Chapter 2 : Checkup Rutin

Setelah bel jam pelajaran terakhir dan semua murid berhamburan keluar dari kelas, dari kejauhan nana bisa melihat jeno, cakra dan juna yang asik ngobrol sambil masuk menuju kelas. Gak bisa dipungkiri muka nana super bete karena ditinggal sendirian dan harus menjawab semua pertanyaan yang biasanya dijawab oleh jeno. Bukannya nana gak bisa tapi dia cuma males aja buat menjawab. Menguras energi saja menurutnya.


"bete banget muka lo na" nana hanya tersenyum kecut lalu melanjutkan aktivitasnya masukin buku kedalam tas


"udah sih nana kuuuu, jangan bete lagi" goda jeno sambil menyenggol lengan nana


"coba ngaca deh jen, aura lo juga lagi bete, jadi jangan salahin gw kalau gw juga bete apalagi abis ditinggal kalian"


"kenapa Lagi lo Jen ?"


Jeno menatap nanar ke arah nana, dan terdiam sejenak sebelum akhirnya buka suara "itu pelatih gw minta buat yang ikut ke turnamen basket cuma kelas 12 aja, karena katanya ini terakhir mereka bertanding, jadi tim utama harus ngalah, gue udh iklas sih sbnernya pas tau alasannya"


"trus itu kenapa nana masih bete"


"mau eskrim" nana berdiri sambil berjalan keluar kelas dan di ikuti oleh ketiga sahabatnya itu. Dan berakhirlah mereka di minimarket sekolah yang menjual es krim mahal milik salah satu siswa disana. 


"mau rasa strawberry na ?"


"mau mati lu ya cakra ?"


"wow nana lagi mode galak"


jeno dan juna yang melihat perdebatan mereka hanya tertawa, begitulah nana kalau sudah bete, mode galaknya keluar dan memang cuma es krim dan kak jullian yang bisa bikin dia luluh.


"eh kalian kerumah jam brapa? gw sama nana mau ke rumah sakit kak javi dulu soalnya, biasa check up rutin" 


"jam 2 kali yah"


"duhh, kok gw punya temen begini amat yah ? wahai cakra, coba kamu lihat smartwatch yang baru beliin sama kak terry minggu lalu, dan coba lihat dengan baik baik jam brapa sekarang ?" juna hanya bisa geleng geleng dengan kelakuan cakra yang sbnernya bodoh tapi bisa dapet peringkat 4 seangkatan dan tentu saja tidak ada sogokan


Cakra menatap baik- baik jam tangan barunya yang beliin oleh kak terry itu " ohh.. 15 menit lagi jam 2 toh, yaudah sebelum jam makan malem pokoknya gw udh disana, kangen gw sama masakan kak jullian" jawabnya santai dan berjalan keluar dari minimarket. Didepan gerbang sudah terdapat 3 mobil terparkir berurutan. paling depan mobil alphard hitam milik juna, lalu mobil audi milik cakra dan juga porce SUV milik jullian. Sebenernya mereka berempat sudah punya mobilnya masing masing tapi mereka memilih untuk tetap dijemput oleh supir agar tidak perlu untuk cari parkir dan mengantar saudara mereka tentu saja.


***


Bau rumah sakit emang sangat tidak menyenangkan, tapi mau bagiamana lagi, bau itu adalah bau yang harus mereka cium setiap 3 bulan sekali dan kadang bisa lebih sering kalau mereka sudah sibuk dengan aktivitas mereka sampai lupa dengan kesehatan, ditambah lagi kakak mereka juga tiap hari kerjaannya selalu ke rumah sakit ini, di sini juga kak dollan bekerja. Jadi bisa dibilang kak javi dan kak dollan adalah dokter pribadi 3 keluarga itu.


Cekrekkkk


"kak javiiiiiiiii" teriak nana dan langsung menghampiri kakaknya di kursinya. sedangkan jeno masih asik gandengan sama kak julian. mereka berdua sbnernya kalau gak ada temen temennya manjanya udh melebihi anak cewek, malah lebih kayak anak bayi. Tapi anehnya para kakaknya itu bukannya risih malah seneng dan gemes sendiri liat kelakukan si kembar ini


"wahh, kalian sudah sampe,  udh makan de ?"


"udah kak tadi makan es krim sama sushi di kantin sblum kesini trus mau kosongin perut soalnya nnti malem mau party"


"party ?"


