Gloomy


.


.



Suasana cukup hening ., beberapa detik sudah terlewati sementara chanyeol tetap bungkam. Sebenarnya ia sudah sangat ingin menceritakan hal yang sebenarnya pada baekhyun, tapi begitu mengingat tujuan utamanya ia melakukan hal ini chanyeol lebih memilih bungkam. Pintu ruangan terbuka perlahan, mereka sontak menoleh begitu mendapati seorang namja berbalut jas formal masuk sambil menampilkan seringaiannya.


"bagaimana keadaan mu park sajangnim? –" namja tinggi itu perlahan mendekat. Menaruh sebuah bingkisan berisi buah-buahan diatas meja nakas kemudian duduk disamping baekhyun "baekhyun? Lama tidak berjumpa denganmu, bagaimana dengan tulisanmu? Apa sudah lebih baik?"


Baekhyun hanya tersenyum dan mengangguk. "tulisanku sudah diperbolehkan untuk menjadi artikel dimajalah tempat ku bekerja –" tangan baekhyun dengan cepat meraih tangan namja tinggi disamping nya. Sementara yang dipegang menampilkan senyuman lebar yang semakin membuat chanyeol terbakar ditempat. "-ini berkatmu wu sajangnim"


"sudah kubilang bukan? Panggil saja aku kris"


Baekhyun mengangguk. "baiklah, k-kris" lirih nya gugup. Kris menoleh, menatap mata chanyeol yang menatapnya bingung. Sedikit pertanyaan bergerumul dibenak kris, bukankah jika ia menyentuh namja manis ini chanyeol akan segera memarahinya? Lantas kenapa chanyeol saat ini hanya duduk terdiam sambil menatapnya dan baekhyun dengan bingung.


"ternyata sehun tidak berbohong padaku –" kris menoleh singkat kearah baekhyun, memberi wink manis kepada namja cantik itu kemudian berjalan mendekati chanyeol yang saat ini masih menatapnya seperti orang idiot. "-kau memang benar-benar kehilangan ingatanmu. Jadi perkenalkan, aku kris-" kris menoleh , menatap baekhyun kemudian menarik kursi roda namja itu mendekat "aku adalah kekasih byun baekhyun"


Mata baekhyun membulat terkejut. Ia segera menatap chanyeol yang saat ini sedikit membulatkan matanya juga. Ini diluar scenario dan ini sama sekali tidak terfikir oleh chanyeol . kris begitu cerdik, seharusnya ia memikirkan itu sejak awal. Niatan tentang berpura-pura amnesia guna membuat kenangannya dan kris terlupakan sehingga kris memaafkannya kini berbalik arah , baekhyun-nya terancam dibawa pergi oleh maniak bernama kris.


Satu kesimpulan penting yang chanyeol ambil. Kris, sahabat baiknya yang bersifat lembut dan pemaaf telah berubah menjadi seorang yang buruk. Chanyeol berfikir sejenak, ia harus mengambil tindakan tentang kejadian ini.


"b-benarkah? kalau begitu baekhyun-ssi sangatlah beruntung karna memiliki kekasih sepertimu, hyung"


Kris tersentak . begitu mendapati panggilan yang sudah sangat lama tidak dipakai oleh chanyeol . "hyung?" serasa membeku, kris hanya terdiam begitu mendapati chanyeol saat ini tersenyum kea rah nya sambil mengangguk. Berbeda dengan mimic wajah chanyeol ketika ia bertemu diapartemen baekhyun. Kali ini terlihat, hangat dan polos. Sama seperti chanyeol yang ia kenal sejak kecil.


"sepertinya kau lebih tua dariku, watak mu sangat dewasa . hyung"


Kris perlahan tersenyum, sangat tipis. Dan chanyeol menyadari nya. Namun hanya beberapa saat saja moment hangat itu tercipta, karna wajah dingin kris telah kembali lagi. Kris berbalik, menatap baekhyun yang saat ini tengah menatapnya tajam, ia menampilkan seringaian nya "sayang, aku akan kekantor sebentar, kau rawatlah chanyeol –" ia berbalik, menatap chanyeol yang saat ini masih tersenyum kearahnya "kau makanlah buahmu, nanti malam aku akan kemari lagi, menjemput kesayanganku"


Begitu kris memutar, berjalan menuju pintu luar senyuman chanyeol seketika menghilang. Chanyeol segera menoleh, mengangkat tubuh baekhyun yang ringan –menurutnya- keatas pangkuannya. Ia sedikit terkikik begitu namja manis nya sedang mempoutkan bibir dengan pipi yang merona hebat. Sepertinya ia marah –batin chanyeol yakin.


