Alone

Alone.


Luhan langsung terduduk dibawah meja kasir sambil terus mengontrol detak jantung nya. Namja bermata rusa itu bahkan masih tidak percaya dengan kejadian tadi, ketika sehun mengatakan-perasaan-cinta kepadanya.


"Ini pasti mimpi" ia mencoba menepuk kuat pipi nya dan merintih kecil setelah itu "tuhan, ternyata ini bukan mimpi"


Detik berikutnya ia mengusap pelan pipi nya yang mulai merona. Ia bahkan senyum-senyum sendiri begitu mengingat perkataan sehun barusan.
Lamunan luhan harus terputus saat ia melihat ada dua pesan masuk dilayar ponsel nya.


Yang pertama dari baekhyun,


Dan yang kedua dari.. sehun.


From baekhyun


'Lu, aku ingin memesan bunga mawar layu yang kemarin aku pegang'


Luhan mendelik, untuk apa baekhyun memesan bunga yang layu? Bukankah selama ini namja manis itu menyukai bunga yang mekar dan wangi? . Pikiran luhan mulai tertuju pada tujuan baekhyun untuk pergi dari kehidupan chanyeol. Huh mungkin ini ada sangkut paut nya dengan masalah itu.


Lalu ia teringat satu pesan lagi dari sehun. Tanpa menunggu lama, jari lentik nya langsung membuka pesan dari sehun dengan semangat.


From sehun


Untuk kejadian tadi aku minta maaf lu, aku harap kau tidak marah . Lebih baik kau lupakan saja perkataan ku tadi jadi keadaan berubah seperti dulu, ketika aku dan kau tidak ada hubungan apa-apa.


Hati luhan tercengat. Senyuman nya pun luntur saat ia membaca kalimat sehun yang berarti konotasi akan perpisahan. Ia tidak mau kisah cinta nya berujung seperti baekhyun . Dan luhan segera mencegah hal itu.


To sehun


Besok temui aku di taman namsan tower, aku akan mengatakan sesuatu untuk mu sehunnie~


Sementara namja yang menerima pesan disana langsung bangun dari tempat tidur nya dan berteriak sekeras kerasnya keras.


"EOMMA! LUHAN CHAGI MEMANGGILKU SEHUNNIEE!!!!!!!"


****


Chanyeol masih menekan tengkuk baekhyun. Perlahan ia mulai melumat bibir tipis yang dingin dan manis menurutnya. Sementara baekhyun secara tidak sadar telah menutup mata dan menikmati permainan chanyeol.


Rasa asin terasa saat baekhyun sadar kalau chanyeol tengah menangis saat ini. Tangan lemah baekhyun mengusap pelan pipi namja tampan didepan nya ini. Dan usapan itu membuat tautan bibir diantara mereka menjauh perlahan.


Chanyeol memang melepas tautan itu tapi kening dan hidung mereka masih menyatu , membuat kesan romantis -juga sedih- bercampur jadi satu disana.


"Aku mencintaimu byun baekhyun-" chanyeol mulai menutup matanya dan kembali mengecup lembut bibir baekhyun "would you be mine?"


Baekhyun mengangguk "i'm yours mr.park" gumamnya sambil mengalunkan tangan mungil nya dileher chanyeol.


Nafas chanyeol tercengat. Ia tersenyum senang begitu mendengar perkataan baekhyun barusan. ia menarik kursi roda baekhyun untuk lebih dekat dengan nya dan kembali mengecup dalam bibir baekhyun.


'Kita akan berpisah chanyeol, tapi cintaku akan tetap bersama mu meskipun ragaku menjauh.


Chanyeol, aku mencintaimu'


****


Kamar sehun terlihat sangat berantakan pagi ini. Itu terbukti dengan berbagai macam pakaian berserakan dibawah maupun diatas ranjang nya. Sementara saat ini namja albino itu masih terlihat sibuk dengan jas dan mantel yang akan ia pakai untuk menemui pujaan hati nya siang ini.


