Big Heart

Don't forget to vote and comment
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading



Bugh...


"Sshhh..."


Plak!


"Akh!!"


Brak!


Lidahku kelu, bahkan tak mampu untuk sekedar memohon agar mereka berhenti memukuli dan menamparku. Tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah, tubuhku terlalu lemas hingga mati rasa karena terlalu sering diperlakukan begini. Toh jika aku melawan mereka tak akan segan-segan menyiksaku dengan lebih kejam.


"Ini belum seberapa ya, bitch! Gue udah peringatin lo buat jauhin Heeseung, kenapa ngga lo dengerin hah?!"


Seru Shin Ryujin, pemimpin mereka sambil menjambak rambutku. Aku yakin beberapa rambutku rontok sangking kerasnya ia menjambak, tapi tak sampai situ, ia juga memegang cutter ditangannya yang lain, membuatku mengeluarkan keringat dingin.


"Ke-kenapa kakak megang cutter? J-jangan potong rambutku kak..." pintaku memelas padanya. Apapun selain rambut, aku tak rela jika harus kehilangan surai kesukaan keluargaku ini😢


"Hahaha tenang aja sayang, gue ngga bakal potong rambut indah lo ini, cuma... sedikit gue rapiin, plus gue bakal potong telinga lo juga. Karena apa? Lo ngga pergunain telinga lo ini dengan baik. Gue udah bilang jauhin Heeseung, lo denger ngga hah?! Kenapa lo masih juga deket-deket sama Heeseung?! Dasar jalang!!"


"SHIN RYUJIN!! BERHENTI!!"


Sedikit lagi cutter tajam itu akan menyayat telingaku jika saja sang penyelamat tak datang. Mataku berbinar menatapnya, menghembuskan nafas lega tepat sebelum pandanganku memburam dan yang terakhir kudengar adalah orang yang menyelamatkanku meneriakkan namaku.


"LEE YN!!!"


...


"Unghhh..."


"YN!! Syukurlah lo udah sadar, Noo!! Sunoo!!"


Objek yang pertama kali kutangkap saat membuka mata adalah langit-langit putih, semua diruangan ini serba putih, aku tak mungkin sudah di surga, kan?


Merasa seseorang memegang tanganku, aku menolehkan pandangan kesamping dan tampak seorang namja tampan menatapku cemas.


"H-hoonie?"


Ya, dia Park Sunghoon, aku biasa memanggilnya dengan sebutan 'Hoonie', dia temanku sejak kecil dan juga...


"Kenapa sih pak ketos? Ribut bener heran," ujar namja imut disebelahnya sambil mendekati ranjang tempatku berbaring dengan wajah julid, ya Sunghoon memang ketua OSIS disekolah kami. Kim Sunoo, nama namja imut itu.


Seketika aku tersadar, ternyata aku di UKS. Pantas saja ada Sunoo disini, sedikit informasi Sunoo adalah ketua PMR jadi UKS adalah wilayah teritorinya.


"YN masih ada yang sakit ngga? Bilang sama gue oke? Biar gue kasih pelajaran si Ryujin," wajah Sunghoon berubah dari khawatir jadi serius.


"Ngga Hoonie, YN udah ngga papa. Tadi kak Ryujin ngga terlalu keras kok mukulnya, jangan diperpanjang masalahnya ya? Biarin aja," sahutku tersenyum lembut dan mengelus punggung tangannya yang memegang tangan kananku, salah satu cara agar ia tenang.


"Ngga terlalu keras tapi sampe bikin lo pingsan gini, mana berdarah lagi kepala lo," cibir Sunoo tak melihat situasi, sambil mengompres kepalaku yang sedikit lebam.


"See? Nenek lampir itu udah kelewatan YN, lo harus speak up semua fakta sekarang, sebelum mereka lebih parah nyiksa lo. Untung aja tadi gue dateng, kalo ngga? Pokoknya gue harus kasih tau semua ini ke bang Heeseung"


Aku mencegah Sunghoon pergi, yang benar saja bang Icung akan tau? Big no, bisa marah besar abangku satu-satunya itu kalau tau aku mendapat perlakuan seperti tadi tanpa sepengetahuannya, bisa-bisa dia berubah jadi Godzilla, canda Godzilla:v


"Jangan Hoon, aku ngga mau bang Icung ngamuk, susah tau mujukin bang Icung yang ngamuk, lagipun kasian kak Ryujin ntar, bisa-bisa tinggal nama doang :("


"YN, hati lo terbuat dari apa sih? Kok bisa disaat kayak gini lo masih bisa mikirin si cabe itu? Ngga ngerti lagi gue udah sama jalan pikiran lo" ujar Sunoo sambil membereskan alat-alat yang ia gunakan untuk mengobatiku tadi.


"He's true, stop mikirin nasib orang lain  YN, buat apa lo mikirin orang yang udah nyakitin lo? Ngga ada gunanya, bikin capek iya," omel Sunghoon.


"Just speak up, tell them the fact that you are the daughter of the owner of our school, bilang kalo lo itu adek kandung dari bang Heeseung, anak pemilik sekolah"


Perlahan Sunghoon menggenggam kedua tanganku, mengecupnya singkat dan menatapku lembut.


"Gue tau lo ngga tega, lo ngga mau orang-orang sampah itu dihukum apalagi sampe dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini, lo emang orang yang paling ngga bisa liat wajah orang yang memelas dan tersiksa"


Aku menunggu Sunghoon menyelesaikan kalimatnya. Ia menghela nafas sejenak dan sedikit memelankan suaranya, tapi masih terdengar jelas ditelingaku.


"That's why i love you, lo punya hati yang kuat dan sabar, bahkan gue meragukan kalo lo punya batas kesabaran"


Kata-kata Sunghoon sukses membuat jatungku dugun-dugun dan wajahku memanas, bahkan aku lupa ingin mengatakan apa padanya tadi.


