#11

AUTHOR POV


Seulgi turun dari mobil ayahnya, hari ini dia diantar ayahnya karena kakinya masih terasa nyeri,karena luka kemarin


"appa, terimakasih sudah mengantarku" kata seulgi sambil membungkukkan badan


"ne seulgi-ah, kau harus lebih hati-hati jangan terlalu banyak jalan oke" kata ayah seulgi


"ne appa, appa hati-hati" kata seulgi


"kau masuklah, ingat hati-hati" kata ayahnya


"ne appa, aku masuk dulu" kata seulgi sambil membungkukkan badannya lalu berjalan memasuki halaman sekolahnya.


"seulgi-ah" panggil seseorang dari belakang membuat seulgi menoleh kearah datangnya suara


"ah youngji-ah kukira siapa, kau berangkat sendiri?" tanya seulgi


"ne jackson lama sekali jadi kutinggal saja, tangan dan kakimu kenapa seul" tanya youngji sambil melihat tangan dan kaki seulgi yang diperban


"ah ini, aku terjatuh kemaren" kata seulgi asal


"mwo, kenapa kau nekat sekolah, sepertinya lukamu cukup parah"  kata youngji


"ini tidak separah perkiraanmu youngji-ah, lagipula aku bosan sendirian dirumah" kata seulgi


"ahh arraseo, mari kubantu kekelas" kata youngji lalu merangkul pundak seulgi berjalan menuju kelas mereka.


Youngji dan seulgi berjalan di koridor sekolah, sesekali mereka tertawa dengan obrolan mereka, tiba-tiba ada yang memanggil youngji.


JAEBUM POV


Aku berjalan dikoridor sekolah, hari ini mood ku sedang tidak baik karena semalaman aku menunggu kabar seulgi tapi dia sama sekali tidak menghubungiku padahal aku sudah memberikan nomor telfonku padanya, aku mengacak rambutku kasar lalu aku melihat youngji beberapa langkah didepanku, dia tidak sendiri. Aku melihat youngji merangkul pundak yeoja yang berjalan sedikit pincang, ah itu dia akhirnya aku melihatnya


"Youngji-ah" panggilku, aku melihat youngji dan yeoja itu menoleh, aku tersenyum akhirnya aku melihat dia baik-baik saja


"jaebum oppa, tumben sekali kau sudah datang" kata youngji, aku berjalan menghampiri mereka


"ahh ini karena aku harus memastikan sesuatu, dimana jackson apa kalian tidak bersama?" tanyaku


"aku meninggalkannya, dia lama sekali, oh iya oppa lihatlah seulgi tetap kesekolah dengan luka seperti ini" kata youngji sambil melihat kearah seulgi, aku ikut melihat  kearah seulgi


"kenapa kau tidak menghubungiku?" tanyaku padanya


"kenapa aku harus menghubungimu oppa, memang aku ada janji untuk menghubungimu?" tanya youngji polos karena memang aku tidak jelas bicara dengan siapa


"aku tidak bicara padamu youngji-ah" kataku


"lalu kau bicara dengan siapa oppa, ahh dengan seulgi?" kata youngji


"mian jaebum-ah, tapi bukannya kau menyuruhku untuk menghubungimu kalau jiyeon menggangguku, dia sudah tidak menggangguku semalam" jawab seulgi dengan muka polosnya membuatku gemas dengan tingkahnya, lagipula ini memang salahku kenapa aku menyuruhnya menghubungiku hanya kalau jiyeon mengganggunya, ah dasar kau bodoh jaebum.


"tapi setidaknya kau memberi kabar kalau lukamu sudah membaik" kataku menutupi kebodohanku


"ah ne mian, tapi lukaku sudah membaik jaebum-ah" jawabnya membuatku tanpa sadar tersenyum


SEULGI POV


Saat aku berjalan bersama youngji ada seseorang yang memanggil youngji, aku dan youngji menoleh kearah datangnya suara aku melihat jaebum disana, aku melihat penampilannya sedikit berantakan tapi sesaat dia melihat kearahku dan kulihat dia tersenyum. melihat dia tersenyum seperti itu membuatku lupa rasa sakit di kaki dan tanganku. Dia berjalan kearah kami, lalu mengobrol dengan youngji.


"kenapa kau tidak menghubungiku?" kata jaebum aku tidak menjawab karena aku tidak tau dia bertanya pada siapa, aku melihat youngji menjawabnya tapi ternyata dia bertanya padaku. Apa dia menghawatirkan aku.


