Rosemary Flowers

Hujan diluar ruangan ini masih menunjukkan keberadaan nya. Lihat betapa basah jalanan dan berembun nya kaca jendela . Orang-orang banyak yang berdiam diri dipinggir halte bus depan caffe dan ada juga yang menetap sementara di caffe ini untuk menikmati sejenak waktu sambil menyesapi secangkir ekspresso hangat.


Kyungsoo hanya menghela nafas pelan. Ia masih menatap dua cangkir coffee vanila latte yang tadi dinikmati oleh chanyeol dan namja manis teman nya. Degupan jantung kyungsoo bahkan terasa melaju dan sakit.


"Apa yang harus aku lakukan chan?-" kyungsoo berhenti sejenak dalam lirihan nya untuk menyeka air mata yang mulai jatuh "-apa keberadaan ku selama bertahun-tahun bersama mu tetap membuat status kita sebagai sahabat?"


Kyungsoo kembali terisak. Ia memang sudah menaruh harapan terhadap chanyeol sejak persahabatan mereka menginjak dunia senior high school. Namun, mengingat chanyeol adalah siswa populer pada masa itu. Jadi kyungsoo memutuskan untuk tetap menyukai nya diam-diam ~
.
.
.
~hingga sekarang.


******


22:00 KST


'Terimakasih untuk hari ini tuhan. Aku tidak menyangka betapa manis senyuman yang hujan berikan untuk ku tadi .
Entahlah, yang jelas aku mulai tersenyum disaat hujan menampakkan dirinya'


Baekhyun tersenyum begitu serangkai kata kecil selesai ia buat di sudut lesuh buku diary nya. Ia segera meraih ponsel ber cassing putih miliknya begitu nada dering tanda pesan masuk terdengar . Bibir mungil nya melengkung perlahan begitu nama 'park channie' muncul dilayar utama .


'Kau sudah tidur?'


Dengan cekatan baekhyun membalas pesan itu dengan bahasa yang efektif "belum, aku baru selesai mandi"


Tidak butuh waktu lama bagi baekhyun untuk mendapat balasan dari chanyeol "baiklah, kalau begitu aku ingin tidur dulu. Jaljaa~"


Raut wajah baekhyun berubah cepat begitu mendapat balasan bahwa chanyeol akan segera tidur. Tangan nya lemas ketika menaruh ponsel nya diatas tumpukan buku novel. Namun, getaran kecil kentara saat ia ingin menaruh ponsel nya.chanyeol sepertinya mengirim pesan lagi.


"Cuaca diluar sangat dingin. Jangan lupa menyalakan penghangat ruangan mu, aku takut kau sakit baekkie"


Senyuman yang sempat luntur tadi mengembang kembali begitu ia sadar chanyeol telah mengkhawatirkannya. Baekhyun menoleh kearah jendela. Senyuman nya kembali mengembang begitu ia lihat rintikan air semakin deras diluar sana.
.
.
.
.
Karna hujan telah membuat chanyeol bersikap manis padanya.


*****


Hembusan daun kering nampak mendominasi jalanan yang sedang chanyeol tapaki. Ia tersenyum begitu melihat warna orange tua yang kentara disini.


Mata nya memicing saat ia melihat seorang namja manis dengan kursi roda nya tengah terduduk didepan bunga-bunga mawar . Ia nampak antusias membersihkan bunga nya dari daun kering yang berserakan. Tidak mau membuang waktu lama, chanyeol segera menghampirinya.


"Pagi baek"


Baekhyun mendongak lalu detik berikutnya ia tersenyum "pagi chan-" ia menggantung kalimat nya dan melanjutkan pekerjaan nya "-ada apa ? Tumben kau kemari pagi-pagi seperti ini"


'Aku merindukanmu'


Chanyeol terkekeh, "hanya lewat, mampir untuk melihat makhluk manis apa salah nya kan'?"


Baekhyun semakin menundukkan kepala. Ia meraba-raba bunga mawarnya guna menutupi rasa gugup akibat perkataan manis tadi.


"Kau mau berjalan-jalan?"


Baekhyun mengangguk "tentu"


******


"Baiklah kau mau bunga warna apa nonna?" Gumam sehun agak kesal akibat sang kakak yang pagi-pagi menelpon dan memohon dibelikan sebuket bunga. Ia bahkan tidak habis fikir bagaimana keinginan kakak nya begitu tiba-tiba


"Rosemary"


Sehun mendelik."Nde? Dimana aku mendapatkan bunga itu?"


