CHAPTER 26: HATE OR LOVE

Kenangan-kenangan bahagia belasan tahun yg lalu seketika saja terlintas dalam pikirannya saat ia menutup kedua matanya. Canda tawa serta tangisan serta seluruh pengorbanan yang pernah ia dan Sehun lakukan. Dalam ingatannya, Sehun adalah dongsaengnya satu-satunya yg begitu ia sayangi. Dongsaeng yang merupakan tempat berbagi suka dan dukanya. Dongsaeng yg akan selalu ada disampingnya selama ini.


Tapi untuk saat ini, Luhan ragu.. Apakah sekarang ini Sehun tetap adalah dongsaengnya? Apakah ia harus tetap menyayangi Sehun sama seperti dulu? Ataukah ia harus membenci Sehun karena Sehun lah yg membuat ayah kandungnya terbunuh. Dan ayah kandungnya dibunuh oleh ayah kandung Sehun sendiri


Apa yg harus Luhan lakukan? Ia hanyalah seorang namja berusia 24 tahun yg terkadang masih bingung untuk menentukan sesuatu. Mungkin ia memang seorang agent yg handal, tapi tetap saja Luhan akan merasa kebingungan jika diperhadapkan dengan pilihan yg membuatnya dilema. Antara membenci Sehun atau tidak


Apa yg harus Luhan lakukan saat ia bertemu dengan Sehun nanti? Selama ini, Luhan menganggap jika ia hanya mempunyai Sehun seorang di dunia ini. Tapi nyatanya karena Sehun lah ia harus kehilangan seluruh anggota keluarganya.


Jadi, harus bagaimana Luhan bersikap pada Sehun??


Lagi-lagi Luhan menghela nafasnya pelan saat ia kembali mengingat semua percakapan antara Suho dan Sehun yg tidak sengaja ia dengar saat dirinya hendak melihat kondisi Sehun.


Bahkan setelah Suho kembali menceritakan semua kenyataan pahit itu, Luhan masih tidak dapat mempercayainya. Bahkan hati kecilnya mengatakan jika tidak sepantasnya ia membenci bahkan dendam pada Sehun. Sehun tidak bersalah dan Sehun juga tidak mengetahui apapun mengenai masalah ini. Tapi kenapa rasanya Luhan ingin sekali bersikap egois dan membenci Luhan dan membalas dendam padanya?


Apakah itu salah?


.


.


Sehun tampak gelisah karena ia tidak menyangka jika Luhan sudah mengetahui semuanya. Ia bahkan tidak menyentuh makanannya sama sekali walau sudah dibujuk hyung-hyungnya berkali-kali. Ia hanya ingin tahu, apakah Luhan akan membencinya nanti?


"Sehunnie, kau kenapa? Kau tidak mau makan??" tanya Baekhyun bingung


"Aku tidak lapar, hyung.." jawab Sehun pelan


"Mwoo?? Kau tidak lapar?? Tapi kau belum makan apapun dari kau membuka kedua matamu kembali Sehunnie.." sahut Chanyeol kaget


"Nde, setidaknya kau harus makan sedikit saja Sehunnie.." timpal Kyungsoo


Sehun terdiam, ia tidak mau menggubris perkataan hyung-hyungnya sama sekali. Yang hanya ia lakukan adalah terus menatap pintu kamarnya berharap jika Luhan akan segera datang menjenguknya. Tapi sepertinya penantian Sehun sia-sia, karena sampai sekarang Luhan masih tidak mau mengunjunginya.


Suho yg memang sudah mengetahui semuanya juga hanya bisa terdiam. Ia bingung harus berbuat apa. Tapi yg pasti, ia sangat mengetahui perasaan Sehun saat ini. Ia pasti merasa khawatir, gelisah, takut dan bersalah sekaligus.


Bahkan ia melihat jika wajah Sehun sudah semakin pucat, tapi dongsaengnya itu masih bersikeras tidak mau istirahat, makan atau meminum obatnya. Dan mungkin satu-satunya orang yg bisa membujuk Sehun untuk melakukan hal itu semua hanyalah Luhan seorang.


"Sehunnie,, kau harus sabar nde?? Hyung janji akan membawa Luhan kehadapanmu.. Hyung akan membuat Luhan memaafkanmu dan menyayangimu lagi" batin Suho


.


.


Seunghyun tampak terus memandangi dua sosok namja yg terpajang di figura foto. Foto itu adalah foto Luhan dan Sehun yg sekarang. Ia tampak menyeringai licik seperti memiliki suatu rencana yg sangat jahat.