Ia mengerutkan dahi nya dan tersenyum setelah nya. Ia akan memakai mantel hitam dan sebuah kemeja putih dan celana hitam panjang serta syal silver sebagai pelengkap.


"Kau sangat tampan sehun-ah" gumam nya sendiri sambil tersenyum didepan cermin.


Sehun melangkah kearah ponsel nya yang terlihat bergetar tanda telfon masuk. Dan benar saja, nama luhan sudah terpampang dilayar utama.


Bisakah kau cepat? Aku sudah menunggu disini selama 30 menit kau tau! Disini dingin ! Jadi cepatlah!


Sehun terkekeh , padahal jam baru menunjukkan pukul 18:45 menit itu berarti seharusnya mereka bertemu jam 19:00 dan kenapa luhan berangkat 30 menit lebih dulu?


Sabar sedikit luhan sayang, aku akan tiba disana 15 menit.


*****


"Kau mau kemana? Namsan tower?-" chanyeol menggaruk kepala nya kasar dan menolak permintaan baekhyun "-ayolah baek! Cuaca disini sangat dingin dan tidak baik untuk kesehatanmu"


Baekhyun nampak berkaca-kaca ia mulai menunjukkan aksi 'merengek' dengan jurus puppy eyes kepada kekasihnya ini . "Ayolah chan~ aku mohon"


Chanyeol hanya menghela nafas "baiklah" gumamnya sebelum ia mendorong kursi roda baekhyun menuju mobil dan berangkat ke namsan tower.


Baekhyun hanya mampu menutupi rasa sedih nya dengan tertawa hambar bersama chanyeol. Yang ada difikiran nya saat ini hanya bersenang-senang dengan chanyeol sebelum ia benar-benar pergi , besok.
.
.
.
.
Sesampainya disana, baekhyun langsung menarik tangan chanyeol menuju ke tempat para gembok berada. Seakan mengerti, chanyeol segera membeli sebuah gembok berwarna silver dan menuliskan nama nya dan nama baekhyun disana.


"Cepat pasang chan~"


Chanyeol mengecup bibir baekhyun dan mengangguk antusias "baiklah baekkie"


빡 찬열 ♡ 변 백 현


"Nah dengan gembok ini kau akan selalu terperangkap disini baek, tetap menjadi milikku dan selalu aku cintai" gumam chanyeol sambil tersenyum . Sementara baekhyun nampak tertunduk , chanyeol yang melihat itu akhirnya meraih dagu baekhyun hingga akhirnya mata mereka bertemu.


"Eh-" chanyeol nampak panik "kau menangis baek?"


Baekhyun mengangguk dan semakin terisak kencang "aku menangis hiks-" ia sedikit memberi jeda dikalimatnya "karna aku bahagia" sebuah kalimat penuh kebohongan meluncur begitu saja dari bibir simungil.


Chanyeol yang mendengar itu meraih baekhyun kedalam pelukan nya "aku tidak akan membiarkan mu jauh dariku baek-" chanyeol melepas pelukan nya dan mengecup bibir mungil baekhyun singkat "i love you my baekkie"


"Me too"


mereka kembali berpelukan. Masih dalam keadaan baekhyun yang terisak pelan. Dada nya bergemuruh begitu mengingat besok ia tidak akan bisa merasakan hangat nya pelukan chanyeol. Ia selalu melihat wajah soo in saat bersama chanyeol, dan itu membuatnya merasa sangat bersalah.


****


Luhan tersenyum bahagia saat sehun terlihat sedang berjalan ke arah nya. Ia segera berdiri dan berjalan pelan menyusul sehun disana.


"Apa aku terlambat ?"


Luhan menggeleng dan memeluk erat sehun, ia bahkan berjinjit agar ia bisa menautkan tangan nya dileher sehun dan menaruh dagu nya di bahu sehun.


