SEQUEL (2)


.


.


Baekhyun menggeliat pelan kala sinar matahari menusuk pupil mungilnya. Namja manis itu mengusap kedua matanya, ia mendongak dan tersenyum manis begitu melihat sang suami, yaitu chanyeol tengah tertidur dengan wajah yang sungguh menggemaskan. Tangan baekhyun mengusap pelan rahang tegas itu, mencoba untuk membuat chanyeol nyaman dialam mimpi sana. Karna baekhyun tau, chanyeol sangat lelah karna ia sudah lembur seharian penuh dikantor kemarin.


Dengan perlahan baekhyun bangun, menarik kursi rodanya mendekat kemudian mendudukkan diri. Disibaknya selimut guna menutupi tubuh chanyeol hingga sebatas leher kemudian mengecup bibir plump itu sebelum keluar menuju kamar sang anak yang bersebelahan dengan kamar mereka.


Namun begitu baekhyun membuka pintu, ia sudah dikejutkan dengan chahyun yang kini tengah berdiri didepannya sambil membawa piring yang berisi dua potong roti berisi strawberry dan pisang. Baekhyun terkekeh begitu melihat chahyun yang kini Nampak kesusahan dengan piring besar itu.


"kau sudah bangun? Tumben sekali anak mommy bangun sepagi ini"


Chahyun hanya terkekeh , dengan cepat ia mengecup bibir baekhyun . "mommy tunggu sebentar disini, oke? –" baekhyun hanya mengangguk sambil terkekeh, sementara chahyun langsung melesat menarik kalender yang bertengger di atas meja nakas. "-kau tidak melupakan hari ini bukan mom? Hari ini aku akan belajar membuat coffee bersama kyungsoo imo di café paman kris"


Baekhyun mengangguk, "tentu, mommy tidak melupakannya. Tapi sayang, hari ini kita akan berangkat berdua saja, daddy tidak ikut" baekhyun berujar selembut mungkin, mencoba membuat chahyun tidak sedih karna daddynya tidak ikut ia bermain.


"kenapa daddy tidak ikut? Bukannya ini hari libur? –" chahyun menarik tangan baekhyun. dan mulai merengek manja. "-ayolah mom, ajak daddy, sudah lama sekali kita tidak jalan-jalan bersama." Baekhyun terenyuh begitu melihat chahyun yang terlihat sudah ingin menangis disana. Dan dengan satu anggukan, chahyun kembali tersenyum.


"baiklah, tapi kita berangkat siang nanti ya? Biarkan daddymu istirahat sebentar"


Chahyun hanya mengangguk kemudian melesat pergi menuju kamar mandi . baekhyun terdiam, ia takut mengecewakan chahyun karna chanyeol terlihat sangat lelah hari ini. namja manis itu menghela nafas, mendorong kursi rodanya menuju dapur dan mulai membuatkan chanyeol teh mint.


.


.


.


Baekhyun terkikik pelan saat melihat chahyun yang sedari tadi mondar-mandir tidak jelas . entah apa yang sedang direncanakan anak pintar itu, yang jelas sedari tadi chahyun terus mondar-mandir seraya memusatkan perhatiannya kepada telfon rumah yang berjarak 2 meter darinya. Baekhyun lebih memilih untuk menuju kamar, membangunkan sang bayi besar yang masih tertidur, sampai sekarang.


Badan chanyeol terusik perlahan saat tangan baekhyun mengguncangkan tubuhnya pelan. Mata tajam itu terbuka sedikit kemudian kembali tertutup, membuat baekhyun geram karnanya. Namja mungil itu mengambil ponsel chanyeol, mencoba untuk membangunkan suami nya dengan suara alarm yang ia setting dengan volume penuh.


Nyaris saja tangan baekhyun menyentuh sang alarm jikasaja tidak ada telfon masuk diponsel chanyeol. Penasaran, ia melihat call name yang tertera disana. 'ahn ayoung' bibir baekhyun mengerucut, seingatnya chanyeol tidak pernah memiliki sekertaris perempuan mengingat baekhyun melarang itu dengan keras.


