14

Jaemin menghentikan mobilnya di Han gang, ntah kenapa perkataan renjun selalu terngiang-ngiang dalam pikirannya saat ini. Dia benar-benar merasa tak bisa melepaskan renjun begitu saja. Tapi, dia juga tak mengerti mengenai perasaan apa yang saat ini dia miliki pada renjun, orang asing yang memberikan satu ginjalnya untuk istrinya yang mengkhianati nya saat ini, bahkan dia membuat hidup orang lain menderita.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa merasa bersalah seumur hidup padanya. Aku tak bisa membuat hidupnya menderita. Aku harus meminta maaf padanya dan membahagiakannya. Aku harus mengambil jalan ini, dan berpisah dari orang yang tega mengkhianati ku selama ini. Aku bahkan tak pernah berharap ada dititik ini." Ucap jaemin sembari meneteskan airmatanya begitu saja. Lalu diapun menutup matanya seketika.

"Kau harus dengarkan aku Na Jaemin, ada sesuatu yang aku temukan soal Huang Renjun. Dan ini akan membuatmu kaget juga semuanya."

Jaemin membuka matanya karena perkataan jeno terputar begitu saja di pikirannya saat ini.

"Aku harus bertemu dengan jeno." Monolog jaemin lalu diapun segera pergi dengan mobilnya ke perusahaan sang saudara tiri.





At. Mansion Nakamoto.

Nohyuck sampai di mansion itu dan Haechan langsung masuk diikuti oleh jeno.

"Hyung! Ge!"

"Haechan?" Kaget dejun sedangkan Dery hanya diam saja sembari meletakkan sih kecil di stroler bayinya, karena anak mereka sedang tidur dengan nyenyak. Haechan lantas memeluk dejun dan mengelus punggungnya

"Ge, aku tau kau sangat berat untuk menginjakkan kakimu lagi disini. Tapi, aku minta maaf karena tak bisa membuat Samuel oniichan berhenti melakukan semua ini hikss..." Ucap Haechan mulai menangis.

"Gwanchana haechan-ah, ini tugasku. Mungkin dia akan mendengarkanku kali ini, karena aku adalah kakak kandung injunie, dia pasti akan mendengarkanku. Aku hikss... Memang berat kemari, tapi aku akan melakukannya demi Samuel hikss.. agar dia tak berada dalam rasa berkabung yang lama hikss... Karena aku lebih merasakan kehilangan adikku dari siapapun." Ucap dejun sembari menangis.

Disaat bersamaan, Samuel datang dan menghampiri mereka berempat, dia sudah tau pasal dejun yang datang dengan Dery ke Korea hanya untuk membujuknya saat ini.

"Bagaimana kalau aku benar mengenai Hoshi masih hidup saat ini." Datar Samuel membuat keduanya melepaskan pelukan mereka seketika. Dejun bahkan langsung menarik kerah baju Samuel untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Ya! Brengsek! Apa kau pikir hanya kau yang terluka selama ini?! Apa kau tak berpikir bagaimana rasanya menjadi aku?! Berhenti melakukan hal gila ini Nakamoto Samuel! Kau tak berhak dalam hal ini sama sekali! Kau harus buka matamu dan ingat kembali kedudukanku di keluarga ini! Aku anak pertama dari mendiang kakak ayahmu! Aku lebih berhak dari siapapun saat ini! Jadi, aku perintahkan padamu untuk berhenti! Kasihan injunie" Samuel hanya diam saja lalu diapun langsung melepaskan tangan dejun dari kerah bajunya.

"Aku ingat Nakamoto De Jun, tapi kau lupa satu hal, tak ada satupun dari kita yang berhak atas keluarga ini. Ini semua milik Hoshi. Hanya Hoshi. Jadi, jangan halangi aku untuk mencoba mencari tahu kebenaran. Mungkin kau tak akan percaya, tapi aku yakin kau akan berterimakasih padaku nantinya." Datar Samuel lalu pergi begitu saja. Jeno yang melihat langsung mengejar Samuel begitu saja. Haechan melihat suaminya mengejar Samuel tapi dia tak bisa ikut mengejarnya, dia harus menenangkan dejun lebih dulu.

"Ge tenanglah. Kau harus tenang." Ucap Haechan sembari memeluk dejun sedangkan Dery menenangkan anak mereka yang terbangun karena kaget dengan suara ribut tadi.






Di halaman depan mansion Nakamoto.

Jeno menghentikan Samuel dengan cara berdiri didepannya. Samuel hanya menatap datar suami dari sepupu tirinya itu.

"Kenapa kau menghalangi ku."

"Oniichan. Bagaimana jika aku mengatakan kalau aku juga percaya semua perkataanmu. Kalau Nakamoto Renjun masih hidup dan tak pernah tiada?" Ucap jeno dan itu membuat Samuel membulatkan matanya seketika.

"Kau?!"

"Aku curiga pada satu orang oniichan. Dan, aku ingin membuktikannya. Tapi, aku tak bisa mengatakan pada istriku, atau aku akan berakhir bertengkar dengannya." Ucap jeno.

"Katakan semuanya."

"Bai—" jeno menghentikan perkataannya karena ponselnya berbunyi dan tertera nama sang saudara tiri.

"Kenapa?"

"..."

"Baiklah. Aku akan segera datang." Lalu jenopun mematikan ponselnya dan menatap Samuel.

"Aku akan datang ke perusahaan milik oniichan segera, aku ada klien." Bohong jeno dan Samuel hanya menganggukkan kepalanya lalu jenopun membungkuk dan pergi menuju mobilnya sembari mengirimkan pesan pada sang istri untuk menghubunginya kalau sudah selesai bertemu dengan Hyung dan kakak iparnya.






























✔✔✔

Comment