"Aku yang terlambat-" luhan memejamkan matanya cairan bening nan hangat perlahan turun dari mata rusa nya "-aku yang terlambat menyadari bahwa aku mencintaimu sehun-ah"


Sehun segera melepas pelukan luhan. Menatap manik mata didepan nya yang saat ini sangat terlihat sayu dengan beberapa bekas air mata disudut matanya. Sehun menarik tengkuk luhan dan mengecup bibir mungil itu.


"Kau tidak terlambat lu~" sehun tersenyum dan kembali membawa luhan kedalam pelukan nya "jadi apa sekarang kita berpacaran?"


Luhan mengangguk antusias "tentu"


Mereka masih berpelukan sambil terkekeh dibawah pohon sakura yang mulai membeku. Sementara disudut jalan gelap terdapat seorang namja bermata doe yang menatap mereka tajam. Tangan namja itu terlihat mengepal bahkan kuku-kuku lentik nya sampai menembus kulit dan menciptakan darah disana.


Kyungsoo nampak berseringai setelah nya "jelas-jelas kau mencintai chanyeol , luhan-ssi. Lantas kenapa kau masih mau mendapatkan namja lain? Dasar tidak tau malu. Lihat saja , aku akan membunuhmu"


****


Selesai sudah. Sebuah kutipan puisi yang dibawahnya terdapat foto dirinya dan chanyeol serta beberapa tetesan air mata nya. Baekhyun masih setia melihat kearah jendela dan memperhatikan jendela kamar chanyeol yang sudah gelap.


"Apa ia sudah tertidur?-" baekhyun menutup kertas puisi nya dan menutup tiari bewarna putih biru jendela nya "-aku harap setelah chanyeol membuka matanya nanti, ia tidak menangis. Tuhan apa ini keputusan yang benar? Atau malah kebalikan nya? Kumohon beri aku jawaban nya tuhan" gumam baekhyun lalu memejamkan matanya.


*****


Chanyeol berlari tergesa menuju bandara incheon. Bahkan ia membiarkan dirinya yang hanya memakai sebuah kemeja putih dan celana panjang yang cukup tipis dicuaca se ekstrim ini.


Baekhyun pagi-pagi sekali mengunjungi toko ku, aku rasa ia ingin pergi mengingat koper yang ia bawa cukup banyak.


Chanyeol menyebrang jalan tanpa melihat lampu penyebrangan yang masih bewarna merah. Ia bahkan hampir tertabrak mobil karna tidak memerhatikan jalan.


Baekhyun akan mengunjungi rumah nenek nya yang berada diluar negeri. Ia memang sudah bilang padaku sejak minggu kemarin tapi aku kira ia juga memberitau mu chanyeol.


Mata chanyeol terus saja menatap sekeliling penjuru bandara. Ia tidak memperdulikan tatapan aneh dan prihatin dari sekitarnya. Yang ada diotak nya hanya satu, baekhyun nya.


Baekhyun menitipkan kertas ini padaku, dan juga bunga mawar layu ini . Ia bilang berikan pada chanyeol saat chanyeol datang kemari.


Mata chanyeol menatap terkejut kearah pesawat yang tengah terbang dilangit yang bebas. Ia terduduk lemas sambil terus meremas kertas yang berada ditangan nya.


Ia terlambat. Baekhyun nya sudah pergi. Dan kini ia hanya bisa menangis sesegukan sambil terus berteriak nama baekhyun.


Sebuah daun kering hanya bisa mengikuti apapun yang dihembuskan oleh sang angin.


Menimbulkan sebuah takdir yang bahkan daun itu tidak tau .


Entah akan berakhir mengenaskan atau bahkan dibawa oleh sang angin menuju tempat yang indah.


Kita tidak pernah berakhir chanyeol, aku hanya sedang mencari jawaban tentang takdir ku.


Aku mencintaimu park chanyeol,


Byun baekhyun


-to be continue-


hai hai aku kembali hehehe , maaf ya kali ini agak pendek soalnya aku lagi kena stuck akibat skinship chanbaek yang berkurang T.T
Tapi tenang ckck aku sudah dapet ide lagi yeayy wkwk


Soo thanks for u readers and ninja readers too.


Lup u


나미

Comment