"I love you, Lee YN. Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai lelaki yang mencintai wanita pujaannya, i love you more than close friend"


"Hoon..."


"So, YN, whould you be mine?"


Aku mengatupkan bibirku rapat-rapat, situasi apa ini? Seingatku ini bukan pertama kalinya aku 'ditembak' oleh lelaki, tapi kenapa sekarang rasanya berbeda?


Apa aku mencintai Sunghoon juga? Sepertinya hanya ada satu jawaban untuk pertanyaan ini, ya, aku mencintai Sunghoon. Bahkan dia adalah alasan aku selalu menolak namja-namja yang memintaku menjadi pacar mereka.


Dengan yakin aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum manis kearahnya,"yes, i will"


Entah karena terlalu gembira atau memang punya maksud tersembunyi, Sunghoon memelukku erat dan mengecup bibirku sekilas, sukses membuatku membeku didalam pelukannya


Oh God, my heart is kung kang kung kang😵


"Makasih YN, makasih"


"EKHEM"


Sebuah suara baritone menginterupsi kegiatan kami, saat sadar siapa itu aku langsung melepaskan diri dari pelukan Sunghoon dan menunduk kala bang Heeseung masuk ke UKS.


Wajah bang Icung kelihatan sangat tak bersahabat, aku mengerti pasti karena ada namja yang berani memelukku seerat itu, selama ini Sunghoon memang sering memelukku, tapi hanya pelukan sekilas karena dibatasi aturan ketat dari Tuan Lee a.k.a Ayahku dan bang Icung. Jangan sampai bang Icung melihat kejadian dimana Sunghoon menciumku tadi, aku tak mau sahabat-ralat-pacarku tinggal nama nantinya :(.


Sunghoon juga terlihat menunduk tanda ia sangat takut, tapi hal tak terduga terjadi. Bang Icung menepuk-nepuk bangga pundak Sunghoon dan tersenyum manis.


"Selamat, lo udah berhasil speak up tentang perasaan lo ke adek gue. Ngga salah gue percayain YN ke lo"


Hah? Apa nih?


"Abang udah denger semuanya YN, bahkan sebelum kamu bangun abang udah ada didepan UKS. Sekarang kamu mau cari alasan apa lagi biar nenek sihir Ryujin itu ngga dapet hukuman dari Ayah?"


(Btw ini hanya cerita, author bukan haters ITZY. Bahkan Ryujin itu salah satu bias author di ITZY, jadi jangan dibawa hati ya? Ini cuma fiksi, author cuma mencari cast yang tepat, oke? Lanjut!!)


"Maafin YN bang, YN udah bohong sama abang. YN cuma ngga mau mereka tersiksa apalagi cuma karena YN ngadu ke abang, YN ngga tega 😢"


Bang Icung mengelus kepalaku lembut dan mengecup puncak kepalaku, menyalurkan kehangatan.


"Iya abang tau, sekarang, yang harus kamu lakuin adalah bongkar identitas kamu didepan seluruh warga sekolah. Kalo mereka mengejek kamu atau malah ngga percaya, abang dan Sunghoon ada disamping kamu. Kami selalu mendukungmu dek"


Mataku memanas, liquid bening tak dapat lagi kutampung. Tuhan, terimakasih sudah menciptakan orang-orang baik disisiku, aku sangat bersyukur.


...


"Halo YN"


"Selamat pagi YN"


"Selamat pagi juga semuanya," ujarku tak lupa dengan senyum manis. Setelah kejadian di UKS, Sunghoon dengan segera mengumpulkan warga sekolah dan aku mengungkap identitas asliku dihadapan mereka semua. Terkejut? Pastinya apalagi genk kak Ryujin yang jelas-jelas selalu membullyku. Sekarang genk kak Ryujin di skors selama 3 hari, dan seluruh warga sekolah menjadi sangat baik padaku.


"Selamat pagi, by"


Pundakku dirangkul oleh Sunghoon, dasar pria ini, mentang-mentang dia tinggi seenak jidatnya saja main rangkul-rangkul, kan jadi kelihatan kalau aku pendek_-


"Selamat pagi juga Hoonieku~ bagaimana hukuman dari bang Icung semalam? Hahahaha" tawaku pecah, ya, bang Icung menghukum Sunghoon semalam, katanya karena telah berani membuat bibir adik kesayangannya ini tidak perawan lagi, ada saja memang.


"Jangan diingatkan, by. Kamu mau aku yang gantian hukum kamu, hm?"


"Tidakkk!! Bang Icung tolongin adekmu ini!! YN dikejar sama ice bear!! Tolong!!!"


"Yak, ice bear? Aku pastikan kamu dapet hukuman double sayang, jangan lari kamu!!"


END


☆☆☆


Hola halo haiii


Kembali lagi bersama author di channel-
Eh salah intro, mian mian, kita ulang oke?


Kembali bersama author yang jadwal updatenya suka ngga jelas ini yeayyy


Gimana imagine kali ini? Seperti yang author bilang di part sebelumnya kalo semua percakapan bakal author ubah jadi bahasa non baku, dan ini lah hasilnya, semoga ngefeel ya^^


Ummm apalagi ya? Oiya, author mohon izin buat ngga update selama 2 bulan kedepan, bisa jadi author baru bisa update pas bulan puasa


Karena... author harus melewati berbagai ujian(eak:v). Ngerti kan? Ngga papa kan kalian author tinggal? Oke ngga papa, lagian ngga bakal ada yang kangen author kok, kan?😂


Sekian cuap-cuap author, jangan lupa vote dan comment ya^^


Lots of love,


JeonKime_

Comment