#10

AUTHOR POV


Seulgi tengah berdiri di halte bus seperti bisanya, tapi kali ini dia sendirian karena jae sudah pulang duluan. Sesekali seulgi melirik jam tangannya karena bus yang menuju rumahnya belum juga datang, semakin menambah buruk mood seulgi karena jae meninggalkannya hari ini.


Bruukkkkk......


Seulgi jatuh tersungkur karena ada seseorang yang mendorongnya dari belakang tampak lutut dan telapak tangannya berdarah.


"tenyata benar kau sekolah disini?" kata seseorang dari belakang seulgi, seulgi langsung menoleh kearah suara itu


"kau?, jadi kau sengaja mendorongku" kata seulgi sambil mencoba berdiri


"ne, aku memang mendorong mu, kenapa kau tidak terima?" kata yeoja itu


"kenapa kau mendorongku, dari mana kau tau aku sekolah disini?" kata seulgi


"itu tidak sulit untuk menemukan gadis rendahan sepertimu, dan kau masih bertanya kenapa aku mendorongmu, apa kau lupa?kata yeoja itu


"apa karena kejadian di restoran, bukannya aku sudah minta maaf padamu" kata seulgi


"apa kau kira maaf saja cukup?" tanya yeoja itu


"itu lebih dari cukup, bahkan kau bilang kau anak direktur jadi pasti kau bisa membeli lagi baju yang lain" kata seulgi yang mulai jengah dengan omongan yeoja itu


"kau tau itu baju kesayanganku, dan dengan gampangnya kau minta maaf? hah dasar tidak tau malu, dan lagi kau mengambil apa yang menjadi milikku" kata yeoja itu


"apa lagi sekarang,ada lagi kesalahanku padamu?" tanya seulgi


"kau gadis rendahan berani-beraninya merayu jaebum, kau tau jaebum itu milikku" kata yeoja itu, seulgi kaget mendengar hal itu lalu dia tersenyum sinis


"mwo, kau bilang apa? jaebum milikmu? ahh kau membuatku ingin tertawa saja" kata seulgi sinis


"yak! dasar gadis rendahan! bentak yeoja itu lalu mendorong seulgi membuat seulgi terjatuh dan telapak tangannya kembali berdarah karena menjadi tumpuannya jatuh.


JAEBUM POV


Aku sudah berada di mobil young hyun hyung, hari ini aku harus ikut dengannya yang menjemput a yeon nuna, tadi pagi mobilku harus masuk bengkel dan disinilah aku berakhir di dalam mobil bersama dua orang yang sedang dimabuk cinta.


"hyung, kita menunggu apa lagi?" kata ku karena dari tadi hyung hyung tidak menjalankan mobilnya


"sebentar jaebumie, kami menunggu kabar untuk bertemu desainer baju pernikahan kami" kata hyun hyung


"ahh ck lama, oh iya nuna apa kau akan berhenti bekerja setelah kalian menikah?" tanyaku


"entahlah, kami belum membicarakannya, aku akan menuruti apa kata suamiku nanti" jawab a yeon nuna, aku hanya ber oh ria


"baiklah kita berangkat, tapi kau harus ikut kami dulu jaebumie" kata hyun hyung


"ne-ne lagian aku tidak punya pilihan lain" kataku membuat hyun hyung dan a yeon nuna menertawakan kepasrahanku


Young hyun hyung menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran sekolahku, saat mobil young hyun hyung melewati gerbang sekolah tanpa sengaja aku meilhat kearah halte yang ada di sebelah kanan gerbang sekolah. Lagi-lagi aku melihat seulgi disana tapi kali ini dia sepertinya sedang kesakitan.


"hyung, bisa hentikan mobilnya di depan" kataku


"kenapa jaebumie, kau mau naik bus?" tanya a yeon nuna


"ani, tapi nuna itu sepertinya seulgi" kataku sambil menunjuk kearah halte. Young hyun hyung langsung menepikan mobilnya, aku masih melihat kearah seulgi dan tiba-tiba perasaanku tidak enak saat aku melihat siapa orang yang ada di depan seulgi.


AUTHOR POV


Jaebum turun dari mobil dan berlari kearah seulgi, seulgi masih terduduk sambil meringis menahan sakit di lutut dan tangannya.


"Seulgi-ah kau kenapa?"tanya jaebum yang sudah berjongkok di depan seulgi, seulgi kaget melihat jaebum di depannya tanpa terasa air matanya sudah mengalir lalu dia hanya menggeleng


"kau bisa berdiri?" tanya jaebum lagi seulgi hanya mengangguk, lalu jaebum membantunya berdiri


"yak! jiyeon-ah apa yang kau lakukan pada seulgi!" bentak jaebum pada yeoja yang berdiri di depannya itu


"ahhh a..aku tidak melakukan apa-apa padanya dia terjatuh sendiri" jawab jiyeon gugup


"mwo, kau masih berbohong padaku?" tanya jaebum berusaha menahan emosi karena yang ada di hadapannya seorang yeoja


A yeon dan young hyun datang menghampiri mereka bertiga,


"Seulgi-ah kau tidak apa-apa?" tanya a yeon pada seulgi


"aku tidak apa-apa perawat baek, hanya lecet sedikit" kata seulgi


"bukannya kau jiyeon anak direktur park?" tanya young hyun saat melihat jiyeon


"ah ne, annyeonghaseyo" kata jiyeon sambil membungkuk


"apa yang kau lakukan disini, bukannya kau tidak sekolah disini? tanya young hyun


"ahh itu aku emmm aku kesini untuk bertemu jaebum tapi karena aku tidak tau dimana kelasnya makanya aku bertanya padanya" jawab jiyeon gugup mencari alasan


"Ck.. dasar pembohong, kau pasti yang melukai seulgi kan" kata jaebum


"aku tidak melukainya jaebum-ah dia jatuh sendiri" kata jiyeon


"pembohong, dengar jiyeon-ah sekali lagi aku melihatmu mengganggu seulgi aku pastikan kau menyesal telah melakukannya" kata jaebum dengan menekan setiap kata-katanya.


