EXTRA CHAPTER 3

Orang-orang datang dan pergi silih berganti.. Itu semua sudah menjadi hukum alam.. Jadi, saat ada seseorang yg berada disampingmu jangan menyia-nyiakan orang tersebut. Karena jika sudah saatnya kita kehilangan orang tersebut, maka yg akan kita rasakan hanyalah penyesalan dan kesedihan yg begitu dalam..


Sehun tidak ingin berada dirumah sakit, ia lebih memilih kembali ke villa yg Yunho sewa dan mengurung dirinya didalam kamar sendirian. Ia tidak mau melihat jasad Suho, karena ia masih belum dapat menerima jika Suho sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.


Sehun ingat jika selama ini, Suho sudah seperti hyung kandungnya sendiri. Bahkan waktu kebersamaan yg ia habis bersama Suho jauh lebih lama dibandingkan waktu yg ia habiskan bersama Luhan.


Harus Sehun akui bahwa Suho melebihi dari Luhan. Suho begitu berarti untuknya. Dan sampai kapanpun Suho tidak akan pernah tergantikan walau oleh Luhan sekalipun.


Hari sudah beranjak pagi dan sinar matahari tampak memasuki kamar Sehun yg terasa sangat sunyi dan hampa. Sehun yg meringkuk diatas kasurnya tampak tidak bergeming sama sekali, terlihat jelas jika ia masih begitu terpukul dan sedih akibat kehilangan Suho.


Tidak ada yg berani mengusik kesendirian Sehun dikamar. Semua orang tahu jika Sehun membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan dirinya dan mengikhlaskan kepergian Suho


Cklekk...


Pintu kamar Sehun terbuka dan masuklah Kyungsoo kedalam menghampiri Sehun yg terus meringkuk diatas tempat tidur. Sehun tahu jika ada seseorang yg memasuki kamarnya dan berjalan menghampirinya, tapi ia tetap tidak bergerak sama sekali bahkan untuk menoleh pun tidak.


Kyungsoo memandang Sehun sedih lalu mendudukkan dirinya tepat disebelah Sehun, "Sehunnie, kau tidak keluar?? Daddymu sangat mengkhawatirkanmu. Bahkan kau belum makan dari semalam.. Apa kau mau hyung buatkan sesuatu untukmu??"


"........."


"Sehunnie, hyung mengerti perasaanmu sekarang. Tapi bukankah hyungmu bukan hanya Suho hyung seorang? Masih ada aku, Baekhyun, Chanyeol, Kai dan hyung kandungmu Luhan hyung.. Bahkan sekarang kau memiliki hyung-hyung baru seperti Kris hyung, Umin hyung, Chen dan Tao.. Apa kau tidak menganggap kami sebagai hyungmu??" tanya Kyungsoo memandang Sehun sedih


"........."


"Sehunnie, kau sudah seperti dongsaengku sendiri.. Kau adalah dongsaeng yg paling aku sayangi.. Bahkan aku rela mengikutimu kemanapun.. Dan saat kau berada dalam bahaya, aku pasti akan ada disana untuk melindungimu. Bukankah kita selalu bersama dan saling melindungi, Sehunnie??" seru Kyungsoo dengan suara bergetar


"Kenapa?? Kenapa hyung ingin berada dalam bahaya bersamaku?? Kenapa hyung ingin melindungiku?? Apa hyung tidak takut mati seperti Siwon appa dan Suho hyung?? Bagaimana jika hyung mati karenaku seperti mereka?" tanya Sehun lirih setelah cukup lama terdiam


Kyungsoo menggeleng pelan, "Anniyo, aku tidak takut sama sekali.. Jika aku memang ditakdirkan untuk mati, aku tidak akan menyesal sama sekali.. Karena aku mati untuk melindungi seseorang yg berharga sepertimu.. Mungkin, kau berpikir jika kehilangan Suho hyung membuatmu merasa sedih, kehilangan, sendirian sekaligus kesepian. Tapi apakah kau tidak memperhatikan keberadaanku dan yg lainnya disisimu?? Kami selalu ada untukmu, Sehunnie.. Jadi, jangan karena kehilangan Suho hyung membuatmu melupakan keberadaan kami yg juga selalu berada disisimu" jawab Kyungsoo pelan


Sehun menoleh kearah Kyungsoo dengan wajah yg sudah basah oleh airmata, "Hhh...hyyuungg..." lirih Sehun pelan


"Aku tidak memintamu untuk tidak bersedih atas kepergian Suho hyung.. Karena aku juga tahu bagaimana rasanya kehilangan dan aku juga begitu sedih karena kehilangan Suho hyung. Tapi, kau harus tahu jika kau tidak sendirian disini.. Masih banyak orang-orang yg menyayangimu dan orang-orang yg akan selalu berada disampingmu dalam kondisi apapun.." lanjut Kyungsoo dengan mata berkaca-kaca


Airmata Sehun kembali jatuh dikedua pipinya saat ia mendengar perkataan Kyungsoo. Kedua bahunya bergetar hebat tanda jika ia meluapkan semua isakan tangisnya sekarang. Sehun menundukkan kepalanya dalam-dalam, enggan memperlihatkan pada Kyungsoo jika sekarang ini adalah titik terlemah dalam hidupnya dan ia juga enggan untuk membiarkan Kyungsoo melihatnya menangis.


