Bab 4

Menatap bingung kedua orang di depan nya yang sudah beradu pandang dengan tatapan penuh kebencian. Menghembuskan nafas lemas, masih sambil tidak percaya dia terus terkait dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jaehan.

15 menit yang lalu, saat berjalan di lorong menuju kelas nya. Yechan di kejutkan dengan benturan keras di bahunya.

Menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang sudah menabraknya.

Seorang siswa dengan mata sipit kecil seperti ruba sedang meringis memegang bahunya yang kelihatan kesakitan juga.

"Aa....aiisshhh...shibal" dengan jelas Yechan mendengar anak itu mengumpat.

"Bisa jalan hati-hati ?" Tanya Yechan dengan nada suara datar namun raut wajah kesal tidak bisa di sembunyikan, bukan cuma karna bahunya terasa sakit tapi juga Yechan mendengar nya mengumpat kasar.

Wajah yang tadinya menunduk itu terangkat, manatap Yechan sinis dengan senyum seringai yang cukup mengintimidasi. Tapi tidak cukup membuat Yechan takut.

"Mian..." Ucapnya dingin, tapi sekali lagi terasa ada penekanan suara yang mencoba mengintimidasi Yechan.

"Apa anak-anak di sekolah ini bermasalah ?" Batin Yechan kesal.

Terjadi perang tatapan yang dingin antara Yechan dan anak itu, sampai seseorang yang sejak tadi memperhatikan akhirnya menghampiri dan menepuk bahu Yechan.

"Ada apa, ada masalah ?" Tanya Jaehan, yang ternyata sedari tadi menyaksikan apa yang terjadi. Sedikit ada kekhawatiran Yechan terkena masalah, maka sebelum itu terjadi Jaehan langsung menghampiri.

"Jae-han ! Apa kabar ?" Tanya siswa yang ternyata mengenal Jaehan, cara bicara nya pada Jaehan menunjukkan dia pihak Opposite dari Jaehan. Cara nya memandang Jaehan seperti di penuhi dengan kebencian.

Yechan melirik name tag yang ada di bagian dada kiri bajunya. Untuk tau, siapa nama anak tengil ini, setengil Jaehan namun sedikit lebih menyebalkan.

"Jangan mencari keributan, bukan kah kamu baru masuk sekolah ?" Ucap Jaehan, terdengar seperti bertanya namun jelas tersirat itu hanya basa-basi

Jaehan lantas melihat Yechan yang sudah lebih dulu menatapnya

"Yechan, masuk lah kekelas mu. kamu kelas 2-2 kan !" Seru Jaehan, seperti nya Jaehan mencoba mengulur waktu untuk melerai agar tidak terjadi keributan.

Yechan membungkukan kepalanya tanpa ada suara.

Anak itu akhirnya sadar, ada yang tidak di ketahui. Menatap Yechan lekat-lekat lalu tersenyum menyeringai lagi

"Kelas 2-2 ? Kau murid baru itu ?" Tanya anak yang menabrak Yechan

"Memang nya apa urusan mu" Jawab Yechan namun tidak menjawab pertanyaan nya.

"Sudah lah Yechan, aku bilang masuk !" Seru Jaehan sedikit tegas

"Tapi Sunbae..." Mencoba memotong ucapan Jaehan, Namun Jaehan tidak memberinya kesempatan untuk meneruskan nya.

"Patuhi aku kali ini, aku Ketua Dewan Siswa. Apa kamu tidak bisa tidak membantah, Yechan ?" Tanya Jaehan hampir hilang kesabaran nya. Sebelum firasat tidak enak nya benar-benar terjadi, Jaehan harus berhasil membuat Yechan masuk ke kelasnya.

Mencoba mendengar kan Jaehan, Yechan hanya berpikir mungkin Jaehan juga melihat ada yang tidak beres dengan anak yang berada di hadapannya. Akhirnya Yechan berbalik dan berniat meneruskan perjalanan ke kelasnya.

Baru saja ingin melangkah, Yechan merasa ada yang menahan tangannya. Saat Yechan melihat, ternyata tangan anak itu sudah menggenggam pergelangan tangan nya.

"Mwo ya ?" Tanya Yechan

Jaehan lekas menggenggam lengan anak itu dan menatapnya tajam.

"Lepaskan dia, jangan ganggu dia !" Seru Jaehan padanya.

Suara terkekeh yang terdengar menyeramkan di barengi dengan seringaian terdengar darinya

"Aku hanya ingin berjalan bersama nya ke kelas" ucapnya sambil melepaskan genggaman tangan nya pada Yechan

"Lupakan, jauhi dia" bisik Jaehan sambil mendorong bahu nya.

"Sshhh menarik...siapa dia ?" Tanya anak itu penasaran.

Kadung sudah penasaran, nasi sudah menjadi bubur. Yechan merasa segala yang berhubungan dengan Jaehan akan terus meneror nya dan membuat hidupnya di sekolah tidak tenang.

Lama saling menatap...akhirnya bel masuk sekolah lah yang berhasil menghentikan mereka.

"Sudah bel, aku masuk duluan. Selesaikan lah apa yang kalian ingin selesaikan !" Seru Yechan seraya Pamit meninggalkan Jaehan dan anak yang kelihatan menjadi musuh nya itu.
.
.
.


* * *
Yechan meletakkan tasnya di samping meja nya, kepalanya langsung di benamkan di lipatan tangan nya.

Baru saja jam pertama tapi energinya seperti terkuras seakan sudah belajar seharian.

"Mwo ?" Tanya Junghoon bingung

Yechan mengangkat kepalanya dan menyandarkan nya di bahu Junghoon.

