31

#GOR Metropolitan Tokyo
#3 Jam Kemudian
#Di lorong


Ketiga manajer Karasuno sudah selesai menyiapkan barang-barang yang diperlukan tim untuk pertandingan ke 2 di hari ini. Shimizu menemani Takeda sensei ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu. Sementara, (name) dan Yachi tengah menunggu anggota tim Karasuno yang tengah bersiap untuk pertandingan.


"Fyuuuh...."


(name) menghembuskan nafas dan mencoba menjadi serileks mungkin.


"Kau sudah sedikit tenang ? (name)-chan?" Yachi


"Uhm. Aku sudah lebih tenang sekarang, Hitoka-chan. Yosh! aku akan memberi sorakan penuh semangat untuk nanti!" sorak (name)  semangat. Yachi hanya tertawa.


"Kalian ini memang manajer yang totalitas ya? bahkan saat kami gugup pun kalian juga ikut gugup."


Mendengar suara yang tak asing itu, (name) dan Yachi menoleh. Seluruh anggota tim Karasuno sudah berjalan beriringan ke arah kedua manajernya. (name) dan Yachi tersenyum.


"Ah... itu... tidak masalah, Suga-san.." Yachi.


"He he he.. sou ka? kalau begitu, terima kasih ya." Suga.


"NYAHAHAH! aku sangat bahagia dan bangga memiliki kouhai seperti kalian!" Nishinoya.


Tobio mendekat ke arah saudari kembarnya, dan entah kenapa Hinata pun ikut mendekat ke arah (name). Tobio lalu membincangkan perihal trik-trik voli dengan (name), dan Hinata pun ikut-ikutan nimbrung. Semua lalu berbincang seraya melangkahkan kaki ke area pertandingan. Di tengah perjalanan, terdengar sayup-sayup sapaan untuk tim Karasuno.


"Oeey!"/"Minna!"/"RYUU!!"


Seluruh anggota tim Karasuno menoleh ke asal suara. Di kejauhan, Shimada, Takinoue, Saeko dan Akiteru berjalan mendekat seraya melambaikan tangan.


"Woaaah! kalian tadi hebat sekaliii! Aku sangat bangga!!" Saeko. heboh.


"Benar! Tak kusangka 'pertarungan di tempat sampah' bisa terlaksana kembali!" Takinoue. heboh


"Pokoknya semangat!! Harus!!" Shimada. heboh


Seluruh anggota tim Karasuno hanya tersenyum dan sedikit tersipu karena dipuji seperti itu.


"Nah.. minna... Aku membawa tamu spesial untuk kalian. Dia adalah temanku, yang pasti sangat ingin kalian temui" Akiteru. Semua diam.


"Sangat ingin kami temui?" tanya Daichi mewakili timnya.


Akiteru hanya tersenyum. Tak lama kemudian, seorang pemuda mendekat. Perawakannya tidak terlalu tinggi seperti pada laki-laki biasanya. Ia hanya agak sedikit lebih tinggi dari Hinata dan (name). Style rambutnya semi gondrong. Ia  memiliki wajah yang cute, namun sorot mata dan auranya terasa begitu kuat. Semua terdiam menatapnya.


"Konnichiwa. Aku Udai Tenma" ujarnya.





"Konnichiwa" Daichi, sebagian besar anggota tim Karasuno.


(name) dan Hinata hanya terdiam saat menatap pemuda itu. Keduanya begitu serius memperhatikan Udai Tenma itu. Tobio yang merasa ada yang sedikit aneh dari (name), lalu menoleh ke arah saudarinya. Tobio mencoba menerka apa yang tengah dipikirkan saudari kembarnya itu.


"Udai..? Tenma..?" gumam (name).


Hinata yang tadinya diam, langsung menoleh ke arah (name). Dari sorot matanya, ia seperti ingin menanyakan sesuatu pada (name). (name) sejenak menoleh ke arah Hinata. Tobio lalu mengalihkan pandangan pada pemuda tadi. Sementara, Udai yang mendengar gumaman itu lalu menatap ke arah (name) seraya tersenyum.