"Hikss...hikss... Aku sangat bodoh, hyung... Seharusnya aku bisa melindungi Suho hyung hikss..hikss.. bukannya malah Suho hyung yg melindungiku dan harus mati karenaku hikss...hikss" isak Sehun keras


Kyungsoo menatap Sehun sendu lalu mengusap lembut punggung Sehun untuk memberikan ketenangan bagi Sehun, "Ini bukan kesalahanmu, Sehunnie.. Suho hyung pergi karena ini memang sudah takdirnya. Lagipula aku yakin jika Suho hyung pasti tidak akan menyesal telah mengorbankan dirinya untukmu, karena dia sangat menyayangimu.. Aku yakin itu.." balas Kyungsoo lembut


"Hikss...hikss tapi hyung...."


"Sehunnie, hyung tidak melarangmu untuk bersedih. Tapi jangan biarkan kesedihanmu berlarut-larut hingga membuatmu jatuh ke lubang keterpurukan yg terlalu dalam. Biarkanlah kesedihan ini hanya kita rasakan sesaat.. Nanti saat hari telah berganti menjadi minggu, minggu telah berganti bulan dan bulan telah berganti tahun, kita akan membuat kesedihan ini menjadi kenangan yg terindah yg tidak akan pernah kita lupakan. Kenangan dimana saat-saat kita masih bersama dengan orang-orang yg telah pergi meninggalkan kita selamanya, Sehunnie.. Kenangan yg tidak akan lekang oleh waktu" ucap Kyungsoo panjang lebar


Sehun terdiam, ia memikirkan semua yg dikatakan oleh Kyungsoo. Mungkin apa yg dikatakan Kyungsoo ada benarnya. Bukankah Tuhan selalu bersikap adil? Jadi Sehun harus yakin jika setelah semua badai permasalahan ini berlalu, pasti ada keindahan seperti pelangi yg akan Tuhan berikan untuk Sehun.


"Bagaimana?? Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya Kyungsoo lembut


Sehun mengangguk pelan, "Nde, sudah jauh lebih baik. Gomawo hyung..."


"Nde, cheonma Sehunnie.. Jadi apa kau sekarang akan pergi menghormati Suho hyung untuk terakhir kalinya?" tanya Kyungsoo


Sehun tampak terdiam memikirkan jawaban yg akan diberikannya pada Kyungsoo sampai pada akhirnya ia mengangguk pelan, "Nde, hyung... Aku akan pergi.. Untuk Suho hyung"


Kyungsoo tersenyum lembut, "Itu pilihan yg tepat Sehunnie.. Kajja.."


.


.


Semua hyung Sehun, Yunho dan Changmin tampak tersenyum senang karena akhirnya Sehun mau keluar dari kamarnya dan mengikuti proses pemulangan jasad Suho ke Korea. Awalnya mereka pikir, Sehun akan terus mengurung dirinya didalam kamar dan tidak ada seorang pun yg bisa membujuknya. Tapi mereka sekarang bersyukur karena Kyungsoo berhasil membujuk Sehun dan membuat perasaan Sehun jadi jauh lebih baik.


"Sehunnie, apa kau baik-baik saja??" tanya Kai hati-hati


Sehun mengangguk pelan, "Nde, kau tenang saja Kai.."


"Kau yakin ingin melihat Suho hyung untuk yg terakhir kalinya? Maksudku.. aku hanya khawatir jika kau akan histeris lagi seperti kemarin.." seru Chanyeol khawatir


"Ssstt... Yeolli, kenapa kau berkata seperti itu pada Sehunnie??" bisik Baekhyun sambil menyikut lengan Chanyeol pelan


Sehun tersenyum tipis, "Aku tidak apa, hyung.. Aku sudah bisa menerima semuanya. Bukankah masih ada kalian disisiku?? Jadi, aku tidak sendirian bukan? Dan aku tidak akan pernah sendirian"


Kris tersenyum penuh haru, "Kau benar, Sehunnie... Walau aku dan rekan-rekanku belum terlalu lama mengenalmu, tapi entah kenapa aku begitu menyayangimu.. Jadi bisakah kau menganggap kami sebagai gege atau hyungmu sendiri sama seperti Luhan dan Suho??" tanya Kris sambil menatap Sehun lekat


Sehun mengangguk cepat, "Nde, tentu saja hyung.. Bagiku, kalian juga adalah orang-orang yg sangat kusayangi sama seperti Suho hyung dan Luhan hyung.."


Semua orang yg berada ditempat yg sama dengan Sehun langsung menatap Sehun penuh haru lalu memeluknya erat. Mereka berpelukan untuk saling menguatkan satu sama lainnya. Agar mereka tahu jika mereka tidak akan sendirian walau telah kehilangan satu orang lagi.


Mereka akan tetap kuat walau badai kehidupam menerjang mereka. Mereka masih memiliki satu sama lain, mereka saling mendukung dan menguatkan satu sama lain saat salah satu dari mereka merasa lemah. Mereka tidak akan meninggalkan dan mereka tidak akan ditinggalkan. Mereka berjanji untuk terus bersama walau dalam kondisi apapun. Karena ada saatnya mereka harus pergi dan kehilangan lagi, tapi biarlah sampai saat itu nanti tiba, mereka akan terus bersama untuk waktu yg belum ditentukan. Dan mereka semakin mempererat pelukannya sampai suatu suara menginterupsi mereka.


Cklekk...


"Hei... Apakah tidak ada yg ingin memelukku???"












FIN...






Hai... Aduhh aku tuh kalo buat ff rencana cuma sampai berapa chap tapi jadi panjang hahaha


Mianhae


Masih ada kelanjutannya


Tapi aku usahain extra chap cuman 2 part lagi terus completed


So jangan lupa vomment


Gomawo

Comment