[2/10]

Mengenalkannya pada rekan setimku ...


β™‘β™‘β™‘


"(Name),"


"Ya?"


(Name) menoleh. Ia menatap heran Tobio.


"Itu ... "


"Ada apa?" tanya (Name) lembut, sukses membuat Tobio kehilangan rasa gugupnya.


"Apa kau mau kukenalkan pada rekan setimku?" tanya Tobio dalam satu tarikan napas.


(Name) berhenti berjalan. Tobio ikut berhenti dan menatap kembarannya was-was. Takut jika kembarannya itu menolak.


"E-eh, kau tak mau?"


(Name) tersenyum tipis. Ia berjalan mendekati Tobio. Sampai jarak mereka tinggal selangkah, (Name) mengangkat tangannya untuk mengelus lembut pipi Tobio. Kepalanya sedikit menenggadah sebab Tobio lebih tinggi darinya.


"Tentu saja aku mau, Tobio-san. Aku ingin lihat rekan setimmu seperti apa,"


Tobio mengangguk dengan semangat empat lima.


"Kalau begitu, besok ya!"


"E-eh, secepat itu?"


"Ya, aku akan menjemputmu ya?!"


Tak ingin menghancurkan perasaan bahagia sang kembaran, (Name) mengangguk disertai senyum tipis.


"Boleh, aku tunggu ya,"


β™‘β™‘β™‘


Esoknya di Karasuno.


Tobio menaruh tasnya di loker. Ia berjalan memasuki gym. Suasana di sana terbilang cukup ramai. Tanpa membuang waktu, Tobio menghampiri Daichi.


Daichiβ€”sang kapten tim, menoleh ke arah Tobio yang mendekat.


"Oh? Ada apa Kageyama?"


Tobio sedikit menunduk guna memberi hormat pada sang kapten.


"Osu!"


Daichi dengan senyum khas seorang ayah itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Tobio kembali menegakkan tubuhnya.


"Etto ... latihan kan dimulai sekitar setengah jam lagi, apa aku boleh pergi dulu? Aku ... punya janji pada seseorang untuk mengenalkannya pada kalian," ujar Tobio dengan suara yang terbilang pelan. Tapi cukup untuk Daichi mendengarnya.


"Oh? Tentu saja tentu saja, silahkan!"


Tobio mengangguk lalu segera pergi meninggalkan gym.


Shouyo yang melihat kepergiannya menatap Daichi.


"Daichi-san!"


"Hm?"


"Kemana perginya Kageyama?"


"Entahlah, katanya dia ingin mengenalkan seseorang pada kita,"


β™‘β™‘β™‘


Tak berselang lama, pintu gym yang tadinya ditutup oleh Yuu, kini dibuka oleh Tobio. Suaranya cukup kencang hingga membuat atensi semuanya teralihkan.


Bukan.


Bukan Tobio yang mereka perhatikan.


Bukan pintu gym juga, emang apa yang menarik dari benda itu?


Tapi ...


Pada seorang gadis yang tengah berdiri di belakang Tobio!


Tobio melangkah masuk.


"Osu!" ia sedikit meunduk.


"O-osu!"Β  balas satu gym sedikit gugup.


Tobio menoleh ke belakang, dimana seorang perempuan tengah berdiri di ambang pintu gym seraya mengedarkan pandangan matanya.


"Ada apa? Ayo masuk, aku akan mengenalkanmu,"


Gadis itu tersenyum tipis lalu melangkah masuk.


Ia memperhatikan jajaran laki-laki yang entah sejak kapan sudah berbaris macam orang upacara.


"Permisi,"


Tobio menatap rekan setimnya.


"Minna, kenalkan,"


Ryu dan Yuu yang ada di pojok kini berbisik diam-diam seraya mengagumi kecantikan gadis tersebut.


"Noya-san, ayo taruhan,"


"Apa?"


"Aku bertaruh mereka pacaran,"


"Aku bertaruh mereka sudah nikah,"


Ryu mengangguk. Sementara Koushi mendengarnya tepuk jidat. Ngarang mereka gan.


Koushi dalam hati membatin, "kok mereka mirip ya?"


"Yang kalah traktir seminggu,"


"Sebulan aja,"


"Deal,"


Kembali ke Tobio, ia kini berdiri di sebelah perempuan tersebut.


"Errh ... kenalkan dirimu sendiri saja deh," ujar Tobio seraya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Jujur, ia sedikit gugup sekarang.


Gadis itu mengangguk paham. Kedua tangan di depannya memegang tas sekolah. Ia mengulas senyum tipis ketika menghadap jajaran laki-laki di depannya.


"Selamat siang semuanya. Aku Kageyama (Name), kembaran Kageyama Tobio-san. Lebih tepatnya, aku adik kembarnya," ujarnya seraya menunduk sopan.


Satu gym shock di tempat.


Maksudnya gini loh.


Tobio kan akhlakless. Mukanya kalau senyum cem iblis di anime sebelah. Terus sifatnya itu petakilan, macam anak ilang. Gak ada akhlak.


Tapi kok bisa gitu, kembarannya sopan gini?! Cantik iya, sopan iya! Duh mas, nikmat mana lagi yang kau dustakan.


(Name) mengangkat kepalanya.


"K-kau kembarannya Bakageyama?!Β  Pekik Shouyo. (Name) mengangguk.


"Sumimasen ... tapi aku juga Kageyama,"


Shouyo panik seketika.


Ryu dan Yuu shock.


TARUHANNYA GAK ADA YANG MENANG!


Balik ke si kembar, Koushi melangkah maju dengan Daichi di sampingnya. Duh, serasi sangat macam pasutriβ€”oke lupakan.


"Konnichiwa Kageyama-san, aku Sawamura Daichi, kapten tim voli," ujar Daichi. (Name) mengangguk singkat.


"Salam kenal Sawamura-san,"


"Aku Sugawara Koushi, salam kenal,"


(Name) mengangguk lalu kembali mengucapkan hal yang sama.


"Ah iya. Mungkin Tobio-san banyak merepotkan kalian selama di sini. Aku minta maaf ya. Tolong dimaklumi dan tolong tegur saja dia,"


"IYA, DIA BENAR-BENAR MEREPOTKANβ€”" teriakkan Shouyo terhenti ketika Tobio menyumpal mulutnya dengan bakpau yang entah dari mana datangnya.


"Oh ya,"


Suara Koushi membuat semuanya berhenti sejenak.


"Kalian saudara kan? Kenapa kau memanggil Kageyama dengan akhiran -san?"


(Name) tersenyum tipis.


"Oh, kebanyakan gaul sama Jitsui kali,"


Ini jelas bukan (Name) yang jawab. Tapi Tobio. Semua mengerutkan keningnya tak paham.


"Jitsui saha?"


"Itu, dari anim sebelah,"


"..."


β€’Omakeβ€’


"(Name)-san, ayo menikah!!!"


"E-eh?!"


"Tanaka-san, Noya-san ... apa kalian serius?"


"T-tobio-san, tenanglah!"


"OI NOYA!"


"TANAKA, NOYA, MINTA MAAF!"


"KALIANβ€”"


"S-SUMIMASEEENNNNN!!!!!"


... entahlah, aku tak tahu bagaimana menjelaskannya.

Comment