"Sou desu. Kalau mau memanggilku Tenma, tidak apa-apa kok. Oh iya apa ada yang ingin kalian tanyakan padaku?." Udai.


"Ah... i.. ie... anoo.. uhm... Saya hanya merasa agak familiar dengan nama Udai-san..." (name). bingung. Udai tersenyum.


"(name)-san..." Hinata.


(name) kembali mengarahkan pandangan pada Hinata. Sorot mata Hinata terlihat begitu tidak percaya. Tak lama, (name) menampilkan ekspresi sangat terkejut dan langsung menatap Udai.


"Anoo! Udai-san..." (name)


"Iyaa?" Udai. Senyum.


"Udai.. san... Udai-san adalah...  si 'chiisana kyojin' tim Karasuno itu?!" (name).


"Ah.. ha ha ha.. yaa... dulu orang-orang memangilku begitu." Udai.


Semua terkejut. Hinata dan (name) berbinar-binar.


"Yoroshiku onegaishimasu! Saya Hinata Shouyou!" sorak Hinata seraya membungkuk hormat.


"Ah... Yoroshiku Hinata. Etto... darimana kau tau kalau 'chiisana kyojin' itu aku? Padahal, Akiteru tadi berniat menjadikan identitasku sebagai surprise." Udai. tertawa.


"Ah... itu karena sensei saya di SMP. Hanajima Mai. Beliau adalah cucu dari pelatih tim Karasuno, Ukai Ikkei. Sensei saya itu sangat senang bercerita mengenai tim yang dibina kakeknya, Karasuno pada kami." (name)


"Oh.. sou ka. Jadi beliau suka menceritakan tim kami pada cucunya juga ya.." Udai.


"Haik! Karasuno sungguh hebat! Apalagi Udai-san. " sahut (name) penuh semangat.


Udai hanya tersenyum. Ia lalu memperhatikan seluruh anggota tim Karasuno yang baru ini. Ia ikut senang, karena tim sekolahnya dulu bisa mengikuti kejuaraan hingga ke level Nasional lagi. Selang sekian detik, ia menyadari sesuatu.


"Oh... Kalian kembar ya?" tanya Udai seraya menunjuk (name) dan Tobio.


"Haik. Saya Kageyama Tobio." Tobio


"Saya Kageyama (name)" (name).


Udai sejenak terdiam. Setelah itu ia melayangkan senyuman. Sejenak, tim Karasuno lalu mengobrolkan beberapa hal dengan si 'chiisana kyojin' Karasuno itu. Seorang yang begitu semangat bertanya tentu saja Hinata. Semua begitu senang karena bisa bertemu Udai secara langsung. Dan, sebaliknya, Udai pun senang bertemu mereka.


Seusai sesi ngobrol itu, tim Karasuno melanjutkan langkah untuk ke area pertandingan. Sementara, Shimada, Takinoue, Saeko, Akiteru dan Udai menuju tribun.  Shimada, Takinoue dan Saeko sudah pergi lebih dulu. Kini, Akiteru berjalan berdua saja dengan Udai dan mengobrol.


"Dou? tim Karasuno yang sekarang?" Akiteru


"Uhm.. Mereka sangat hebat. Lalu, 2 bocah maniak voli dari kelas 1 itu sangat lucu. Hinata dan Kageyama." Udai


"Ha ha.. iyaa. Mereka itu andalan tim Karasuno sekarang loh. 'si combi duo serangan cepat Karasuno'. Itu sebutan khusus untuk mereka berdua. " Akiteru. Udai hanya tertawa.


"Uhm... aku juga merasakan pancaran aura kehebatan dari mereka. Anggota tim Karasuno yang lain juga." Udai.


"Iyaa. Lalu, menurutmu bagaimana dengan (name)-chan? Adik kembar Kageyama itu" Akiteru.


