2


"Apa eomma? Kau menjualku?"

"Tentu saja. Lagian kau bukan anakku. Sekarang pergilah dengannya."

"Kenapa eomma tega padaku?"

"Kenapa tidak? Pergilah " Ucap pria itu mengusir pria yang lebih muda. Hingga yang lebih muda dibawah oleh mobil mewah ntah kemana. Dia hanya berharap bisa menyusul kedua orangtuanya saat ini.

"Silahkan turun nyonya." Pria itu tidak bertanya apapun dan hanya mengikuti pria berbadan lebih besar darinya itu hingga sampai di dalam mansion besar itu.

"Tuan Na. Dia sudah datang."

"Kau bisa pergi minhyun." Lalu pria itu pergi.

"Kau duduklah." Ucap pria Na itu datar. Pria itu hanya mengikuti kata-kata pria itu.

"Apa namamu Lee Taeyong?" Pria itu hanya mengangguk.

"Aku akan langsung to the point saja. Aku Na Sehun. Aku adalah orang yang membelimu. Tapi, aku perlu bantuan mu saat ini." Ucap pria bernama Na Sehun itu.

"Bantuan apa tuan?" Ucap pria bernama Lee Taeyong itu.

"Menikah denganku. Dan berikan aku keturunan." Datar sehun.

"Ne?" Kaget taeyong.

"Maafkan dia ya taeyong-ah." Ucap seorang pria cantik yang duduk di kursi roda lalu mendekat dengan bantuan pekerja rumah itu.

"Bibi kwon bisa pergi."

"Baik nyonya." Ucap bibi kwon yang sudah lama bekerja dengan keluarga Na lalu pergi.

"Maafkan suamiku."

"Ne? Lalu kenapa kau meminta itu padaku tuan Na? Kau sudah memiliki istri." Ucap taeyong tak mengerti.

"Itu permintaan ku taeyong. Aku ingin suamiku memiliki anak dan pengganti untukku. Walaupun dia tetap bersikeras tidak mau melakukannya."

"Kenapa?"

"Aku sakit parah taeyong. Ah, aku Xi Luhan atau Na Luhan saat ini. Umurku sudah tidak lama lagi. Aku yakin kau bisa menjaga suamiku setelah aku tiada. Hanya saja aku ingin mengurus anak suamiku walaupun bukan dariku." Ucap Luhan. Membuat taeyong benar-benar tidak bisa melakukannya tapi dia juga tidak bisa menolak luhan yang benar-benar memohon padanya.

Setahun telah berlalu dan taeyong melahirkan bayi tampan yang diberi nama Na jaemin, luhan sangat bahagia begitu pula dengan sehun, hingga taeyong membiarkan jaemin diurus oleh luhan sampai Luhan kembali drop.

"Sayang? Jangan tinggalkan aku." Ucap sehun menangis sembati memegang tangan istrinya itu. Taeyong yang menyaksikan itu hanya menangis dalam diam sembari menggendong anaknya yang baru berumur 6 bulan.

"Sehun-ah. Jaga Nana kita ya, dan aku mohon cintai taeyong. Aku percaya kau akan bahagia dengannya. Maafkan aku. Aku sudah tidak kuat lagi, aku mencintaimu." Ucap Luhan lalu matanya pun tertutup untuk selamanya membuat sehun menangis meraung pada Luhan. Bahkan taeyong juga menangis.

17 tahun berlalu dengan cepat, hingga na jaemin memutuskan untuk sekolah di luar negeri sejak 1 tahun yang lalu. Dan sekarang sehun benar-benar sedang sakit-sakitan. Hingga dia sangat ngedrop membuat taeyong benar-benar sangat cemas dan berada di sebelah suaminya itu. Tapi, sehun hanya melihat langit-langit kamar mereka dan tersenyum.

"Aku akan datang menemuimu Luhan. Aku mencintaimu." Ucap sehun lirih tapi dapat didengar taeyong yang menangis merasakan sakit dohatinya karena sampai saat terakhir hidupnya sehun hanya memanggil nama Luhan. Hanya Luhan.









"Apa maksud mommy?"

"Aku. Aku ini inu kandungmu na jaemin. Tapi, ayahmu tidak pernah mencintaiku. Dia membeliku, dia menikah denganku karena istrinya. Keadaannya tidak jauh berbeda dari yang akan terjadi pada orang yang akan kau nikahi nantinya. Aku mengorbankan segalanya. Aku melahirkanmy dan aku juga membiarkan dia mengurusmu. Tapi, saat ayahmu tiada nama yang dia panggil adalah istrinya. Orang yang dia cintai seumur hidupnya.aku tidak mau jika nantinya orang itu merasakan apa yang aku rasakan Na Jaemin." Ucap taeyong sembari meneteskan airmatanya.