Jaebum merangkul pundak seulgi untuk pergi dari situ dan meninggalkan jiyeon yang semakin emosi melihat jaebum dan seulgi.


"jiyeon-ah kuharap kau tidak melakukan hal-hal yang akan membuat ayahmu malu" kata young hyun lalu menggandeng a yeon mengikuti jaebum dan seulgi.


*****


Young hyun menjalankan mobilnya, jaebum dan seulgi duduk di jok belakang


"Oppa, sebaiknya kita kerumah sakit dulu sepertinya luka seulgi tidak terlalu baik" kata a yeon


"baiklah kita kerumah sakit dulu, lagi pula akan bahaya kalau lukanya terlalu lama dibiarkan" kata young hyun, sedangkan jaebum terus menatap seulgi membuat seulgi gugup


"anieyo perawat baek, tidak usah repot-repot kerumah sakit, lukaku tidak separah itu" kata seulgi


"lukamu harus segera diobati seulgi-ah, kalau tidak akan infeksi" kata a yeon


"perawat baek, kau berlebihan ini tidak separah itu biar nanti aku mengobatinya dirumah sepertinya ada kotak p3k dirumahku" kata seulgi


"kau yakin seulgi-ah?" kata ayeon


"ne perawat baek aku akan baik-baik saja " kata seulgi


"tapi seulgi-ah siapa yang akan membantumu mengobati lukamu bukannya kau pernah bilang kalau eomma dan appa mu hanya ada diumah saat malam hari" kata a yeon


"aku bisa melakukannya sendiri perawat baek, kan aku muridmu" kata seulgi sambil tersenyum menahan perih dan nyeri di tangan dan lututnya


"tapi tanganmu terluka apa kau yakin bisa?" tanya young hyun


"ah ne aku bisa" kata seulgi


"dasar keras kepala, gadis bodoh" kata jaebum membuat semuanya terdiam


"hyung, bisa kita mampir ke apotik lebih dulu sebelum mengantarnya pulang" kata jaebum lagi


"baiklah" kata young hyun


*****


Mereka sudah sampai di rumah seulgi, young hyun menghentikan mobilnya disebuah rumah mewah yang tidak terlalu besar, jaebum membantu seulgi turun dari mobil seulgi meringis menahan perih dan nyeri di lututnya


"hyung, aku akan membantu mengobati lukanya, kalian pulang duluan saja" kata jaebum


"kau tidak perlu repot-repot aku bisa sendiri" kata seulgi


"kau bisa diam tidak" kata jaebum lagi


"ah ne" hanya itu kata yang keluar dari mulut seulgi


"baiklah, kami duluan pastikan kau menobati lukanya dengan benar " kata a yeon


"ne-ne nuna, tenanglah" kata jaebum


"nanti aku akan menelfon yang ahjussi untuk menjemputmu" kata young hyun


"ani, aku bisa pulang sendiri hyung" kata jaebum


"baiklah, kami duluan" kata young hyun


"seulgi-ah kami permisi dulu" kata a yeon


"terimakasih perawat baek, maaf merepotkan kalian" kata seulgi sambil membungkuk masih dengan tangan jaebum yang merangkul lengannya


Mobil young hyun mulai berjalan meinggalkan mereka berdua, Jaebum merangkul lengan seulgi dan berjalan memasuki rumah. Seulgi meminta jaebum untuk membantunya duduk di sofa ruang tengah rumah seulgi diikuti ahjumma yang tadi membukakan pintu untuk mereka


"apa yang terjadi pada kaki dan tanganmu agassi?" tanya ahjumma


"ah, tadi aku terjatuh di sekolah" kata seulgi


"ahjumma, bisakah kau bawakan kami handuk dan air hangat untuk membersihkan lukanya" kata jaebum, ahjumma itu menatap jaebum dari bawah sampai atas


"ah iya ahjumma ini jaebum teman sekolahku" kata seulgi mengerti arti tatapan ahjumma itu


"annyeonghaseyo jaebum imnida" kata jaebum sambil membukkan badannya


"ah ne, sebentar aku ambilkan air hangat" kata ahjumma lalu masuk kedalam dapur


"mana handphonemu? kata jaebum


"ah,ne?" kata seulgi kaget


"handphone, aku tanya dimana handphonemu" kata jaebum sedikit kesal lalu duduk di sebelah seulgi


"untuk apa kau bertanya handphoneku?" tanya seulgi bingung dengan tingkah jaebum


"jangan banyak tanya, mana?" kata jaebum, seulgi tidak menjawab lagi dia mengambil handphone dari tasnya dan memberikannya pada jaebum, jaebum menuliskan sesuatu di handphone seulgi


"itu nomorku, kalau jiyeon mengganggumu lagi, hubungi aku" kata jaebum sambil memberikan handphone seulgi


"ne" kata seulgi sambil menerima handphonenya



















Comment