"Di toko bunga tentunya. Sudah ya"


Sehun, berlari begitu sambungan telfon itu terputus. Ia mengitari sekitaran toko yang menjual bunga. Namun sebuket bunga rosemary tak ada disana. Sehun frustasi akan hal ini.


"Huh dimana aku bisa mendapatkan rosemary"


Mata nya memicing, ia melihat toko disudut jalanan . Warna toko itu cream dengan corak merah sebagai hiasan atap. Didepan toko itu terdapat berbagai macam bunga yang memiliki banyak warna. Tanpa berfikir lagi, sehun segera pergi kesana.


"Choggi, apa disini menjual bunga rosemary?"


Namja didepan nya ini menoleh. Seketika membuat sehun terpaku ditempat. Mata rusa itu, bahkan masih terpatri jelas disaraf otaknya.


'Kelopak bunga semalam. Ia didepan ku saat ini'


"Tentu , kau mau satu buket?"


Sehun mengangguk. Ia tersenyum senang saat melihat name tag dibaju namja manis didepan nya ini. Luhan. Nama yang manis.


"Ini bunga nya tuan"


"Ah terimakasih."


Luhan tersenyum dan kembali melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda. Sehun berjalan pelan menjauh, ia segera merogoh dompet nya. Memperhatikan sebuah kelopak bunga yang ditaruh disana dengan apik.


'Aku baru saja melihat senyuman nya. Huh, kelopak bunga yang sangat manis'


Sehun menaruh kembali dompetnya begitu ia merasakan ponselnya bergetar. "Yeobbseo?"


"Bagaimana? Kau dapat bunga nya?"


Sehun terkekeh pelan. Dan dengan raut bahagia serta suara yang bersemangat ia berujar lirih "tentu. Jika noona butuh bunga rosemary lagi, aku akan segera membelikan nya"


"Huh?"


****


Suara hembusan angin khas musim semi serta suara dedaunan kering yang diinjak kaki terasa sebagai lantunan musik klasik dalam perjalanan chanyeol dan baekhyun yang tengah menyusuri taman .


"Kau lelah chan?-" baekhyun mendongak guna melihat keadaan chanyeol, pasalnya sudah 30 menit lebih chanyeol mendorong nya dengan kursi roda.


Chanyeol menggeleng lalu mengusap pelan rambut kecoklatan milik baekhyun "tidak-" lirihnya sebelum kembali berjalan, "-eh iya, kau mau ice krim strawberry baek?"


Baekhyun lantas segera mengangguk dan menjawab 'iya' dengan antusias. Memang sudah sejak tadi ia memikirkan bagaimana nikmatnya lelehan ice krim didalam mulutnya.


"Baiklah , ayo kita beli ice krim"
.
.
chanyeol terkekeh saat melihat mulut baekhyun berlumuran ice krim strawberry. Ia juga bahkan sempat tidaj habis fikir begitu badan mungil baekhyun mampu menghabiskan dua cone ice krim berukuran large.


"Kau mau lagi?-" chanyeol bangkit dari posisi duduk nya dan bersiap untuk kembali ke toko ice krim yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat nya dan baekhyun saat ini "-tunggu disini ya, aku akan membelikan mu ice krim lagi"


"Yeol-" Tangan lemas yang berlumuran ice krim telah memberhentikan chanyeol dengan genggaman yang tak cukup kuat. "-tidak usah, aku ingin pulang saja"


"Baiklah kita pulang, tapi sebelum itu -"Chanyeol mengambil sebuah sapu tangan putih disaku celana nya, lalu dengan segera mengusap sisa-sisa ice krim disudut bibir baekhyun dan ditangan baekhyun "-kau harus bersih dari ice krim terlebih dahulu baekkie"


'Baekkie'


Ucapan singkat yang mampu membuat baekhyun merona dan menunduk malu. Entah kenapa akhir-akhir ini ia senang mendengar ucapan manis dari chanyeol.


"BAEKHYUNNIEE~~"


Baekhyun dan chanyeol menoleh begitu mendengar suara teriakan cuku kuat dari arah barat . Seorang namja manis yang memegang sebuah bunga ditangan nya kini tengah berlari menuju mereka.


"Luhan hyung!"


Namja manis yang chanyeol ketahui namanya luhan (akibat panggilan baekhyun tadi) kini tengah memeluk baekhyun dengan cukup erat. Dari raut wajah baekhyun yang nampak begitu bahagia, sepertinya ia sudah cukup lama tidak bertemu dengan namja bernama luhan ini.


"kapan kau datang ke korea hyung?"


Benar bukan.


