CHAPTER 11

Sudah beberapa bulan ini Yonghwa tinggal di asrama agensinya.  Ia sedang dipersiapkan untuk debut bersama band barunya, CNBLUE.


"Waah, makin hari kau makin mirip seperti seorang istri Seo Johyun..."


Kata Kangjoon yang melihat adiknya sibuk menyiapkan beberapa bekal makanan yang akan dintarkannya pada Yonghwa.


"Tentu saja...aku sedang belajar menjadi calon istri yang baik untuk Yonghwa Oppa."jawab Seohyun.


"Ah kau tidak asyik lagi sekarang...aku kangen Seo Joo Hyunku yang dulu..."kata Kangjoon sedikit kecewa dengan reaksi adiknya yang nampaknya sudah terbiasa dengan godaannya sementara Seohyun hanya bisa terkekeh melihat sikap kakakknya.


"Aku akan mengantarmu ke sana...aku akan bersiap-siap...bilang saja jika kau sudah selesai.."


"Nee oppa..." Kata Seohyun yang masih sibuk mengemas beberapa kimbap untuk kekasihnya. 


*****


"Oppa pergi...sampaikan salamku pada calon artis terkenal dan juga calon adik iparku ya.." Kata Kangjoon dari dalam mobil setelah sampai di depan asrama Yonghwa.


"Kau tidak ingin menemuinya Oppa?"


"Anieyo, aku tidak ingin menjadi obat nyamuk dalam hubungan kalian lagi...lebih baik aku kencan dengan Taeng daripada melihat kalian berdua bermesraan dan tidak mempedulikanku..huh!"katanya sedikit sebal.


"Bilang saja padanya..lusa aku akan mengunjunginya...baiklah...selamat bersenang-senang.."katanya sambil melaju kencang dengan mobilnya setelah berpamitan pada adik kesayangannya.


******


Seohyun POV


Seperti hari-hari biasanya, asrama sudah ramai oleh para penggemar.  Para gadis yang rela menunggu idolanya di depan agensi.  Meskipun CNBLUE terhitung belum melakukan debut resminya, nampaknya mereka sudah memiliki banyak penggemar yang kebanyakan adalah para gadis gadis muda.


Di dalam kerumunan itu tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku.


"Apakah kau ada waktu?"katanya padaku.


Dan disinilah kami sekarang, sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dengan agensi Yonghwa Oppa.


"Aku mengamatimu beberapa minggu ini..."


"Kau sering bolak balik keluar masuk agensi dengan cukup mudah..."


"Bisakah aku minta tolong padamu...?"


*****


"Apa ini?"kata Yonghwa setelah menerima sebuah bungkusan dariku.


"Dari salah satu penggemarmu..."kataku.


"Ah, ...kukira itu darimu.." Kata Yonghwa Oppa nampak sedikit kecewa ketika tahu bingkisan itu bukan dariku.


"Katakan terima kasih ku padanya, aku akan memakainya..."katanya setelah mendapati sebuah syal merah yang cantik dari dalam bingkisan itu.


"Nee Oppa..., dia pasti akan senang ketika melihatmu memakainya..."


"Eh...kau kenapa? Kau terlihat tak seceria biasanya..."katanya setelah melihatku.


"Anieyo Oppa, kwenchana..."kataku tak mau membuatnya khawatir.


"Jangan katakan kau cemburu pada fans itu ..."katanya menebak-nebak.


"Oppa...sebenarnya..."


******


Author POV


Yonghwa berlari keluar.  Sementara kerumunan para gadis penggemarnya itu sedikit menghambatnya.


Langkah Yonghwa terhenti saat ia melihat sosok itu.  Pandangannya mengarah pada seseorang yang sedang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri. Sesekali perempuan itu nampak memukul-mukul kakinya ringan.


"Kau..."


"Eomma..."


Wanita paruh baya itu terkejut melihat Yonghwa.  Ia bergegas pergi menjauhinya, namun Yonghwa menarik tangan wanita itu.


"Eomma...eommakah ini?"


Mata Yonghwa nampak berkaca-kaca.  Begitu pula wanita itu.


"Kenapa baru menemuiku?..."tanya Yonghwa masih nampak berkaca-kaca.


"Yonghwa~ya..."


