11

Jaemin yang mendengarkan hal itu, langsung kembali pergi karena sekarang dia butuh ketenangan dan tujuannya satu-satunya hanyalah istrinya di rumah sakit.

At. Samsung hospital.

Jaemin memasuki rumah sakit dengan wajah datarnya itu lalu diapun menuju ruang ICU milik istrinya dan saat membuka pintunya diapun membulatkan matanya melihat sang sahabat berada disana sembari menggenggam tangan istrinya saat ini.

"Apa-apaan kau ini Choi soobin!" Kesal jaemin sembari menarik soobin dan memegang kerah bajunya. Soobin kaget tapi sepertinya ini takdir karena pada akhirnya semua memang akan terjadi.

"Aku bisa menjelaskannya Na."

"Apa yang akan kau jelaskan? Kenapa kau bisa ada disini dan menggenggam tangan istriku! Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan itu! Dia istriku!" Marah jaemin.

"Aku akan menjelaskan semuanya. Jujur aku tak bisa berpisah dengan beomgyu jaem, setelah semuanya. Aku tak bisa apalagi dia sedang koma saat ini karena melahirkan anakku." Jaemin menjatuhkan tangannya dari kerah baju soobin karena perkataan soobin, dia benar-benar merasa tak mengerti dengan semua ini.

"Apa maksudmu dengan perkataanmu? Apa maksud dari anakmu?!"

"Aku tak berharap setelah ini kau akan memaafkanku dan beomgyu, kau bisa membenciku setelah aku menceritakan semuanya." Dan jaemin hanya menatap soobin yang mulai bercerita.









Flashback.

Setahun yang lalu...

Beomgyu terlihat sangat bosan, diapun pergi ke cafe yang biasa dia datangi saat bersama dengan jaemin. Tapi, sekarang dia sendirian karena jaemin sedang sibuk dengan perusahaannya sendiri dan jadi lebih sering meninggalkannya. Saat berada di cafe itu, diapun melihat soobin yang merupakan sahabat jaemin. Lalu diapun mendekat.

"Hai Hyung."

"Beomgyu-ssi?"

"Santai saja hyung. Apa aku bisa duduk disini."

"Silahkan." Dan beomgyu pun duduk dihadapan soobin.

"Dimana jaemin?"

"Jaemin Hyung sedang berada di luar kota. Dan aku cukup bosan karena kesepian."

"Itu wajar, jaemin melakukan itu karena dia tak ingin kau kekurangan apapun."

"Tapi, aku juga butuh belaian Hyung."

"Sabar saja."

"Hyung, bagaimana kalau kita berkencan dibelakang jaemin Hyung?"

"Itu tak mungkin beomgyu, jaemin adalah sahabatku."

"Ayolah hyung, lagian aku yakin tak akan ketahuan juga."

"Tapi?"

"Aku mohon " Ucap beomgyu sembari tersenyum dan soobin pun menganggukkan kepalanya.

Mereka berkencan dibelakang jaemin dan selalu bertemu saat jaemin berada diluar kota atau di luar negeri hingga mereka sering melakukan hubungan intim. Dan setelah seminggu kemudian, beomgyu kembali mendatangi soobin diapartemen pria itu.

"Kau datang sayang?"

"Aku tak bisa lama Hyung, jaemin Hyung di rumah sekarang. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan."

"Masuklah." Ucap soobin lalu beomgyu pun masuk dan duduk disofa dengan soobin di hadapannya.

"Aku tak akan berbasa-basi. Aku hamil anakmu hyung."

"Kalau begitu kau harus berpisah dengan jaemin bukan?"

"Tidak, aku akan mengatakan ini anak jaemin Hyung, dan kau harus tetap diam mengenai bayi ini. Kau mengerti kan hyung?"

"Tapi itu tak mungkin Choi beomgyu!" Marah soobin.

"Lakukan, atau aku akan menggugurkan bayi ini." Datar beomgyu lalu pergi dari apartemen itu.

