Hari Bahagia atau Luka?

Nanti malam adalah hari Ulang Tahun, dan nanti malam pukul 00.00 juga aku tepat menginjak umur 20 tahun. Tapi aku tidak ingin menyambutnya dengan bahagia karena pasti juga tidak akan ada yang peduli juga kalau besok adalah hari ulang tahunku dan bahkan aku memang hampir jarang sekali mengucapkan "Ulang Tahun" ke temanku karena memang aku tidak pernah ingat ulang tahun seseorang, bahkan ulang tahun ibuku , sahabataku dan adikku saja aku terkadang lupa.
Maafkan makhlukmu ini, karena memang aku orangnya pelupa. Bukan karena gamau tau cuma emang dasarnya pelupa orangnya.

Dulu aku pernah ketika dekat dengan seseorang laki-laki dan tepat hari itu adalah hari ulang tahunnya dan aku lupa tidak mengucapkannya. Karena memang aku tidak ingat kalau hari itu adalah hari ulang tahunnya. Astaga sampai akhirnya aku mengucapkannya di hari berikutnya.

Tingg!!
Bunyi pesan whatsapp masuk ke Handphoneku. Buru-buru aku meraih handphoneku yang tergeletak di dekat kipas angin kecil kesayanganku. Aku terkaget membaca pesan itu, ini baru pukul 00.00 malam tapi entah kenapa satu nama pria sudah muncul di notif whatsappku dan isi whatsapp itu isinya adalah

"Selamat ulang tahun ya putriku sayangg😘😘, "
"Semoga kamu panjang umur,diperlancar rezekinya,jadi anak yg Sholehah berbakti sama orang tuaa😘😘 dan sukses selalu😘"

Aku terlonjak kaget karena dia mengirimkan pesan itu tepat pukul 00.00 dan padahal yang aku tau dia tidak bisa begadang, orangnya gampang ngantukan. Tapi ternyata seeffort itu dia kepadaku. Padahal sebelumnya dia sudah mengucapkan selamat ulang tahun lebih dulu dari jauh jauh hari makanya aku pikir dia tidak akan mengucapkan lagi dan katanya dia ingin menjadi orang pertama yang mengucapkanku selamat ulang tahun. Dan waktu itu aku pikir halah mungkin memang dia gaakan lama hadir dihidupku makanya dia buru-buru mengucapkanku selamat ulang tahun kepadaku, karena mungkin kita gaakan lama. Tapi pada kenyataaanya dia justru malah mengucapkanku selamat ulang tahun lagi dan jauh lebih romantis dari ucapannya yang sebelumnya.

Dan sekarang pun malah kita jauh lebih dekat dia sudah berani panggil aku dengan panggilan sayang, padahal sebelumnya dia tidak peka dan masih malu-malu katanya sampai pernah mengirimkan pesannnya lagi kemudian dia hapus lagi karena dia takut aku marah kepadanya dengan seenaknya panggil dia sayang, padahal sebenarnya juga aku gamasalah justru aku suka dipanggil sayang sama dia karena aku sendiri malah berharap dipanggil dengan seperti itu hanya saja aku terlalu gengsi untuk mengungkapkan itu kepadanya makanya aku lebih memilih diam.

Sesegera mungkin aku balas pesannya

"Aamiin Ya Allah, makasih ya sayang" balas pesanku kepadanya.

Sayang? sejak kapan aku panggil dia sayang? tadi aku mengetiknya sambil ngantuk kah?
bibirku membentuk bulan sabit dan entah mengapa aku tidak berniat sama sekali menarik pesan itu.

Kupikir buat apa menarik pesannku sedangkan dia saja sudah memanggil aku dengan panggilan "sayang" jadi tidak salah juga bukan? jika aku memanggil dia dengan panggilan "sayang" juga.

Ting!!
bunyi balasan pesan dari David lagi, kupikir dia sudah tidur dan gaakan membalas pesanku lagi, ternyata masih ada balasannya lagi dari dia. Tumben sekali dia jam segini belum mengeluh ngantuk? ada apa?

"Udah maem belum kamu? kalo belum, maem dlu sayang" isi chatnya kepadaku.

hah? jam berapa ini tumben sekali dia menyuruhku makan jam segini. biasanya juga dia sudah molor wkwk

"udah ko, barusan yang" balasku
"aku pengen pulang yang" balasku lagi
memang aku pengen cepat-cepat pulang dan beretemu ibuku sekaligus ketemu dia. Entah kenapa ingin sekali cepat-cepat bertemu orangnya.

"sabar ya sayang"
"kamu disitu jaga kesehatan terus ya, aku sayang banget sama kamu" balasnya

untuk pertama kalinya aku benar-benar merasakan degup jantung yang sangat kencang, bibirku membentuk bulan sabit, perasaan apa ini? kenapa rasanya bahagia sekali?

buru buru aku membalasnya
"aku juga sayang banget sm kmu" balasku
dan setelah itu tidak ada lagi balasan.
Mungkin dia sudah tertidur lelap apalagi siang tadi dia pasti lelah sekali full bekerja dan malah sekarang dia relakan begadang demi aku.

