Iringan Musik

"Athi kenapa sih gak pindah ke jurusan Akademi aja?" Dylan menggerutu kesal.


"Apa urusannya sama lo? Mau ambil kesempantan dalam kesempitan ya?" goda Felix.


"Hah?! Gue?! Nyari kesempatan?! Hahahaha! Kok lo tau Fel?" tanya Dylan heran.


"Hmmm. Ya tau lah! Gue aja tau kalua lo sering perhatiin Athi everywhere and everytime." ujar Felix


"Dan, lo masih ada perasaan itu kan?" lanjutnya.


Dylan mengangguk lesu mengingatnya.


"Dan pertanyaan gue, kenapa sih lo harus keluar dari jurusan musik?" tanya Felix


"Semuanya demi kebaikan Athi, Fel," jawab Dylan sedih. Sejujurnya ia tak mau keluar dari jurusan musik. Namun saat ayahnya tak menyetujuinya.


_________________________________________________


Athi memainkan pianonya dengan lihai dan diiringin dengan permainan cello dari Robin. Para penari mengikuti alunan music dari Athi dan Robin


"Oke, satu, dua, tiga, arabesque, satu, dua, tiga, grand jette," Ms.Nada memberi instruksi kepada para ballerina.


"Bagus sekali, anak-anak. Namun, Nia, tempo-mu masih kurang. Sering-sering lah berlatih." pesan Ms. Nada untuk anak yang bernama Nia itu.


"Baik, Madame." ucap Nia lalu dia menyusul teman-temannya ke belakang panggung.


"Akh, bukan kah leotard itu terlalu ketat? Mengapa dia tak memakai tutu? Bukankah itu menjijikan?" tanya Robin pada Athi.


"Dan kau tak akan menemukan pakaian itu di para musisi seperti kita." ucap Athi tersenyum.


"Kau benar. Kalau boleh tau, kau beragama apa?" tanya Robin pada Athi.


"Mungkin kau akan tertawa mendengarnya, namun aku seorang muslim." ucap Athi tersenyum.


"Benarkah? Aku juga muslim. Namun orang tuaku berbeda agama, jadi begitulah margaku." ujar Robin.


"Ah, begitu." Athi mengangguk-angguk.


"HEI, PIANO! CELLO! SEDANG APA KALIAN??!! CEPAT IRINGI YANG SELANJUTNYA??!!"


"Oh, tidak kali ini kelas dari Mademe Lia. Ayo kita iringi." ujar Athi panik


Robin mengangguk kaku lalu mereka berdua mengiringi tarian para ballerina.


___________________________________________


"Hari yang melelahkan bukan?" tanya Athi pada Robin sambal menyerakan sebotol air. Robin hanya mengangguk sambil meminum air itu sampai habis. Dylan yang sedang berjalan didekat mereka langsung berlari ke arah mereka.


"Lo pada ngapin disini?!" tanya Dylan sewot. Athi dan Robin hanya diam saja dan terus melanjutkan obrolan mereka.


"Ga usah pake aku-kamu deh kalua ngomong emang lo berdua pacaran apa?!" Dylan makin sewot.


"Apasih lo?! Ganggu orang aja." jawab Robin. "Kalau gak kesampaian ya terima aja kali.' ejek Robin.


"Gue mau ngomong sama lo!"

Comment