"Itu tidak akan terjadi mom. Karena aku hanya butuh ginjalnya. Aku akan memberikannya apartemen mewah dan membiayainya. Aku tidak akan tinggal satu atap dengannya. Jadi saat kami berpisah. Maka, tidak akan ada yang tersakiti. Aku harap mommy setuju padaku kali ini." Ucap jaemin datar lalu pergi begitu saja untuk kembali ke rumah sakit.

"Aku tidak mau anak itu menyakiti orang lain jae. Aku tidak mau orang lain sampai sakit hati sepertiku. Dia tidak boleh melakukan hal yang sama seperti ayahnya hikss..." Jaehyun langsung memeluk istrinya itu.

"Tenang sayang. Tenanglah." Ucap jaehyun sedangkan jeno dan Haechan tidak bisa mengatakan apapun lagi sekarang karena mereka kaget dengan fakta yang terjadi mengenai masa lalu ibu dari na jaemin itu.

















Sementara itu, Jungkook tersenyum karena mendapatkan telpon dari jaemin yang setuju dan menyuruh Jungkook membawakan apa yang dia katakan padanya. Lalu diapun melihat kedatangan renjun yang baru saja pulang bekerja paruh waktu.

"Huang Renjun. Atau aku harus panggil Nakamoto Renjun?"

"Kenapa bibi tiba-tiba memanggilku dengan nama belakang ayahku? Kita sudah sepakat soal ini bi. Bahkan kau menyetujui kata pengacara otusan." Ucap renjun kaget.

"Aku tidak akan melakukannya lagi, aku punya pekerjaan lain untukmu dan itu bisa membuat baik kau, aku dan anakku juga pengobatan suamiku berjalan lancar." Ucap Jungkook.

"Aku akan menolaknya. Aku tidak mau menjadi jalang seperti yang bibi inginkan." Ucap renjun membantah.

"Kau tidak menjadi jalang, kau hanya perlu memberikan satu ginjalmu pada seseorang untuk menyelamatkan nyawanya. Dan menikah dengan suami orang itu."

"Apa?"

"Kenapa? Bukankah itu ide yang sangat bagus?"

"Aku tidak mau bibi, aku tidak mau. Aku akan bekerja lebih keras lagi, asalkan jangan membuatku harus menikahi suami orang. Aku mohon bibi, aku tidak ingin menikah dalam keadaan seperti ini." Ucap renjun menolak dengan berlinangan airmata.

"Kau tidak mau? Kau yakin? Atau kau ingin aku mengatakan kalau kau adalah keturunan Nakamoto? Kalau anak Nakamoto Yuta masih hidup? Kau ingin itu? Lagian, jika mengandalkan kau yang bekerja keras seperti saat ini. Tidak akan membuahkan hasil. Suamiku butuh perawatan yang sangat intensif dan anakku masih perlu banyak biaya untuk sekolah juga jangan lupa kalau aku juga butuh biaya hidup. Kau tidak akan bisa mencukupi semuanya."

"Tapi bibi, kau bahkan sudah menghabiskan semua harta yang ditinggalkan oleh orangtuaku. Kenapa kau juga harus memaksaku mengorbankan kebahagiaanku!" Teriak renjun dengan airmata yang berjatuhan dari matanya itu.

Plak!

Plak!

"Jangan pernah berteriak padaku. Kau tau, aku sangat membenci ayah tiriku yang memberikan semuanya pada ibumu, bahkan dia juga menjodohkan nya dengan pria yang aku sukai. Aku menyukai ayahmu! Itulah kenapa aku sangat membenci ibumu! Aku sangat membencinya! Bahkan kau! Jadi, turuti kata-kata ku. Jangan membantah ku. Karena hidupmu ada di tanganku saat ini." Ucap Jungkook pada renjun yang memegangi pipinya karena merasa sangat panas akan tamparan yang dia terima dari Jungkook. Dia benar-benar tidak bisa melakukan apapun lagi sekarang, dia harus bersembunyi dibalik nama belakang ibunya itu. Dan dia tidak bisa menolak semua permintaan bibinya jika seperti ini. Dia hanya merasa takdirnya benar-benar sangat buruk sekali. Sangat buruk. Apa kehidupan akan terus dipenuhi oleh hal buruk? Itulah yang dia pikirkan.





























✔✔✔

Comment