Akhirnya pun aku ikut tertidur karena tidak ada balasan lagi darinya.  Waktu menunjukkan pukul 04.35 adzan subuh pun mulai berkumandang. Aku terbangun dari tidurku dan bersiap menunaikan sholat subuh.

Selesai aku sholat subuh tidak lupa aku mengecek HP ku siapa tau ada chat balasan masuk dari David. Dan benar sudah ada balasan dari dia
"Pagi sayang, jgn lupa sholat ya, aku mau siap-siap berangkat kerja dulu ya sayang. Kmu semangat hari ini ya"  isi pesannya kepadaku.

"hati hati dijalan ya sayangku, aku sayang banget sm kmu, kabarin ya kalo udah smpai" buru buru balasku kepadanya

"iya sayangku aku juga sayang banget sm kmu" balasnya

Ting!!!
3 pesan whatsapp masuk dari David.
ternyata David telah mengirimkan 3 pesan kepadaku, buru-buru aku membukanya.

"Yang, maaf ya cuma bisa kasih segitu, kamu kadonya beli sendiri ya, aku takut kmu gasuka kalo aku beliin sesuatu, jadi kamu beli sendiri apa yang kamu pengen ya, maaf juga ga banyak cuma bisa kasih segitu" isi pesan itu kepadaku beserta foto bukti screenshootan transferan dari bank BCA yang telah masuk ke rekeningku. Dia memang sebelumnya sempat meminta no rekeningku tapi aku tidak terpikirkan sampai situ dia akan mentransfer uang untuk kado ulang tahunku.
Buru-buru aku buka gambar yang dia kirimkan kepadaku.

"Hah??!!!" Ucapku kaget.
Aku terkejut dan dibuatnya karena melihat bukti transferan David kepadaku, nominalnya besar sekali, hanpir saja hpku lemparkan karna melihat besarnya nominal yang dia kirimkan,
nominal yang dia kirimkan tidak sedikit,
bahkan bisa dibilang banyak sekali.
buru buru aku balas pesannya.
" Ya Allah yang kok banyak banget?? Apa apaan sih kamu ini, Aku balikin ya" ucapku padanya.

"Apa-apaan sih kamu, gausah.
awas aja sampe kamu balikin atau transfer balik, aku marah banget sama kamu" balasnya padaku.

Aku benar-benar merasa tidak enak karna dia kasih banyak banget ke aku. Aku tidak tau cara berterimakasih kepadanya.

"Makasih ya yang, aku gatau kudu gimana, cuma itu yang bisaku ucapkan sm kmu" ucapku kepadanya dalam pesan itu.

"Iya sayang sama-sama, jangan lupa beli apa yang kamu inginkan ya" isi balasan pesannya kepadaku.

Aku merebahkan tubuhku ke kasur kesayanganku. Hari ini aku bahagia sekali ternyata masih ada yang peduli denganku. Bahkan ada yang ingat dengan hari ulang tahunku.

"Aku pikir tidak ada yang ingat hehe, ternyata ada yang ingat ya, bahkan orang itu orang yang aku suka juga" ucapku dengan tembok disebelahku.

Tingg!!
ada pesan whatsapp masuk buru buru ku buka , ternyata dari mama, beliau mengirimkan sebuah foto. Buru-buru ku buka foto itu, alisku menyerngit, "seperti tau tempat ini, ini bukannya dirumah sakit ya?" tanyaku pada diriku sendiri, diikuti gerakan tanganku yang cepat-cepat mengetik di room chatku dengan mamaku,

"Itu dimana? rumah sakit bukan sih ma?" balasku padanya

Lalu buru buru aku membuka room chatku dengan David karena mamaku lama sekali membalasnya.

"Kamu tau tempat ini ga? menurutmu ini dimana?" isi pesanku kepadanya.

"Ini dirumah sakit lah, siapa yang sakit yang?" tanyanya penasaran kepadaku

"Iyakan berarti kita satu pemikiran, aku gatau, tapi itu mamaku yang mengirimkan kepadaku tapi mamaku belum membalasnya, apa mamaku sakit ya atau siapa yang sakit? aku takut yang..." balasku takut.

Kenapa perasaanku tidak enak sekali, rasanya seperti ada suatu hal buruk yang terjadi.
Lama sekali tidak kunjung ada balasn dari mamaku sampai akhirnya setengah jam kemudian baru ada balasan dari mamaku

" Mama kecelakaan sm Rizky, Put" balasan dari mamaku
Seketika kakiku lemas, hpnya terlepas dari tanganku, dadaku sesak seketika seperti dihantam batu yang sangat besar, air mataku mengalir begitu saja. Ada apa ini? buru buru ku raih HPku kembali yang terlepas dari genggamanku. Buru-buru ku telepon mamaku, aku sangat takut terjadi hal yang tidak aku inginkan, tapi tidak kunjung ada jawaban teleponnya.

"Ko ga diangkat??" tanyaku pada mama lewat pesan itu.

"Mama gapapa ko, cuma luka ringan aja, dijahit saja kakinya, Rizky dahinya kamu gaperlu khawatir smuanya baik baik saja" balas pesan mama kepadaku.

Comment