Panggilan terputus sebelum baekhyun mengangkatnya. Namun sedetik kemudian ponsel chanyeol bergetar tanda adanya notification.


Jangan lupa makan dan jangan terlalu memaksakan dirimu.


Aku takut kau kelelahan channie.


Tangan baekhyun bergetar disana. Dengan pelan ia membangunkan chanyeol. Badan chanyeol akhirnya terbangun, dan chanyeol seketika membeku saat melihat baekhyun yang terlihat lemas seolah ingin menangis . dan pandangan chanyeol tertuju pada ponselnya yang digenggam baekhyun, dengan cepat ia menarik ponsel itu dari baekhyun.


Baekhyun tersentak karnanya.


"siapa ahn ayoung? Apa dia temanmu? –" baekhyun mencoba berujar setenang mungkin , meskipun suaranya sirat akan kepedihan tapi chanyeol mampu mengetahui itu. "-kenapa dia memanggilmu 'channie'?" ujar baekhyun sakarstik.


"dia hanya rekan kerjaku baek"


"apa ada seorang rekan kerja yang mengirimkan pesan romantic kepada rekan kerja nya?!" suara baekhyun meninggi.


Chanyeol tidak menjawab. Ia hanya melenggang pergi meninggalkan baekhyun yang masih terpaku disana. Namja mungil itu semakin menangis menjadi begitu menyadari bahwa chanyeol tidak menyapa atau bahkan memberikan kecupan selamat pagi untuknya.


Sementara chahyun yang terlihat sudah rapih dengan pakaiannya segera menarik tangan sang ayah. Karna sebenarnya chahyun mendengar semua percakapan antara daddy dan mommy nya ini. namja yang tingginya tidak lebih dari pinggang chanyeol itu terlihat menggenggam kuat tangan sang ayah seraya menatap tajam kearahnya.


"kau membuat ibuku menangis tuan park."


Chanyeol tercengat. Oh astaga apalagi ini. anaknya chahyun memang terlihat sangat dewasa kali ini tapi sungguh, mereka berdua tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi chanyeol dengan segala rasa bersalahnya melepaskan genggaman sang anak. "lebih baik kau kembali kekamarmu," lirih chanyeol singkat.


"daddy –" bibir chahyun menyunggingkan senyuman saat chanyeol terhenti didepannya. "-aku tau hubungan daddy dengan wanita bernama, ahn ayoung" dan sedetik kemudian chahyun merasa tubuhnya melayang karna chanyeol dengan cepat menggendongnya pergi . entah kemana.


Chahyun terus berontak, bahkan kakinya beberapa kali menendang kesegala arah tapi seolah sia-sia, chanyeol tetap menggendong chahyun dan menutup mulutnya rapat-rapat. Dengan sigap chanyeol mengambil sapu tangannya, menutup mulut chahyun serapat mungkin.


"aku akan memberitaumu sesuatu, karna kau juga harus membantu daddy dalam rencana ini"


Chahyun berhenti memberontak, seolah tertarik dengan apa yang tengah chanyeol tawarkan. Chanyeol yang melihat itu tersenyum seraya menghela nafas lega. "dengar ini baik-baik, kau harus mengirim pesan kepada ibumu kalau kau akan bermain dengan temanmu. Dan sehabis ini, kita akan segera pergi menuju tempat perencanaan kita. Bagaimana?"


Chahyun Nampak menimang, dan anggukan kecil membuat chanyeol tersenyum disana. Akhirnya ia bisa membuat chahyun menjadi sekutunya, meskipun chanyeol tetap mewaspadai anaknya itu karna chahyun cukup jenius disini.


******


"kau tidak boleh berburuk-sangka baek, mungkin saja wanita itu rekan kerja atau teman chanyeol bukan?"


Baekhyun menaruh kasar cangkir coffee nya. Membuat luhan serta kyungsoo yang tengah berdiri dibalik meja barista tersentak . bahkan kris yang tengah mengantar ramen dibuat terdiam karnanya. "kau bergumam? Bagaimana mungkin ada seorang rekan kerja atau bahkan teman yang memanggil dengan panggilan sayang?" cekat baekhyun penuh penekanan.


