Kukira Canda, Ternyata Candi

Junetia Areola Amerta, mahasiswi UGD (Universitas Gadjah Duduk), jurusan Ilmu Komunikasi Alam Ghaib. Punya mulut yang ramah anak-anak dan Ia adalah anak kos yang punya peliharaan batu bernama Tutu. (Entah dimana inspirasi bisa pelihara batu).

Mahendra Genting, Maba satu jurusan dengan Junetia, anak orang.

-----------------------------------------------------------

Senin, 17 Juni

08.47

"P*ntek! Telat asw!" Jujun bangun terlambat karena alarm nya mati. Ia bergegas bangun, gosok gigi, cuci muka, tak mandi, dan langsung mengganti pakaian dan bersiap kuliah.

"Anj anj anj hari ini gua presentasi kocak, mati gw kalo telat." Jujun menaiki motornya dan melaju dengan cepat di jalan raya.

Tak sampai sepuluh menit, ia sudah tiba di kampus dan memarkirkan motornya. Jujun bergegas pergi ke kelas dengan wajah berantakan karena tidak sempat ber-make up.

"Assalamualaikum penghuni neraka jahan...nam.." Jujun memberi salam sopan seperti biasa, tapi kali ini tidak biasa karena ia heran kelas kosong.

"Ini napa kosong kek dompet Pak Bejo yak?" Jujun membuka hp Iphocong nya dan melihat banyak sekali notif wa grup kelas. Biasa bun, males.

"Hari ini libur cuy! Dosen pada ke puncak semua" -Jamet Bandung-
"Alhamdulillah, sudah ku dugong" -Korban Second Choice-
"Hampir gw panik" -(V)Melon-
Dan masih banyak chat lain yang tidak ia baca.

Jujun terdiam tak bergeming setelah membaca pesan itu.
1...

2...

3...

"PANT*K ASW B*NGKE BANGSATE ANY*NG AH! NAPA GAK BILANG KOCAK?!" Jujun dengan penuh esmosi, frustasi tertuti pruti malah marah marah sendiri. (Padahal dia sendiri salah).

"NAPA GAK ADA YANG KASIH TAU KALO HARI INI LIBUR?!?! Gua malah ke kelas ege" -Jujun-
"Hyee anak orang, buka grup makanya jamet" -Dinda janda-
"Tau tu, marah-marah mulu, kagak pegel apa leher?" -Miran-
"SSG, Suka-Suka Gw" -Jujun-
"Gua santet nih idung nya" -Miran-

Setelah protes di grup, Jujun hanya membuang napas kasar dan hanya bisa berpikir pulang.

"Pulang ae lah, punya grup Ama temen gak guna" (maaf mbak, salah anda loh ya. Jujun: Biarin)

Jujun berjalan keluar kelas dengan kesal. Tapi seketika rasa kesal itu hilang karena ia melihat mamang gerobak mie bonyok favorit nya jualan, ia memutuskan untuk mampir dan membelinya.

"Mang, beli mie bonyok satu, pakai cabe tapi gak usah pakai sambel."
"Muka kau ku bonyok kan lama lama"
"Tidak ramah, bintang satu"
Setelah itu Jujun menunggu pesanan nya.

Tak lama kemudian, seorang Maba laki-laki lewat didepan nya.

"Kiw, kating, cantik banget sih" Maba itu adalah Mahendra Genting. Seorang maba yang satu jurusan dengan Jujun.

"Makasih, Bapak Lo juga ganteng" Jujun membalas dengan senyuman manis (hoekk)

Mahendra atau kita panggil saja Mamat hanya bisa diam setelah dibalas seperti itu dan Jujun malah semakin ingin menjahili nya.

"Bapak Lo umur berapa, Mat?" Jujun bertanya
"Tua! Bapak gua terlalu tua buat Lo dan dia udah nikah ama Mak gua! Jauh jauh Lo dari bapak gua!" Mamat merasa hawa hawa buruk dari Jujun dan langsung esmosi karena pertanyaan Jujun mengenai bapak nya.

"Idih, sape juga yang mau Ama bapak Lo? Kecuali kalo duda ya mau gua" Jujun menyiyir Mamat
"Minimal ama gua lah" Mamat malah menawarkan diri
"Buset, ntar jadi nyata malah nangis"
"Gak lah, liat aja nanti"

-----------------------------------------------------------
6 tahun kemudian

"Saya terima nikahnya Junetia Areola Amerta binti Syarifuddin Hasan Ishaaq dengan mas kawin 1 helikopter, 1 pulau pribadi, dan permata 700 karat di bayar tunai!" Mamat ber-ijab qobul

"Bagaimana? Sah?" Penghulu bertanya

"SAHHHHH!!!" Para tamu berteriak sah, yang paling kenceng teriak adalah rombongan teman satu jurusan Jujun.

Jujun hanya bisa melongo tak percaya apa yang terjadi padanya sekarang. Ia kini ia telah menjadi istri dari adek tingkat yang selalu ia ajak ribut.

"Oy, nape Lo ngang ngong ngang ngong begitu? Bini gua Lo sekarang" kata Mamat dengan bangga

"Anj*r, bisa bisanya yak..." Jujun masih tidak terima kenyataan bahwa ia sudah sah dengan Mamat.

Pak Bejo, dosen yang mengajar Jujun and friends di kelas menaiki pelaminan dan memberi ucapan selamat.

"Selamat ya Mat, Jun, bapak gak nyangka kalo kalian bisa nikah, bapak kira kalian kembar beda ortu, soal nya sifat kalian mirip banget. Kayak pinang dibelah laser." Ujar pak Bejo

"Ah bapak bisa aja, kami mah bukan di belah kapak, pakai laser pak" Mamat malah becanda

Setelah itu sesi salam dan selamat di lanjutkan hingga selesai.

"Cuy, ingat, dua anak cukup" ujar BESTie Mamat

"Tiga sih kata gua" ucap Mamat sambil melirik Jujun dengan manaik turunkan alis nya.

"Ku sumpahin patah tengah" Balas Jujun.

---TAMAT---

Comment