"kau marah baek? –" satu kecupan mendarat dibibir mungil baekhyun , membuat baekhyun tidak sanggup menahan rona merah dipipi nya dan juga senyuman mungil nya . chanyeol yang melihat kekasihnya tengah malu tersebut hanya tertawa kecil. Dengan cepat ia mengecup lagi bibir mungil itu dan menggesekkan hidung mereka dengan gemas. "mianhe mianhe mianhe mianhe"


Baekhyun hanya mengangguk kemudian segera menunduk, ia tidak sanggup menatap mata chanyeol yang tengah menatapnya intens. "ada alasannya kenapa kau harus menjadi kekasih kris hyung –" chanyeol menenggelamkan kepalanya diperpotongan leher baekhyun, seketika aroma strawberry yang bercampur aroma mint menyeruak, membuat pikirannya tenang. "-kau harus merubah kris yang sekarang menjadi kris yang dulu"


Tangan baekhyun yang tadi mengusap rambut chanyeol perlahan memelan. Disertai raut wajah baekhyun yang mulai berubah menjadi sedih. "tapi aku takut –" kalimat lirih itu membuat chanyeol mendongak, menatap mata baekhyun yang saat ini sudah tertunduk sempurna. "aku takut tidak bisa merubahnya , dan aku gagal"


Chanyeol terkekeh "kau bercanda? Bukankah kau sudah berhasil merubahku hanya karna senyuman manismu ketika kita pertama kali bertemu?"


"benarkah? hanya karna aku tersenyum?"


Chanyeol mengangguk. Kemudian ia kembali melesakkan kepalanya diperpotongan leher baekhyun. Menghirup aromanya dalam sehingga membuat baekhyun bergidik geli. "dan kurasa, kris hyung juga mulai berubah karna melihat senyumanmu"


Baekhyun tersenyum kemudian merengkuh erat badan chanyeol guna memperhangat cuaca yang mulai dingin diruangan sunyi ini . baekhyun sama sekali tidak menyadari jika chanyeol, mulai menitikkan air matanya dan terisak dalam diam.


'bahkan jika aku harus merelakanmu bersama dengan kris hyung, seperti dia merelakan soo in untukku'


*******


Mobil kris terhenti disebuah toko bunga pinggir kota wangshinton DC . menurut sekertarisnya tadi, bunga-bunga didaerah ini terkenal akan warna yang indah dan aroma yang menggunggah, membuat kris tertarik dan langsung berangkat menuju kemari. Ia menaruh jasnya dijok belakang dan menggulung kemeja putihnya sebatas lengan. Membuatnya terlihat tegas dan tampan secara bersamaan.


Sang pemilik bunga langsung menghampiri kris yang terlihat begitu bingung dengan pilihan bunganya. "sorry , can I help you sir?" kris menoleh dan langsung mengangguk. "anda ingin membelikan bunga kepada siapa tuan? Perayaan ulang tahun, pernikahan, kekasih, atau kelulusan?"


Kris Nampak memikirkan pilihan pegawai disampingnya ini. baekhyun bukanlah termasuk didalam kategori yang barusan. "sebenarnya ia hanya sebatas teman yang aku cintai"


Sang pemilik toko bunga hanya tertawa "jadi ia calon kekasih tuan? –" mata pegawai itu melirik kearah berbagai bunga didepan mereka "sepertinya bunga mawar dan beberapa baby breath sangat cocok –" ucapan nya barusan membuat kris menoleh dan mengangguk "bunga mawar mengartikan sebuah cinta sejati, dan baby breath mengartikan ketulusan."


"baiklah, aku ambil itu"


.


.