"Kageyama twins... ka?" Udai.


"Dia sebenarnya juga seorang pemain voli yang handal. Tapi, sekarang ia memilih berhenti. Sama sepertimu." Akiteru.


"Eum... Bagaimana ya? kurasa dia punya suatu alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan voli. Jadi kalau menurutku, itu terserah dia. Lagipula, aku masih bisa merasakan suatu aura yang luar biasa darinya. Kurasa itu adalah alasannya untuk menjadi manajer, agar bisa membantu tim dengan cara yang lain. Oh iya, kalau kemampuan volinya apakah menurun?" Udai.


"Tidak. Aku pernah melihat latihan tim Karasuno, dan.. (name)-chan lah yang membantu mengoreksi latihan tiap anggota tim. Aku malah merasa kemampuan volinya juga ikut meningkat seiring berkembangnya tim. Namun, ia lebih memilih untuk menjadi support dan mengajarkan segala pengetahuannya." Akiteru


"Dia lumayan berbahaya juga ya, untuk tim lawan. Sasuga Kageyama-twins." Udai.


*


*


*


*


*


*


*


*


*


#Pertandingan ke 2
#Karasuno vs Kamomedai
#Set 1


Para komentator serta seluruh penonton kembali riuh. Semua begitu excited untuk melihat pertandingan tiap tim yang sudah bertahan selama 3 hari ini. Para penonton yang mendukung tim Karasuno sepertinya semakin bertambah banyak, seusai kemenangan Karasuno atas Nekoma di pertandingan 'pertarungan tempat sampah'.


(name) dan Yachi sudah berdiri dengan tenang di sisi lapangan pertandingan.  Keduanya hanya bisa berdoa, agar tim Karasuno bisa memenangkan pertandingan ini.


"Fyuuh..."


(name) kembali menghela nafas panjang. Ia mencoba menenangkan diri dari rasa gugupnya. Ia lalu memperhatikan area pertandingan. Di bench, tim Karasuno dan Tim Kamomedai tengah bersiap.


Tak lama terdengar sorakan penonton yang mengelukan tim Fukurodani maupun tim Mujinazaka. Spontan, (name) dan Yachi langsung menoleh ke lapangan pertandingan sebelah. Di sana, Bokuto sudah mengangkat kedua tangannya penuh bangga. dan di sisi lain, Kiryuu dari tim Mujinazaka hanya menatap datar tim Fukurodani.


"Sugoii... 3 ace terbaik nasional, melawan 5 besar ace terbaik nasional. Pantas saja tribun menjadi sangat riuh." Yachi.


"Sou da na... ini pertandingan di antara tim yang kuat." (name)


Priiitt!!


Suara peluit mengalihkan perhatian (name) dan Yachi. Diiringi sorakan penonton, tim Karasuno dan Kamomedai memasuki lapangan. Tobio sejenak menatap saudari kembarnya seraya tersenyum tipis. (name) pun membalas senyuman itu.


Pertandingan ini dibuka dengan serve dari tim Kamomedai. Orang yang mendapat giliran pertama adalah si kapten tim Kamomedai.


Debagh!


Serve dari tim Kamomedai itu berhasil di receive tim Karasuno dengan mudah. Bola itu pun melayang di area lapangan Karasuno. Tobio dan Hinata kemudian bergerak cepat.


Deblam!!



Dalam sekejab, bola itu sudah menghantam lapangan tim Kamomedai. Seluruh anggota tim Karasuno bersorak untuk poin pertama itu. Sementara, tim Kamomedai hanya menatap diam tim lawan.


------------------


*


*


*


*


*


*


Pertandingan berlangsung sengit. Kamomedai maupun Karasuno terus melancarkan serangan dan pertahanan yang kuat. Rally panjang sudah berkali-kali terjadi sejak awal pertandingan. (name) dan Yachi pun sejak tadi hanya bisa terus berusaha menenangkan diri nelihat sengitnya pertandingan.