"mian jaebum-ah, tapi bukannya kau menyuruhku untuk menghubungimu kalau jiyeon menggangguku, dia sudah tidak menggangguku semalam" jawabku


"tapi setidaknya kau memberi kabar kalau lukamu sudah membaik" katanya


"ah ne mian, tapi lukaku sudah membaik jaebum-ah" jawabku dan aku melihat dia tersenyum lagi,


"tetaplah tersenyum seperti itu jaebum-ah itu membantu mengobati lukaku" batinku


AUTHOR POV


"yak, kalian berdua mengacuhkanku, lagipula sejak kapan kalian menjadi dekat?" kata youngji yang membuat jaebum dan seulgi tersadar dari lamunan mereka


"kenapa kau berteriak youngji-ah, ah sudahlah aku duluan" kata jebum lalu berlalu meninggalkan youngji dan seulgi


"seulgi-ah, apa aku melewatkan sesuatu yang penting yang terjadi antara kalian berdua?" tanya youngji


"tidak ada sesuatu seperti yang kau pikirkan youngji-ah, sudahlah ayo ke kelas" jawab seulgi berjalan meninggalkan youngji yang masih curiga dengan jeabum dan seulgi, bahkan sekarang dia melihat seulgi berjalan normal seperti tidak ada luka di tubuhnya.


"lihatlah gadis itu bahkan dia berjalan normal, aku yakin ada sesuatu diantara mereka, baiklah aku akan mencari tau sendiri" gumam youngji lalu berlari menyusul seulgi yang sudah berjalan.


*****


Krrriiiiinnngggggg.......


Bel tanda istirahat pertama telah berbunyi semua anak berhamburan keluar kelas, termasuk anak gatse dan juga pacar mereka


"seul, mau ke kantin bareng kami?" tanya jihyo


"ah kalian duluan saja, aku dikelas saja kakiku masih nyeri kalau terlalu banyak berjalan" kata seulgi


"baiklah, nanti akan kubelikan roti dan susu untukmu ne" kata youngji


"ne, gomawo youngji-ah"  kata seulgi


"kami pergi dulu seul" kata jisoo, dijawab anggukan oleh seulgi


Setelah kepergian mereka, seulgi mengambil handphone dan memasang headset untuk mendengarkan lagu dia juga mengeluarkan buku sains untuk mebacanya. saat seulgi sedang asyik membaca tiba-tiba ada yang duduk disampingnya, seulgi menoleh dan melepaskan headsetnya


"jimin" kata seulgi


"hai seul, ini buku sastra koreamu, gomawo" kata jimin sambil memberikan buku seulgi


"ah ne, sama-sama jimin-ah" kta seulgi sambil mengambil bukunya dari tangan jimin


"kenapa dengan tanganmu seul, kenapa diperban?" tanya jimin yang melihat tangan seulgi


"tanganku terluka saat aku jatuh kemarin" kata seulgi


"apa itu parah, kenapa kau masuk sekolah kalau tangamu terluka" tanya jimin sambil memegang tangan seulgi


SEULGI POV


Aku kaget saat jimin memegang tanganku, kenapa dengannya seingatku kami tidak sedekat ini sampai dia harus khawatir dengan keadaanku


"seulgi-ah, kau baik-baik saja" tanyanya lagi,


"aku baik-baik saja jimin-ah" jawabku sambil menarik tanganku, ada apa dengannya kenapa dia bersikap seperti ini


Aku melihat jimin salah tingkah saat aku menarik tanganku, ada apa sebenarnya dengannya, aku mengenal jimin karena aku sekelas dengannya sejak kelas 1, tapi kami hanya sebatas teman sekelas yang tidak harus sampai khawatir seperti ini.


"seul, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu?" katanya tiba-tiba


"kau ingin bertanya apa jimin-ah?" tanyaku


"apa kau dan jaebum berpacaran?" tanyanya, membuatku kaget kenapa dia bertanya seperti itu


"kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyaku ketus aku tidak suka dia mengusik privasiku


"ani, hanya saja aku pernah melihat kalian berpelukan" katanya lagi sambil menatapku


Aku mengerutkan keningku, kenapa dia bisa tau aku berpelukan dengan jaebum malam itu, apa dia disana, lalu kenapa dia bertanya soal itu kami bahkan tidak sedekat itu untuk tau urusan pribadi masing-masing


"kenapa kau ingin tahu hubunganku dengan jaebum?" tanyaku


"ah itu, em... sebenarnya aku em....."  kata jimin belum selesai tiba-tiba


"ini untukmu"


