Akhirnya, saya kembali kesini. Setelah sekian lama "vakum" dari web ini saya kembali. Ya, saya kembali dengan sebuah puisi baru yang saya ambil dari antologi puisi "Kekuatan" bertajuk Suara adalah Tanya
Aku dan PilihanComposed by Alfa AmorristaMengapa, keputusan yang mendalam ini…Menjadi lautan emosi jiwa raga, hati nyawa…Mengapa, engkau hadir membungkam nafaskuMerangkai jutaan harapan baru, bukan sekedar kata-kata palsuReff :Akankah dirimu pahami,Semua, apapun yang kuberi…Menjelang, impian tertinggi…Memilikimu tanpa harus melihat dunia ini Akankah dirimu mengertiSegala yang telah kupasrahkan kiniSelami, galilah hatiku Aku menilaimu, adalah pilihan terdahsyat dalam hidupku…
Goresan yang merengkuh ribuan warna.Titik yang melebar tanpa punya cela.Rona yang merekah mengindahkan suatu makna.Mimpi yang perlahan mengundang imajinasi nyata.Bingkai-bingkai asa yang melintasi samuderaUtuh terbawa ombak yang kian merangkai tawaPecah menjadi bulir-bulir canda, merangkai sebentuk sukacitaBerlari mengusir kemelut dalam rongga-rongga nyawaBaru. Menjadi api yang baru, pelita yang merangkai sebuah baraTonggak yang mengokohkan kesatuan suatu paradigmaJiwa yang mendobrak suatu mega, Hasrat yang menyatukan segala beda Perjalanan yang terlukis oleh rasio yang terbentang samaKeteguhan kata yang sempurnaKebebasan upaya untuk menantang duniaMenciptakan kehangatan dalam selubung percayaBerpadu. Menyatu. Segalanya teraba ada.Sejarah yang terukir dalam sebuah peta.Misi yang mengakar, tangguh sekuat bajaTerpanggil untuk menorehkan keindahan masaTertatih, terbangun dan berjalan kembali dalam ungkapan setia.
Berteman bulir-bulir mimpiTerjamahlah bingkai-bingkai suciTerbias sebuah kilasan artiMengapa nuansa menguasai diri? Tarikan napas yang mengisiMenipu dengan segala misiBerharap kau tak ketahuiBetapa jiwa ingin memeluk hatiTertutup sebuah makna tersembunyi…Debaran yang terkubur sunyi…Ungkapan yang termakan sepiDenyut yang meradang sendiriRindu yang halus terpatri…Kuraih keputusan ini, walau berujung teka-tekiDemi seseorang, senja yang kunanti…
Berawal dari pertemuan itu, Lala menemukan sahabat sekaligus seseorang yang begitu dekat dengannya. Bahkan, dibalik kesendiriannya mencari jati diri, Nara selalu membantunya menemukan sebentuk cinta kasih yang begitu dalam untuk dimaknai.Namanya Ajeng, perempuan anggun dengan kepandaiannya mengalirkan diksi-diksi yang manis ke dalam puisinya. Kekagumannya akan sosok Warta membuatnya begitu mencintai laki-laki tersebut. Terang tak selamanya dapat bersinar dengan cerah. Kepergian Timur membuatnya begitu terpukul. Terlebih, Timur adalah seseorang yang telah memberikannya sebuah cincin yang menandakan keterikatannya akan laki-laki itu. Akankah Terang menemukan cinta sejatinya ?
Aska mencoba berpaling dari peristiwa terpedih dalam hidupnya, lalu melampiaskannya dengan melakukan traveling. Bersama Kelvin, ia terbang ke Bali dan menemukan suasana yang selama ini dirindukannya. Bersama serbuan ombak yang senantiasa tak henti bergulung dan nuansa pantai yang begitu menenangkan, Aska menemukan seseorang yang begitu dikaguminya. Dia Kenda, sebentuk cinta yang mendadak tiba dan bersembunyi dalam hatinya. Aska memang tidak menyadari masa lalu Kenda yang teramat kelam. Di sisi lain, sebentuk perhatian dan cinta yang tulus ikut hadir dalam hati Kelvin.
Cinta pertama, oh.. cinta pertamabetapa indahnya bila dirasakan... Betapa polosnya jika harus membayangkan betapa awal perasaan-perasaan yang senantiasa memeluk bulir-bulir cinta itu bersemi kemudian tumbuh dengan sendirinya :)
Aku meninggalkannya. Tatapan mata dan senyumnya tak dapat terhapus dari otakku. Los Angeles telah membuatku berpaling darinya. Dan untuk kesekian kalinya, bayangan itu ada, seakan memberikanku pertanda bahwa Bastian adalah laki-laki yang pantas bagi perempuan lain. Sulit bagiku untuk mengakui keikhlasan ini, meskipun segalanya sudah terlanjur terjadi...
Kirana tak henti mencari keberadaan Anton. Laki-laki yang bertahun-tahun tak ditemuinya itu mendadak hilang bak ditelan bumi. Dokter Ivan yang senantiasa merawat Kirana memutuskan untuk menjawab segala kegundahan pasiennya itu dengan ikhlas hati, kemudian mempertemukannya pada sebuah titik yang dinanti.