Kini, skor di papan angka menambah cemas para pendukung tim Karasuno. Sebab, sekarang adalah match poin dari tim Kamomedai. Karasuno 20-Kamomedai 24. Bola masih terus melayang di area lapangan kedua tim. Karasuno dan Kamomedai masih sedikit sulit menjatuhkan bola. Meski begitu ada satu celah untuk tim Karasuno.


Tobio dengan cepat memposisikan diri. Anggota tim Karasuno yang lain pun ikut bergerak cepat. Dalam sekejab mata, Tobio mengoper bola pada Azumane. Azumane pun bersiap pada spike berkekuatan penuhnya. Namun...


Debagh!!


Dug..


Dug..


Priitt!


Bola yang di spike Azumane membentur tangan blocker tim Kamomedai. Pertandingan set 1, dimenangkan tim Kamomedai berkat block dari anggotanya yang super tinggi. Hakuba Gao. (name) dan Yachi hanya bisa terdiam melihat itu. Keduanya sejenak tenggelam pada pikiran masing-masing saat melihat anggota tim Karasuno yang terlihat sedikit terpukul karena belum bisa merebut set 1.


Priitt!!



Mendengar tiupan peluit di sisi lain lapangan, (name) dan Yachi menoleh ke asal suara. Di lapangan sebelah, tim Fukurodani bersorak bahagia. Mereka memenangkan pertandingan melawan Mujinazaka dengan skor Mujinazaka 22- 25 Fukurodani.


"Sugoi... Fukurodani bisa menang." Yachi.


"Kita pasti juga bisa menyusul kemenangan mereka." ujar (name). Yachi mengangguk.


"Iya, kita harus yakin. Karasuno pasti bisa merebut set ke 2." Yachi.


(name) melayangkan senyuman. Ia kembali berusaha tetap tenang, meski jantungnya tengah berdegup tidak karuan. Entah mengapa, ia memiliki sedikit firasat buruk sejak awal pertandingan melawan tim Kamomedai ini. Selain karena tim Kamomedai itu termasuk tim unggulan, ada hal lain yang mengganggu benak (name). Namun, (name) tidak tau hal apakah itu.


(name) kembali menghela nafas panjang untuk menenangkan diri. Biar bagaimanapun, ia tetap harus memiliki pikiran positif dan menyiapkan diri saat ada kejadian tak terduga nantinya.


--------------


*


*


*


*


*


*


*


*


*


#Set 2


Setelah jeda istirahat, pertandingan kembali dilanjutkan. Set kedua ini,  dibuka dengan serve dari tim Karasuno. Lalu, kali ini, giliran Tobio yang menjadi server pembuka. Seperti pertandingan sebelumnya, jantung (name) sudah berdegup sangat kencang. Entah kenapa (name)  selalu sangat khawatir saat giliran Tobio serve.


"Dia itu... entah kenapa aku ingin sekali memukulnya. Dia selalu saja membuatku khawatir." gumam (name) seraya meremas jemari tangannya yang sudah gemetaran.


Di lapangan, Tobio dengan tenang memutar-mutar bola sejenak. Setelah peluit di bunyikan Tobio langsung melayangkan bola dengan kecepatan tinggi. Namun, tim Kamomedai bisa mengatasi serve itu dengan mudah. Kamomedai langsung bergerak cepat untuk menyerang balik. Karasuno tidak tinggal diam, para blocker sudah siap membendung serangan back attack Kamomedai.


Debagh!!


Spike yang keras itu menyentuh tangan blocker Karasuno dan bergerak ke luar lapangan. Block out. Poin pertama set 2, berhasil direbut tim Kamomedai melalui back attack dari Hakuba Gao. (name) hanya bisa speechless. Begitu juga dengan para pemain tim Karasuno.


