Gangguan

"HEI!"


Satu kali.


"HEI!:


Dua kali. Mangsa sudah mulai menengok


"HEI!"


Mangsa berbalik.


"HEI TAYO HEI TAYO DIA BIS KECIL RAMAH"


Athanasia langsung berbalik dengan memasang wajah sebal.


"Eh, lo ga kasihan liat Athi sedih begitu apa, lan?" tanya Felix kepada Dylan.


"Ya enggak lah. Lagian dia siapa gue?" sinis Dylan lalu berjalan kembali ke kelasnya.


*****************


"ATHI!" panggil Anathasia.


"Oh, Hai Ana." sahut Athanasia lesu.


"Eh kenapa lagi nih? Biar gue tebak, ini pasti karena Dylan kan?" tebak Anathasia.


Athanasia hanya mengangguk lesu. Dia masih gak ngerti apa yang dipikirkan Dylan yang selalu mengganggunya. Padahal dia gak pernah mengganggu Dylan.


Oh Iya, namanya Athanasia Hazlet dan biasa di panggil Athi. Umurnya 12 tahun dan dia masuk jurusan seni musik. Alat musik yang dia mainkan adalah Piano. Dan Athi punya teman namanya Anathasia Wazlet yang bias di panggil Ana. Dia seumuran dan satu jurusan dengan Athi, namun dia memainkan Biola bukan Piano. Jangan berpikir merka berdua kembar. Bahkan dari marganya saja sudah beda.


Dylan Han. Umur 12 tahun, dan jurusan Akedemik. Jurusan yang belajar pelajaran biasa. Tidak seperti Athi dan Ana yang mempelajari tentang musik setiap jamnya.


KRINGG


Bel masuk berbunyi. Semua murid masuk ke kelas masing-masing. Athi dan Ana duduk di bangku masing-masing untuk memulai pelajaran sejarah musik.


"Anak-anak, kita dapat teman baru. Silahkan masuk!" ucap Ms.Lyra.


Seorang anak lelaki yang jangkung masuk dengan elegan. Postur badan yang bagus, tingginya sekitar 180 cm, dan kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya, melenggang masuk ke kelas itu.


"Halo, namaku Robin, Robin Alexander."

Comment