"Tidak apa-apa, sedikit ada masalah tadi." Jawab Yechan

Yechan sedikit terganggu dengan kursi di depannya yang selalu terlihat kosong sejak hari pertama masuk sekolah.

Kepalanya langsung berputar ke belakang dan menatap Kevin. Senyum imut langsung di tunjukkan Kevin untuk nya.

" Aku penasaran, kenapa bangku di depan ku selalu kosong ? Jika tidak ada yang menempati, kenapa pak Taedong tidak menyuruh ku duduk disana ? Apa bangku itu berhantu ?" Tanya Yechan pada kevin

Mendengar pertanyaan Yechan, tawa hyuk langsung meledak. Tentu Yechan semakin bingung dengan hal itu, Kevin yang hati nya benar-benar baik langsung memukul bahu Hyuk untuk menghentikan nya menertawakan Yechan.

" Bwaha...haha..." Hyuk tertawa terbahak

"Geumanhae...!! " Seru Kevin seraya memukul Hyuk

"Berhantu ? Yang benar saja, bocah ini. Bangku itu ada yang menempati !" Ucap Hyuk setelah berhenti tertawa

"Heeoooollll...jinjja ?" Tanya Yechan tidak percaya

"Eo...itu kursi nya Jehyun " jawab Junghoon

Mata Yechan langsung terbelalak kaget mendengar nama yang sebenarnya masih asing namun dia baru mengetahui nya dan sudah terlibat sedikit masalah. Nama milik seorang siswa yang dia baca di name tag nya barusan.

"Jehyun ?" Tanya Yechan kaget.

Junghoon mengangguk, sedangkan Yechan langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

"Tamat riwayat ku" batinnya

Tak lama waktu berselang, Pak Taedong masuk bersama dengan Jehyun. Jelas sudah, ternyata benar-benar anak yang menabrak nya di koridor tadi pagi. Sungguh sial hari ini, ah...tidak rasanya setiap hari akan menjadi hari sial bagi Yechan.

"Tenang anak-anak !! Yaaa banjang...duduklah di kursi mu ! Sudah lama tidak mengikuti pelajaran, jangan banyak bermain." Seru taedong yang seperti biasa meminta seluruh muridnya untuk tenang, sekaligus meminta Jehyun untuk cepat duduk di kursinya.

Kembali Yechan kaget bukan main saat pak Taedong memanggil Jehyun dengan Banjang. Dia langsung menoleh ke Junghoon dan bertanya.

"Banjang ???" Tanya Yechan

"Eo...uri banjang. Jehyun murid yang paling pintar disini, nilai nya selalu sempurna. Dan satu lagi, dia adalah anak kepala yayasan SMU OMEGA." Jawab Junghoon berbisik

"Aiissshhh..." Umpat Yechan setengah bergumam, membuat Junghoon semakin bingung dengan ekspresi yang di berikan Yechan

"Wae ? Neo arasseo ?" Tanya Junghoon

Yechan seperti tidak perlu menjawabnya, karena ketika Jehyun menempati kursinya dia langsung menyapa Yechan dengan senyum manis berbalut dimple, berbeda dengan senyum yang Yechan lihat pagi tadi.

"Hai...kita bertemu lagi. Kamu Yechan kan, Chat Grub kelas kita ramai membicarakan mu. Karna aku penasaran, untuk itulah aku segera memutuskan kembali masuk sekolah." Sapa Jehyun, dengan nada suara yang ramah nan ceria. Namun Yechan tau betul itu semua hanya bentuk dari kemanipulatifannya.

Hyuk dan kevin langsung saling bertukar pandang ketika melihat Jehyun menyapa Yechan. Tak kalah habis pikir, Junghoon pun langsung menatap Yechan bingung dan setengah khawatir ketika tiba-tiba Jehyun menyapa teman sebangkunya itu.

"Kita belum berkenalan secara resmi, aku Yechan.. Shin Yechan." Ucap Yechan sambil mengulurkan tangan nya, senyum Jehyun terus terlihat seperti tidak merasa lelah. Di tatapnya uluran tangan Yechan sebelum di genggam nya.

Jehyun mengulurkan tangan dan menyambut tangan terbuka Yechan, dapat Yechan rasakan remasan lembut Jehyun disana. Kini mata mereka beradu, terlambat untuk menghindar. Satu-satunya cara agar dia bisa tenang selama di sekolah adalah dekat dengan nya atau menghadapi nya

"Moon Jehyun, naegha banjang-ie ja Semoga kita bisa menjadi teman dekat." Tanggap Jehyun menyebutkan nama lengkapnya.

"Sudah...ayo tenang, bapak akan mengabsen kalian dulu !" Seru pak Taedong

"Kalian sudah saling mengenal ?" Tanya Junghoon berbisik

"Tidak sengaja tadi pagi, ada sedikit masalah."

"Jauhi dia, meski dia murid yang pintar. Jika kamu mau lulus dengan tenang dari sekolah ini, sebisa mungkin jangan berurusan dengan nya."

Yechan menatap Junghoon ragu, bagaimana pun dia dan Jehyun sudah memulai nya tadi pagi. Yechan sendiri ragu bisa menghindari nya, dia terus teringat pada tatapan mata Jehyun yang sangat tajam dan mengintimidasi.

"Ara..."

"Baguslah..."

Jehyun kembali menoleh di kebelakang hanya untuk melihat Yechan sekali lagi, tidak lupa dengan tatapan mata dan senyum khas ruba nya. Saat itu Yechan semakin yakin, dia tidak akan bisa lari menghindarinya.

Comment