa kesalmu itu. Fokus ke pertandingan. Jangan sampai servemu banyak meleset karena mikirin (name) mulu" Iwaizumi. Oikawa mempoutkan bibirnya.


"Humph! Liat saja, aku akan membuat kita memenangkan pertandingan. Dengan begitu, aku bisa mempermalukan Tobio-chan dan merebut perhatian (name)-chan" Oikawa


Kindaichi terdiam mendengar percakapan siswa kelas 3 itu. Ia lalu teringat kebersamaannya dengan Kageyama twins. Kenangan saat bersama (name), kembali berputar di kepala Kindaichi.


#Flashback Kindaichi


(name) dan Kindaichi berada di kelas yang sama, karena itulah keduanya akrab. Sejak awal, Kindaichi sudah memiliki first impression yang bagus tentang (name). Dan benar saja, segala sifat baik (name) memang alami.


Bagi Kindaichi, (name) itu seorang yang unik, sopan, ramah, baik hati, dan tentunya pintar. Hal itu membuat Kindaichi kagum pada (name). Kindaichi pun diam-diam sering memperhatikan (name). Baginya, setiap gerak gerik (name) saat di kelas itu sangat menarik dilihat.


Terkadang, (name) menjadi pemalu saat bertemu orang asing. Tingkahnya yang mencoba tetap tenang dengan nada bicara malu-malu membuatnya terlihat imut. (name) juga menjadi sedikit manja saat bersama Tobio. Dan yang paling penting, aura yang terpancar dari (name) selalu bisa membuat nyaman dan tentram setiap orang yang ada di dekatnya.


----------


Setelah beberapa waktu, (name) bergabung dengan tim  voli putri. Menurut yang Kindaichi dengar, katanya skill voli (name) memiliki banyak potensi. (name) lalu meminta diajari beberapa teknik oleh Iwaizumi, dan juga Oikawa. (name) bilang, para senpainya di tim voli putri, serta pelatihnya memintanya meningkatkan skill. Lalu mereka juga memberi rekomendasi untuk minta diajari Oikawa dan Iwaizumi.


Setelah debut pertamanya di pertandingan. (name) mulai dinotice banyak orang. Begitu juga dengan saudara kembarnya, Tobio. Seiring berjalannya waktu, nama Kageyama twins semakin naik daun.


Namun, saat kelas 2, Kindaichi mulai merasa ada yang aneh dengan (name). Ia terlihat menyembunyikan sesuatu. Hingga puncaknya, (name) keluar dari tim voli putri. Padahal saat itu adalah saat yang sangat penting. Seketika semua orang heboh.


Sejak itu, sikap (name) berubah  menjadi lebih dingin. Aura yang terpancar darinya terasa sangat dingin dan suram. Itu membuat banyak orang khawatir padanya. Sementara, saudara kembarnya,Tobio mulai menjadi sosok yang angkuh.


(name) pun tak ikut klub apapun, dan sering ke gym tim putra lagi. (name) selalu menjadi orang pertama yang menenangkan Tobio saat ada keributan di tim voli putra. (name) menjadi penengah antara anggota tim dan Tobio yang sering berselisih.


Anggota tim pun masih mau mengalah pada Tobio, karena (name). Tapi meski begitu, semua orang sedikit kurang nyaman dengan sikap (name) yang selalu melindungi saudara kembarnya itu.


Hingga, di suatu pertandingan, Kindaichi dan Kunimi yang sudah muak dengan Tobio tak bisa lagi berfikir panjang. Keduanya meluapkan emosi itu pada (name) dan membuat (name) terluka karena ucapan mereka.


Kindaichi dan Kunimi terlambat menyadari satu hal penting tentang (name). Itu adalah luka yang mungkin masih ada di hati (name). Keduanya lupa jika (name) memiliki hati yang begitu lembut dan rapuh. Luapan kemarahan mereka pada (name) telah membuka luka lama di hati (name). Luka yang mungkin sudah berusaha disembuhkan oleh (name) sendiri.


Keduanya baru tau, saat tak sengaja mendengar beberapa orang yang tengah membicarakan tentang Kageyama kembar. Pembahasan mereka beragam. Namun, banyak juga orang yang menyalahkan (name) atas semua kesalahan Tobio. Hampir semua orang menganggap (name) hanyalah penglahang bagi Tobio karena dia adalah perempuan.


