mafia : O21


>maaf kalo ada typooo!<
shall we read it?
[ ]


˚✧₊ˍ̮ ⁎⁺˳✧༚


———————


naration 🎥


udah sampe di banker. ada dua perempuan yang di iket dikursi. ga di iket doang. dibekep juga, terus kakinya di celupin ke ember yang isinya es batu. nggak kebayang dinginya kek mana.


"twwwooloonvffgg.."


si cewek berontak, buru buru ily kasih tanda telunjuk tempel dimulut.


cewek nya diem.


kok nggak ada yang jaga ya? aneh.


ini mah mereka gerak leluasa buat bebasin mangsa dong.


tapi ..


"ehm.. shimpai, kalo kita ke lingkaran mereka, alarm bunyi, otomatis semua pada bangun. dan saya udah nyoba retas pengamanan, but it's can't"


yuqi angguk ngerti.


sedangkan ily lagi mikir gimana caranya.


"gimana kalo, matiin semua listrik disini? alarm pasti mati kan?" usul ily.


"persentase ketahuan nya besar, gue takut ada satuuuu orang yang bangun dan sadar akan kesengajaan ini"


uh, bener juga.


ini mereka kudu ottoke?


lingkaran berwarna merah maroon yang diduduki dua perempuan tersebut mengandung kegagalan.


ett—


"dorong kursi mereka pakai tongkat sampe keluar lingkaran, gimana?" usul dahyun yang digelengkan.


"nggak yakin, emang kuat?"


uh, bener juga.


"gada cara lain, nekat aja udah. listrik kita matiin, bawa lari lewat pintu belakang, ngumpet dipesawat dan terbang," putus asa lisa yang tampak keringetan.


mafia bro. mafiaa... bisa meninggal disini mereka.


"jangan gegabah, kita coba matiin sensor alarm nya dulu, bisa nggak lis?" tanya jungyeon.


"udah gue coba, tapi gabisa. ketat banget, mafia nya tahu mungkin kalo ada yang mau ambil balik mereka"


kedua perempuan disana udah pucat pasi. kepala berdarah, tangan biru, kaki merah + ungu karena kerendem ember isi es. dan baju yang udah kurang lengkap.


"shit, kalo aja gue nggak tangguh. udah kabur ini"
umpat dahyun keringetan, karena first time berurusan sama mafia.


"tenang semua. kita pasti bisa, masih banyak seribu satu cara sebelum semua orang bangun, gunakan otak kalian yang sudah saya asah." ujar yuqi mencairkan suasana.


semuanya tampak berpikir.


ily yang paling cerdas disini, mengacungkan telunjuknya ke atas.


"nyalain alarm pintu timur saja gimana? mereka bangun dan bakalan lari ke pintu timur. itu jauh banget, mereka bakalan ngelupain masalah banker, dan kita bawa mereka pergi lewat pintu belakang tadi."


hmm, bole juga. tapi—


"memakan waktu berapa menit?"


"aku lari secepat mungkin, dan memancing mereka ke arah manapun kecuali tempat pesawat berlandas. masalah nyawa, aku pertahankan. masih pengen punya anak, yaudah. selamat berkerja, shimpai, aku beraksi."


yuqi diem. ngebiarin ily lari kearah pintu timur yang jauh itu, nggak tahu selamat apa enggak. dan tetep nunggu sampe alarm timur bunyi.


-2O menit kemudian💨-


alarm timur bunyi. terdengar dari atap bunker suara langkah kaki berlari. orang orang sudah bangun.


dan mereka masih pantau sampe nggak ada yang bakal disini lagi.


mafia bodoh.


selang lima menit, jungyeon ngelintas lingkaran dan alarm bunyi.


sengaja, biar mafia nya terkecoh.


yang lain sibuk bantu, sementara yuqi jaga jaga.


setelah terlepas dari kekangan, mereka menuju keluar bunker dan jalan ke arah pintu belakang.


disuguhkan oleh satu bodyguard berbadan kekar.


kaget.


jungyoen segera menusukan pisau ke perut kiri bodyguard tersebut, walaupun terkena goresan panjang sekitar pipi karena silet yang dikeluarkan dari saku bodyguard tersebut.


"sshh.. ayo lanjut jalan! don't buying time!"


jungyeon mengerang sakit. pipi nya mengeluarkan darah sampai menetes ke dagu.


walau begitu, tetap berlari dan menuju ke arah pesawat sambil membantu yang lainnya.


***


ily lari sekencang cheetah ke arah danau.


"kemana dia?"


ily bersembunyi disebuah pohon beringin yang tampak seram.


"kayaknya disitu!"


ily terpelosok kaget, sepertinya ada yang menyadari keberadaan nya.


"jangan, seram"


mafia penakut :)


akhirnya mafia berlari kearah pinggir danau yang lainnya.


ily menghela nafas dan berlari ke arah pesawat terparkir. namun—


"astaga!"


sebuah belimbing jatuh dari pohonnya. merasa keadaan menjadi horror, ily lekas berlari terbirit birit.


***


"itu ily!"


sudah sampai pesawat rupanya. cepat sekali,
"masuk ly! penerbangan dikit lagi."


pesawat perlahan terbang dan menghembuskan angin yang menerjang tanah lapang.


"mereka bisa saja melihat kita dari atas, kalau begitu aku akan mencari jalan yang aman."


yuqi pun memutar kemudi kearah yang jauh dari bunker mafia itu.


akhirnya selamat ..


"obatin mereka gih, ily juga diobatin. kasihan,"


jennie jagonya. selain menggoda adam, dia jago menyembuhkan seseorang.


"dongak, jangan lihat kaki. gue tau lo geli"


sang cewek pun mendongak mengatup mata dan memekik sakit saat kaki beku nya diobati jennie.


jungyeon sibuk menaruh betadine di pipi nya. goresan tidak dalam, namun panjang.


dari kelopak mata sampai sudut bibir. kan serem.


"duh, sini gue bantu"
ujar lisa menawari bala bantuan saat jungyeon menaruh sembarang betadine dan menyebabkan ceceran.


"ssh.. jangan diteken"


"sori ngab"


ily sendiri sedang meneguk air putih. capek lari. kaki nya kebas. yaiyalah, siapa yang nggak capek kalo lari larian dihutan gini. ngos ngos an bro.


"otw ngesot deh gue"


hanya ucapan. mana ada dia ngesot.


satu perempuan sedang diobati oleh dahyun. dahyun sendiri merasa iba pada puan didepan nya.


"mmaaf, gue teken dikit bole? ini harus kena dalem nya."


"awwh, ss-sakit.."


dahyun nggak tega. tapi tetep ngelanjutin.


ngeliat kaki korban yang merah campur biru udah kayak eskrim paddle pop itu menggelikan.


"...mata lo bedarah!"


sontak cewek korban langsung mengerjapkan matanya.


dahyun menelisik dekat kearah mata korban dan terpampang jelas sudut mata korban tersilet.


"jangan gerak. gue bersihin dulu, perih nih keknya"


***


Udah ahk ngantuugg!


HOPE U ENJOYED <3



©️choijiyoung
2O2O


Comment