Kris menaruh nampannya, kyungsoo meninggalkan racikan ekspresso miliknya . dan dengan cepat menghampiri baekhyun yang terlihat gusar disana. "tapi tetap saja kau harus berfikir rasional baek, dinginkan kepalamu" baekhyun menatap kris dengan sendu, membuat kris menggeram disana.


"sekarang park chanyeol berada dimana?"


.


.


Chahyun berhenti mendadak membuat chanyeol yang berjalan dibelakangnya tersentak. "ada apa? –" chahyun tidak berbicara, ia hanya menyuruh daddynya untuk melihat ke arah café dan chanyeol tersentak disana. "kau bisa berjalan merunduk bukan?"


Chahyun memutar bola matanya malas. Sungguh ia tidak percaya bahwa ayahnya adalah pemilik perusahaan besar dikorea. Sudah jelas-jelas kaca dicafe ini transparan jadi percuma saja bukan jika mereka berjalan merunduk? Akan tetap kelihatan juga. "daddy, kita mulai rencananya. Aku akan masuk dan daddy harus segera pergi dan melakukan rencana daddy. Okeh?" chanyeol mengangguk semangat.


.


.


Hampir saja baekhyun memberitau keberadaan chanyeol jikasaja sesosok namja mungil dan manis yang berlari kearahnya seraya menangis sesegukan. Baekhyun bahkan semakin bingung dibuatnya kala chahyun memeluk erat dirinya seraya menangis.


"a-ada apa sayang? Bukannya chahyun sedang main dengan teman-teman chahyun? –" baekhyun melepas pelukannya. mengusap lembut pipi gembul chahyun yang sudah basah oleh air mata itu. "-apa yang terjadi? Ceritakan kepada mommy"


"daddy, tadi chahyun dimarahi oleh daddy"


Baekhyun tersentak, kris , kyungsoo serta luhan bahkan terpaku. Mereka semua sungguh tidak percaya dengan apa yang dikatakan chahyun mengingat chanyeol bukanlah tipe orang yang pemarah. Bahkan ketika hyorin mencelakai baekhyun, namja tinggi itu dengan tabah menemani hyorin hingga sembuh. Dan sekarang? apa ini?


"bagaimana bisa chahyun dimarahi daddy?"


"tadi hiks chahyun ingin mengambil hiks boneka chahyun yang berada dikamar mommy, tapi daddy dan ahjumma jelek itu mengusir chahyun dengan kasar " chahyun menutup wajahnya, terisak sekencang yang ia bisa . sungguh, chahyun bangga dengan aktingnya yang hebat ini.


Baekhyun terkejut. "ahjumma?" chahyun mengangguk. Dan dengan mantap, baekhyun menarik chahyun pergi menuju rumah. Kris yang melihat itu segera saja memanggil hyorin yang sepertinya sudah selesai meniduri anak mereka.


"yeobo, kau jaga café dengan kyungsoo ya? Aku ada urusan sebentar"


Hyorin hanya mengangguk . membuat kris serta luhan segera berlari menyusul baekhyun yang sudah jauh didepan mereka.


******


Baekhyun membuka kasar pintu kamarnya. Dan sungguh baekhyun bahkan tidak sanggup membendung air matanya kala melihat chanyeol yang duduk bersampingan seraya tertawa lepas dengan wanita cantik itu. dengan cepat baekhyun mendorong kursi rodanya mendekat, menarik chanyeol kuat membuat namja tinggi itu terkejut.


Baekhyun memeluk pinggang chanyeol erat seraya menatap tajam yeoja didepan mereka. Sementara yeoja yang saat ini duduk didepan mereka hanya terkekeh melihat baekhyun yang terlihat tengah memperlihatkan jika chanyeol adalah miliknya .