Beberapa teman sekelas Kindaichi dan Kunimi yang tergabung dalam kepengurusan perpustakaan juga pernah bercerita jika mereka pernah melihat (name) menangis. Setelah ditelusuri, ternyata (name) baru saja mendengar beberapa orang yang berkomentar negatif terhadap Kagayama twins. Dan, itu bukan hanya sekali dua kali.


Seketika itu, Kindaichi dan Kunimi merasa bersalah pada (name). Keduanya langsung meminta maaf. (name) pun mengatakan jika dia telah memaafkan keduanya. Hanya saja, sikap (name) terlanjur berubah total pada semuanya. Kindaichi dan Kunimi pun masih diliputi rasa bersalah. Setelah lulus SMP, keduanya benar-benar lost contact dengan (name).


#Flashback off


Kindaichi dan Kunimi terkejut saat melihat (name) lagi. Apalagi saat ini dia dan Tobio kembali bersama. Rasa bersalah Kindaichi pun semakin besar pada Kageyama Twins. Mulai dari kesalahan pada Tobio juga kesalahan yang dilakukan kepada (name). Dada Kindaichi terasa sesak tiap kali melihat Kageyama Twins.


Kindaichi lalu menoleh pada Kunimi. Kunimi juga terlihat menahan diri agar tetap fokus. Kindaichi yakin Kunimi juga terbayang bayang pada (name). Kindaichi berusaha menenangkan pikirannya dan fokus pada pertandingan
----------


*


*


*


Poin Karasuno 25 Aoba Johsai 24


*


*


*
-----------


#Di Tribun


"Ayoo!! Tunjukkan semua yang kalian punya!! harus!!" sorak Takinoue


"Ayo!! ayo semangat Karasuno!! Ayo ayo!!" Saeko, shimada. Penonton semakin riuh


"HOEY SORAKIN" Takinoue dan Shimada


"Ayoo Karasunoo!! Satu poin lagii!"


Pertandingan semakin sengit. (name) hanya bisa terdiam dan meremat jemarinya. Dada (name) terasa sedikit sesak. Mata (name) sudah terasa berat, ia sudah ingin menangis. Hawa lapangan pertandingan pun kian memberat.


----------


Kali ini Suga melayangkan serve. Bola itu berhasil di receive Iwaizumi. Oikawa lalu mengoper bola ke arah Kyotani. Kyotani langsung mengarahkan spikenya.


Debagh!!


Tanaka berhasil menghentikan spike Kyotani itu dengan dahinya. Suga dan Tobio lalu bertukar posisi. Kali ini Karasuno memakai serangan back attack Azumane.


Debagh!!


Spike Azumane itu berhasil di receive Hanamaki. Oikawa lalu mengejar bola. Oikawa kembali mengoper bola pada Iwaizumi. Iwaizumi lalu melayangkan spike.


Debagh!!


Spike Iwaizumi itu berhasil dihentikan oleh Daichi. Tanaka lalu menghubungkan bola. Azumane kembali melayangkan spike.


Debagh!!


Spike Azumane itu masih bisa direceive oleh Watari. Hanya saja karena sudutnya sulit di jangkau bola itu menabrak net dan hampir jatuh. Namun, Kyotani langsung bergerak untuk menyelamatkan bola. Bola kembali melambung ke area Karasuno. Tobio lalu melayangkan spike.


Debagh!!


Spike itu menghantam block dari Kindaichi. Bola berbalik ke area Karasuno. Namun, Suga berhasil menyelamatkannya dengan dahinya. Bola itu melayang dengan sempurna di area Karasuno.


Hinata dan Tobio kembali bersiap. Hinata berlari dan melompat setinggi mungkin. Tobio lalu mengira-ngira arah bola dengan penuh fokus. Setelah itu Tobio mengarahkan bola pada Hinata.


Debagh!!


Hinata memukul bola dengan sekuat tenaga. Bola itu mengenai sedikit tangan Kindaichi dan terus bergerak lurus ke belakang area Seijoh. Oikawa sudah bersiap receive. Tapi. Gagal. Serangan cepat Hinata dan Tobio berhasil.


Priiiitt!!!


Suara peluit yang panjang mengakhiri pertandingan. Seluruh penonton bersorak. Sementara kedua tim  yang bertanding masih speechless. Karasuno menang dengan poin 26 Karasuno dan 24 Aoba Johsai.


Setelah beberapa detik, Seluruh anggota tim Karasuno bersorak untuk kemenangan itu. Sementara, air mata (name) langsung mengalir dengan deras. Saeko langsung memeluk Yachi dan (name). Shimada, Takinoue dan seluruh suporter Karasuno semakin riuh.


-------------------------TBC-------------------------

Comment