• Jealousy - ATEEZ Wooyoung x TXT Yeonjun


Jealousy

ATEEZ Wooyoung x TXT Yeonjun

As Idols

×

Interaksinya terlalu berlebihan, bagi Yeonjun yang sudah pernah menerima janji dari Wooyoung, kekasihnya secara diam-diam, bahwa lelaki itu hanya akan melakukan fan service sewajarnya. Mengelak, Wooyoung mengatakan apa yang dilakukannya bersama San masih wajar. Benarkah? Nyaris berciuman di atas panggung dan bahkan Wooyoung tak menepis sedikit pun sentuhan San di bokongnya, yang bahkan agak meremas? Tertangkap kamera? Padahal sejak awal, Yeonjun sudah mengatakan, kekhawatirannya adalah San, dan akan selalu San adanya.

Jadi di malam pertemuan mereka saat itu, Yeonjun sudah tak membutuhkan alasan Wooyoung, jikalau jawabannya hanya sebuah elakan. Yeonjun tahu Wooyoung itu mudah sekali mengelak; ada banyak cara-caranya untuk membuat Yeonjun luluh, dan itu sering kali membuatnya kesal—mengapa ia bisa luluh? Maka di malam itu, tak ada kesempatan untuk meluluhkan hatinya, karena Yeonjun tak memberikan Wooyoung kesempatan dengan langsung membuatnya tersedak dengan penisnya.

Jangan salah, Yeonjun sendiri sudah terangsang dengan bayangannya bahwa Wooyoung akan mengelak dan mengelak lagi. Juga dengan bayangan akan bagaimana Wooyoung tersedak, bernapas berat dan tak melawan saat Yeonjun menampar wajahnya secara berulang dengan penisnya sendiri.

Walau begitu, saat Yeonjun mencoba untuk melesakkan batang kejantanannya pada lubang ketat Wooyoung—oh, tentu, Yeonjun langsung melucuti celananya saat itu—barulah ada sedikit perlawanan darinya.

"Aku bilang berulang kali! Interaksi itu biasa aja! Agh—itu biasa! Angh! S-San bahkan tau kita berdua pacaran!" jerit Wooyoung, dalam nyerinya karena hentakkan dan sodokan memaksa dari Yeonjun saat itu. Hanya saja sulit untuk Wooyoung menambahkan kalimatnya begitu Yeonjun menampar pipinya—kali ini bukan menggunakan penis melainkan tangan—sebelum tangan itu turun ke lehernya mencekik. "Yeon—akh! Ugh sakit—"

Namun Yeonjun tak mau mendengar, tentu saja. Adanya perlawanan dari Wooyoung membuat rektumnya sendiri menolak Yeonjun—yang selalu diterimanya. Sehingga Yeonjun harus menghentak lebih keras, di atas kasur tersebut, sampai tak sadar bahwa hal itu membuat cekikannya juga mengeras—menguat. Yeonjun tak sadar bahwa urat lengannya menonjol sangat jelas, pun dengan Wooyoung yang meremas lengan tersebut meminta dilepas.

Wooyoung terbatuk-batuk, wajahnya memerah. Kepalanya menekan sampai lehernya menengadah, mencari asupan oksigen untuk mengisi paru-parunya. Tak terduga, cekikan Yeonjun semakin keras, terlebih dengan adanya tekanan dari kuku-kukunya. Tampaknya, saat mendapatkan kesempatan untuk menanam penisnya, Yeonjun tak memberi jeda untuk langsung menumbuknya sampai tubuh Wooyoung tersentak-sentak.

"Justru karena San tau kamu pacar aku, dia jadi seenaknya. Pun kamu." Yeonjun berucap, melihat Wooyoung kesulitan bernapas, membuatnya menampar kembali pipinya. Setelah itu, mengganti cekikan dengan cengkraman di rahang, untuk menarik tatapan Wooyoung tertuju padanya walau saat itu, lelaki yang dua bulan lebih muda darinya itu terbatuk berulang, dengan mata berair, nyaris jatuh. "Sini, masih mau pakai alasan fan service atau memang doyan dipegang sembarang tangan? Kalau alasan kamu masih wajar, berarti wajar dong kita ngewe depan San nanti? Biar dia tau, kamu itu milik siapa."

.
.
×

s.id/au-countthebody

::

© 2023 luxoreitijeu

Comment