AUTHOR POV


"ini untukmu"  kata jaebum sambil meletakkan roti dan susu di meja seulgi, seulgi langsung menoleh kearah jaebum


"jaebum-ah, kenapa repot-repot" kata seulgi sedikit terkejut dengan tingkah jaebum yang tiba-tiba memberinya roti dan susu


"itu karena kakimu sakit jadi kau tidak bisa ke kantin, makanlah" kata jaebum dengan muka datarnya


"ah ne, gomawo jaebum-ah" kata seulgi sambil tersenyum kearah jaebum yang membuat matanya tinggal segaris


"aku pergi dulu" kata jaebum lalu berlalu meninggalkan seulgi


"kenapa dia begitu menggemaskan saat tersenyum" batin jaebum


"ekhem.." dehem jimin yang sudah menahan emosinya karena merasa diacuhkan seulgi


"ah jimin-ah tadi kau mau bilang apa?" tanya seulgi masih dengan senyum yang tidak hilang dari tadi sejak kedatangan jaebum


"lupakan saja, aku pergi dulu" kata jimin lalu berdiri meninggalkan seulgi


"ada apa dengannya, aneh sekali" kata seulgi


*****


Jimin melempar botol minuman yang dia pegang dari tadi, membuat anak-anak bangtan yang lain terkejut dan menoleh kearah jimin


"kau kenapa jimin-ah" tanya soekjin


"pasti gara-gara seulgi lagi" kata taehyung


Jimin masih tidak menjawab, dia malah memukul dan melempar semua benda yang ada di depannya.


"yak park jimin, hentikan apa yang terjadi padamu, kenapa kau melampiasakan kekesalanmu pada benda-benda tidak bersalah itu"  kata yoongi sukses membuat jimin berhenti lalu duduk di sebelah jungkook


"kali ini apa lagi masalahnya, bukannya tadi kau akan mengatakan semua tentang perasaanmu pada seulgi" kata hoseok


"kalian tau, lagi-lagi jaebum merusak semua rencanaku" kata jimin sambil mengacak rambutnya kasar, tidak ada yang menanggapi mereka masih menunggu jimin menceritakan semuanya


"kalian tahu, beberapa hari lalu aku melihat jaebum memeluk seulgi di depan restoran, lalu tadi saat aku ingin mengatakan perasaanku pada seulgi tiba-tiba jaebum datang memberikan makanan untuk seulgi, dan kalian tau bahkan dia tidak menyadari keberadaanku disamping seulgi, aku seperti orang bodoh melihat seulgi tersenyum pada jaebum" kata jimin


"jaebum sialan, kenapa dia salalu saja menghalangiku" kata jimin lagi


"kenapa kau menyalahkan jaebum lagi?"  kata namjoon


"kau masih bertanya, sudah jelas dia yang mengacaukan rencanaku, lihat saja aku akan membuat perhitungan dengannya" kata jimin penuh emosi


"jimin-ah, biar aku tanya padamu apa jaebum tau tadi kau akan menyatakan perasaanmu pada seulgi? apa dia tau selama ini kau menyukai seulgi? apa ada tulisan bahwa seulgi milikmu jadi jaebum atau yang lain tidak boleh mendekatinya?"  tanya seokjin


Jimin diam dia tampak berfikir lalu menggeleng, apa yang dikatakan seokjin memang benar jaebum tidak tau dia menyukai seulgi dia juga tidak tau kalau dia akan menyatakan perasaannya pada seulgi lagi pula seulgi juga bukan miliknya kenapa dia terus saja menyalahkan jaebum, tapi tetap saja menurut jimin jaebum adalah penghalang dan pengganggu


"lalu kenapa kau terus menyalahkan jaebum?" tanya yoongi yang dari tadi diam


"hyung, jika kau benar-benar menyukai seulgi kau harus lebih berusaha, kau tidak seharusnya menyalahkan jaebum hyung ataupun yang lain karena dekat dengan seulgi, itu artinya kau hanya butuh usaha lebih keras, apalagi kau tau pada siapa seulgi menaruh perhatian dan mungkin hatinya" kata jungkook


"jungkook benar, kau harus berusaha membuat seulgi untuk memalingkan pandangannya dari jaebum kepadamu, jadi jangan mencari kesalahan orang lain atas ketidak mampuanmu" kata taehyung


"kenapa kalian memojokkanku, kenapa kalian membela jaebum sebenarnya kalian ini teman siapa" kata jimin emosi karena teman-temannya membela jaebum menurutnya, jimin berjalan meninggalkan teman-temannya dengan kemarahannya.



Comment