Dengan tangan yang mengigil, baekhyun bersama kursi rodanya sudah berada didepan pintu rumah sakit selama kurang lebih 15 menit, ditengah cuaca yang cukup dingin dimalam hari . bahkan baekhyun sudah berfikiran jika roda dikursi rodanya sudah membeku dan tidak bisa digerakkan. Sebuah mobil mewah terhenti tepat didepannya, langsung menampilkan namja tampan yang tengah berlari sambil membawa sebuah mantel. Baekhyun sedikit tersentak begitu kris langsung memberikan mantelnya dan mengangkat tubuhnya kedalam mobil.


Bibir mungil baekhyun mengerucut "kau terlambat, lihat? Aku sudah membeku" pekik baekhyun yang disusul tawa keras oleh kris. Baekhyun yang melihat kris tertawa ikut tersenyum kecil. Menurutnya kris dan chanyeol adalah namja yang memiliki persamaan. Misterius diwaktu tertentu, dingin dikala marah dan manis saat berdua dengannya.


"kau sudah makan? –" pertanyaan kris langsung dibalas gelengan mungil dari kepala baekhyun. Membuat ia gemas dan mengusap kepala namja mungil yang surai nya begitu harum dan lembut. "-baiklah ayo kita makan ramyun" lirih kris yang bahkan masih mempertahankan senyumannya.


Baekhyun mengangguk . dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya. Mengetik beberapa patah kata untuk sang kekasih yang saat ini tengah bermain game dan makan buah bersama teman-temannya -sehun, luhan, kai dan kyungsoo-.


To : chanyeollie~


aku sudah bersamanya, ia mengajakku makan ramyun. Dan kau tau? Ia tersenyum tadi. Senyumannya sama sepertimu, sangat tampan.


Kris Nampak berkonsentrasi dengan jalanan . ia memang tipikal orang yang jarang berbincang begitu sedang mengemudi, karna menurutnya itu mengganggu konsentrasi dan juga membuatnya dan baekhyun tentunya bisa terancam bahaya. Belum lagi jika berbicara dengan baekhyun ia terasa ingin pingsan akibat degupan jantung nya yang berdegup kencang bukan main.


Sementara baekhyun saat ini tengah focus dengan ponsel nya dan sesekali tersenyum. Ucapan cheesy chanyeol membuat nya tidak sanggup menahan rona merah dipipi. Belum lagi ucapan 'aku merindukanmu' yang dikirim setiap satu menit sekali oleh chanyeol yang membuat nya tersenyum geli. Tapi sesekali ia menoleh, memperhatikan kris kemudian menatap jalanan yang penuh dengan kerlap-kerlip lampu jalanan.


'chanyeol -' obsidian baekhyun menoleh, memperhatikan lekuk wajah tampan disampingnya kemudian kembali beralih kepada foto chanyeol diwallpaper ponselnya, 'apa aku bisa merubahnya?'


.


.


Chanyeol menunduk sambil terus memainkan puzzle nya dengan lemas. Ia berbohong pada baekhyun jika ia sedang bermain bersama sehun dan yang lainnya. Mereka sudah pulang sejak baekhyun pergi, tentu atas keinginan chanyeol. Teman-temannya bahkan menolak jika chanyeol sendirian, tapi namja keras kepala itu tetap bersikukuh untuk sendirian, atau lebih tepatnya menyendiri.


Pandangannya bahkan terasa kosong begitu ia mengingat kekasih mungil nya yang saat ini tengah bersama dengan namja lain, terlebih atas keinginan nya sendiri. Ia mulai meruntuki dirinya yang salah mengambil keputusan hingga baekhyunnya harus terlibat seperti ini.


Mata chanyeol menatap layar ponselnya, disana terlihat pesan baekhyun yang mengatakan bahwa namja manis itu tengah merindukannya, membuat sudut bibir chanyeol tertarik tanpa sadar. Tapi senyuman itu perlahan luntur bersamaan dengan bulir bening yang terjatuh. "sepertinya –" tangan chanyeol dengan cepat mengetik balasan untuk baekhyun. Tentu dengan senyuman dibibir yang dipaksakan. "aku harus pergi, agar aku bisa melupakan mu. Byun baekhyun"


menjadi pengecut sepertinya pilihan yang terbaik –batinnya lirih.


.


.


Mobil mewah kris berhenti didepan sebuah apartemen kecil dan sederhana namun terlihat rapih akibat beberapa bunga yang mengitari pinggiran apartemen tersebut. Baekhyun terihat menatapnya dengan intens, membuat kris gugup dan mencoba menghindari kontak mata dengan baekhyun.