-----------


*


*


*


*


*


*




Pertandingan berlanjut sangat sengit seperti saat di set 1. Dari tim Karasuno, serangan cepat kombinasi Tobio-Hinata semakin ganas. Sementara dari tim Kamomedai, Hoshiumi-lah yang semakin ganas menyerang. Kedua tim ini semakin terbakar ambisi menang seiring berjalannya waktu pertandingan.


Tak seperti saat pertandingan sebelumnya, kali ini (name) merasa sangat gugup. Tangannya sejak tadi gemetar, dan ia hanya bisa speechless.  Yachi pun sama speechlessnya denganya. Poin Kamomedai 22, Karasuno 23. (name) sudah bekali-kali menghela nafas saat melihat skor di papan angka. 1 poin lagi, dan Karasuno akan mendapat match poin.


Bola melayang di area lapangan tim Karasuno. Tobio yang sudah nampak lelah dengan cepat memposisikan diri dan mencari celah agar mendapat 1 poin lagi. Anggota tim Karasuno pun ikut bergerak cepat mengikuti arah bola, begitu juga dengan tim Kamomedai. Suasana kembali sangat tegang.


Deblam!!


"YOSHAA!!"


Dalam sekejab, bola sudah menghantam lapangan tim Kamomedai. Hinata lah yang melayangkan spike super cepat tadi. Serangan cepat first tempo. (name) dan Yachi sudah bersorak bersamaan. Kini, tim Karasuno sudah mencapai match poin. 1 langkah lagi untuk bisa memenangkan set ke 2.


Atas poin tadi, kini giliran serve dari tim Karasuno. dan, Hinata-lah yang mendapat giliran. Namun, pelatih Ukai segera meminta pergantian pemain. Kini, Yamaguchi masuk ke lapangan sebagai pinch server. (name) lalu mengalihkan fokus pada tiap anghita tim Karasuno di lapangan. Tobio dan Tsukishima nampak membincangkan sesuatu.


"Apa yang dipikirkan tiang megane itu?" pikir (name).


Pertandingan pun dilanjut. Yamaguchi melayangkan jump float andalannya. Tim Kamomedai berhasil menerima bola dengan baik. Setter tim Kamomedai langsung bergerak cepat memposisikan diri. Hoshiumi pun juga bergerak cepat di posisi spike. Bersamaan dengan itu, Tobio dan Tsukishima di garis depan, bersiap untuk menghentikan spike Hoshiumi.


Hoshiumi nampak sedikit kesal karena dihadang blocker yang tinggi. Ia pun mengerahkan seluruh kekuatannya untuk spike. Namun, suatu kejadian tak terduga terjadi. Bola yang di spike Hoshiumi, dengan sengaja dibiarkan melesat begitu saja melalui kedua tangan Tsukishima. Tsukishima sengaja membuat tangannya tidak mengenai bola.


"NO TOUCH!!" sorak Tsukishima


DEBLAM!!



Dalam waktu singkat, bola yang di spike Hoshiumi menghantam lantai. Dan... bola itu out. Seketika Hoshiumi shock. Seluruh anggota tim Karasuno pun ikut shock, terkecuali Tsukishima. Tsukishima sejenak tersenyum penuh bangga, dan dengan santuynya mendekat ke arah Yamaguchi. Ia pun melayangkan toss pada Yamaguchi. Setelah beberapa detik, semua orang langsung bersorak bahagia untuk kemenangan tim Karasuno di set 2 ini.


"Ttaku... Tiang garem itu bikin shock aja. Untung tadi spike Hoshiumi-san out. Mikir-mikir dulu napa sih? kalau mau taruhan kaya tadi." komentar (name)


"Iyaa... kau benar (name)-chan. Aku hampir pingsan tadi saat melihat Tsukishima-kun sengaja membuka bloknya. Kukira tadi itu akan menambah poin Kamomedai." Yachi.


"Yah... kita sudah memenangkan set 2 ini dengan poin 25-22. Kurasa itu agak sebanding-lah.. yang penting kita menang." lanjut (name). Yachi pun mengangguk setuju.


-----TBC----

Comment