"emg kak jullian belum bilang ? itu 2 anak tikus dan rombongan manusianya mau nginep dirumah kak"


"ohhh.. tau kok, kan tadi berangkat bareng dollan, lagian nana ihhh.. mereka temen temen kamu tau, malah dibilang tikus" jitak kak javi 


"biarin, mereka abisnya lucu kayak mickey mouse" bukannya marah, javi dan jullian malah sontak ketawa mendengar alasan adiknya. tapi memang benar, nana selalu bilang juna dan cakra kayak tikus dari kecil, lucu dan menggemaskan.


sudah 2 si kembar dan juga jullian melakukan check up rutin mereka. si kembar biasanya akan check up per 3 bulan dikarenakan kondisi nana dan jullian per 6 bulan untuk memantau kesehatan mereka. Karena hasil baru akan keluar 3 - 4 hari kedepan, mereka akhirnya langsung pulang setelah melakukan tes.


Selama perjalanaan pulang si kembar tertidur, sepertinya tes tadi menguras tenaga mereka sehingga mereka terlelap. dibelakang porce SUV milik Jullian, ada mobil lamborgini  milik dollan yang juga ikut pulang bersama. karena tau hari ini dollan akan menginap. Hal ini sudah biasa terjadi, entah menginap di rumah ariandra atau dirumah barantara bahkan dirumah Trandipta pun mereka sering. Bagaimana tidak ibu mereka adalah kak beradik, jadi wajar saja mereka sedekat itu. bahkan orang tua mereka selalu merasa anak mereka gak cuma 3/4 tapi anak mereka ada 10.


***


Sesampainya mereka di sebuah rumah dengan model classic tapi mewah, mereka sudah disambut oleh bibi dan pegawai di rumah mereka,selain itu juga sudah terdapat 2 mobil aplhard hitam diparkiran rumah dan tentu saja ke empat tamu kehormatan mereka sudah menguasai rumah layaknya rumah mereka sendiri. Karena tanpa diminta masuk pun mereka sudah dengan leluasa memasuki rumah. Baru mesin dimatikan jeno dan nana langsung membuka mata mereka karena kaget mendengar suara lumba lumba dari dalam rumah mereka. 


"Kak jenoooo, kak nanaa, jovian kangenn"


"dracenn juga kangen" 


mereka berdua langsung melepas gadget mereka dan berlari kearah jeno dan nana yang sedang berusaha mengumpulkan nyawa mereka yang tertinggal diperjalanan


"nana, jeno, naik dan mandi dlu gih, jangan tidur lagi tapi yah, langsung mandi"


"cakra dan juna juga temenin sikembar gih, biar gak lanjut tidur,  kakak sama kak julian mau masak dulu, biarin jovi dan dracen main disana"


Terry sudah berada didapur sejak 15 menit yang lalu dan tentu saja kedatangan Jullian memberikan angin sejuk karena jullian terkenal jago masak sedangkan Terry hanya senang membantu saja, daripada dia harus menghadapi dua bayi yang berisik dan rewel itu pikirnya. Javi dan dollan yang baru turun dari mobil langsung masuk kedalam dan menyapa mereka yang sedang sibuk di ruang tengah. dan tentu saja tidak lupa dapat sambutan pelukan yang mendadak dari para bayi mereka itu. Setelah itu mereka kembali kekamar untuk membersihkan diri, krena hari ini mereka sudah menjalankan 3x operasi yang melelahkan.


dikamar nana dan jeno terdapat 2 kamar mandi dan 2 tempat tidur dan luas kamar mereka juga sebenernya luas 2 kamar yang di gabungin jadi 1 jadi wajar saja, untuk cakra dan juna, mereka tidak perlu lagi tidur dikamar tamu, karena kamar ini sudah sangat cukup untuk mereka berempat. 


"mau turun sekarang apa nyantai dulu ?"


"entar lah tunggu ada yang teriak, ngapain turun sekarang ? main lah yuk"


tanpa ada jawaban mereka serempak mengambil stick ps di laci bawah televisi dan menyibukkan diri mereka dengan bermain bersama.


"jeno, cukup, nanti malem aja sedihnya, sekarang seneng dulu aja" bisik nana ke kuping jeno yang bermain tapi dengan muka datar, jeno yang mendengar itu kaget dan tersenyum. emang kembarannya ini gak main main, gak ada yang bisa disembunyiin dari nana ternyata


***


Hai semua


bagi yang penasaran dengan bentuk rumah keluarga keluarga ini, berikut gambarannya yah


Rumah keluarga Ariandra



Rumah keluarga Barantara



Rumah keluarga Trandpita



Bonus:


kamar si kembar




Comment