"Kenapa kau baru mencariku...kenapa?"


Seohyun nampak berlari mendekati Yonghwa.  Ya, syal itu adalah pemberian dari eomma Yonghwa yang ditipkannya pada Seohyun.  Awalnya beliau memang meminta Seohyun tidak memberitahu Yonghwa bahwa syal itu adalah pemberian ibunya. Tapi Seohyun akan sangat merasa bersalah jika ia melakukan itu kepada Yonghwa yang ia tahu sangat merindukan ibunya.


"Mianhae Yonghwa ya...Eomma...mianhae..."
Wanita itu terisak.  Ia jatuh berlutut...kaki rentanya seakan tak kuat menahan beban emosinya saat itu.


"Eomma kira kau akan membenci eomma mu ini....Eomma bahkan merasa tidak pantas lagi bertemu denganmu...


"Anieya eomma...aku tidak pernah membencimu...aku...sangat merindukanmu Eomma..."


*******


Wanita itu kini sudah terlelap.  Wajahnya terlihat pucat, Yonghwa membawa ibunya ke dalam asrama ditemani dengan Seohyun yang terus ada di sampingnya.


"Eomma mu pasti kelelahan Oppa..., nampaknya ia berdiri cukup lama di depan asrama..."


Yonghwa terlihat mengamati wajah eommanya yang mulai dipenuhi oleh kerutan-keutan yang dulu tidak pernah dilihatnya.


"Aku tidak mengira hari ini akan datang....bahwa aku akan bertemu dengannya lagi hari ini..."kata Yonghwa pada Seohyun sambil terus memandangi wajah eommanya lekat-lekat.


"Dan selama ini aku mengira ia tidak pernah memperdulikan aku...tapi nyatanya.."


"Ia takut akan melukaimu lagi...."kata Seohyun kemudian.


"Itulah alasan kenapa ia tidak pernah mencarimu selama ini...itu yang beliau katakan..."lanjutnya.


"Takut melukaiku?....tanya Yonghwa tidak mengerti.


"Ya, beliau bisa saja melukaimu seperti waktu itu, ... Meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud begitu....karena ketika beliau melihatmu itu hanya mengingatkannya pada ayahmu..."


"Dan karena itu beliau memilih menjauhiku?..karena takut melukaiku?..."


"Tanpa tahu...jika keputusan eomma untuk menjauhiku sebenarnya lebih membuatku sakit..."kata Yonghwa di depan Eommanya yang masih tertidur lelap.


"Tapi.....meski begitu....aku tidak pernah sekalipun membenci eomma..."kata Yonghwa lagi.


Seohyun tersenyum mendengar apa yang dikatakan Yonghwa.


"Ya, karena bagaimanapun juga...ia tetap seorang ibu...tidak ada yang bisa menyangkal itu...dan ia adalah ibumu.."kata Seohyun sambil tak berhenti tersenyum melihat laki-laki di depannya kini telah bertemu dengan sosok yang selama ini dinantikannya.


"Gumawo Hyuun...."


"Trimakasih karena mengatakannya padaku...dan karnamu...aku bisa bertemu kembali dengan eomma ..., gumawo." Kata Yonghwa seraya menggenggam tangan Seohyun.


*****


Yonghwa POV


Aku tak bisa berhenti untuk bersyukur.  Bahwa akhirnya aku bisa melewati semuanya.  Layaknya kebahagiaan yang akan lebih terasa jika kau sudah melalui kesedihan sebelumnya, atau seperti setitik terang yang akan membuatmu lebih bersukacita setelah berlama-lama tinggal dalam kegelapan.  Seperti itulah kehidupanku sampai aku bertemu gadis ini.  Dia adalah kebahagiaan dan juga terang dalam hidupku.  Semenjak kedatangannya dalam hidupku, dia yang membuatku merasakan banyak cinta yang sebelumnya bahkan tidak berani kuimpikan, dia yang tanpa kusadari sudah menyembuhkan luka di hatiku dengan caranya sendiri, dia....Seo Joo Hyun.


-Tamat-


Akhirnya tamat juga. Maap ye kalo agak maksa ending nya...kkk. Semoga suka. Trimakasih untuk yang sudah ngintip maupun yang ngikutin cerita ini dari awal. Tenkyu readers :).

Comment