• Rabbit - ATEEZ Mingi x ATEEZ Seonghwa

Rabbit

ATEEZ Mingi x ATEEZ Seonghwa

As Idol

×

Entah mengapa, rasanya Mingi benar-benar tak tahan melihat Seonghwa di hari itu. Tepatnya pada tanggal 3 Mei 2023, ketika mereka melakukan World Tour di Jepang. Sejak, ini benar-benar tak bohong, sejak mereka bersiap dan melakukan rehearsal pun, aura Seonghwa sangat berbeda. Seperti seluruh pesonanya keluar—bagaimana mengatakannya? Cantik?

Ya, Cantik dan mempesona. Sampai ketika mereka menyanyikan lagu From—lagu berjuta kenangan itu—Mingi tak tahan untuk menghampirinya, menyentuh lehernya, mempertemukan dahi mereka, dan bernyanyi tepat di hadapannya. Yang mana, sialnya, Seonghwa tersenyum sangat malu-malu, dengan deretan gigi yang diperlihatkan padanya, mata terpejam, sembari leher memendek. Tahu seperti apa? Anak kelinci, di balik kacamata besar dan bulatnya.

Maka, semua itu terjadi begitu saja, ketika seluruh konser berakhir dan semuanya telah saling berterima kasih atas kerja keras, Mingi langsung membawa Seonghwa melarikan diri. Melarikan diri dengan memanfaatkan sedikit waktu sebelum seluruhnya harus kembali ke kamar hotel.

Oh, salah Mingi yang memang tak bisa menunggu sampai kamar hotel. Karena lelaki yang lebih tua satu tahun darinya itu, tampaknya juga tak keberatan, saat Mingi membawanya ke toilet, menciumnya di bibir dengan langsung sangat berantakan, tanpa mengatakan apapun, dan mengangkat satu kakinya setelah melepaskan satu bagian dari celananya. Selagi Mingi sendiri, mudah, hanya perlu membuka resleting celananya dan kedua tubuh itu telah bersatu.

Jadi memang adanya, Seonghwa hari itu seperti anak kelinci. Desahan dan rintihannya tak tertahankan, karena, bayangkan saja, mereka ada di toilet venue, bukan hotel. Tetapi Seonghwa yang memejamkan matanya, dengan tubuhnya yang tersentak-sentak karena hentakan dari pinggul Mingi, benar-benar tak peduli suaranya dikeluarkan. Sampai dalam cicitan malu tapi butuh; seperti kelinci yang benar butuh disetubuhi.

"Hngg, nghh... hnnn~ Mingihh, Mingi..." Desahan Seonghwa menggema di balik bilik tersebut. Seonghwa bahkan tak bisa menyentuh wajahnya sendiri, saat kacamata yang dikenakannya sampai terjatuh miring, bergantung menunggu jatuh. Kedua tangan Seonghwa sibuk berada di bahu Mingi—sibuk untuk meremasnya tapi tak bisa, jemarinya gemetaran bukan main. "Ang~ hnhhh~ angh~"

Setiap hentakan kasar dari Mingi, menghasilkan desahan dan rintihan di titiknya. Sedangkan ketika Mingi menggenjotnya dengan cepat, suaranya berubah menjadi racauan memanjang. Tubuh Seonghwa bahkan merosot jika Mingi tak menahannya dengan kedua tangan besarnya di pinggang ramping tersebut, untuk membantunya bergerak.

Terasa kuat, penisnya terhimpit oleh rektum ketat tersebut. Mingi bahkan merasa bahwa penisnya menjadi lebih keras dan keras lagi, seiring dengan rintihan Seonghwa yang mengalun seperi cicitan. Walau begitu, Mingi tak berniat menghentikannya sama sekali. Jikalau memang, ada yang masuk ke dalam toilet tersebut, Mingi hanya akan terus menumbuk rektum dan prostat Seonghwa, dan membiarkannya terus melengking layaknya seekor kelinci birahi.

.
.
×

s.id/au-countthebody

::

© 2023 luxoreitijeu

Comment