Chapter 14

"Nah, apa juga yang kubilang waktu itu?" kata Young Taek ketika bergabung dengan beberapa anggota Golden Child di sofa.


"Apa, Hyung?" tanya Ji Beom.


Young Taek memalingkan pandangannya dari ponsel yang tadi menyita perhatiannya. "Sudah kubilang pada Bo Min waktu itu bahwa aku mencium bau-bau perubahan judul artikel."


Seketika itu juga, semua anggota Golden Child langsung memahami perkataan rapper mereka. Pagi ini, beberapa artikel mengenai Bo Min dan Kim Yeon kembali bermunculan. Lagi-lagi membahas chemistry mereka yang terlihat bagus di pemotretan majalah musim gugur.


"Golden Child Bo Min dan aktris-model Kim Yeon kembali mendapat sorotan atas chemistry yang mereka tunjukkan pada pemotretan majalah fashion edisi musim gugur." Dong Hyun membaca isi artikel. Jemarinya menyapu layar ponsel dan membuat artikel tersebut turun. "Bo Min dan Kim Yeon sempat membantah rumor tersebut, namun rupanya pernyataan mereka tak cukup kuat untuk mengatasi kecurigaan dan rasa penasaran para fans."


 "Omong-omong di mana Bo Min? Kita membicarakannya tapi dia tidak ada," kata Ji Beom. 


"Eei, kau lupa ya?" jawab Sung Yoon. "Ia kan ke bandara untuk mengantarkan Yeon syuting di Jepang."


"Sembrono, Bo Min itu." Dae Yeol menanggapi. "Berani sekali ia mengantarkan Yeon sampai ke bandara. Oke, mereka memang sudah berpacaran, tapi kan Woollim belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang mereka."


Jang Jun justru tertawa. "Kasihan sekali CEO kita, hampir setiap kali kita comeback harus mengeluarkan pernyataan semacam itu. Sungguh luar biasa bahwa Goldenness dapat menerima semua berita itu tanpa ada yang membenci salah satu pihak."


"Nah!" seru Joo Chan sambil bangkit berdiri. "Sung Yoon Hyung! Hyung dengar kan apa kata Jang Jun Hyung? Aku benar mengenai setiap anggota akan mendapatkan pasangan jika kita comeback. Kalau begitu, tinggal enam anggota lagi yang akan menyusul. Kira-kira siapa berikutnya?"


"Gampang saja kau bicara, kau kan sudah mendapat giliran," gerutu Seung Min, disusul oleh tawa Dae Yeol.


"Kuharap itu Dae Yeol Hyung," kata Jang Jun. "Setidaknya leader dan mat hyung kita harus dapat dulu, masa kalah dengan dongsaeng-nya?"


Perhatian mereka tiba-tiba terganggu oleh bunyi ponsel Dong Hyun. "Eo, Chae Won-ah. Tidak, aku tidak sibuk. Eh? Jigeumiya? Memangnya mentor kalian ke mana? Baiklah, baiklah aku akan ke sana."


Berikutnya lelaki itu bangkit berdiri. "Hyung, aku ke Woollim sebentar, lagi-lagi diminta menjadi guru dance," kata Dong Hyun. 


Dae Yeol mengangguk. "Baiklah, kau boleh pergi."


"Gati ga, Dong Hyun-ah," kata Sung Yoon. "Aku juga mau ke studio Ha Eun."


"Eei," keluh Dae Yeol.


Jang Jun kembali tertawa ketika melihat ponselnya. "Hyung pasti akan lebih sebal setelah mendengar ini. Joo Chan-ah, kita juga harus pergi. Su Jeong mengajak kita makan siang, ada Na Rae juga."


"Eeeii!" kali ini bukan hanya Dae Yeol, tetapi Young Taek juga mengerang.


Joo Chan tertawa terbahak-bahak, kemudian bangkit berdiri. "Setidaknya kami sudah punya pernyataan resmi dari Woollim, jadi Hyung tidak perlu terlalu khawatir. Nah, kami pergi dulu!"


***


Bo Min tersenyum ketika melihat Yeon turun dari mobil dan masuk ke dalam bandara. Kakak gadis itu, Kim Yeon, juga tinggal di mobil bersama Bo Min ketika Yeon menghilang dari pandangan.


"Dia meninggalkanmu lagi," kata Jeong Ha.


"Untuk bekerja," tambah Bo Min.


"Waktu ke Amerika juga begitu," ujar Jeong Ha lagi.


Bo Min tersenyum, ia tahu Hyung-nya hanya menguji dirinya. "Tidak masalah ke mana pun dia pergi, berapa lama ia pergi."


Bo Min menoleh ke arah Jeong Ha. "Kalau aku harus menunggu semusim lagi, atau bermusim-musim lagi untuk bertemu dengannya, itu bukan masalah."


Jeong Ha tersenyum simpul. Meski ia sudah tahu jawaban dari apa yang akan ditanyakannya, ia toh tetap membuka suara. "Mengapa?"


Bo Min memandang pintu bandara sambil tersenyum meski ia sudah tak lagi bisa menangkap sosok Yeon. "Karena aku tahu harapanku sudah terkabul dan penantianku sudah selesai."

Comment