"hey, sayang. Ada apa ini?" chanyeol menarik baekhyun. dan namja tinggi itu terkejut saat melihat mata baekhyun yang sembab. Dengan cepat chanyeol menarik baekhyun kepelukannya, mendekapnya erat seolah memberikan kekuatan kepada istrinya itu.


Namun hendak baekhyun membalas pelukan chanyeol, yeoja didepan mereka menjulurkan tangan. Membuat baekhyun mendelik. "perkenalkan, saya ahn ayoung. Istri dari pemilik perusahaan penerbit yang akan bekerja sama dengan park sajangnim. Suamiku sedang sibuk dengan urusan dijepang, jadi aku menggantikannya untuk rapat dengan park sajangnim" baekhyun membeku. Dengan cepat ia melepas pelukan chanyeol dan menggenggam tangan yeoja itu.


"maaf atas kelakuan saya nyonya ahn"


Ayoung hanya terkekeh. "tidak apa nyonya park. Aku tau perasaanmu, maaf karna kami rapat dirumahmu karna jika dikantor , kejutan ini akan ketahuan –" baekhyun mendelik, seolah bertanya apa maksud dari perkataanya barusan. "ah iya, aku akan merekomendasikan dirimu untuk menjadi salah satu penulis diperusahaanku. Itu adalah kejutannya"


Entah mengapa baekhyun segera memeluk ayoung erat. "terimakasih. Sungguh aku berterimakasih. Menjadi penulis adalah keinginanku dari kecil dan kini kau akan mewujudkan keinginanku" ayoung terkekeh, ia dengan sigap menepuk bahu baekhyun .


Sedangkan chanyeol yang saat itu tidak sengaja menangkap keberadaan chahyun dibalik pintu segera saja berjalan kearah sana. Dan benar saja, chahyun tengah berdiri seraya menutup wajahnya, seolah bersembunyi dari sang daddy yang menatapnya penuh intimidasi.


"apa yang kau katakan kepada mommymu?"


Chahyun terkekeh, "hanya mengatakan jika daddy berselingkuh dengan ahjumma itu. apa aku salah? –" chanyeol mengusap kasar wajahnya, pantas saja baekhyun menangis. dan dengan segenap rasa sebalnya, chanyeol bersiap untuk menghukum chahyun. Tapi namja kecil itu menahannya. Membuat chanyeol terdiam.


"bukankah lebih menarik seperti ini? rencana daddy terlalu monoton dan pasaran , chahyun hanya membuatnya terlihat elit dan mengasyikan"


Sungguh, chanyeol ingin sekali chahyun menjadi menu untuk makan siangnya.


******


Makan malam dimulai. Mereka kembali ceria begitu semua masalah yang terjadi berakhir dengan bahagia . ditambah lagi dengan baekhyun yang kini sudah resmi menjadi seorang penulis membuat chanyeol tidak bisa berhenti tersenyum. Tapi ada satu yang mengganjal dihati chanyeol, sedari tadi chahyun hanya diam dan sungguh, mana mungkin anaknya yang hiperaktif menjadi pendiam?


"ada apa sayang? Apa kau sakit?"


Chahyun menggeleng, "tidak apa-apa mom, hanya aku merasakan tidak adanya keadilan disini"


Chanyeol hampir tersedak disana. "kau merasa tidak diperlakukan dengan adil? Oh ayolah, apa kau kurang dengan uang sakumu?" chahyun menggeleng kuat.


"mommy selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, sedangkan chahyun? Tidak sama sekali" ujar chahyun lirih dengan wajah semenyedihkan yang ia bisa. Chanyeol terdiam, menatap tajam sang anak.


"apa yang kau inginkan?"


Chahyun tersenyum misterius disana , membuat chanyeol merinding seketika. Oh ini bukan pertanda yang baik, dan chanyeol merasakan firasat buruk akan ini . chahyun berdiri, mencium pipi ibunya dan berjalan mendekat kearah chanyeol yang masih menatapnya sengit.


"jangan khawatir dad, permintaanku sangatlah sederhana –" chahyun menghela nafas. "aku ingin seorang adik!" cekatnya sebelum berlari menjauh, menuju kamarnya yang menjadi tempat satu-satu nya yang aman dari serangan sang ayah.