Tok.. Tok.. Tok..


Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah luar. Sontak saja pria itu langsung mengalihkan pandangannya tepat kearah pintu dan mempersilahkan seseorang yg mengetuk pintu itu untuk masuk.


"Tuan, saya telah kembali..." ucap seseorang itu


"Ohh bagus... Bagaimana apa kau sudah berhasil membunuhnya??" tanya pria itu


"Ya, tuan.. Saya telah berhasil membunuhnya dan menyingkirkan jasadnya seperti yg tuan perintahkan pada saya" jawab seseorang itu sopan


"Bagus.. Kau memang sangat bisa kuandalkan. Sekarang aku punya tugas baru untukmu" sahut Seunghyun


"Tugas baru?? Apa itu tuanku?" tanya seseorang itu


"Kau lihat dua orang namja yg ada di foto ini? Habisi mereka berdua sama seperti kau menghabisi orang yg sebelumnya kau bunuh itu.." perintah Seunghyun dengan tatapan tajamnya


Seseorang itu langsung mengambil figura foto yg diberikan oleh Seunghyun dan langsung mengamati kedua namja yg ada di foto itu lekat-lekat. Kedua pria itu tampak saling menyeringai satu sama lain.


"Baiklah.. Jadi kedua namja manis dan tampan ini adalah targetku berikutnya??" tanya seseorang itu


"Ya, dan waktumu hanya satu minggu. Apa kau sanggup melakukannya?" tanya Seunghyun sambil menatap tajam orang itu


"Tenang saja, percayakan padaku. Aku bahkan bisa menghabisi mereka berdua hanya dalam waktu 3 hari" jawab orang itu penuh percaya diri


"Bagus... Kalau begitu cepat laksanakan perintahku.." sahut Seunghyun lagi-lagi menyeringai penuh kemenangan


.


.


Luhan kembali keruang istirahat yg disewa oleh Kris. Ia terus saja berdiam diri hingga membuat teman-temannya menjadi bingung. Bahkan sedaritadi Chen terus berbicara padanya juga tidak digubris sama sekali oleh Luhan.


"Luhan, kau kenapa?? Kenapa kau hanya diam saja??" tanya Xiumin sambil menyentuh pundak Luhan pelan


"Tidak, aku tidak apa-apa.." jawab Luhan pelan


"Kau tidak menemui Sehun?? Dia kan sudah sadarkan diri" ucap Kris sambil memandang Luhan


"Tidak, aku tidak minat untuk bertemu dengannya" jawab Luhan pelan


"Kenapa?? Bukankah selama ini gege yg selalu mengkhawatirkannya?? Apa gege sedang bertengkar dengan Sehun?" tanya Tao bingung


Luhan terdiam, ia tidak menjawab pertanyaan Tao. Ia kembali mengalihkan pandangannya kelangit-langit kamarnya dan menutup kedua matanya pelan. Mungkin ia egois karena menyalahkan Sehun yg tidak tahu apapun mengenai kematian ayahnya. Tapi rasa sakit hati Luhan kini lebih mendominasi hingga ia memilih untuk menjauhi Sehun dulu untuk sementara


Cklekk...


Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan masuklah Suho kedalam ruangan itu. Kris dan yg lainnya langsung menatap Suho bingung. Suho hanya tersenyum tipis dan berjalan menghampiri Kris


"Ada apa kau kesini Suho? Apa kau ada keperluan dengan salah satu dari kami?" tanya Kris ramah


"Hmm.. Begitulah... Aku ingin bertemu dengan Luhan" jawab Suho pelan


"Lu ge?? Apa ini masalah tentang Sehun? Karena kebetulan sekali Lu ge tidak mau menemui Sehun, padahal biasanya Lu ge lah yg paling mencemaskan Sehun" sahut Lay


"Hmmm... Ya, kira-kira begitulah.. Jadi,,, bisakah kalian meninggalkan kami berdua??" tanya Suho penuh harap


Kris dan yg lainnya langsung menatap satu sama lain untuk meminta persetujuan. Akhirnya Kris sebagai perwakilan kembali menatap Suho dan mengangguk pelan.


"Baiklah... Kalau begitu kami keluar dulu. Ayo teman-teman.." seru Kris pelan lalu segera beranjak keluar dari ruangan diikuti oleh yg lainnya


.


.


Dan disinilah Suho dan Luhan berada sekarang, didalam kamar berdua saja tanpa ada salah satupun dari mereka yg berbicara. Keheningan begitu terasa memenuhi ruangan tersebut. Baik Suho maupun Luhan masih saling terdiam satu sama lain


"Luhann..." panggil Suho memecahkan keheningan


"......"