Luhan tersenyum "sudah dari satu minggu yang lalu-" namja bermata rusa itu nampak mengusap rambut baekhyun gemas "kau mau main ke toko bunga ku? Aku baru membuka toko bunga ku kemarin"


Namja mungil yang tengah diusap kepalanya nampak berbinar, "benarkah? Wah aku ingin main kesana sekarang hyung-" baekhyun menoleh kearah chanyeol yang nampak sibuk dengan dedaunan dikaki nya "-chan, kau juga harus ikut. Kajja"


Mereka berjalan menuju toko bunga luhan yang tidak jauh dari sini. Chanyeol sejak tadi menghela nafas lega terus-menerus. Bagaimana tidak? Baekhyun nya, yang telah lama tidak tersenyum kini lebih sering tersenyum.


'Kau akan segera sembuh baek, aku janji akan itu'


******


Sehun duduk didepan sebuah botol kaca berisikan kelopak bunga yang diberi sedikit air agar tidak layu ataupun mengering. Bibirnya bahkan tersenyum dengan sendirinya begitu ia menatap kelopak bunga tersebut.


Kelopak bunga yang tanpa sengaja terjatuh dari genggaman namja manis pujaan hati nya yang ia tabrak tempo hari.


"Aku akan mengunjungi mu, luhannie~" gumam nya sambil terus mengusap pinggiran botol kaca tersebut.


Dengan cepat sehun mengambil jaket kulit berwarna hitam nya dan sebuah kunci mobil. Ia merapikan sedikit rambut hitam nya lalu berjalan keluar rumahnya sambil terus bersenandung ria.


*****





Mata baekhyun menatap senang sekeliling nya, banyak bunga yang tersusun rapi dipinggirian dinding maupun di didepan toko. Rosemary, lily, mawar merah dan putih , beberapa bunga chrysanthenum dan tentunya baby breath's bunga kesukaan nya.


Luhan menepuk pundak baekhyun , membuat ia menoleh dan tersenyum setelahnya "ada yang kau suka baek? Ambil saja jika ada yang kau sukai"


Baekhyun mengangguk "aku hanya ingin melihatnya-" mata baekhyun nampak mencari-cari sesuatu, sesosok namja yang tengah berdiri disamping nya sejak tadi bahkan kini tidak ada disana.


"Kau mencari chanyeol?-" luhan nampak menunjuk seseorang yang tengah berfoto ria didekat tumpukan bunga matahari dan mawar diunjung toko ini "-dia sedang disana"


Baekhyun terkekeh melihatnya. Seperti nya chanyeol menyukai bunga yang bewarna merah, terbukti sedari tadi ia berfoto dengan mawar ditangan kanan nya. Sungguh terlihat manis.


Kringg


Bel dipintu berbunyi, menandakan seorang pelanggan pertama di pagi hari ini telah datang. Mata luhan nampak terkejut, karna yang datang adalah pelanggan pertama nya kemarin, pelanggan yang memesan sebuket bunga rosemary dengan pita merah di tengah nya.


"Hay-" namja itu nampak melambaikan tangan "-aku sehun, aku kemari bukan ingin membeli bunga. Tapi mengunjungi mu, luhan-ssi"


Luhan hanya tersenyum menanggapi perkataan namja yang ia ketahui namanya adalah sehun. "Sepertinya aku harus membawakan minuman untuk kalian, tunggu sebentar ya"


Sehun duduk disamping kursi roda baekhyun "kau mengenal luhan?-" sehun nampak berbisik "sepertinya kalian dekat"


Baekhyun mengangguk, "luhan hyung adalah sahabatku".


Sehun kembali mendekat ketelinga baekhyun "kalau begitu aku bisa menanyakan berbagai hal tentang luhan kepadamu baek"


Baekhyun terkekeh "tentu, tapi kau harus membelikan ku satu porsi ice krim strawberry ya?"


Sehun mengangguk.


perbincangan mereka berdua terhenti begitu suara husky terdengar "kau siapa ? Kenapa kau mendekati baekkie ku?"


Namja disamping baekhyun menoleh dan seketika terdiam, "kau park chanyeol?"


"Eh , oh sehun?"
.
.
.
.
-to be countinue-


Gimana? Dichapter ini konflik nya masih belum muncul. Jadi genre nya masih sweet hehe. Mungkin di chapter kedepan baru muncul konfliknya.


Sorry about late update guys. Alasan nya cuma satu yaitu my Exam hehe . Nanti kalau ujian aku udah selesai, aku usahakan untuk update cepat.


Soo pay pay readers .


Saranghae


-nam na mi-

Comment