"terimakasih" lirih baekhyun sambil tersenyum manis, ia dengan cepat membuka pintu mobil dan keluar . kris membuka kaca jendela mobilnya, baekhyun yang melihat itupun menghampiri mobil kris kembali. "ada apa? Apa kau mau mampir?"


Kris menggeleng. Kepala baekhyun terdorong mundur begitu sebuket bunga besar berwarna merah terang serta putih dipinggirannya kini tepat berada dihadapannya. "untukmu dan maaf tentang perkataanku yang seenaknya mengatakan jika kau kekasihku-" pekik kris. Baekhyun segera menunduk dan berterimakasih, samar-samar ia melihat rona merah dipipi kris dan senyuman tipis namja dingin itu.


"tak apa" baekhyun hendak berbalik. Tapi pandangan kris yang menyaratkan jika ia ingin kembali berbicara membuat kaki baekhyun serasa beku.


"aku hanya ingin lebih dekat denganmu , byun baekhyun–" kris menyalakan mobil mewahnya, menutup kaca jendela mobilnya perlahan kemudian melesat pergi.


Mobil kris mulai tidak terlihat dipersimpangan jalan, tapi baekhyun tetap berdiri ditempat sambil terus menggenggam erat bunga pemberian kris. "chanyeol-ah, aku berhasil" lirihnya sebelum masuk kedalam apartemennya, tentu dengan perasaan bahagia yang kentara.


*******


Sehun dengan panic berlari menuju rumah sakit tempat chanyeol dirawat ketika sahabat menyebalkannya itu menelfon pagi-pagi buta. Ia bahkan tidak sempat mandi atau bahkan berpamitan kepada sang kekasih. Ia bahkan terus mengeluarkan sumpah serapah atas nama chanyeol sejak ia berangkat . ck.


Pintu terbuka dengan kasar. Menampilkan sosok chanyeol yang Nampak sibuk dengan beberapa potong puzzle sambil menyesap jus jeruk hangat disampingnya . sehun menggeram, ia bahkan sangat kedinginan dimobilnya akibat ia hanya memakai baju tipis diperjalanan. Merasa ada seseorang yang memperhatikan, chanyeol segera menoleh, sehun bahkan semakin frustasi begitu chanyeol hanya tersenyum bodoh kearahnya kemudian melanjutkan sesi bermain puzzle yang sempat terhenti.


"sepertinya kau harus merasakan pukulanku yang dahsyat, park sajangnim"


Chanyeol tertawa "oh ayolah aku memang benar-benar ingin meminta bantuanmu" lirihnya sambil memasang tampang memohon. Membuat sehun luluh sekaligus geli diwaktu bersamaan.


"apa yang harus ku tolong?"


Kali ini chanyeol meninggalkan beberapa potong puzzle nya diatas ranjang . ia berjalan pelan menuju jendela disampingnya . sehun samar-samar melihat chanyeol yang seperti ingin menangis disana, tapi ia memilih diam, menunggu penjelasan sahabatnya.


"pesankan aku tiket menuju seoul –" chanyeol berbalik, menatap tajam sehun yang saat ini Nampak sangat terkejut "tapi kau harus merahasiakan ini, terutama pada baekhyun" sehun sedikit terkejut, terlebih raut wajah chanyeol yang Nampak dingin . sangat berbeda mengingat jika dalam urusan baekhyun, chanyeol akan menjadi pribadi yang humor dan konyol.


Ini bukan chanyeol nya.


"k-kau yakin?"


Chanyeol mengangguk dan itu menjawab semuanya.


-to be continue-


Fast updateeeee huh, aku sempet-sempet ngetik disela-sela acara osis ckck untung ga ketauan ketua osis nya hahaha greget banget nulis nih chapter *lebay mode on


Okeh , kasih kritik yaa apa aja, aku ga tersinggung kok tenang. Apalagi kalo ada yang bingung, Tanya aja nanti aku jelasin sejelas jelasnya jelas. Kwkk


Thanks for reading ,


Lup yu


-na mi-


P.S -heh wasabi, lu paham kaga alur ceritanya? hahaha


|?T

Comment