Flashback end.

Jaemin menjatuhkan airmatanya mendengar semua penjelasan soobin. Dia benar-benar tak menyangka kalau istri yang sangat dia sayangi tega mengkhianatinya sebesar ini, bahkan anak yang dia sayangi selama tiga bulan ini bukan anaknya, dia merasa sangat hancur sekali sekarang.

"Maafkan aku jaemin. Jadi, aku mohon padamu, lepaskan beomgyu, aku akan menjaganya mulai saat ini. Dan tolong berikan anakku." Ucap soobin.

"Aku tak menyangka kau bisa mengkhianati ku seperti ini soobin. Aku membenci kalian." Ucap jaemin lalu diapun pergi begitu saja dengan perasaan yang sangat hancur juga kacau berantakan.







At. Club xxx.

Jaemin meminum banyak vodca, dan ini sudah gelas kedelapannya, dia benar-benar sudah sangat mabuk tapi tak kunjung berhenti untuk mabuk sama sekali. Hingga seseorang mengambil gelasnya untuk menghentikannya.

"Kau?! Kenapa kau menggangguku?!" Datar jaemin..

"Sudah cukup jaemin, Hyung tak mau kau seperti ini." Jaemin berusaha menjernihkan penglihatannya.

"Mark Jung, kau bukan hyungku. Kau hanya saudara tiriku, berhenti mengikuti semua urusanku seperti adikmu!" Kesal jaemin. Pria bernama Mark Jung, adalah kakak jeno yang baru saja kembali ke Korea bahkan dia belum menikah, dan dia juga sudah mendengar semua cerita mengenai jaemin dari sang adik. Selama ini Mark berada di Canada, dan dia kembali agar bisa membuat jaemin lebih sadar lagi dengan kelakuan nya saat ini.

"Bagaimanapun, kau tetap adikku. Ayo kita pulang." Ucap Mark memapah jaemin yang ntah meracau apa saat ini.







At. Mansion utama keluarga Jung.

Mark menekan bell mansion itu, dan tak lama seseorang yang Mark yakini adalah istri lain Jaemin membuka pintu dan kaget melihat keadaan jaemin.

"Kenapa dengan jaemin?"

"Dia sepertinya ada masalah. Ingin aku bantu membawanya kekamarnya." Ucap Mark karena dia tau kedua orang itu tak sekamar.

"Tidak perlu Hyung, aku akan membawanya. Majasih Hyung."

"Hmm." Ucap Mark memberikan jaemin pada renjun. Dan renjun memapah jaemin menuju kamar pria Na itu dengan lift. Walaupun sedikit berat dan dia juga merasakan nyeri pada pinggangnya saat ini.

Di kamar jaemin.

Ini adalah kali pertama renjun masuk kekamar jaemin, dan dia terpaksa melanggar batasan yang diberikan jaemin sebelum mereka pulang dari rumah sakit tiga hari yang lalu. Renjun meletakkan jaemin diatas tempat tidur lalu diapun membuka dua kancing teratas kemeja jaemin juga membuka dasi pria na itu dan membuka sepatu juga kaus kakinya. Dan saat akan menyelimuti sang suami, renjun melihat jaemin membuka matanya dan diapun langsung takut.

"Jaemin-ssi maafkan aku " Ucap renjun. Jaemin hanya menatapnya lalu diapun menarik renjun dan memeluknya erat. Membuat renjun kaget karena kelakuan jaemin.

"Apa kau juga akan berkhianat padaku? Apa kau juga akan melukai ku Na Renjun?" Renjun benar-benar kaget mendengarnya karena jaemin selalu menekankan padanya kalau Renjun tidak akan pernah menggunakan nama belakangnya. Mendengarnya saat ini membuat renjun tak tau harus mengatakan apa lagi, sedangkan jaemin sudah kembali tidur dan melonggarkan pelukannya membuat renjun bisa lepas darinya dan pergi kekamarnya.






























✔✔✔

Comment