"Aku tahu kau mendengarku walau kau tidak mau menjawabnya, Luhan... Begini... eumm.. apa kau masih marah dan kecewa pada Sehun?" tanya Suho pelan


"......."


"Aku pernah mendengar jika selama ini Sehun selalu begitu menyayangimu, Luhan... Tuan Oh pernah bercerita padaku saat dulu kalian sering bermain bersama dan saat ada sekelompok anak yg menjahilimu, maka Sehun akan berdiri paling depan untuk melindungimu walau ia lebih kecil darimu"


"........"


"Dan bahkan Sehun seringkali berkelahi karena banyak orang-orang yg memanggilmu dengan sebutan cantik bukan??"


"....."


"Dan apakah kau ingat saat hari hujan lebat dimana kau sangat ingin bubble tea, dengan rela hati Sehun berlari ditengah guyuran hujan deras demi membelikanmu bubble tea??"


"......"


"Dan disaat kalian berdua sakit demam, Sehun masih dengan rela hati merawatmu walau sakitnya juga sama parahnya denganmu?? Bahkan Sehun berlari ke apotik terdekat untuk membelikanmu obat. Apa kau ingat itu Luhan??"


"......."


"Mungkin aku memang tidak pernah mengetahui soal kehidupan kalian belasan tahun yg lalu. Aku hanya bisa mendengar ceritanya dari tuan Oh saja. Tapi aku bisa memastikan jika kalian adalah sepasang saudara yg saling menyayangi..."


"......"


"Aku tahu jika kau bukan saudara kandung Sehun... Dan ayahnya telah membunuh ayahmu.. Tapi, itu bukan salah Sehun. Sehun bahkan tidak bisa memilih bagaimana caranya dia dilahirkan dan siapa orangtuanya, Luhan.. Jadi, seharusnya kau tidak menyalahkannya..."


"......"


"Setidaknya kau masih satu ibu dengannya.. Bahkan aku yg bukan siapa-siapanya Sehun sangat ingin menjadikan dongsaengku sendiri. Dia anak yg baik, Luhan. Dia rela menderita demi membuat orang-orang yg disayanginya bahagia.."


Luhan tetap terdiam dan tidak menjawab semua perkataan Suho. Tapi kedua mata Luhan sudah mulai terbungkus air mata. Luhan pun langsung buru-buru menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yg telah basah karena airmata.


"Aku tidak memihak siapapun, Luhan. Aku hanya ingin mengingatkanmu jika Sehun adalah seorang anak bodoh yang terlalu polos. Dia memang terlihat kuat diluarnya, tapi nyatanya ia sangat lemah. Hidupnya sangat kesepian hingga dia menjadikan orang lain sebagai hartanya yang paling berharga. Aku sudah mengenalnya selama 9 tahun lebih, Luhan. Aku sudah sangat dekat dengannya karena ia begitu dekat denganku. Aku sudah seperti pengganti eommanya. Aku lebih tahu siapa Sehun lebih dari siapapun. Aku bahkan tidak peduli jika orang-orang memanggilnya menyebalkan, sombong, nakal, pembuat masalah atau orang hebat sekalipun. Bagiku, Sehun tetaplah seorang anak yang akan meminta maaf saat dia melakukan kesalahan. Sehun tetap seorang anak yang akan merengek padaku ketika dia lapar. Dan Sehun tetap seorang anak yang akan menangis saat orang-orang meninggalkannya. Bagiku, Sehun sudah seperti dongsaengku sendiri walau kami tidak mempunyai hubungan darah sama sekali. Mungkin sekarang kau marah dan kecewa dengan kenyataan dan takdir pahit seperti ini, tapi jangan karena hal itu kau menutup telinga dan matamu. Dengarkanlah kata hatimu, Luhan. Aku berharap kau tidak pernah meninggalkan Sehun. Karena bagaimanapun juga, tidak peduli siapapun Sehun dan siapapun ayahnya, ia tetap adikmu, Luhan" nasihat Luhan panjang lebar


Degg..


Hati Luhan terenyuh... Airmata yg mengalir dikedua pipinya kini bertambah semakin deras. Sepertinya ucapan Suho barusan telah mengusik keegoisan yg telah melekat didalam dirinya.


Apa yg harus Luhan lakukan sekarang?? Apakah ia masih sanggup untuk membenci Sehun?
















TBC






Hai... Aku balik lagi...


Jangan lupa vomment ya


Gomawo

Comment