Padahal chanyeol ingin sekali memeluk chahyun yang sungguh pengertian kepadanya. Chanyeol tersenyum senang, karna sepertinya malam ini ia tidak akan mengadakan orchestra sendiri dikamar mandi.


.


.


Baekhyun bahkan tidak bisa memejamkan matanya barang sebentar saja. Perkataan polos chahyun serta senyuman chanyeol tadi membuatnya gugup bukan main. Walaupun sudah lama menikah tapi yang namanya berhubungan intim , pasti gugup bukan? . suara keran air yang dimatikan membuat baekhyun segera saja menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.


"aku yakin kau belum tidur sayang"


Baekhyun tersentak saat mendengar suara baritone chanyeol yang sedikit serak itu . belum lagi aroma mint yang kuat membuat baekhyun tidak mampu untuk menutupi kegugupannya didepan chanyeol yang saat ini tengah berjalan mendekat kearah baekhyun.


Namja mungil itu sontak membuka matanya saat ia merasa bahwa ada yang menindih tubuhnya. Dan segera saja baekhyun membelalakkan mata kala melihat chanyeol yang tidak mengenakan pakaian dan hanya menggunakan handuk kecil untuk menutupi area bawahnya. Tapi belum sempat baekhyun berucap, bibir tipisnya sudah tersumpal sempurna oleh bibir plump milik chanyeol.


Ciuman chanyeol menuntut dan memanas, membuat baekhyun menaruh kedua tangannya dileher chanyeol . mencoba mengatakan jika ia menikmati pergulatan ini, dan seakan mengerti, chanyeol segera saja menarik tengkuk baekhyun, membuat lidah mereka yang bertautan didalam mulut baekhyun semakin menyatu tanpa celah.


"eungghh"


Chanyeol semakin menggila begitu mendengar lenguhan halus dari bibir baekhyun. dan dengan sigap chanyeol melepas semua pakaian yang melekat ditubuhnya maupun tubuh baekhyun. sementara baekhyun hanya pasrah menerima apapun yang dilakukan chanyeol terhadap tubuhnya. "bisa kita langsung ke inti? jujur aku sudah tidak tahan baek" .


Mendengar ucapan itu baekhyun hanya mengeratkan pelukannya pada leher chanyeol. Dan mata baekhyun memejam kala chanyeol mulai masuk kedalam tubuhnya. Dan dengan satu sentakan kuat, tubuh mereka telah menyatu sempurna.


Baekhyun bahkan tidak henti-hentinya mendesah saat chanyeol berhasil menyentuh titik terdalamnya, membuat kamar yang cukup mewah itu didominasi oleh suara erotis serta decitan ranjang yang menyeruak. Dan satu lenguhan panjang baekhyun dan chanyeol serta semburan cairan cinta mereka menutup kegiatan panas mereka.


Chanyeol terjatuh disamping baekhyun, menarik istrinya mendekat seraya mengusap punggung baekhyun pelan. "maaf karna jujur, aku tidak akan pernah selingkuh dengan siapapun" .


Baekhyun mendongak, mengusap rahang tegas milik chanyeol. "aku juga minta maaf, karna lagi-lagi bersikap kekanak-kanakan"


Chanyeol menarik wajah baekhyun mendekat. Mengecup bibir mungil itu pelan dan baekhyun menarik chanyeol mendekat seraya membalas lumatan manis itu. ciuman pelan yang seolah mengatakan bahwa mereka saling mencintai tanpa akhir.


.


.


-end of sequel-


Haii , maaf kalo jelek ya , maklum, aku bikinnya kurang dari 2 jam ckck. Terus kalo ada typo maap yak, maapin aja lah wkwk. Oh iya, jangan lupa cek work aku yang lain,


-prolog new fanfic,


-cotard delusion


Cuap-cuap nya segindang bae yak , kita ngerumpi lagi difanfic lainnya.


So, thanks for reading.


Lup yu


-na mi-

Comment