#4 Another

Aku tidak tahu sudah berapa lama melangkah.

Hingga tak sanggup lagi memandang lurus kedepan, hanya menunduk kebawah.

"–"

Gema langkah berhenti setelah kepalaku membentur sesuatu yang keras dan padat.

Kudongakkan kepala dan mendapati sebuah pintu yang ukurannya tak bisa ku ukur. Bahkan pangkal atas pintu tersebut tak bisa dilihat.

"–Begitu rupanya."

Koridor ini bukannya tak berujung. Hanya saja pintu ini lebih dari terlalu besar untuk dilihat. Terletak di persimpangan pertemuan berbagai koridor dengan struktur yang rumit nan kompleks.

Sekilas timbul percikan api dalam mata karena akhirnya merasa akan menemukan petunjuk penting.

"Akhirnya–"

Memperhatikan kembali sekitarku sebelum akhirnya mencoba mendorong pintu raksasa itu. Tak disangka tubuh kecil ini bisa mendorongnya dengan mudah. Seperti seolah ada sesuatu yang sengaja membukanya.

Suara pintu yang terbuka seketika membuat merinding. Tak pernah kudengar suara gerak pintu seperti itu.

Dengan ragu memasuki ruangan dibaliknya. Kumenatap ke kedalaman ruangan yang kosong. Semakin lama kutatap semakin ku tertarik ke dalamnya. Membuatku teringat akan sesuatu.

'When you stare into the abyss, the abyss stares back at you'

"Saat kau menatap ke dalam jurang maka jurang itu akan balik menatapmu ya?"

Terserah, aku sudah cukup lelah untuk memikirkannya.

Jikapun jurang/kegelapan akan menatapku balik.

"–Maka akan kutatap balik juga."

"–"

Gelap.

Mencekam.

Tanpa banyak berpikir, kulangkahkan kaki ke dalam ruangan suram itu.

Tak berujung nan gelap.

Perlahan mulai terbiasa dengan situasi tak masuk akal ini.

Jika dipandang dengan seksama, ruangan ini tampak seperti aula kastil yang mana biasanya digunakan untuk berpesta oleh bangsawan.

"Mirip seperti itu, tapi bukan–"
Masif dan dalam.

Gelap namun terlihat sedikit jelas.

Sedikit berbeda dengan koridor sebelumnya yang benar-benar bisa melihat dengan jelas.

"–"

Meskipun begitu aku tetap tidak melihat tanda-tanda adanya petunjuk apapun disini.

Dengan kecewa berlari walau tahu bahwa tidak ada ujung dari ruangan ini.

Menoleh ke belakang sesaat hanya untuk mendapati pintu yang kulewati barusan perlahan mengecil oleh jarak.

Comment